Terus semangat belajar dan berbagi ilmu sampai ke liang lahat, demi menjadi Hamba ุงู„ู„ู‘ู‡ู yang Kaffah.

๐Ÿ“šOneDayOneShiroh-lll๐Ÿ“—MATERI 121-125 ๐Ÿ“™ *๐Ÿ’ŸMuamalah Rasulullah ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู…* ๐Ÿ’Ÿ

๐ŸŒด๐ŸŒด๐ŸŒด๐ŸŒ„๐ŸŒด๐ŸŒด๐ŸŒด

๐Ÿ“– *OneDayOneSiroh-III*

๐ŸŒธ Materi 121 ๐ŸŒฟ

ุจูุณู’ู…ู ุงู„ู„ู‘ูฐู‡ู ุงู„ุฑูŽู‘ุญู’ู…ูŽู†ู ุงู„ุฑูŽู‘ุญููŠู’ู…ู

ุงู„ุณู‘ูŽู„ุงูŽู…ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ูƒูู…ู’ ูˆูŽุฑูŽุญู’ู…ูŽุฉู ุงู„ู„ู‡ู ูˆูŽุจูŽุฑูŽูƒูŽุงุชูู‡ู

 ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ูู…ูŽู‘ ุตูŽู„ูู‘ ุนูŽู„ูŽู‰ ู…ูุญูŽู…ูŽู‘ุฏู ูˆูŽุนูŽู„ูŽู‰ ุขู„ู ู…ูุญูŽู…ูŽู‘ุฏู

๐Ÿ’Ÿ *Muamalah Rasulullah ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู…* ๐Ÿ’Ÿ

Pernah Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam membagikan 1.500 ekor unta untuk berapa orang Quraisy. Hal ini dilakukan setelah perang Hunain. Menurut catatan Syu'aib, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam juga pernah menerima hadiah seekor keledai dan kuda. Hadiah tersebut dijual oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. Dari hasil penjualan itu didapatkan uang sebanyak 100 Dinar dan 5 potong baju diberikan kepada Hatib bin Abi Balta.

๐Ÿ’ฐDikatakan pula bahwa Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam pernah menerima 90.000 dirham dan dibagikan kepada orang banyak sampai habis. Hal ini kemudian diikuti oleh para sahabat, mereka berlomba-lomba menyedekahkan harta saat perang Tabuk.

๐ŸŒธPada masa-masa berdakwah inilah harta beliau menyusut. Saat itu Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dan Khadijah bukan lagi giat berdagang. Merekap giat berdakwah. Semua hasil usaha beliau sebelum kenabian digunakan untuk berdakwah. Keuntungan hasil usahanya sebelum kenabian sudah menipis karena tidak ada perjalanan dagang yang dilakukan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. Malah harta mereka  digunakan untuk menyebarkan kebenaran tentang Islam.


-------

Namun Khodijah dan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam sama sekali tidak keberatan. Mereka sadar siapa pemilik harta sesungguhnya. Keduanya tetap menggunakan harta mereka untuk membiayai dakwah. Mereka menebus budak yang teraniaya, mereka juga terus bersedekah sambil menyampaikan ajaran Islam.

โ™ฆ๏ธPada masa ajaran Islam telah berkembang masih saja ada pedagang yang melakukan kecurangan.

๐Ÿ—“ Sebelum Islam datang di Jazirah Arab, wilayah ini telah memiliki beberapa pasar. Salah satu pasar yang terbesar adalah Pasar Ukadz. Pasar ini dibuka setiap tanggal 1 sampai 22 Dzulkaidah. Para pedagang berduyun-duyun membawa barang dagangan ke pasar ini. Mereka menggunakan unta atau keledai untuk menuju pasar Ukadz. Beragam barang didagangkan, diantaranya permadani, tenda, bulu domba, minyak wangi, perhiasan, dan rempah-rempah. Begitu pula yang terjadi di Pasar Dzul Majaz,  Majinna dan Mina.

๐Ÿ—พDi salah satu pasar itulah Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam berbaur dengan keriuhan jual-beli. Beliau memang telah menjadi pebisnis saat usianya masih muda. Atas izin pamannya beliau pun memulai usahanya kecil-kecilan.


-------

Saat itu masyarakat Arab masih diselubungi oleh masa jahiliyah atau masa kebodohan. Mereka kerap melakukan kecurangan terhadap barang dagangan mereka, atau terhadap pedagang lain. Lain halnya dengan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam beliau tidak pernah melakukan hal itu.

