Terus semangat belajar dan berbagi ilmu sampai ke liang lahat, demi menjadi Hamba اللّهُ yang Kaffah.

ODOS - Episiode 613 - 618 :💟Rasulullah Bercerita💟 Tanah, Sedekah, Bayi

📚ONE DAY ONE SIROH

📕MATERI 613📙

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ مُحَمد

💟Rasulullah Bercerita💟

Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wa Sallam bercerita tentang dua orang laki-laki yang mempunyai sifat amanah tiada banding. Dua orang laki-laki yang begitu patuh kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala sehingga tidak tersisa sifat rakus dalam diri mereka.

Laki-laki pertama memiliki sebidang tanah yang luas dan subur. Laki-laki kedua melihat tanah itu dan berniat membelinya. Setelah laki-laki kedua memiliki tanah itu mulailah ia menggarapnya untuk ditanami. Seluruh bagian tanah dicangkul baik-baik agar menjadi gembur. Tiba-tiba  ia terkejut karena menemukan guci berisi emas.

Seketika itu juga dibawanya emas emas itu kepada lelaki pertama dan ia berkata, "Aku menemukan emas ini di dalam tanah yang kubeli darimu. Ambillah emas ini untukmu.

Laki-laki penjual tanah mengerutkan keningnya sambil berkata, "Tetapi aku telah menjual tanah ku kepadamu, jadi ambillah emas itu untukmu."

"Tidak,"  jawab pembeli tanah, "Sesungguhnya aku hanya membeli tanahmu saja, bukan emas ini."

"Tidak," balas penjual tanah sambil tersenyum, "Sesungguhnya aku telah menjual tanahku kepadamu beserta semua yang terkandung di dalamnya."

--
Karena tidak ada yang mau mengambil guci emas itu, keduanya meminta seorang bijak untuk memberikan keputusan. Orang bijak itu bertanya,"Apakah kalian berdua mempunyai anak?"

"Tidak,tetapi aku mempunyai seorang budak pria,"jawab lelaki pertama.

"Aku juga tidak mempunyai anak, tetapi aku memiliki seorang budak wanita,"sahut lelaki kedua.

"Orang bijak itu tersenyum,"Kalau begitu nikahkanlah budak pria dan budak wanita itu. Kemudian berilah nafkah dari emas yang telah kalian temukan."

Kedua lelaki tadi segera melaksanakan apa yang disarankan. Keduanya hidup tenteram sampai akhir hayat berkat kebaikan hati dan tidak rakus pada harta dunia.


🔆 Awalnya terasa berat

Kisah di atas menggambarkan ketaatan yang tinggi kepada Allah. Sungguh pada mulanya akan kita dapati perasaan berat untuk taat kepada Allah. Namun jika kita tabah dan sabar, kita akan mendapat kenikmatan dalam beribadah dan kebahagiaan dalam takwa. Kenikmatan dan kebahagiaan itu tidak akan didapat kecuali setelah berulangkali menghadapi cobaan.

---
 💟Rasulullah bercerita💟

Kisah berikut ini dituturkan Rasulullah kepada para sahabatnya agar mereka tambah giat bersedekah.

Pada masa yang sangat lampau, hiduplah seorang shalih yang ingin sekali bersedekah, tetapi ia belum bisa melaksanakan niatnya itu karena belum mempunyai sesuatu untuk disedekahkan sehingga ia bernazar, "Jika Allah memberiku rezeki, sebagai tanda bersyukur, aku akan melakukan sedekah yang belum pernah dilakukan oleh orang lain sebelumku."

Allah mendengar nazar itu dan memberi laki-laki itu rezeki yang banyak. Tidak menunggu waktu sampai keesokan pagi, malam itu juga, laki-laki tadi keluar dan bersedekah kepada seorang pencuri. Orang-orang melihatnya dengan heran sambil berkata, "Malam ini engkau bersedekah kepada seorang pencuri!"

Namun, laki-laki tadi menjawab dengan tenang, "Segala puji bagi Allah yang telah mengizinkan aku bersedekah walau untuk seorang pencuri."

Pada lain malam, ia keluar lagi dan memberikan sedekahnya kepada seorang perempuan yang tidak baik. Orang-orang kembali mencemooh, "Untuk apa engkau memberikan sedekah kepada perempuan yang tidak baik itu?"

-
Lagi-lagi, ia menjawab dengan tenang, "Segala puji bagi Allah yang telah mengizinkan aku bersedekah walau untuk perempuan yang kurang baik."
Malam yang lain tiba dan laki-laki tadi melakukan hal yang tidak bisa dibayangkan orang-orang. Ia memberi sedekah kepada seorang kaya. Tidak tahan dengan kelakuan aneh itu, orang-orang mencibirnya, "Malam ini justru engkau bersedekah kepada seorang kaya! Untuk apa?"

