Terus semangat belajar dan berbagi ilmu sampai ke liang lahat, demi menjadi Hamba اللّهُ yang Kaffah.

ODOS - Episiode 726 - 739 : 💟Kata-kata Terakhir💟

🌴🌴🕋🌴🕋🌴🌴

📚ONE DAY ONE SIROH📚

🌾MATERI 726🌾

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ مُحَمد

💟Kata-kata Terakhir💟

Anas bin Malik yang saat itu juga hadir menuturkan, "Ketika roh Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam telah sampai di dadanya, beliau waktu itu masih dapat bersabda, "Aku berpesan kepada kamu semua tentang shalat dan tentang hamba-hamba yang berada di bawah tanggung jawab kamu."


Dan pada penghujung napas yang terakhir beliau menggerakkan kedua bibirnya dua kali dan aku mendekatkan telingaku untuk mendengarkan baik-baik. Maka aku masih sempat mendengar beliau  berkata pelan-pelan, "Ummati!  Ummati! (Umatku! Umatku!)

Roh Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam dijemput pada hari Senin 12 Rabi'ul Awwal tahun ke 11 Hijriyah pada kala matahari tergelincir di tengah hari, sementara wajah beliau dalam keadaan berseri-seri dan tersenyum.

أنا لله وانا اليه راجعون

---------------------------

Sebuah syair berbunyi,
"Sekiranya dunia ini boleh kekal untuk seseorang, sesungguhnya Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam adalah penghuninya yang abadi."

Maka, Bunda Aisyah pun meletakkan kepala Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam di atas bantal, kemudian berdiri dan  menangis tersedu-sedu bersama para wanita yang lain.

Al 'Alaa berkata bahwa ketika Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam sudah dekat ajal, Fatimah menangis. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda kepadanya, "Jangan menangis putriku. Jika aku wafat ucapkanlah 'lnna lillaahi wa inna ilaihi roojiun.' Dengan ucapan itu setiap manusia mendapat ganti."

Fatimah bertanya, "Apakah kami mendapati gantimu juga?"

"Ya, juga aku," jawab Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam.

Meskipun Fathimah telah bersabar atas meninggalnya sang ayah, dia tidak pernah tertawa setelah kematian beliau.

Abu Ja'far juga mengatakan, "Aku tidak pernah melihat Fatimah tertawa setelah wafatnya Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam."

--------------------------

🔆Musibah Terbesar🔆

Ummu Salamah berkata, "Ketika kami berkumpul, menangis, dan tidak tidur, sedang (jenazah) Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam di rumah kami dan kami mengobati hati kami dengan  memandangi beliau, tiba-tiba kami mendengar suara orang-orang berteriak menggali kuburnya pada waktu sahar (menjelang fajar). Kami berteriak dan orang-orang di masjid pun berteriak. Seluruh Madinah riuh, berteriak semua. Bilal mengumandangkan Adzan Subuh. Ketika ingat Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, dia menangis tersedu-sedu. Dia hanya menambah kesedihan kami... Alangkah beratnya musibah itu. Setelah itu setiap musibah yang menimpa kami terasa ringan jika kami mengingat musibah wafatnya Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam

---------------------------

Diriwayatkan ketika Ali bin Abi Thalib meletakkan jasad Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam di atas tempat tidur,  tiba-tiba terdengar suara gaib dari pojok rumah berseru dengan nada tinggi, "Jangan kau mandikan jenazah Muhammad karena ia adalah orang yang suci lagi membawa kesucian!"

Ali bin Abi Thalib menaruh curiga dan bertanya, "Siapa engkau? Padahal Rasulullah menyuruh kami memandikannya!"

Tiba-tiba, terdengar suara gaib lain, "Hai Ali, madikanlah beliau! Suara gaib yang pertama itu berasal dari suara lblis yang terkutuk karena dengki terhadap Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam dan ia bermaksud agar Muhammad tidak dimasukkan ke dalam liang kubur dalam keadaan dimandikan."

Ali bin Abi Thalib mengangguk dan bertanya lagi, "Semoga Allah membalas dengan kebajikan pada saat engkau telah memberitahukan bahwa suara itu berasal dari lblis. Sekarang, siapakah pula sebenarnya engkau sendiri?"

