๐ณ๐ด๐ด๐๐ด๐ด๐ณ
๐ *OneDayOneSiroh-III*๐
☀️Materi 61 ☀️
ุจِุณْู ِ ุงِّٰููู ุงูุฑَّุญْู َِู ุงูุฑَّุญِْูู ِ
ุงูุณَّูุงَู ُ ุนََُْูููู ْ َูุฑَุญْู َุฉُ ุงِููู َูุจَุฑََูุงุชُُู
ุงَُّูููู َّ ุตَِّู ุนََูู ู ُุญَู َّุฏٍ َูุนََูู ุขِู ู ُุญَู َّุฏٍ
๐ *Kehidupan Keluarga Rasulullah ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู * ๐
Mata Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam berkaca kaca. Beliau merasa sebentar lagi akan berpisah dengan putri tercintanya.
"Putriku, sebentar lagi aku akan meninggalkanmu." bisik Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam.
๐ฆ Mendengar ucapan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, Fatimah menangis tersedu-sedu. "Jangan bersedih duhai putriku, engkau adalah anggota keluargaku yang pertama akan menyusulku," lanjut Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam.
☀️ Fatimah masih terisak. "Apakah engkau tidak ridho menjadi pemimpin kaum perempuan umat ini atau kaum perempuan di seluruh alam semesta?" Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam memandang Fatimah lekat lekat. Fatimah tersenyum senang..
-----
Hasan dan Husein menatap kakeknya yang sedang shalat. Kedua bocah itu mengikuti gerakan kakeknya. Keduanya berebut naik ke atas punggung sang kakek, tatkala kakeknya rukuk.
๐งก Keduanya tertawa gembira sambil meloncat-loncat. Wah keduanya seperti penunggang kuda. Sang kakek tidak bisa mengangkat badannya untuk mengakhiri sujudnya.
๐ Setelah puas Hasan dan Husein turun dari punggung sang kakek. Mata keduanya berbinar bahagia. Sang kakek pun mengangkat tubuhnya melanjutkan shalat.
๐ Setelah selesai mengucapkan salam dan berdzikir sang kakek merentangkan tangannya. Kedua bocah lucu itu berhamburan, mendekap sang kakek. Mereka tertawa riang.
๐ซ Raut muka sang kakek sumringah tidak sedikit pun beliau menunjukkan rasa kesal. Kakek tersebut tiada lain adalah Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam, kekasih Allah memimpin umat.
-----
๐ Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam menggandeng kedua cucunya keluar dari masjid. Husain menarik tangan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. Rupanya bocah itu ingin naik ke atas pundak Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam. Tanpa pikir panjang, Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam mengangkat tubuh Husain dan meletakkannya di bahu kanannya.
๐Melihat saudaranya sudah berada ke atas pundak kakeknya, Hasan menarik tangan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. Hasanpun dinaikkan ke atas bahu Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. Kedua bocah tersebut tertawa riang.
๐ Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam berjalan meninggalkan masjid dengan dua bocah di atas pundaknya. Orang-orang yang berada di jalan memperhatikannya sambil tersenyum simpul. Salah seorang dari mereka adalah Umar Bin Al Khattab.
-----
"Kuda yang paling baik adalah yang di bawah kalian," ujar Umar kepada Hasan dan Husain.
"Dan penunggang kuda terbaik adalah kalian berdua," timpal Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam sambil tersenyum.
♥️ Seorang lelaki menghampiri Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam kemudian lelaki itu bertanya, "Ya Rasulullah, apakah engkau sangat cinta kepada mereka berdua?"
⭐️Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam menjawab, "Sudah tentu, siapa yang mengasihi kedua cucuku ini berarti telah mengasihi aku. Siapa yang memarahinya. Berarti dia telah memarahi aku."
๐ Lelaki itu pun tersenyum, dia merasa kagum dengan sikap Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam yang begitu mencintai kedua cucunya itu. Hasan dan Husain adalah putra dari Fatimah dan Ali bin Abi Thalib.
๐Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam melanjutkan perjalanannya menuju rumah Fatimah putrinya. Sesampainya disana, Hasan dan Husein turun dari bahu Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. Menyaksikan itu Fatimah tersenyum. Kemudian Fatimah memberikan air minum kepada ayahnya. Hasan dan Husain berebut minum dari gelas kakeknya dengan tidak sabar.
๐ Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam melayani mereka. Selanjutnya Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bermain bersama kedua cucunya. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam berjalan dengan tangan dan lututnya. Hasan dan Husein duduk di atas punggung Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. Mereka tertawa gembira.
๐ Ketiganya bermain sampai puas Menjelang adzan maghrib Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam menyudahi permainannya. Kemudian beliau mengajak kedua cucunya ke masjid. Mereka pun berjalan beriringan. Sesekali terdengar celoteh lucu dari kedua bocah itu.
