Terus semangat belajar dan berbagi ilmu sampai ke liang lahat, demi menjadi Hamba اللّهُ yang Kaffah.

ODOS - Episiode 625 - 628 : 💟Rasulullah Bercerita💟 Pembunuh 99 orang

📚ONE DAY ONE SIROH

🔲MATERI 625🔲

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ مُحَمد

💟Rasulullah Bercerita💟

Pada saat lain, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam kembali bercerita. Kali ini tentang begitu besarnya kasih sayang Allah Subhanahu Wa Ta'ala kepada orang-orang yang mau bertobat, seberapapun besarnya dosa yang telah dilakukannya.

Dahulu sekali pada masa umat sebelum kita, ada seorang lelaki yang telah melakukan dosa sangat besar. Dia telah membunuh 99 orang. Pada suatu saat timbullah keinginannya untuk bertobat. Namun, masihkah Allah Subhanahu Wa Ta'ala menerima taubat dan memberikan ampunan untuknya?

Kemudian, bertanyalah ia kepada orang-orang di sekelilingnya, "Tahukah kalian di mana orang yang paling berilmu di muka bumi ini?"

Dengan takut-takut orang-orang itu berpikir sejenak, lalu salah seorang dari mereka menyarankan, "Pergilah terus ke arah telunjuk jariku lalu bertanyalah dimana rumah seorang rahib yang terkenal  sangat tinggi ilmunya."

Pembunuh itu bergegas pergi, hatinya dipenuhi harapan untuk penghapusan dosa. Tiba di rumah rahib, ia langsung menceritakan semua pembunuhannya dan bertanya, "Jika aku bertobat. dapatkah dosaku terampuni?"

-
Dahi rahib berkerut tak percaya dengan pernyataan itu. Dengan senyum mengejek ia berkata, "Tidak! Sekali-kali dosamu tidak akan diampuni Allah Subhanahu Wa Ta'ala buat selamanya! Kamu tahu kenapa? Sebab kamu adalah orang yang paling terkutuk di muka bumi ini."

Wajah si pembunuh merah merekah, dalam sekejap mata dicabutnya pedang dan dibunuhnya sang rahib.  Kini korban pembunuhan nya sudah genap 100 orang.

Dengan wajah murung, ia menemui orang-orang yang ketakutan dan bertanya lagi, rahib itu bukan orang paling berilmu di dunia ini, pasti masih ada orang lain! Bisakah kalian tunjukkan orang yang lebih berilmu dari rahib itu?"

Orang-orang itu lalu menunjukkan rumah seorang ulama. Setelah pembunuh menanyakan hal yang sama, ulama menjawab, "Tentu saja bisa! Siapa kah yang dapat menghalangi seseorang yang ingin bertaubat? Tetapi, dengarlah saranku. Tinggalkanlah negerimu sebab itu negeri yang buruk. Pergilah ke kota yang penduduknya orang-orang Shalih. Sembahlah Allah Subhanahu Wa Ta'ala bersama mereka.

Tobat ialah kembali kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Alangkah manis rasanya kembali kepada Allah Subhanahu wa ta'ala dan alangkah  cintanya Allah Subhanahu Wa Ta'Ala kepada orang-orang yang kembali bertaubat kepadaNya. Sungguh Allah bergembira mendengar taubat orang-orang yang bertaubat itu. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam mengatakan kegembiraan Allah Subhanahu Wa Ta'ala menerima taubat melebihi orang yang kehilangan unta yang memuat seluruh perbekalannya di padang pasir.  namun ketika ia sudah putus harapan, mendadak unta itu kembali kepadanya.

--

Setelah mengucapkan terima kasih si pembunuh 100 manusia pergi menuju ke negeri yang ditunjukkan oleh sang ulama. Semakin lama semakin jauh ia meninggalkan negerinya, namun negeri orang-orang Soleh yang ditujunya masih jauh. Baru separuh perjalanan maut datang menjemput dan ia pun roboh di tengah jalan.

Malaikat Rahmat datang bersama malaikat Azab.  Keduanya bertengkar memperebutkan si pembunuh.

Orang ini begitu jauh untuk bertaubat dan memulai hidup baru bersama orang-orang yang sholeh, hatinya dipenuhi harapan akan ampunan Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan disesaki penyesalan mendalam akan perbuatan yang telah lampau," demikian Malaikat Rahmat berkata.

Namun, demikian Malaikat Azab mendebatnya dengan keras, "Tetapi kau pun tahu bahwa sejak bertaubat, ia belum melakukan kebaikan sama sekali. Jadi akulah yang lebih berhak membawa ruhnya untuk disiksa dalam kubur."

Maka Allah Subhanahu Wa Ta'ala mengutus malaikat yang lain. Malaikat ini turun ke dunia dalam bentuk manusia kemudian ia menghampiri kedua malaikat yang tengah saling berebut itu. Kedua malaikat menoleh kepada-nya dan meminta malaikat ketiga menjadi penengah.

Maka malaikat ketiga pun berkata, "Ukurlah jarak antara kedua negeri itu negeri tempat orang ini berasal, dan dari negeri tempat orang-orang sholeh yang sedang ditujunya. Kemana orang itu lebih dekat, ke negeri itulah ia tergolong."

---

Maka mereka bertiga mengukur jarak dari tempat mayat si pembunuh ke masing-masing negeri. Dalam riwayat lain dikatakan bahwa saat itu Allah Subhanahu Wa Ta'ala memerintahkan Negeri asal si pembunuh untuk menjauh dan menyuruh negeri yang hendak dituju untuk mendekati kemudian Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman, "Ukurlah jarak antara keduanya!"

Maka para malaikat itu mengukur dan mendapatkan bahwa ternyata jarak ke tempat yang dituju lebih dekat sejengkal dari negeri yang ditinggalkan. Maka Allah Subhanahu Wa Ta'ala pun mengampuninya malaikat Rahmah lalu membawa ruh orang itu pergi ke tempat yang baik di alam kubur.

Sebesar apapun dosa yang kita lakukan kita tidak boleh berputus asa pada pengampunan Allah Subhanahu Wa Ta'ala bahkan Allah Subhanahu Wa Ta'ala menambahkan putus asa sebagai sifat orang kafir.
Firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala : "Dan janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah Subhanahu Wa Ta'ala kecuali kaum yang kafir.
(Quran Surat Yusuf ayat 86).

Kita lanjutkan besok ya kisahnya....In syaa Allah.

🖊MATERI 628🖊

🍓🍥🍓🍥🍓🍥🍓🍥🍓