Terus semangat belajar dan berbagi ilmu sampai ke liang lahat, demi menjadi Hamba ุงู„ู„ّู‡ُ yang Kaffah.

๐Ÿ“šOneDayOneShiroh-lll๐Ÿ“—MATERI 16-20๐Ÿ“™ ๐Ÿ’Ÿ *Kehidupan Keluarga Rasulullah SAW* ๐Ÿ’Ÿ

๐ŸŒด๐ŸŒด๐Ÿ—บ๐ŸŒด๐Ÿ—บ๐ŸŒด๐Ÿ—บ๐ŸŒด๐ŸŒด

*๐Ÿ“–OneDayOneSiroh-III๐Ÿ“–*

๐Ÿ—บ Materi 16

 ุงู„ู„َّู‡ُู…َّ ุตَู„ِّ ุนَู„َู‰ ู…ُุญَู…َّุฏٍ ูˆَุนَู„َู‰ ุขู„ِ ู…ُุญَู…َّุฏٍ

๐Ÿ’ *Kehidupan Keluarga Rasulullah ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู…* ๐Ÿ’

Kematian Aminah membuat Muhammad murung.

"Masih ada aku Muhammad," kata Abdul Muthalib melihat cucunya sedih.


๐Ÿฅ€Muhammad menyeka air matanya, lalu memeluk Abdul Muthalib sang kakek. Sejak itu Muhammad mendapatkan curahan kasih sayang dari sang kakek. Abdul Muthalib sangat menyayangi Muhammad. Perasaan sedih selalu bergelayut dalam hati Abdul Muthalib ketika menatap wajah Muhammad. "Kalau bukan diriku, siapa lagi yang menyayangi Muhammad," begitu pikir Abdul Muthalib.

๐Ÿ•‹Abdul Muthalib sangat disegani di kalangan masyarakat Quraisy. Di bawah Ka'bah ada permadani untuk Abdul Muthalib. Anak-anaknya duduk berkeliling sekitar permadani. Mereka menanti kedatangan Abdul Muthalib. Tidak seorangpun berani duduk di atas permadani.

♦️Pada suatu hari Muhammad kecil  datang ke Ka'bah dan duduk diatas permadani tersebut. Paman-pamannya berusaha untuk mencegah, namun Abdul Muthalib melarang.

----
"Biarkan cucuku ini, demi Allah, sesungguhnya dia itu memiliki kelebihan," ujar Abdul Muthalib.

๐ŸŒŸKemudian, dia duduk bersama Muhammad. Abdul Muthalib mengusap-usap punggung Muhammad penuh kasih sayang. Abdul Muthalib mencurahkan kasih sayangnya kepada Muhammad bukan berarti memanjakan. Abdul Muthalib mendidik Muhammad agar menjadi lelaki kuat. Dia sadar dirinya sudah tua, dia tak mungkin selamanya menemani Muhammad. Suatu saat nanti ia pasti akan meninggalkan Muhammad.

๐Ÿ—“Dua tahun sudah berlalu, selama itu pula Abdul Muthalib mengasuh Muhammad dengan penuh kasih sayang. Dalam hati Abdul Muthalib terselip rasa khawatir terhadap nasib Muhammad kelak. Jika dia sudah tiada siapa yang akan merawatnya. Akankah Muhammad mendapatkan curahan kasih sayang? Siapa yang akan menghibur Muhammad Jika hati sedang sedih?

----

♦️Suatu ketika, Abdul Muthalib jatuh sakit. Pada saat itu pikirannya tercurah kepada Muhammad. Hatinya kembali risau. Kedua matanya berkaca-kaca. Matanya lekat menatap sang cucu. Ya Allah lindungilah anak ini, gumamnya dalam hati.

๐Ÿ”บSalah seorang anak Abdul Muthalib yang bernama Abu Tholib datang menjenguk  Abu Tholib merupakan orang yang penuh kasih kepada anak-anak.