"Saya adalah (Nabi) Khidir, jawabnya. "Saya datang untuk menghadiri jenazah Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam..."

------------------------------------

Kemudian Ali bin Abu Thalib memandikan jenazah Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, sedangkan Al Fadhal bin Abbas dan Usamah bin Zaid menimbakan air. Malaikat Jibril Alaihissalam datang membawa harum haruman dari surga. Mereka mengafani beliau di kamar rumah Bunda Aisyah.

Ali bin Abu Thalib memandikan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam berikut baju yang sedang beliau pakai. Mereka tidak mau membuka baju Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam.  Setelah itu Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam dikafani dengan tiga lapis pakaian. Dua kain jenis shuhari dan satu pakaian jenis burd hibara dengan sekali dilipatkan. 

Setelah itu jenazah Rasulullah Shallallahu Alaihi Salam diletakkan di tempat, sementara pintu -pintu dibuka untuk memberi kesempatan bagi kaum muslimin yang memasuki tempat itu dari jurusan masjid untuk mengiringi serta melepaskan pandangan perpisahan dan memberikan doa shalawat kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. Kemudian mereka keluar lagi dengan membawa perasaan duka dan kepahitan yang dalam sekali. Duka yang sangat menekan hati.

Rasa duka yang mendalam inilah yang akhirnya membuat seorang sahabat Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam tidak bisa menerima bahwa beliau telah wafat. Siapakah sahabat itu?

------------------------

🔆Mukmin Paling Jenius🔆

Seseorang bertanya kepada Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam, "Siapakah diantara orang mukmin yang paling utama?" Rasulullah menjawab ,"Yang paling mulia akhlaknya."
Orang itu bertanya lagi, "Siapakah yang paling jenius?" Rasulullah menjawab,"Yang  paling banyak mengingat mati dan yang paling banyak persiapannya untuk menghadapi masa sesudah kematian."
(H.R lbnu Abu Dunya, At Tabrani, lbnu Majah dan Baihaqi dari Ibnu Umar)

--------------------------

💟Kegusaran Umar💟

Mendung seolah menutupi udara Madinah yang cerah. Rasa duka yang memancar dari rumah Bunda Aisyah membuat  langit seolah telah runtuh menimpa kaum Muslimin. Kini, mereka telah kehilangan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam dan pemimpin tercinta yang disayangi dan menyayangi mereka. Dalam keguncangan seperti itulah, berita sampai kepada Umar bin Khattab  yang lalu segera datang ke rumah Bunda Aisyah, tempat jenazah Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam dibaringkan.

Melihat wajah Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam yang berseri pada saat wafatnya, Umar bin Khattab menduga beliau hanya pingsan saja. Sebentar lagi tentu beliau akan kembali sadar. Sia-sia  saja Mughirah berusaha meyakinkan Umar.

"Engkau dusta!" tuduh  Umar.

Bahkan Umar keluar masjid dan berseru, "Ada orang dari kaum munafik yang mengira bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam telah wafat! Namun demi Allah, sebenarnya beliau tidak meninggal, melainkan pergi kepada Allah seperti (Nabi) Musa bin Imran yang menghilang dari tengah-tengah masyarakatnya selama empat puluh hari,  tetapi kemudian kembali lagi ke tengah mereka, setelah dikatakan bahwa beliau juga mati. Sungguh Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam pasti akan kembali seperti Musa juga. Orang yang menduga bahwa beliau telah meninggal, tangan dan kakinya harus dipotong!"

------------------------------

💟Kedatangan Abu Bakar💟

Abu Bakar mengangkat kepala Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam dan memperhatikan paras beliau dan melihat ciri-ciri kematian. Abu Bakar memandangi wajah Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam sepuasnya untuk terakhir kali, sambil berbisik, "Demi Ibu bapakku, maut yang sudah ditentukan Allah kepadamu sekarang sudah sampai. Sesudah ini takkan ada lagi maut menimpamu."

