๐ด๐ด๐ซ๐ด๐ซ๐ด๐ด
๐ *OneDayOneSiroh-III*
๐ซ Materi 86 ๐ด
ุจِุณْู ِ ุงِّٰููู ุงูุฑَّุญْู َِู ุงูุฑَّุญِْูู ِ
ุงูุณَّูุงَู ُ ุนََُْูููู ْ َูุฑَุญْู َุฉُ ุงِููู َูุจَุฑََูุงุชُُู
ุงَُّูููู َّ ุตَِّู ุนََูู ู ُุญَู َّุฏٍ َูุนََูู ุขِู ู ُุญَู َّุฏٍ
๐ *Muamalah Rasulullah ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู * ๐
Seiring keadaan Mekah yang semakin maju sebagai kota transit, Abu Tholib semakin sering bepergian ke luar Mekah. Berkali-kali dia memimpin kafilah dagang ke Syam.
๐บSemakin sering bepergian semakin sering pula Muhammad memohon agar diizinkan ikut. Tentu saja Abu Tholib menolak. Perjalanan itu sangatlah panjang. Mereka harus menyusuri gurun pasir yang panas. Perjalanan itu juga sangat berbahaya untuk Muhammad.
"Anakku, jangan memaksa ikut pergi, perjalanan ini terlalu berbahaya. Usiamu masih terlalu muda," ujar Abu Thalib menolak permintaan Muhammad.
๐นMuhammad terus-menerus merengek ingin ikut.
"Tolonglah jangan memaksa terus, aku sungguh mengkhawatirkanmu," Abu Tholib mulai resah dengan rengekan Muhammad.
-----
Muhammad pantang menyerah, beliau terus-menerus membujuk pamannya. Akhirnya kegigihan Muhammad dapat meluluhkan hati pamannya itu.
"Hmmm... Baiklah kali ini aku akan mengajakmu, tetaplah berada di dekatku selama dalam perjalanan."
๐Saat itu Muhammad berusia 12 tahun. Muhammad sudah menampakan bakat kepemimpinannya yang menonjol. Hal itu terlihat ketika beliau menggembalakan ternak, tidak mudah mengatur kawanan ternak seorang diri, hanya orang yang tekun, sabar dan gigih yang dapat melakukannya.
๐บItulah perjalanan dagang pertama Nabi Muhammad. Kafilah dagang ini menuju Syam dan melewati Bashro. Saat sampai Bashro, mereka bertemu dengan Buhaira. Saat melihat Muhammad, Buhaira begitu tercegang. Dia melihat tanda-tanda kenabian ada pada diri Muhammad. Tanda kenabian itu pernah dia baca dalam kitab agamanya. Hal ini kemudian disampaikan kepada Abu Thalib. Buhaira meminta Abu Thalib agar menjaga dan melindungi Muhammad.
-----
"Bawa pulang anak ini!" bisik Buhaira kepada Abu Thalib. Suaranya gemetar.
"Dia akan membawa ajaran yang besar. Lindungi dia dari kejahatan orang Yahudi."
๐Abu Tholib menuruti kata-kata Buhaira. Muhammad segera dibawa pulang setelah Abu Tholib menitipkan barang dagangannya.
๐ Di Mekah Muhammad kembali mengisi hari-harinya dengan menggembalkan kambing. Abu Tholib melihat keponakannya itu begitu gigih mengemban amanah dari pemilik kambing-kambing itu. Dia percaya bahwa Muhammad dapat mengemban tugas yang lebih berat.
♥️Abu Tholib semakin kagum terhadap kepribadian Muhammad. Sedikit demi sedikit ia mengajarkan cara berdagang kepada Muhammad. Muhammad mendengarkan dengan teliti dan penuh perhatian.
๐Muhammad bertekad ingin menjadi pedagang ulung. Semakin hari, tekadnya semakin kuat. Oleh karena itu, beliau terus belajar pada pamannya
-----
๐บMuhammad kini menjadi seorang pedagang yang berwawasan luas. Awalnya beliau merintis usaha dagangnya di Mekah. Lokasi tepatnya di Pasar Ukadz. Setelah itu Muhammad terbiasa berdagang ke luar Mekah.
