๐ด๐ด๐๐ด๐๐ด๐๐ด๐ด
๐ *OneDayOneSiroh-III*๐
⭐️ Materi 41 ⭐️
ุจِุณْู ِ ุงِّٰููู ุงูุฑَّุญْู َِู ุงูุฑَّุญِْูู ِ
ุงูุณَّูุงَู ُ ุนََُْูููู ْ َูุฑَุญْู َุฉُ ุงِููู َูุจَุฑََูุงุชُُู
ุงَُّูููู َّ ุตَِّู ุนََูู ู ُุญَู َّุฏٍ َูุนََูู ุขِู ู ُุญَู َّุฏٍ
๐ *Kehidupan Keluarga Rasulullah ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู * ๐
๐Mendengar keberadaan anaknya, Haritsah segera bergegas menemui Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam.
๐"Wahai Ibnu Abdul Muthalib, anda termasuk penduduk tanah suci yang biasa membebaskan orang tertindas. Anda suka memberikan makanan kepada para tawanan. Kami datang untuk meminta anak kami. Maukah anda menyerahkan anak itu kepada kami dan bermurah hati menerima uang tebusan anak kami seberapa adanya?" ujar Haritsah memelas.
"Panggillah Zaid ke sini. Suruh dia memilih sendiri. Seandainya dia memilih anda akan saya kembalikan kepada anda tanpa tebusan. Sebaliknya jika dia memilihku, demi Allah aku tidak akan menyerahkan orang yang telah memilihku," jawab Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam lembut.
๐ทWajah Haritsah sontak berseri seri. Alangkah agungnya akhlak orang yang ada di hadapannya. Sungguh beruntung Zaid diasuh oleh orang yang berakhlak mulia, gumam Haritsah dalam hati.
Tidak lama kemudian, Zaid tiba.
"Tahukah engkau siapa orang-orang ini?" tanya Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam.
"Ya tahu," jawab Zaid. "Yang ini ayahku dan ini pamanku," lanjut Zaid sambil menunjuk ayah dan pamannya.
----
Rosulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam menyampaikan maksud kedatangan Haritsah dan memberi keleluasaan kepada Zaid untuk memilih. Hati Haritsah harap-harap cemas. "Apakah gerangan pilihan putranya?"
๐Tanpa pikir panjang Zaid menjawab," Tidak ada orang pilihanku kecuali Anda. Andalah ayah dan andalah pamanku"
♦️Haritsah kaget mendengar jawaban putranya. Bagaimana mungkin darah daging yang begitu dicintainya lebih memilih orang lain. Namun, Haritsah berusaha menyelami perasaan putra tercintanya. Pastilah Zaid mendapat perlakuan yang baik dari ayah angkatnya sehingga lebih memilih untuk tinggal dengannya. Hati Haritsah tenang. Putranya berada dalam pengasuhan orang yang baik.
----
๐Anak adalah penyejuk mata. Kehadirannya menambah kebahagiaan hidup. Begitu pula yang dirasakan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. Kehadiran anak-anak dalam kehidupannya begitu istimewa. Beliau mencintai anak-anaknya dengan segenap jiwa.
๐ Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam sangat mencintai anak-anak. Jangankan anak kandungnya, anak para sahabat pun disayangi beliau.
๐ Pada suatu hari ada seorang ibu yang sedang menggendong anaknya. Kemudian Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam menggendong anak tersebut. Lalu anak kecil itu kencing dan mengenai pakaian Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. Tentu saja si ibu kaget. Kemudian ibu menepis anaknya dengan kasar. Melihat hal itu Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam mencegahnya.
"Kotor di baju ini bisa dicuci, tapi luka di hati anakmu tak bisa dihilangkan," ujar Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam.
๐ Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam selalu memberikan keteladanan yang baik terhadap anak-anaknya. Ketika ingin mendidik anaknya untuk mandiri, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam memberi contoh. Beliau terbiasa melayani diri sendiri, walaupun memiliki pelayan. Bahkan tanpa sungkan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam membersihkan rumah dan mencuci pakaian.
----
๐Suatu ketika putri kesayangannya yang bernama Fatimah merasa kelelahan mengerjakan pekerjaan rumah. Kemudian dia meminta pembantu. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam tidak segera mengabulkan permintaan putrinya. Beliau meminta Fatimah untuk memperbanyak dzikir. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam ingin mendidik Fatimah untuk menjadi seseorang yang senang bekerja.
๐Ketika Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam ingin mendidik anaknya untuk beribadah, beliau memberi contoh terlebih dahulu. Anak-anaknya terbiasa melihat Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam beribadah, sehingga mereka mengikutinya.
