Terus semangat belajar dan berbagi ilmu sampai ke liang lahat, demi menjadi Hamba ุงู„ู„ّู‡ُ yang Kaffah.

๐Ÿ“šOneDayOneShiroh-lll๐Ÿ“—MATERI 281 - 287 ๐Ÿ“™๐Ÿ’š *Rasulullah ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… Pembawa Mukjizat Terbesar*

OneDayOneSiroh-III:
MATERI 281

ุงَู„ู„َّู‡ُู…َّ ุตَู„ِّ ุนَู„َู‰ ู…ُุญَู…َّุฏٍ ูˆَ ุนَู„َู‰ ุขู„ِ ู…ُุญَู…ุฏ

*Rasulullah ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… Pembawa Mukjizat Terbesar*

Tugas pertama pasukan muslim adalah meruntuhkan benteng Naim. Ini bukan tugas yang mudah. Benteng Naim sangat kuat dan tinggi sehingga sangat sulit dipanjat. Penyerbuan akan dilaksanakan keesokan harinya.

"Sesungguhnya aku akan memberikan bendera komando ini kepada seseorang yang melalui kedua tangannya Allah akan memberikan kemenangan. Dia mencintai Allah dan rasulnya Allah dan rasulnya pun mencintainya," kata Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam pada malam hari sebelum penyerbuan.

Para sahabat tidak bisa tidur menantikan siapa yang akan ditunjuk oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam membawa panji perang. Suatu kehormatan besar bisa memimpin pasukan muslim. Semua sahabat menanti dengan cemas hingga keesokan harinya.

-------


Saat pagi menjelang Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam tidak juga menyerahkan Panji perang kepada sahabat.

"Di mana Ali," tanya Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam.

"Dia sedang sakit mata," wahai Rasulullah kata para sahabat.

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam segera meminta seseorang untuk menemui Ali. Tidak lama kemudian, Ali datang menghadap. Kedua matanya terlihat memerah.

"Kemarilah!" kata Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam.

Ali mendekat, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam segera mengobati kedua mata Ali dengan ludahnya. Seketika itu kedua mata Ali sembuh. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam langsung menyerahkan bendera perang kepada Ali. Dengan cepat Ali memegang panji perang itu.

"Wahai Rasulullah aku akan memerangi mereka," janji Ali.

"Jangan buru-buru, sebelum engkau menyerang mereka serulah mereka untuk memeluk Islam," kata Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam.

Demikianlah mukjizat yang dimiliki oleh Allah Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam. Dengan demikian Ali bisa ikut berperang kembali.
-------

Perang dengan Bani Nadhir telah setahun berlalu. Suasana damai menyelimuti Madinah. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam memfokuskan diri menyebarkan agama dan memperbaiki kondisi masyarakat Madinah.

Situasi tersebut tidak disukai oleh kaum Yahudi terutama Bani nadhir yang telah terusir dari Madinah. Mereka mendatangi kaum Quraisy. Maka mereka mendorong orang-orang Quraisy untuk menyerang Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam. Mereka juga berjanji hendak membantu rencana ini. Para orang Quraisy menyambut rencana ini dengan senang hati.

Kabar tentang persekongkolan kaum Yahudi dan Quraisy Makkah sampai juga kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam. Beliau segera menggelar musyawarah dengan para sahabat. Salman Al Farisi adalah seorang ahli strategi perang. Dia adalah sahabat yang berasal dari Persia.
-------

Dia memberikan usul kepada Rasulullah Shalallahu Alaihi Wa Salam, jika Madinah diserang dari luar, taktik terbaik untuk membendung serangan itu adalah dengan cara menggali parit di sekeliling kota, katanya.

Rasulullah Shalallahu Alaihi Wa Salam menyetujui usulan Salman Al Farisi. Persiapan perang segera dilakukan. Orang-orang munafik Madinah segera melarikan diri ke Benteng dan ke pegunungan, sementara orang-orang jompo perempuan dan anak-anak diungsikan ke tempat aman.

