Terus semangat belajar dan berbagi ilmu sampai ke liang lahat, demi menjadi Hamba ุงู„ู„ّู‡ُ yang Kaffah.

๐Ÿ“šOneDayOneShiroh-lll๐Ÿ“—MATERI 81-85 ๐Ÿ“™ *๐Ÿ’ŸMuamalah Rasulullah ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู…* ๐Ÿ’Ÿ

๐ŸŒด๐ŸŒด๐ŸŒด๐Ÿ•‹๐ŸŒด๐ŸŒด๐ŸŒด

๐Ÿ“– *OneDayOneSiroh-III*

๐ŸŒดMateri 81 ๐ŸŒด

ุจِุณْู…ِ ุงู„ู„ّٰู‡ِ ุงู„ุฑَّุญْู…َู†ِ ุงู„ุฑَّุญِูŠْู…ِ

ุงู„ุณَّู„ุงَู…ُ ุนَู„َูŠْูƒُู…ْ ูˆَุฑَุญْู…َุฉُ ุงู„ู„ู‡ِ ูˆَุจَุฑَูƒَุงุชُู‡ُ

 ุงู„ู„َّู‡ُู…َّ ุตَู„ِّ ุนَู„َู‰ ู…ُุญَู…َّุฏٍ ูˆَุนَู„َู‰ ุขู„ِ ู…ُุญَู…َّุฏٍ

*๐Ÿ’ŸMuamalah Rasulullah ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู…* ๐Ÿ’Ÿ

Sejak saat itu, Muhammad hidup di bawah asuhan pamannya tersebut. Di bawah bimbingan Abu Thalib, benih-benih kewirausahaan Muhammad mulai tumbuh. Seperti halnya Abdul Muthalib, Abu Thalib pun sangat meyayangi dan mencintai Muhammad. Dalam kesederhanaanya, Abu Thalib menjaga Muhammad dengan sungguh-sungguh.

๐Ÿ’  Abdul Muthalib tidak termasuk keluarga kaya. Namun, dia dan keluarganya begitu terbuka menerima Muhammad. Mujammad pun pandai membawa diri. Beliau kerap membantu pamannya dalam berbagai pekerjaan. Awalnya beliau mengerjakan pekerjaan ringan. Seiring dengan bertambahnya usia, Muhammad mulai membantu pekerjaan lain yang lebih berat.

๐ŸŒพ Abu Thalib mewarisi kepemimpinan Abdul Muthalib. Tugas tugas Abdul Muthalib kini menjadi tugasnya pula. Salah satunya adalah memberikan makanan kepada jamaah haji. Dengan gembira dan penuh semangat, Abu Thalib mengemban tugas tersebut.


-----

Selain itu, Abu Thalib juga seorang pedagang. Jalur perdagangan Abu Thalib sama dengan kakeknya. Hasyim bin Abdi Manaf. Dia kerap bepergian ke Syam dalam waktu yang lama. Cuaca padang pasir yang ganas dan tidak menentu adalah tantangan baginya. Dia juga harus siap menghadapi ancaman dari para perampok padang pasir. Namun, semua itu bukan masalah bagi Abu Thalib. Dia terbiasa bekerja keras dalam kondisi terancam bahaya. Semua dijalani dengan sungguh-sungguh.

๐Ÿ—บMuhammad sangat ingin mengikuti pamannya berdagang. Beliau sering merengek kepada pamannya agar bisa ikut serta. Namun Abu Thalib tetap melarang karena perjalanan tersebut berbahaya.

"Ajaklah aku, Paman!" pinta Muhammad.

"Perjalanan ini sangat sulit dan jauh! Aku tidak tega mengajak anak sekecil engkau untuk menempuh kesulitan yang begitu berat!" cegah Abu Thalib.