๐ฐRasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam adalah orang yang paling dermawan. Beliau senang membantu orang yang sedang dalam kesulitan. Hal ini langsung dicontoh oleh anak-anaknya, mereka menjadi ringan tangan dalam bersedekah. Fatimah rela menahan lapar selama berhari-hari demi sedekah kepada fakir miskin.
♥️ Walaupun sangat sayang kepada anak-anaknya, beliau tidak pernah memanjakan mereka. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam akan bersikap tegas jika anaknya berbuat salah. Beliau tidak mau pilih kasih dalam menerapkan hukuman.
----
๐ดRasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda, "Demi Allah, seandainya Fatimah anak Muhammad mencuri akan aku potong tangannya." (Hadits Riwayat Muslim dan Bukhari)
๐บFatimah adalah Putri kesayangan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, tapi jika dia berbuat salah akan dihukum sesuai dengan hukum yang berlaku. Itulah sikap bijaksana Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam terhadap anaknya.
๐คPada pagi yang cerah, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam berjalan menyusuri perkampungan di Madinah. Hari itu bertepatan dengan tanggal satu Syawal. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam tersenyum melihat kegembiraan anak-anak. Mereka bermain sambil tertawa-tawa. Mereka mengenakan pakaian terbaiknya. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam turut bermain bersama mereka. Lalu tampak seorang anak laki-laki duduk sendiri di pinggir lapangan. Perlahan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam melangkahkan kakinya mendekati anak itu. Anak itu tampak kumal, dia mengenakan baju compang-camping, rambutnya kusut masai, kulit hitam terbakar matahari.
"Sedang apa Nak," tanya Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam kepada anak itu.
๐ฆAnak laki-laki itu mengangkat wajahnya. Berdesir hati Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam melihat anak itu. Mata beliau berkaca-kaca.
Kita lanjutkan besok ya kisahnya..... InsyaaAllah
َู ุงูุณَّูุงَู ُ ุนََُْูููู ْ َูุฑَุญْู َุฉُ ุงِููู َูุจَุฑََูุงุชُُู
๐ Editor : Ustadzah Ratna
๐ง MATERI 45 ๐ง
๐ง๐ฆ๐ง๐ฆ๐ง๐ฆ๐ง๐ฆ๐ง
๐ *OneDayOneSiroh-III*๐
⭐️ Materi 41 ⭐️
ุจِุณْู ِ ุงِّٰููู ุงูุฑَّุญْู َِู ุงูุฑَّุญِْูู ِ
ุงูุณَّูุงَู ُ ุนََُْูููู ْ َูุฑَุญْู َุฉُ ุงِููู َูุจَุฑََูุงุชُُู
ุงَُّูููู َّ ุตَِّู ุนََูู ู ُุญَู َّุฏٍ َูุนََูู ุขِู ู ُุญَู َّุฏٍ
๐ *Kehidupan Keluarga Rasulullah ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู * ๐
๐Mendengar keberadaan anaknya, Haritsah segera bergegas menemui Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam.
๐"Wahai Ibnu Abdul Muthalib, anda termasuk penduduk tanah suci yang biasa membebaskan orang tertindas. Anda suka memberikan makanan kepada para tawanan. Kami datang untuk meminta anak kami. Maukah anda menyerahkan anak itu kepada kami dan bermurah hati menerima uang tebusan anak kami seberapa adanya?" ujar Haritsah memelas.
"Panggillah Zaid ke sini. Suruh dia memilih sendiri. Seandainya dia memilih anda akan saya kembalikan kepada anda tanpa tebusan. Sebaliknya jika dia memilihku, demi Allah aku tidak akan menyerahkan orang yang telah memilihku," jawab Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam lembut.
๐ทWajah Haritsah sontak berseri seri. Alangkah agungnya akhlak orang yang ada di hadapannya. Sungguh beruntung Zaid diasuh oleh orang yang berakhlak mulia, gumam Haritsah dalam hati.
Tidak lama kemudian, Zaid tiba.
"Tahukah engkau siapa orang-orang ini?" tanya Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam.
"Ya tahu," jawab Zaid. "Yang ini ayahku dan ini pamanku," lanjut Zaid sambil menunjuk ayah dan pamannya.
----
Rosulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam menyampaikan maksud kedatangan Haritsah dan memberi keleluasaan kepada Zaid untuk memilih. Hati Haritsah harap-harap cemas. "Apakah gerangan pilihan putranya?"
