๐ด๐ด๐ช๐ด๐ช๐ด๐ด
๐ONE DAY ONE SIROH
๐MATERI 689๐
ุงََُّูููู َّ ุตَِّู ุนََูู ู ُุญَู َّุฏٍ َู ุนََูู ุขِู ู ُุญَู ุฏ
๐Antara Dua Pilihan๐
Sahabat shiroh, setelah turunnya ayat terakhir itu Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam masih hidup selama 81 hari di tengah para sahabatnya. Setelah ayat terakhir turun Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam pernah menyampaikan khutbah sambil menangis. Para hadirin yang mendengarkan terus mengucurkan air mata pula. Khutbah itu demikian mendebarkan hati dan menegakkan bulu roma, namun juga penuh dengan ungkapan harapan dan peringatan-peringatan.
Kemudian, ada sebuah peristiwa yang membuat para sahabat Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam merasa lebih cemas lagi. Suatu ketika Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam pergi ke sebuah tempat ketika malam tiba. Saat itu adalah malam pertama ketika beliau mulai merasa sakit, malam ketika Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam tidak dapat tidur. Lama sekali beliau berbaring, tetapi mata tidak juga dapat terpejam. Akhirnya beliau memutuskan untuk pergi ke suatu tempat.
Malam itu adalah malam musim panas yang disertai hembusan angin di sekitar kota Madinah. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam keluar hanya ditemani seorang pembantunya, Abu Muwayhiba. Tahukah kalian ke mana Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam pergi?
Ketika itu, beliau berkata kepada Abu Muwayhiba, "Aku mendapat perintah agar memintakan ampun untuk penghuni Baqi. Baiklah jika engkau berangkat bersamaku."
---------------------------
Maka keduanya pergi ke Baqi Al Gharqad, pekuburan muslim di dekat Madinah. Ketika sampai di kuburan itu beliau berkata kepada para penghuni kubur, "Salam sejahtera bagimu, wahai penghuni kubur! Semoga kamu selamat akan apa yang terjadi atas dirimu, seperti atas diri orang lain. Fitnah telah datang seperti malam gelap gulita, yang kemudian menyusul yang pertama, dan yang kemudian lebih jahat daripada yang pertama."
Setelah selesai memintakan ampun, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam berkata, "Abu Muwayhibah, aku telah diberi anak kunci isi dunia ini serta kekekalan hidup di dalamnya, sesudah itu surga. Aku disuruh memilih ini atau bertemu dengan Allah dan surga."
Hampir memohon, Abu Muwayhiba berkata, "Demi ayah ibuku, ambil sajalah kunci isi dunia ini dan hidup kekal di dalamnya, kemudian surga."
"Tidak, Abu Muwayhibah, aku memilih kembali menghadap Allah dan surga."
Keesokan harinya Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam jatuh sakit dan membuat semua sahabat cemas. Namun sebelum itu ada sebuah peristiwa mengharukan yang menunjukkan cinta mendalam para sahabat kepada beliau.
------------------------
๐ Begitu Mencintai Umat๐
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam begitu mencintai umatnya, dengan kecintaan yang melebihi cinta mereka kepada diri sendiri. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda, "Aku lebih mengutamakan setiap orang mukmin dibandingkan dirinya sendiri.."
Para sahabat pun amat mencintai beliau, sehingga mereka sering berkata, "Aku siap mengorbankan jiwaku untukmu. Engkau bagai ayah dan ibuku, wahai Rasulullah."
Kita lanjutkan besok ya kisahnya.....ln syaa Allah
๐ Editor : Ustadzah Ratna
๐MATERI 690๐
๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐
๐ONE DAY ONE SIROH
๐MATERI 689๐
ุงََُّูููู َّ ุตَِّู ุนََูู ู ُุญَู َّุฏٍ َู ุนََูู ุขِู ู ُุญَู ุฏ
๐Antara Dua Pilihan๐
Sahabat shiroh, setelah turunnya ayat terakhir itu Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam masih hidup selama 81 hari di tengah para sahabatnya. Setelah ayat terakhir turun Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam pernah menyampaikan khutbah sambil menangis. Para hadirin yang mendengarkan terus mengucurkan air mata pula. Khutbah itu demikian mendebarkan hati dan menegakkan bulu roma, namun juga penuh dengan ungkapan harapan dan peringatan-peringatan.
Kemudian, ada sebuah peristiwa yang membuat para sahabat Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam merasa lebih cemas lagi. Suatu ketika Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam pergi ke sebuah tempat ketika malam tiba. Saat itu adalah malam pertama ketika beliau mulai merasa sakit, malam ketika Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam tidak dapat tidur. Lama sekali beliau berbaring, tetapi mata tidak juga dapat terpejam. Akhirnya beliau memutuskan untuk pergi ke suatu tempat.
Malam itu adalah malam musim panas yang disertai hembusan angin di sekitar kota Madinah. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam keluar hanya ditemani seorang pembantunya, Abu Muwayhiba. Tahukah kalian ke mana Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam pergi?
Ketika itu, beliau berkata kepada Abu Muwayhiba, "Aku mendapat perintah agar memintakan ampun untuk penghuni Baqi. Baiklah jika engkau berangkat bersamaku."
---------------------------
Maka keduanya pergi ke Baqi Al Gharqad, pekuburan muslim di dekat Madinah. Ketika sampai di kuburan itu beliau berkata kepada para penghuni kubur, "Salam sejahtera bagimu, wahai penghuni kubur! Semoga kamu selamat akan apa yang terjadi atas dirimu, seperti atas diri orang lain. Fitnah telah datang seperti malam gelap gulita, yang kemudian menyusul yang pertama, dan yang kemudian lebih jahat daripada yang pertama."
Setelah selesai memintakan ampun, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam berkata, "Abu Muwayhibah, aku telah diberi anak kunci isi dunia ini serta kekekalan hidup di dalamnya, sesudah itu surga. Aku disuruh memilih ini atau bertemu dengan Allah dan surga."
Hampir memohon, Abu Muwayhiba berkata, "Demi ayah ibuku, ambil sajalah kunci isi dunia ini dan hidup kekal di dalamnya, kemudian surga."
"Tidak, Abu Muwayhibah, aku memilih kembali menghadap Allah dan surga."
Keesokan harinya Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam jatuh sakit dan membuat semua sahabat cemas. Namun sebelum itu ada sebuah peristiwa mengharukan yang menunjukkan cinta mendalam para sahabat kepada beliau.
------------------------
๐ Begitu Mencintai Umat๐
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam begitu mencintai umatnya, dengan kecintaan yang melebihi cinta mereka kepada diri sendiri. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda, "Aku lebih mengutamakan setiap orang mukmin dibandingkan dirinya sendiri.."
Para sahabat pun amat mencintai beliau, sehingga mereka sering berkata, "Aku siap mengorbankan jiwaku untukmu. Engkau bagai ayah dan ibuku, wahai Rasulullah."
Kita lanjutkan besok ya kisahnya.....ln syaa Allah
๐ Editor : Ustadzah Ratna
๐MATERI 690๐
๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