๐ฃ Beliau telah melakukan perjalanan dagang ke berbagai kota. Rabi bin Badr pernah melakukan kerjasama dagang dengan Muhammad. Hal ini tercatat dalam suatu riwayat. Suatu ketika mereka bertemu kembali.
♥️ Muhammad bertanya kepada Rabi bin Badr, "Apakah Anda mengenaliku?"
Rabi bin Badr menjawab, "Kau pernah menjadi mitraku. Engkau adalah mitra terbaik. Engkau tidak pernah menipuku dan tidak pernah berselisih denganku."
-----
Pengetahuan yang luas juga membuat Muhammad disukai.
๐ Imam Ahmad
meriwayatkan bahwa suatu ketika Muhammad SAW menemui pemimpin salah satu kabilah dari Bahrain. Dari sekedar obrolan ringan tentang orang-orang terkemuka, Al Asajj begitu kagum dengan wawasan Muhammad yang luas.
๐ Muhammad begitu percaya diri saat menyinggung kota-kota perdagangan di Bahrain. Kota-kota ini meliputi Stafa , Musyaqqar dan Hijar. Muhammad pun berhasil membuat kekaguman Al Asajj memuncak. Al Asajj sungguh kagum akan wawasan geografis dan pengetahuan Muhammad tentang pusat-pusat perdagangan.
๐บ Dengan sikap taqdim Muhammad berkata kepada Al Asajj, "Saya mendapat kesempatan menjelajahi negeri anda dan saya telah diperlakukan dengan baik."
Kita lanjutkan besok ya kisahnya..... InsyaaAllah
َู ุงูุณَّูุงَู ُ ุนََُْูููู ْ َูุฑَุญْู َุฉُ ุงِููู َูุจَุฑََูุงุชُُู
๐Editor:Ustadzah Ratna
๐บ MATERI 90 ๐บ
๐๐๐๐๐๐๐
๐ *OneDayOneSiroh-III*
๐ซ Materi 86 ๐ด
ุจِุณْู ِ ุงِّٰููู ุงูุฑَّุญْู َِู ุงูุฑَّุญِْูู ِ
ุงูุณَّูุงَู ُ ุนََُْูููู ْ َูุฑَุญْู َุฉُ ุงِููู َูุจَุฑََูุงุชُُู
ุงَُّูููู َّ ุตَِّู ุนََูู ู ُุญَู َّุฏٍ َูุนََูู ุขِู ู ُุญَู َّุฏٍ
๐ *Muamalah Rasulullah ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู * ๐
Seiring keadaan Mekah yang semakin maju sebagai kota transit, Abu Tholib semakin sering bepergian ke luar Mekah. Berkali-kali dia memimpin kafilah dagang ke Syam.
๐บSemakin sering bepergian semakin sering pula Muhammad memohon agar diizinkan ikut. Tentu saja Abu Tholib menolak. Perjalanan itu sangatlah panjang. Mereka harus menyusuri gurun pasir yang panas. Perjalanan itu juga sangat berbahaya untuk Muhammad.
"Anakku, jangan memaksa ikut pergi, perjalanan ini terlalu berbahaya. Usiamu masih terlalu muda," ujar Abu Thalib menolak permintaan Muhammad.
๐นMuhammad terus-menerus merengek ingin ikut.
"Tolonglah jangan memaksa terus, aku sungguh mengkhawatirkanmu," Abu Tholib mulai resah dengan rengekan Muhammad.
-----
Muhammad pantang menyerah, beliau terus-menerus membujuk pamannya. Akhirnya kegigihan Muhammad dapat meluluhkan hati pamannya itu.
"Hmmm... Baiklah kali ini aku akan mengajakmu, tetaplah berada di dekatku selama dalam perjalanan."