๐Tanpa pikir panjang Zaid menjawab," Tidak ada orang pilihanku kecuali Anda. Andalah ayah dan andalah pamanku"
♦️Haritsah kaget mendengar jawaban putranya. Bagaimana mungkin darah daging yang begitu dicintainya lebih memilih orang lain. Namun, Haritsah berusaha menyelami perasaan putra tercintanya. Pastilah Zaid mendapat perlakuan yang baik dari ayah angkatnya sehingga lebih memilih untuk tinggal dengannya. Hati Haritsah tenang. Putranya berada dalam pengasuhan orang yang baik.
----
๐Anak adalah penyejuk mata. Kehadirannya menambah kebahagiaan hidup. Begitu pula yang dirasakan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. Kehadiran anak-anak dalam kehidupannya begitu istimewa. Beliau mencintai anak-anaknya dengan segenap jiwa.
๐ Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam sangat mencintai anak-anak. Jangankan anak kandungnya, anak para sahabat pun disayangi beliau.
๐ Pada suatu hari ada seorang ibu yang sedang menggendong anaknya. Kemudian Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam menggendong anak tersebut. Lalu anak kecil itu kencing dan mengenai pakaian Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. Tentu saja si ibu kaget. Kemudian ibu menepis anaknya dengan kasar. Melihat hal itu Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam mencegahnya.
"Kotor di baju ini bisa dicuci, tapi luka di hati anakmu tak bisa dihilangkan," ujar Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam.
๐ Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam selalu memberikan keteladanan yang baik terhadap anak-anaknya. Ketika ingin mendidik anaknya untuk mandiri, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam memberi contoh. Beliau terbiasa melayani diri sendiri, walaupun memiliki pelayan. Bahkan tanpa sungkan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam membersihkan rumah dan mencuci pakaian.
----
๐Suatu ketika putri kesayangannya yang bernama Fatimah merasa kelelahan mengerjakan pekerjaan rumah. Kemudian dia meminta pembantu. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam tidak segera mengabulkan permintaan putrinya. Beliau meminta Fatimah untuk memperbanyak dzikir. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam ingin mendidik Fatimah untuk menjadi seseorang yang senang bekerja.
๐Ketika Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam ingin mendidik anaknya untuk beribadah, beliau memberi contoh terlebih dahulu. Anak-anaknya terbiasa melihat Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam beribadah, sehingga mereka mengikutinya.
๐ฐRasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam adalah orang yang paling dermawan. Beliau senang membantu orang yang sedang dalam kesulitan. Hal ini langsung dicontoh oleh anak-anaknya, mereka menjadi ringan tangan dalam bersedekah. Fatimah rela menahan lapar selama berhari-hari demi sedekah kepada fakir miskin.
♥️ Walaupun sangat sayang kepada anak-anaknya, beliau tidak pernah memanjakan mereka. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam akan bersikap tegas jika anaknya berbuat salah. Beliau tidak mau pilih kasih dalam menerapkan hukuman.
----
๐ดRasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda, "Demi Allah, seandainya Fatimah anak Muhammad mencuri akan aku potong tangannya." (Hadits Riwayat Muslim dan Bukhari)
๐บFatimah adalah Putri kesayangan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, tapi jika dia berbuat salah akan dihukum sesuai dengan hukum yang berlaku. Itulah sikap bijaksana Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam terhadap anaknya.
๐คPada pagi yang cerah, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam berjalan menyusuri perkampungan di Madinah. Hari itu bertepatan dengan tanggal satu Syawal. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam tersenyum melihat kegembiraan anak-anak. Mereka bermain sambil tertawa-tawa. Mereka mengenakan pakaian terbaiknya. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam turut bermain bersama mereka. Lalu tampak seorang anak laki-laki duduk sendiri di pinggir lapangan. Perlahan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam melangkahkan kakinya mendekati anak itu. Anak itu tampak kumal, dia mengenakan baju compang-camping, rambutnya kusut masai, kulit hitam terbakar matahari.
"Sedang apa Nak," tanya Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam kepada anak itu.
๐ฆAnak laki-laki itu mengangkat wajahnya. Berdesir hati Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam melihat anak itu. Mata beliau berkaca-kaca.
Kita lanjutkan besok ya kisahnya..... InsyaaAllah
َู ุงูุณَّูุงَู ُ ุนََُْูููู ْ َูุฑَุญْู َุฉُ ุงِููู َูุจَุฑََูุงุชُُู
๐ Editor : Ustadzah Ratna
๐ง MATERI 45 ๐ง
๐ง๐ฆ๐ง๐ฆ๐ง๐ฆ๐ง๐ฆ๐ง