Kita lanjutkan besok ya kisahnya..... InsyaaAllah
َู ุงูุณَّูุงَู ُ ุนََُْูููู ْ َูุฑَุญْู َุฉُ ุงِููู َูุจَุฑََูุงุชُُู
๐ Editor : Ustadzah Ratna
๐ MATERI 64 ๐
๐ณ๐ณ๐๐ด๐๐ณ๐ณ
๐ *OneDayOneSiroh-III*๐
☀️Materi 61 ☀️
ุจِุณْู ِ ุงِّٰููู ุงูุฑَّุญْู َِู ุงูุฑَّุญِْูู ِ
ุงูุณَّูุงَู ُ ุนََُْูููู ْ َูุฑَุญْู َุฉُ ุงِููู َูุจَุฑََูุงุชُُู
ุงَُّูููู َّ ุตَِّู ุนََูู ู ُุญَู َّุฏٍ َูุนََูู ุขِู ู ُุญَู َّุฏٍ
๐ *Kehidupan Keluarga Rasulullah ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู * ๐
Mata Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam berkaca kaca. Beliau merasa sebentar lagi akan berpisah dengan putri tercintanya.
"Putriku, sebentar lagi aku akan meninggalkanmu." bisik Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam.
๐ฆ Mendengar ucapan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, Fatimah menangis tersedu-sedu. "Jangan bersedih duhai putriku, engkau adalah anggota keluargaku yang pertama akan menyusulku," lanjut Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam.
☀️ Fatimah masih terisak. "Apakah engkau tidak ridho menjadi pemimpin kaum perempuan umat ini atau kaum perempuan di seluruh alam semesta?" Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam memandang Fatimah lekat lekat. Fatimah tersenyum senang..
-----
Hasan dan Husein menatap kakeknya yang sedang shalat. Kedua bocah itu mengikuti gerakan kakeknya. Keduanya berebut naik ke atas punggung sang kakek, tatkala kakeknya rukuk.
๐งก Keduanya tertawa gembira sambil meloncat-loncat. Wah keduanya seperti penunggang kuda. Sang kakek tidak bisa mengangkat badannya untuk mengakhiri sujudnya.
๐ Setelah puas Hasan dan Husein turun dari punggung sang kakek. Mata keduanya berbinar bahagia. Sang kakek pun mengangkat tubuhnya melanjutkan shalat.
๐ Setelah selesai mengucapkan salam dan berdzikir sang kakek merentangkan tangannya. Kedua bocah lucu itu berhamburan, mendekap sang kakek. Mereka tertawa riang.
๐ซ Raut muka sang kakek sumringah tidak sedikit pun beliau menunjukkan rasa kesal. Kakek tersebut tiada lain adalah Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam, kekasih Allah memimpin umat.
-----
๐ Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam menggandeng kedua cucunya keluar dari masjid. Husain menarik tangan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. Rupanya bocah itu ingin naik ke atas pundak Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam. Tanpa pikir panjang, Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam mengangkat tubuh Husain dan meletakkannya di bahu kanannya.
๐Melihat saudaranya sudah berada ke atas pundak kakeknya, Hasan menarik tangan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. Hasanpun dinaikkan ke atas bahu Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. Kedua bocah tersebut tertawa riang.
๐ Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam berjalan meninggalkan masjid dengan dua bocah di atas pundaknya. Orang-orang yang berada di jalan memperhatikannya sambil tersenyum simpul. Salah seorang dari mereka adalah Umar Bin Al Khattab.
-----
"Kuda yang paling baik adalah yang di bawah kalian," ujar Umar kepada Hasan dan Husain.
"Dan penunggang kuda terbaik adalah kalian berdua," timpal Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam sambil tersenyum.
♥️ Seorang lelaki menghampiri Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam kemudian lelaki itu bertanya, "Ya Rasulullah, apakah engkau sangat cinta kepada mereka berdua?"
⭐️Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam menjawab, "Sudah tentu, siapa yang mengasihi kedua cucuku ini berarti telah mengasihi aku. Siapa yang memarahinya. Berarti dia telah memarahi aku."
๐ Lelaki itu pun tersenyum, dia merasa kagum dengan sikap Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam yang begitu mencintai kedua cucunya itu. Hasan dan Husain adalah putra dari Fatimah dan Ali bin Abi Thalib.
๐Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam melanjutkan perjalanannya menuju rumah Fatimah putrinya. Sesampainya disana, Hasan dan Husein turun dari bahu Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. Menyaksikan itu Fatimah tersenyum. Kemudian Fatimah memberikan air minum kepada ayahnya. Hasan dan Husain berebut minum dari gelas kakeknya dengan tidak sabar.
๐ Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam melayani mereka. Selanjutnya Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bermain bersama kedua cucunya. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam berjalan dengan tangan dan lututnya. Hasan dan Husein duduk di atas punggung Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. Mereka tertawa gembira.
๐ Ketiganya bermain sampai puas Menjelang adzan maghrib Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam menyudahi permainannya. Kemudian beliau mengajak kedua cucunya ke masjid. Mereka pun berjalan beriringan. Sesekali terdengar celoteh lucu dari kedua bocah itu.
Kita lanjutkan besok ya kisahnya..... InsyaaAllah
َู ุงูุณَّูุงَู ُ ุนََُْูููู ْ َูุฑَุญْู َุฉُ ุงِููู َูุจَุฑََูุงุชُُู
๐ Editor : Ustadzah Ratna
๐ MATERI 64 ๐
๐ณ๐ณ๐๐ด๐๐ณ๐ณ