"Aku titipkan Muhammad kepadamu. Jaga dan rawat lah dia baik-baik," ujar Abdul Muthalib dengan suara terbata-bata.

"Aku berjanji akan merawat Muhammad seperti anakku sendiri," jawab Abu Tholib meyakinkan.

⏳Beberapa waktu kemudian Abdul Muthalib menghembuskan nafasnya yang terakhir. Keluarganya begitu berduka apalagi Muhammad. Bocah yatim itu perlahan terisak di sisi jasad yang membeku. Hatinya pedih. Kakek tercinta meninggalkannya untuk selamanya.

๐Ÿ”ปMuhammad menguatkan diri melepas kakek tercinta untuk dimakamkan di Al Hajun. Al Hajun adalah perbukitan di Mekah. Abu Tholib menggandeng tangan Muhammad penuh kasih. Muhammad mendongak menatap wajah pamannya itu. Abu Tholib membalas tatapannya.

----

๐Ÿ˜Abu Tholib bukanlah orang kaya. Dia hidup sederhana namun  penuh kasih kepada anak-anaknya. Hal inilah yang membuat Muhammad merasa betah tinggal di rumah Abu Thalib. Abu Tholib memperlakukan Muhammad seperti anak kandungnya sendiri, bahkan Abu Tholib lebih sayang kepada Muhammad dibanding kepada anak-anaknya sendiri. Walaupun demikian Muhammad tetap dididik untuk mandiri. Muhammad diizinkan untuk menggembalakan kambing penduduk Mekah.

Abu Thalib meyakini bahwa Muhammad membawa keberkahan. Pada suatu hari orang-orang Quraisy datang kepada Abu Thalib.
"Wahai Abu Thalib, lembah lembah kering, keluarga kami kelaparan. Mari kita meminta hujan!"

๐Ÿ•‹Abu Tholib keluar dengan menuntun Muhammad. Kemudian, dia berjalan menuju Ka'bah. Sesampainya disana Muhammad disandarkan ke Ka'bah. Jari-jari tangan Muhammad tidak lepas dari pegangan Abu Thalib.

----

๐ŸŒงPada saat itu, tidak ada gumpalan awan di langit. Sedikitpun tak ada tanda-tanda akan turun hujan. Mereka bersama-sama mengucapkan doa untuk meminta hujan. Tidak lama kemudian, gumpalan awan berdatangan dari berbagai penjuru langit. Kemudian hujan turun dengan lebatnya. Lembah-lembah yang tadinya kering kerontang tiba-tiba memancarkan air tanah. Tanah tandus menjadi subur.

Abu Thalib bertutur, "Mereka berdoa meminta hujan melalui pribadi Muhammad seorang anak yatim.

Muhammad dalam asuhan Abu Tholib senantiasa terlindungi. Abi Tholib berusaha menjaga Muhammad sebaik mungkin, sesuai wasiat ayahnya.

๐Ÿ”นPenjagaan Abu Thalib kepada Muhammad berlaku sepanjang masa. Begitu pula ketika Muhammad sudah dewasa dan diangkat menjadi rasul.

♦️Ketika Muhammad SAW diangkat menjadi rasul beliau sering mendapatkan ancaman dari kafir Quraisy.  Hal ini meresahkan Abu Thalib. Ia tidak rela keponakan tersayang yang disakiti apalagi sampai terancam jiwanya.

Kita lanjutkan besok ya kisahnya..... InsyaaAllah

 ูˆَ ุงู„ุณَّู„ุงَู…ُ ุนَู„َูŠْูƒُู…ْ ูˆَุฑَุญْู…َุฉُ ุงู„ู„ู‡ِ ูˆَุจَุฑَูƒَุงุชُู‡ُ

๐Ÿ“ Editor : Ustadzah Ratna

๐Ÿ’ง MATERI 20 ๐Ÿ’ง

๐ŸŒจ๐ŸŒจ๐ŸŒจ๐ŸŒจ๐ŸŒจ๐ŸŒจ๐ŸŒจ๐ŸŒจ