๐Saat itu Muhammad berusia 12 tahun. Muhammad sudah menampakan bakat kepemimpinannya yang menonjol. Hal itu terlihat ketika beliau menggembalakan ternak, tidak mudah mengatur kawanan ternak seorang diri, hanya orang yang tekun, sabar dan gigih yang dapat melakukannya.
๐บItulah perjalanan dagang pertama Nabi Muhammad. Kafilah dagang ini menuju Syam dan melewati Bashro. Saat sampai Bashro, mereka bertemu dengan Buhaira. Saat melihat Muhammad, Buhaira begitu tercegang. Dia melihat tanda-tanda kenabian ada pada diri Muhammad. Tanda kenabian itu pernah dia baca dalam kitab agamanya. Hal ini kemudian disampaikan kepada Abu Thalib. Buhaira meminta Abu Thalib agar menjaga dan melindungi Muhammad.
-----
"Bawa pulang anak ini!" bisik Buhaira kepada Abu Thalib. Suaranya gemetar.
"Dia akan membawa ajaran yang besar. Lindungi dia dari kejahatan orang Yahudi."
๐Abu Tholib menuruti kata-kata Buhaira. Muhammad segera dibawa pulang setelah Abu Tholib menitipkan barang dagangannya.
๐ Di Mekah Muhammad kembali mengisi hari-harinya dengan menggembalkan kambing. Abu Tholib melihat keponakannya itu begitu gigih mengemban amanah dari pemilik kambing-kambing itu. Dia percaya bahwa Muhammad dapat mengemban tugas yang lebih berat.
♥️Abu Tholib semakin kagum terhadap kepribadian Muhammad. Sedikit demi sedikit ia mengajarkan cara berdagang kepada Muhammad. Muhammad mendengarkan dengan teliti dan penuh perhatian.
๐Muhammad bertekad ingin menjadi pedagang ulung. Semakin hari, tekadnya semakin kuat. Oleh karena itu, beliau terus belajar pada pamannya
-----
๐บMuhammad kini menjadi seorang pedagang yang berwawasan luas. Awalnya beliau merintis usaha dagangnya di Mekah. Lokasi tepatnya di Pasar Ukadz. Setelah itu Muhammad terbiasa berdagang ke luar Mekah.
๐ฃ Beliau telah melakukan perjalanan dagang ke berbagai kota. Rabi bin Badr pernah melakukan kerjasama dagang dengan Muhammad. Hal ini tercatat dalam suatu riwayat. Suatu ketika mereka bertemu kembali.
♥️ Muhammad bertanya kepada Rabi bin Badr, "Apakah Anda mengenaliku?"
Rabi bin Badr menjawab, "Kau pernah menjadi mitraku. Engkau adalah mitra terbaik. Engkau tidak pernah menipuku dan tidak pernah berselisih denganku."
-----
Pengetahuan yang luas juga membuat Muhammad disukai.
๐ Imam Ahmad
meriwayatkan bahwa suatu ketika Muhammad SAW menemui pemimpin salah satu kabilah dari Bahrain. Dari sekedar obrolan ringan tentang orang-orang terkemuka, Al Asajj begitu kagum dengan wawasan Muhammad yang luas.
๐ Muhammad begitu percaya diri saat menyinggung kota-kota perdagangan di Bahrain. Kota-kota ini meliputi Stafa , Musyaqqar dan Hijar. Muhammad pun berhasil membuat kekaguman Al Asajj memuncak. Al Asajj sungguh kagum akan wawasan geografis dan pengetahuan Muhammad tentang pusat-pusat perdagangan.
๐บ Dengan sikap taqdim Muhammad berkata kepada Al Asajj, "Saya mendapat kesempatan menjelajahi negeri anda dan saya telah diperlakukan dengan baik."
Kita lanjutkan besok ya kisahnya..... InsyaaAllah
َู ุงูุณَّูุงَู ُ ุนََُْูููู ْ َูุฑَุญْู َุฉُ ุงِููู َูุจَุฑََูุงุชُُู
๐Editor:Ustadzah Ratna
๐บ MATERI 90 ๐บ
๐๐๐๐๐๐๐