Terus semangat belajar dan berbagi ilmu sampai ke liang lahat, demi menjadi Hamba ุงู„ู„ّู‡ُ yang Kaffah.

๐Ÿ“šOneDayOneShiroh-lll๐Ÿ“—MATERI 133-135 ๐Ÿ“™๐Ÿ’š *Rasulullah ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… Pembawa Kebenaran Hakiki* ๐Ÿ’š ๐Ÿ’Ÿ

๐ŸŒด๐ŸŒƒ๐ŸŒด๐ŸŒƒ๐ŸŒด๐ŸŒƒ๐ŸŒด

๐Ÿ“– *OneDayOneSiroh-III*

๐Ÿ•‹ Materi 133 ๐Ÿ•‹

ุจِุณْู…ِ ุงู„ู„ّٰู‡ِ ุงู„ุฑَّุญْู…َู†ِ ุงู„ุฑَّุญِูŠْู…ِ

ุงู„ุณَّู„ุงَู…ُ ุนَู„َูŠْูƒُู…ْ ูˆَุฑَุญْู…َุฉُ ุงู„ู„ู‡ِ ูˆَุจَุฑَูƒَุงุชُู‡ُ

 ุงู„ู„َّู‡ُู…َّ ุตَู„ِّ ุนَู„َู‰ ู…ُุญَู…َّุฏٍ ูˆَุนَู„َู‰ ุขู„ِ ู…ُุญَู…َّุฏٍ

๐Ÿ’š *Rasulullah ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… Pembawa Kebenaran Hakiki* ๐Ÿ’š

๐ŸŒƒSuatu hari di salah satu sudut Kota Mekah, seorang ayah memaki anak perempuannya, "Dasar anak tidak berguna."


"Aku mohon jangan sakiti anak kita," pinta seorang ibu. Dia baru saja melahirkan anak perempuan itu.

"Diam, aku malu memiliki anak ini," bentak suaminya  kasar. Dia merebut bayi perempuan yang cantik itu dari pangkuan istrinya. Naudzubillah.

๐ŸงธDemikian secuil kisah kejahiliyahan di Mekkah. Hal ini sering terjadi di perkampungan kaum Quraisy. Mereka tidak menyukai anak perempuan di keluarga mereka.

๐Ÿน Tahun-tahun sebelum kelahiran Muhammad disebut masa jahiliyah. Masa itu sangat kelam bagi bangsa Arab. Perilaku masyarakatnya sangat buruk. Berjudi, mabuk-mabukan dan perilaku dosa lainnya adalah hal biasa. Di dekat Ka'bah sering ditemui orang mengundi nasib dengan menggunakan anak panah. Selain itu, di seputar Ka'bah banyak yang melakukan ibadah thawaf, akan tetapi mereka melakukan thawaf sambil memuja berhala.


-------

Semua kejahiliyahan itu berawal dari pemuka bangsa Arab zaman dahulu. Dia bernama Amru bin Luhay. Amru bin Luhay membawa berhala berhala itu dari Syam.

"Sembahlah ini. Mereka bisa menurunkan hujan dan memberi pertolongan kepada kamu!" ajak salah seorang anggota kabilah 'Amaliq.

Kabilah 'Amaliq adalah para penyembah berhala yang tinggal di negeri Syam. Amru bin Luhay pun percaya kepada perkataan mereka.

๐Ÿ•‹ Ketika akan kembali ke Mekah, Amru bin Luhay meminta sebuah berhala pada kabilah 'Amaliq.

"Ini adalah berhala yang bernama Hubal, Mintalah kepadanya niscaya semua keinginanmu akan terpenuhi!" ucap salah satu dari anggota kabilah 'Amaliq itu.

๐Ÿ—ฟAmru bin Luhay pun kembali ke Mekah dan membawa berhala yang bernama Hubal. Lalu dia memerintahkan penduduk Mekah untuk menyembah berhala itu.

๐Ÿ•‹ Amru bin luhay adalah tokoh yang sangat disegani di Mekah. Oleh karena itu penduduk Mekah pun mengikuti perintahnya. Sejak saat itu mereka menjadi penyembah berhala.


-------

๐Ÿ•‹Sesungguhnya mereka masih melakukan ibadah sesuai dengan ajaran Nabi Ibrahim Alaihissalam. Mereka masih melaksanakan ibadah haji dan umrah. Mereka juga menghormati Ka'bah sebagai kiblat mereka. Selain itu mereka juga thawaf mengelilingi Ka'bah, menginap di Muzdalifah, dan berkurban. Namun ada yang berbeda. Mereka tidak mau wukuf di Arafah. Selain itu Talbiyah yang diucapkan pun berbeda dengan yang diajarkan oleh Nabi Ibrahim Alaihissalam.

๐Ÿน Zaman Jahiliyah adalah zaman yang sangat mengerikan bagi orang yang kalah perang. Mereka akan dijadikan budak oleh kaum yang memenangkan peperangan. Saat itu bangsa Arab selalu menggunakan peperangan untuk menyelesaikan masalah.

๐Ÿค– Semua tawanan perang akan menjadi budak. Mereka akan diperintahkan mengerjakan semua pekerjaan. Jika mereka tidak mau bekerja mereka akan dicambuk. Selain itu mereka juga diperlakukan seperti binatang.

๐ŸŒ Di tengah kejahiliyahan itu lahirlah seorang bayi suci. Bayi itu bernama Muhammad bin Abdullah yang lahir dari rahim Aminah, seorang ibu yang suci dan mulia. Ketika lahir, ayahnya telah wafat. Muhammad berasal dari keluarga terpandang di Mekah. Ketika beliau lahir berbagai keajaiban terjadi. Begitu juga setelah beliau tumbuh menjadi anak yang sehat dan cerdas. Beliau memperlihatkan tanda-tanda istimewa. Beliau memang bukan orang biasa.

Kita lanjutkan besok ya kisahnya..... insyaaAllah

 ูˆَ ุงู„ุณَّู„ุงَู…ُ ุนَู„َูŠْูƒُู…ْ ูˆَุฑَุญْู…َุฉُ ุงู„ู„ู‡ِ ูˆَุจَุฑَูƒَุงุชُู‡ُ

๐Ÿ“Editor:Ustadzah Ratna

๐ŸŒฟ MATERI 135 ๐ŸŒฟ

๐ŸŒป๐ŸŒป๐ŸŒป๐ŸŒฟ๐ŸŒป๐ŸŒป๐ŸŒป