Perlahan Abu Bakar meletakkan kembali kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam di atas bantal, ditutupkannya kembali kain burd hibara ke wajah Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. Sesudah itu Abu Bakar keluar, ternyata Umar bin Khattab masih saja bicara dan berusaha meyakinkan kaum muslimin bahwa Rasulullah tidak meninggal. Abu Bakar tahu bahwa hal ini tidak bisa dibiarkan. Ia harus memberitahu semua orang apa yang sebenarnya terjadi, Abu Bakar maju dan orang-orang menyibakkan jalan untuknya.

Disamping Umar, Abu Bakar berdiri dan berkata, "Sabar, sabarlah Umar dengarkan!" Namun Umar tidak mau mendengarkan, ia terus saja berpidato dengan lantang.

-------------------------

🔆Doa Rasulullah Saat Ziarah Kubur🔆

Apa yang kemudian terjadi apabila Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam datang ke kuburan untuk berziarah, beliau  mengucapkan salam sejahtera bagi para penghuni kubur dari golongan orang-orang Muslim dan Mukmin. In syaa Allah kami akan menyusul kalian. Kalian yang mendahului kami dan kami akan menyusul kalian. Ya Allah ampunilah kami dan mereka, dan berikan ampunanMu kepada kami dan mereka.

--------------------------

💟Abu Bakar Menenangkan Umat💟

Karena Umar bersikukuh, Abu Bakar pun bergeser agak jauh sambil memberi isyarat kepada orang-orang bahwa ia mau bicara dengan mereka. Kaum muslimin pun bergerak meninggalkan Umar dan berkerumun di depan Abu Bakar. Ya, dalam hal ini, siapa lagi yang lebih mereka percayai selain Abu Bakar? Bukankah dia As Shiddiq yang telah dipilih oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam dan sekiranya Rasulullah akan mengambil orang sebagai teman kesayangan, tentulah dia yang akan dipilih Rasulullah oleh Shallallahu Alaihi Wasallam?

Maka, Abu Bakar pun berseru lantang mengalahkan suara Umar bin Khattab, "Wahai manusia! Barangsiapa yang menyembah Muhammad, maka Muhammad telah wafat. Namun, barangsiapa yang menyembah Allah maka sesungguhnya Allah hidup tidak akan mati untuk selama-lamanya!"

Orang-orang terdiam mendengar kata-kata langsung yang diucapkan amat tepat oleh Abu Bakar. Umar bin Khattab juga  terdiam dan perlahan ia menoleh kepada Abu Bakar. Bara kemarahannya mulai meredup. Dengan mulut sedikit ternganga ia memandang Abu Bakar seolah-olah ia sedang memandang seorang pendatang asing yang menakjubkan..

----------------------

Umar baru saja kembali dari alam ketidaksadaran akibat kesedihan yang begitu mencekam. Benar sekali apa yang dikatakan oleh Abu Bakar bahwa barangsiapa yang menyembah Allah, maka sesungguhnya Allah tidak akan pernah mati. Ini hanyalah sebuah hari dalam kehidupan yang harus dilanjutkan. Hanya saja pada hari ini memang  terjadi bencana yang mengharu-biru perasaan kaum Muslimin.

Kemudian, Abu Bakar membacakan sebuah ayat Al-Qur'an, "Sesungguhnya engkau akan mati dan mereka pun akan mati" (Qur'an surat Az-Zumar : 30)

Dan dibacakannya juga ayat, "Muhammad itu tidak lain hanya seorang rasul. Telah banyak berlalu rasul-rasul sebelumnya. Apakah kalau  sekiranya ia mati atau terbunuh, kamu akan berpaling atas tumit-tumit kamu? Dan barang siapa yang murtad, hal itu tidak akan menyusahkan Allah sedikitpun. Dan Allah pasti membalas jasa orang-orang yang berterima kasih kepada-Nya (Qur'an Surat Ali Imron: 114)

-------------------------

🔆 Minta lzin Kepada Bunda Aisyah🔆

Menjelang wafatnya, Umar bin Khattab menyuruh putranya, Abdullah, untuk menemui Bunda Aisyah dan  berkata, "Umar bin Khattab mengirimkan salam kepadamu. Dia meminta izin untuk dikuburkan disamping kedua sahabatnya (Rasulullah dan Abu Bakar)."