"Ya Allah, segala puji bagi-Mu karena telah membuat aku bisa bersedekah walau kepada seorang pencuri, perempuan kurang baik dan orang yang berpunya," demikian ia menjawab.

Malam itu juga, ia bermimpi mendengar sebuah suara, "Semoga sedekahmu kepada si pencuri akan membuatnya menjauhkan diri dari pencurian. Sedekahmu kepada perempuan kurang baik itu semoga menjauhkannya dari perbuatannya yang kurang baik. Sedangkan sedekahmu kepada orang kaya semoga membuatnya menjauhkannya dari sifat kikir dan dia justru meniru sikapmu dengan menyedekahkan harta yang Allah berikan kepadanya untuk orang lain."

🔆Pada masa Khalifah Utsman bin Affan, suatu ketika infaq negara habis, sementara  banyak orang yang kelaparan. Utsman pun menyembelih semua kambing, unta, dan sapi-sapinya serta membagikan semua kepada orang yang kelaparan. Di rumahnya sendiri, Utsman bin Affan hanya makan gandum yang dicampur garam dialasi kain selimutnya. Ini adalah contoh infaq yang sangat indah .

--
💟Rasulullah Bercerita💟

Pada saat lain Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam mengisahkan sebuah cerita yang terjadi pada zaman pemerintahan Nabi Daud Alaihissalam. Kisah ini menggambarkan betapa besarnya kasih seorang ibu.

Dua orang wanita bani Israel keluar membawa bayi mereka masing-masing. Keduanya bekerja di ladang yang berbatasan dengan daerah yang masih liar. Bayi-bayi yang usianya sebaya itu diletakkan berdampingan di bawah rerimbunan pohon.  Ketika kedua ibu itu sedang sibuk bekerja, dari daerah liar itulah keluar seekor serigala lapar yang kemudian membawa pergi salah seorang dari bayi-bayi tersebut.  Alangkah terkejutnya kedua ibu ketika melihat hanya ada satu bayi yang menunggu mereka. Walau mereka mengetahui bayi siapa yang tertinggal itu, kedua ibu saling memperebutkannya. Orang-orang berdatangan dan mereka kebingungan untuk menyelesaikan masalah ini. Maka,  kedua ibu membawa bayi  yang mereka perebutkan ke hadapan Nabi Daud Alaihissalam.

Setelah mendengar cerita mereka, Nabi Daud Alaihissalam memutuskan bahwa bayi itu milik ibu yang lebih tua usianya.

"Tidak bisa begitu,  baginda!" teriak ibu yang lebih muda. "Sungguh-sungguh aku yakin bahwa dialah buah hatiku!"

Kemudian,  tampillah putra Nabi Daud, Nabi Sulaiman Alaihissalam. Nabi Sulaiman saat itu masih muda tetapi ia dikaruniai kebijakan yang sangat dalam.  Melihat jalan buntu masalah itu, Nabi Sulaiman mengambil sebuah pisau besar yang mengkilap...
-

 "Aku akan membelah bayi ini menjadi dua bagian yang sama persis. Setiap ibu akan mendapat separuh. ltu adalah keputusan yang adil bagi kita yang tidak tahu bayi siapakah ini, " demikian sabda Nabi Sulaiman dengan tegas.

"Itu memang adil,  baginda. Lakukanlah,"  jawab ibu yang lebih tua.

 "Janganlah tuan melakukan hal itu," isak ibu yang lebih muda, "Biarlah  bagianku kurelakan kepada saudara tuaku ini."

Maka Nabi Sulaiman bersabda kepada ibu yang lebih muda, "Ambillah anak ini karena ia anakmu."

🔆Salah satu contoh betapa besar rasa sayang seorang ibu adalah pada Kisah Alqamah, seorang sahabat Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. Alqamah sangat rajin beribadah, tetapi ketika beristri, ia agak melupakan ibunya.  Sang Ibu marah sehingga ketika menjelang ajal, Alqamah tidak juga wafat. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam membujuk agar ibu Alqamah memaafkan putranya,  tetapi sang ibu menolak. Akhirnya Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam dan para sahabat membuat api unggun besar untuk membakar Alqamah. Melihat api yang menyala-nyala ibu Alqamah menangis. Ia pun memaafkan anaknya. Alqamahpun bisa meninggal dengan tenang.

Kita lanjutkan besok ya kisahnya..... ln syaa Allah

📝Editor: Bunda Ratna

⚜️MATERI 618⚜️

⚜️☘️⚜️☘️⚜️☘️⚜️☘️⚜️