๐Ÿ’ฆ Kebiasaan buruk masyarakat Arab dalam berdagang terkadang masih terbawa hingga Islam datang. Suatu hari Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam berjalan melintasi seorang pedagang makanan di pasar.  Tertarik melihat tumpukan makanan yang dijual oleh pedagang itu, beliau pun berhenti kemudian mencelupkan jarinya ke dalam tumpukan tersebut. Ketika beliau menariknya kembali, dahi beliau berkerut. Jari-jari beliau telah basah.

โ™ฆ๏ธBeliau bertanya, "Apa ini wahai penjual makanan?"

๐Ÿ“ Si penjual Itu tampak terkejut ia menjawab, "Makanan ini terkena hujan ya Rasulullah."

"Mengapa tidak engkau letakkan di bagian atas makanan agar orang-orang dapat melihatnya? Siapa yang menipu dia bukan termasuk golonganku." (Hadits Riwayat Muslim)

-------

Dengan wajah malu dan kepala tertunduk pedagang tersebut memenuhi saran Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam. Dalam kisah ini terlihat sekali bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam sangat memperhatikan umatnya dan tidak ingin salah satu pihak merasa tertipu atau rugi dalam suatu transaksi dagang.

๐Ÿ›ฃPernah ketika beliau telah hijrah ke Madinah, Masyarakat Madinah mengeluhkan harga-harga yang melonjak tinggi. Makin hari rasa-rasanya harga tersebut semakin mencekik. Mereka takut tidak sanggup untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.

โš–๏ธMereka lalu menghadap Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam dan berkata, "Wahai Rasulullah harga barang-barang sedang melonjak tinggi. Tentukanlah harga bagi kami.

๐Ÿ”นKemudian Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam berkata, "Sesungguhnya Allah penentu harga, dialah yang menahan, melepas, dan memberi rizki. Aku berharap dapat menemui Allah dan berharap tidak ada seorangpun yang menuntutku karena kasus penganiayaan terhadap darah ataupun harta benda. (Hadits riwayat Bukhari dan Muslim).

๐Ÿ˜Mereka pun pulang ke rumah masing-masing mereka percaya kepada perkataan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam.


-------

๐Ÿ“œSetelah hijrah ke Madinah, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam mulai menerapkan etika bisnis Islami Syariah di kota ini. Suatu ketika, Madinah terkena Embargo ekonomi dari bangsa Quraisy dan sekutu-sekutunya. Penduduk Madinah harus memenuhi sendiri kebutuhannya, belum lagi jumlah penduduk Madinah kian hari kian bertambah. Sementara itu perekonomian Madinah dikuasai oleh orang Yahudi.

๐Ÿ’ฆSebagai upaya untuk meredam masalah-masalah ekonomi, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam kemudian menetapkan prinsip ekonomi yang bersumber pada Al-Qur'an. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam menyuruh agar umatnya kala itu tetap berpegang teguh pada usaha-usaha yang halal. Terus mengingatkan agar kaum muslim tidak terperosok lagi pada kebiasaan jahiliyah. Kebiasaan buruk dalam perdagangan seperti judi, dan ghoror (spekulasi) harus dihilangkan apalagi praktek perdagangan yang tidak jujur atau menipu.

๐Ÿ’ฐBukan itu saja, dalam sistem pengupahan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam juga melakukan perbaikan. Beliau bersabda, "Berikanlah upah kepada pekerja sebelum kering keringat - keringatnya dan beritahukan ketentuan upah terhadap apa yang dikerjakannya. (Hadits riwayat Ibnu Majah)

Kita lanjutkan besok ya kisahnya..... insyaaAllah

 ูˆูŽ ุงู„ุณูŽู‘ู„ุงูŽู…ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ูƒูู…ู’ ูˆูŽุฑูŽุญู’ู…ูŽุฉู ุงู„ู„ู‡ู ูˆูŽุจูŽุฑูŽูƒูŽุงุชูู‡ู

๐Ÿ“Editor:Ustadzah Ratna

โ˜€๏ธ MATERI 125 โ˜€๏ธ

๐Ÿ”†๐Ÿ”†๐Ÿ”†๐Ÿ”†๐Ÿ”†๐Ÿ”†๐Ÿ”†