๐Ÿ›ฃ Kelak saat Muhammad beranjak remaja, Abu Thalib tidak dapat lagi membendung keinginan keponakannya itu. Akhirnya, Muhammad diajak berdagang oleh Abu Thalib. Saat perjalanan dagang itulah, benih kepemimpinan Muhammad mulai bersemi.

-----

Sejak diasuh oleh pamannya, muhammad sering merasa kesepian. Dia merindukan kegiatan yang dapat membuatnya lupa terhadap kematian sang kakek. Pada saat itu masyarakat Mekah banyak yang berprofesi sebagai peternak. Kambing-kambing dan unta-unta mereka mencapai puluhan bahkan ratusan jumlahnya.

๐Ÿ’กMuhammad kemudian mempunyai ide cemerlang. Ia menawarkan jasanya untuk menggembalakan kambing-kambing tersebut. Upahnya dapat dipakai untuk membantu kehidupan keluarga pamannya. Muhammad memang terbiasa hidup mandiri.

"Aku senang sekali jika kamu yang menggembalakan domba-dombaku. Aku sangat percaya kepadamu. Aku pun tahu kamu berasal dari keluarga terpandang," ujar pemilik kambing.

๐ŸŒทBegitulah, akhirnya keinginan Muhammad  ini disambut oleh beberapa penduduk Mekah. Dengan nama besar bani Hasyim, mereka percaya terhadap asal-usul Muhammad.

-----

Hal ini pernah diriwayatkan dalam sebuah hadits, "Aku dahulu menggembalakan kambing penduduk Mekah dengan upah beberapa qirath." (Hadits Riwayat Bukhari)

๐Ÿ’ฐMeski upah yang diterima terbilang sedikit, namun Muhammad mendapat banyak pelajaran dari kegiatan menggembalakan ternak ini.

 "Mbeeek....mbeeek....."
Muhammad mengatur kambing-kambing itu dengan telaten. Disinilah bakat kepemimpinan Muhammad mulai tampak. Sungguh tidak mudah mengatur binatang ternak. Namun Muhammad mampu melakukannya.

๐Ÿž"Embeeek, embek.." Muhammad mencari padang subur, kemudian mengarahkan ternak ke padang tersebut. Beliau juga mengawasi agar kawanan ternak tersebut tidak terpisah atau tersesat. Semua ini membawa Muhammad ke satu perenungan terhadap alam manusia dan Tuhan.

-----

Lewat pekerjaan ini pula Muhammad memupuk sifat kejujuran yang sudah tertanam di hatinya. Pemilik ternak selalu senang jika hewan peliharaannya digembalakan oleh Muhammad. Muhammad dikenal jujur dan menyayangi binatang gembalaan.

๐ŸŒฟ๐Ÿ‘ Dibawah pengawasan Muhammad tidak ada satupun kambing yang lepas, terluka, ataupun mati. Ketika petang tiba kambing kambing itu dipulangkan dalam keadaan sehat dan lengkap.

"Ini upahmu Muhammad. Kamu sangat rajin. Domba-dombaku jadi gemuk dan sehat. Upahmu aku lebihkan sebagai tanda terima kasihku," ucap majikan Muhammad sambil memberikan beberapa uang dinar.

♦️Itulah sekelumit pengalaman Muhammad. Pengalaman mengembalakan ternak ternyata banyak memupuk bakat wirausaha beliau.

Kita lanjutkan besok ya kisahnya..... InsyaaAllah

 ูˆَ ุงู„ุณَّู„ุงَู…ُ ุนَู„َูŠْูƒُู…ْ ูˆَุฑَุญْู…َุฉُ ุงู„ู„ู‡ِ ูˆَุจَุฑَูƒَุงุชُู‡ُ

๐Ÿ“Editor:Ustadzah Ratna

๐ŸŒฟ MATERI 85๐ŸŒป

๐ŸŒป๐ŸŒฟ๐ŸŒฟ๐ŸŒป๐ŸŒฟ๐ŸŒฟ๐ŸŒป