Di bawah komando Rasulullah Shalallahu Alaihi Wa Salam. Para sahabat mulai menggali parit pertahanan di sekeliling Madinah. Parit itu ada di bagian utara yang merupakan jalan masuk bagi kota Madinah. Penggalian dimulai dari barat dan timur. Bagian wilayah Madinah bagian timur barat dan selatan dikelilingi batuan hitam yang sulit dimasuki pasukan musuh.
-------

Rasulullah Shalallahu Alaihi Wa Salam menegaskan setiap 10 orang menggali 40 hasta. Beliau dengan penuh semangat turut menggali parit. Hanya orang-orang munafik yang tidak mau turut menggali. Terik matahari yang membakar tidak dihiraukan oleh mereka. Tubuh mereka kotor oleh tanah dan debu.

Belum lagi rasa lapar mendera mereka selama penggalian parit itu. Mereka hanya makan Segenggam gandum yang dicampur lemak. Makanan itu sangat susah melewati kerongkongan. Tidak jarang mereka mengikatkan baru-batu ke perut mereka guna mengganjal rasa lapar.

Selama berhari-hari mereka melakukan penggalian. Kaum muslim pantang menyerah. Lalu Jabir dan para sahabat menemukan sebongkah batu yang sangat keras. Mereka berusaha menghancurkan batu itu tetapi tidak berhasil. Mereka melaporkan hal itu kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam. Beliau datang dengan membawa cangkul.
-------

"Bismillah..."Rasulullah Shalallahu Alaihi Wa Salam mengayunkan cangkul itu dengan keras.

Suara benturan batu dengan cangkul membuat suara yang cukup keras.

"Allahu Akbar! Kunci Syam telah diberikan kepadaku. Demi Allah aku tengah melihat istana-istana yang berwarna kemerahan," kata Rasulullah Shalallahu Alaihi Wa Salam.

Lalu, Rasulullah Shalallahu Alaihi Wa Salam menghantam batu untuk kedua kalinya.

"Allahu Akbar! Kunci-kunci Persia telah diberikan kepadaku. Demi Allah aku tengah melihat istana-istana kota Mada'in berwarna putih," kata Rasulullah Shalallahu Alaihi Wa Salam yang disambut gema takbir bersahabat.

Pukulan terakhir diayunkan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Salam. Batu keras itu pun hancur menjadi pasir.

"Allahu Akbar kunci-kunci telah diberikan kepadaku demi Allah ini aku tengah melihat pintu-pintu kota Shan'a dari tempatku ini," kata Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Salam.

-------

Para sahabat kembali bertakbir. Penggalian parit berakhir. Perang makin dekat. Suasana kota Madinah kian mencekam. Mereka mengkhawatirkan masa yang akan datang menyerang. Untuk itu, kaum muslimin menyiapkan fisik serta mental menghadapi peperangan yang akan datang.

Hikmah dari Perang Khandaq.

1. Penggalian parit merupakan salah satu pelaksanaan ajaran Islam. Umat muslim diminta untuk menggunakan beragam cara dan usaha yang dapat mendukung dakwah.

2. Pemimpin harus menerapkan nilai-nilai keadilan. Rasulullah Shalallahu Alaihi Wa Salam terjun langsung menggali parit.

3. Sikap kasih sayang seorang pemimpin ditunjukkan Rasulullah Shalallahu Alaihi Wa Salam dengan meminta semua orang turut menikmati hidangan bersamanya.

Demikianlah mukjizat-mukjizat yang dimiliki oleh Rasulullah Shalallahu Alaihi Wa Salam. Semuanya merupakan bukti bahwa beliau memang betul-betul pembawa risalah utusan Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

Kita lanjutkan besok ya kisahnya...In syaa Allah.

:memo:Editor : Ustadzah Ratna

:helicopter:MATERI 287:helicopter: