Terus semangat belajar dan berbagi ilmu sampai ke liang lahat, demi menjadi Hamba ุงู„ู„ّู‡ُ yang Kaffah.

ODOS - Episiode 544 - 551 : ๐Ÿ•‹Rasulullah dan Zaid bin Haritsah*๐Ÿ•‹, Zainab binti Jahsyi

๐Ÿ“šONE DAY ONE SIROH

✳️MATERI 544✳️

๐Ÿ•‹ *Rasulullah SAW dan Zaid bin Haritsah*๐Ÿ•‹

Ingatkah kisah perang mu'tah ketika tiga sahabat yang menjadi panglima perang pasukan Islam gugur di tangan orang Romawi? Panglima pertama yang gugur adalah Zaid bin Haritsah. Ia adalah orang yang paling dekat dan disayang oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. Ketika kecil Zaid bin Haritsah diculik gerombolan perampok dan dibawa sebagai budak entah kemana. Haritsah, ayah Zaid sangat menghawatirkan nasib putra kesayangannya. Ia berkelana dari kampung ke kampung untuk mencari anaknya tanpa hasil.

Ternyata Zaid kecil dipilih oleh Hakim bin Hizam yang kemudian memberikan Zaid pada bibinya, bunda Khodijah binti Khuwailid.
Ketika itu Bunda Khadijah telah menikah dengan Muhammad tetapi kenabian belum diturunkan kepada suaminya itu.

Akhirnya berita terdengar juga oleh Haritsah. Dengan perasaan tidak menentu,  ia dan saudaranya berangkat ke Mekkah untuk menemui Zaid.

Muhammad menerima mereka dengan sangat baik. Haritsah memohon,  "Wahai putra Abdullah bin Abdul Muthalib , wahai putra dari pemimpin kaum Quraisy, Tuan termasuk penduduk tanah suci yang biasa membebaskan orang tertindas dan suka memberikan makanan kepada para tawanan. Kami datang kepada Tuan hendak meminta anak kami. Sudilah kiranya Tuan menyerahkan anak itu kepada kami dan bermurah  hatilah menerima uang tebusan seberapa adanya.

--------------------------

Muhammad menjawab dengan jawaban yang luar biasa, "Biar Zaid sendiri yang memutuskan. Jika ia mengikuti anda akan saya kembalikan tanpa tebusan. Jika ia memilih saya, saya tidak akan menyerahkannya kepada siapapun."

Di hadapan ayah dan pamannya Zaid berkata kepada Muhammad, "Tidak ada orang pilihanku kecuali anda. Andalah ayah dan andalah pamanku!"

Dengan air mata berlinang Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam mengajak Zaid ke Ka'bah dan mengumumkan, "Saksikanlah bahwa mulai saat ini Zaid adalah anakku yang akan menjadi ahli warisku dan aku menjadi ahli warisnya."

Ayah Zaid sendiri pulang dengan perasaan rela dan penuh sukacita karena Zaid telah berada dalam pemeliharaan seorang ayah yang lebih baik daripada dirinya sendiri.

# Persaudaraan dalam Islam seharusnya sangat erat seperti halnya ikatan antara suami istri, antar saudara. Sesama Muslim memiliki hak dan kewajiban tertentu, seperti doa, ketulusan, bantuan, kesetiaan, sikap penuh perhatian, dan pemberian maaf. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda, "Dua orang yang bersaudara itu laksana sepasang tangan. Tangan  yang satu mencuci tangan yang lain."

---------------------------------

⚜️MATERI 546⚜️

๐Ÿ’Ÿ *Rasulullah SAW Memerintahkan Pernikahan Zaid*๐Ÿ’Ÿ

Demikianlah sejak saat itu Zaid dikenal sebagai Zaid bin Muhammad sampai turun ayat Al-Quran yang menyatakan bahwa anak angkat tidak bisa mewarisi harta ayah angkatnya. Anak kandunglah yang bisa mewarisi harta ayahnya. Setelah itu Zaid kembali disebut Zaid bin Haritsah.

Namun hukum mengangkat anak sehingga benar-benar dianggap sebagai anak kandung saat itu sudah merata di masyarakat Arab jahiliyah. Maka untuk membatalkannya Allah memerintahkan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam untuk melamar putri bibinya, Zainab binti Jahsy untuk anak angkatnya Zaid bin Haritsah.

Zainab binti Jahsy adalah seorang gadis bangsawan. Sedangkan Zaid bin Haritsah adalah mantan budak. Melihat kenyataan itu mulanya Zainab menolak lamaran Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. Dilihat dari tradisi yang berlaku, penolakan Zainab sangat wajar. Bagaimana mungkin seorang putri bangsawan menikah dengan bekas budak. Akan tetapi Islam datang untuk menghapus perbedaan antara manusia kecuali ketakwaannya. Maka turunlah firman Allah...

-------------------------------------

Maka turunlah firman Allah.
"Dan tidaklah patut bagi seorang mukmin maupun mukminah, apabila Allah dan RasulNya telah menetapkan suatu ketetapan, akan melakukan pilihan yang lain tentang masalah mereka dan barangsiapa mendurhakai Allah dan RasulNya, maka sesungguhnya dia telah sesat dengan kesesatan yang nyata. (Quran surat al-Ahzab ayat 36)

Ditegur langsung seperti itu oleh Allah SWT, Zainab tidak memiliki pilihan lain kecuali menerima pinangan Zaid bin Haritsah. Maka keduanya pun menikah. Namun Zainab binti Jahsy tetaplah manusia biasa. Ia tidak bisa melupakan kebangsawanan dan asal usul suaminya yang bekas budak. Zainab  tidak bisa menerima Zaid bin Haritsah apa adanya dengan perasaan penuh kasih sayang.

Hal itu membuat Zaid bin Haritsah gelisah dan tidak betah tinggal serumah bersama istrinya. Zaid mengadukan sikap dan perilaku istrinya itu kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam.  Zaidpun meminta izin kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam untuk menceraikan Zainab.

Apa yang akan dikatakan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam terhadap permintaan ini?

Pernikahan menurut Al Quran bukan hanya sarana untuk mengembangkan keturunan saja, melainkan juga lebih merupakan sarana untuk memperoleh ketenangan hati dan ketentraman jiwa.

Firman Allah
"Dan diantara tanda-tanda kekuasaanNya ialah bahwa
Ia menciptakan istri-istri bagimu dari kalanganmu sendiri supaya kamu dapat hidup tenang bersama mereka dan diadakanNya cinta dan kasih sayang diantara kamu." (Quran surat Ar Rum ayat 21)

-----------------------------------

๐Ÿ’ŸRasulullah Menikah dengan Zainab binti Jahsyi๐Ÿ’Ÿ

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam mendapatkan ilham bahwa pernikahan Zaid dengan Zainab binti Jahsyi  hanyalah sebuah bagian dari rencana Allah Subhanahu Wa Ta'ala untuk membatalkan tradisi jahiliyah tentang anak angkat yang mendapat sama dengan anak kandung. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam mengetahui bahwa sudah takdir Allah menjadikan Zaid dan Zainab binti Jahsy bercerai. Setelah itu Allah Subhanahu Wa Ta'ala akan menikahkan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam dengan Zainab binti Jahsy.

Namun sebagai seorang manusia berbudi luhur dia mengatakan agar Zaid mempertahankan keutuhan rumah tangganya dengan bersabda, "Pertahankan terus istrimu dan bertakwalah kepada Allah."

Di satu sisi, sebenarnya Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam khawatir dengan reaksi orang Arab jahiliyah yang hatinya sedang dibujuk agar memeluk Islam. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam khawatir mereka akan menolak keras apabila Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam menikahi Zainab binti Jahsy karena mereka menganggap mantan istri anak angkat sama dengan mantan istri anak kandung yang tidak boleh dinikahi oleh sang ayah.

--------------------------------------

Sikap Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam ini diungkapkan dengan indah oleh Al Quran:

"Dan ketika kamu berkata kepada orang yang telah Allah limpahkan nikmat kepadanya dan kamu juga telah memberi nikmat kepadanya, pertahankan terus istrinya dan bertakwalah kepada Allah,  sedang kamu menyembunyikan di dalam hatimu apa yang Allah akan menyatakannya dan kamu takut kepada manusia,  sedang  Allahlah yang berhak untuk ditakuti. Maka tatkala Zaid sudah mengakhiri keperluan terhadap istrinya yaitu menceraikannya, maka kami nikahkan kamu dengan dia agar tidak ada keberatan bagi orang mukmin menikahi bekas istri anak-anak angkat mereka. Apabila anak anak angkat itu telah menyelesaikan keperluan kepada istrinya dan ketetapan Allah itu pasti terjadi." (Quran surat al-Ahzab ayat 37)

Demikianlah atas perintah Allah Subhanahu Wata'ala, yaitu menceraikan Zainab binti Jahsy. Kemudian Allah Subhanahu Wa Ta'ala menikahkan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam dengan Zainab binti Jahsy untuk menghapus hukum jahiliyah yang mengatakan tidak boleh menikahi mantan istri anak angkat.

Dalam pernikahan ini Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam menghidangkan makanan yang terdiri atas roti dan daging kambing. Hidangan itu diberkahi Allah Subhanahu wa Ta'ala sehingga cukup dimakan oleh seluruh undangan yang hadir.

Bunda Zainab binti Jahsy merasa betapa banyak karunia Allah yang telah diterimanya sehingga ia merasa bangga dan berkata kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, "Aku tidak seperti salah seorang diantara istri-istri anda. Tidak seorangpun dari istri-istri anda yang dinikahkan kecuali oleh ayahnya, saudaranya, atau keluarganya maka adakah selain aku wanita yang dinikahkan dengan anda langsung oleh Allah dengan perintahNya dari langit?"

-------------------------------

๐Ÿ’Ÿ *Zainab adalah Orang yang Paling Murah Hati*๐Ÿ’Ÿ

Pernikahan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam dengan Bunda Zainab binti Jahsy membawa hikmah lain. Sejak itu Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam memasang tirai antara ruangan beliau dan para istrinya dengan ruangan Anas bin Malik yang menjadi pembantu di rumah tangga Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. Itulah mulanya turun ayat Al Qur'an yang memerintahkan agar  istri-istri Rasulullah Shallallahu Salam dan kemudian seluruh muslimah mengenakan jilbab untuk memelihara hati dari noda dan dosa.

Setelah bergabung dalam rumah tangga Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam akhlak dan jiwa Bunda Zainab binti Jahsy berkembang semakin baik dan mulia. Padahal ia digembleng di tempat yang kasar dan begitu sederhana. Ummu Salamah banyak memberikan pendapatnya tentang Bunda Zainab binti Jahsy. "Dia seorang wanita solehah. Suka melaksanakan shaum pada siang hari dan shalat pada malam hari. Ia ahli menyamak kulit yang suka bersedekah dari usahanya tersebut."

Tentang bunda Aisyah, Ummu Salamah juga memberikan pendapatnya dengan: "Ia mengungguliku diantara istri-istri Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam dalam hatiku namun aku tidak pernah melihat wanita yang lebih baik agamanya daripada Zainab. Ia lebih taqwa kepada Allah, lebih jujur bicaranya, lebih akrab hubungan kekeluargaannya, lebih besar sedekahnya, dan lebih besar pengorbanannya. Ia  bekerja semata-mata hanya untuk menyedekahkan hasilnya karena ingin mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala."

---------------------

Bunda Zainab binti Jahsy adalah seorang istri shalihah yang mulia dan senang hidup sederhana. Ketika meninggal dunia ia tidak meninggalkan uang sedikitpun. Ia ingin menyusul Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam lebih cepat daripada yang lain, karena teringat Sabda Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam kepada istri-istrinya. "Yang paling cepat menyusulku diantara kalian adalah yang paling murah hatinya."

Ternyata Bunda Zainablah diantara para Ibu Kaum Mukminin yang pertama kali wafat. Bunda Zainab meninggal dunia dalam usia 53 tahun, pada tahun ke 20 Hijriyah. Jenazahnya disholatkan oleh Khalifah Umar bin Khattab dan dimakamkan di pekuburan Baqi.

# Sedekah yang dikeluarkan pada suatu waktu tidak akan berhenti sampai disitu, tetapi terus berkembang. Firman Allah, "Perumpamaan orang-orang yang menginfakkan hartanya dijalan Allah adalah bagaikan sebutir biji yang tumbuh  menjadi tujuh tangkai dan pada setiap tangkai terdapat 100 biji. Allah melipatgandakan pahala bagi orang yang di kehendaki. Allah Maha Kaya dan Maha Mengetahui (Quran Surah Al Baqarah ayat 261)

๐Ÿ“Editor: Bunda Ratna

๐Ÿ„MATERI 551๐Ÿ„

๐Ÿ„๐Ÿ“๐Ÿ„๐Ÿ“๐Ÿ„๐Ÿ“๐Ÿ„๐Ÿ“๐Ÿ„