Ketika diizinkan, Umar berkata, "Alhamdulillah. Tidak ada yang membebani pikiranku selain masalah itu. Jika rohku telah dicabut, bawalah aku kesana. Kemudian ucapkan salam. Katakan 'Umar minta izin'. Jika dia (Bunda Aisyah) mengizinkan, bawalah aku masuk. Namun jika dia menolakku, bawalah aku kembali dan kuburkan di pekuburan kaum muslimin."

---------------------------

💟Ayat yang Menjelaskan💟

Begitu mendengar ayat tersebut dibacakan, Umar langsung jatuh tersungkur ke tanah. Kedua kakinya sudah tidak dapat menahan berat tubuhnya lagi. Kini iya telah yakin bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam memang sudah wafat.

Umar sendiri berkata, "Demi Allah seolah-olah saya tidak pernah membaca ayat ini! Demi Allah setelah aku mendengar Abu Bakar membacanya, terpancarlah peluh keringatku. Kakiku  tidak kuat berdiri seolah-olah aku hendak tumbang ke bumi. Namun, karena aku mendengar Abu Bakar sendiri yang membacanya, sadarlah aku  bahwa benarlah Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam betul-betul telah meninggal dunia."

Ibnu abbas berkata pula,  "Demi Allah,  orang banyak memang tidak tahu bahwa Allah Subhanahu Wata'ala telah menurunkan ayat ini sampai Abu Bakar membacakannya di tengah-tengah mereka. Tidak ada orang yang telah mendengar ayat ini kecuali membacanya kembali."

----------------------

Maka orang banyak yang sebelumnya sudah terpengaruh  pendapat Umar itu begitu mendengar bunyi ayat yang dibacakan oleh Abu Bakar,  barulah mereka menyadari seolah mereka tidak pernah mengetahui bahwa ayat ini pernah turun. Dengan demikian segala perasaan yang masih ragu-ragu bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam telah berpulang ke Rahmat Allah Subhanahu Wa Ta'ala dapat dihilangkan.

Menangislah beberapa orang. Mereka kini tidak akan bertemu lagi dengan sosok yang telah begitu mereka sayangi, sosok yang telah digambarkan oleh Ummu Al Ma'bad, "Aku melihat seorang lelaki dengan wajah yang berseri-seri, bercahaya, dan berkulit bersih. Badannya tidak kurus dan juga tidak gemuk, wajahnya elok rupawan, bola matanya hitam, bulu matanya lentik, alis matanya panjang. Jika dia diam bertambah kharismanya. Jika ia sedang berbicara tampaklah kesantunannya.
Ia adalah orang yang tampak paling muda dan rupawan jika dipandang dari kejauhan. Juga paling tampan dan mempesona di antara rombongannya. Ucapannya menyejukkan kalbu,  perkataannya jelas, tidak sedikit, juga tidak bertele-tele. Beliau adalah orang yang paling menarik dan paling kharismatik diantara ketiga sahabatnya. Jika beliau berbicara, para sahabat yang menyertainya dengan khusyuk mendengarkan segala nasehat dan mematuhi segala perintahnya."

------------------------

🔆 Wajah Cerah Rasulullah🔆

Suatu hari, Rasulullah sampai berhutang agar bisa memberi seorang fakir. Melihat itu, Umar berkata,"Ya Rasulullah, Allah tentu tidak akan memaksa sesuatu yang Tuan sendiri tidak mampu melakukannya."
Rasulullah terlihat kurang sependapat. Saat itu seorang pengemis (mungkin Jibril) berkata, "Belanjakanlah teris harta Tuan dan jangan takut kekurangan dari Dzat yang menguasai Arasy," Kemudian, Rasululullah menampakkan wajah yang cerah gembira tanda sependapat dengan saran tadi. (H.R lmam At Tirmidzi)

Kita lanjutkan besok ya kisahnya,..... ln syaa Allah

📝Editor : Ustadzah Ratna

🌼MATERI 739🌿

💗◽️💗◽️💗◽️💗