Terus semangat belajar dan berbagi ilmu sampai ke liang lahat, demi menjadi Hamba ุงู„ู„ّู‡ُ yang Kaffah.

ODOS - Episiode 552 - 555 : ๐Ÿ’Ÿ *Juwairiyah binti Al Harits*๐Ÿ’Ÿ *Shafiyyah Binti Huyay*๐Ÿ’Ÿ

๐Ÿ“šONE DAY ONE SIROH

๐ŸŒทMATERI 552๐ŸŒท

๐Ÿ’Ÿ *Juwairiyah binti Al Harits*๐Ÿ’Ÿ

Sekarang kita akan berkenalan dengan lbu Kaum Mukminin yang lain, Bunda Juwairiyyah binti al-Harits. Pernikahan Bunda juwariyah binti Al Haris bermula ketika Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam mendengar rencana orang bani Musthaliq untuk menyerang Madinah. Pasukan muslim berhasil menghancurkan Bani Musthaliq di mata air Al Murausi.

Juwairiyyah binti Al Haris yang merupakan putri pemimpin kaumnya ikut tertawan.

Ketika itu Juwairiyah menghadap Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam dan meminta agar dirinya ditebus. Maka Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bertanya, "Maukah engkau yang lebih baik daripada itu?"

"Apakah itu ya Rasulullah ?"

"Aku tebus dirimu dan aku menikahimu."

"Baiklah, aku bersedia, ya Rasulullah."

Keputusan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam itu berdampak sangat luar biasa. Begitu mengetahui Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam menikahi putri pemimpin bani Musthaliq, para sahabat segera melepaskan semua tawanan mereka tanpa tebusan lagi karena semua tawanan itu seketika dianggap sebagai 'saudara ipar' Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam.

----------------------------

Tindakan itu menghasilkan rangkaian kejadian luar biasa lainnya karena hampir semua orang bani Musthaliq akhirnya memeluk Islam, termasuk Al Haris bin Dhirar ayah Juwairiyyah yang tadinya datang untuk menebus putrinya. Suku Bani Musthaliq yang tadinya bersahabat erat dengan orang Quraisy, berkat pernikahan itu dalam sekejap berubah menjadi sahabat sejati kaum muslimin.

Begitu luar biasanya peristiwa ini sampai pada Bunda Aisyah. Beliau berkata, "Belum pernah aku melihat wanita yang paling berpengaruh di kalangan kaumnya selain dia Juwariah binti al-Harits."

Melalui Bunda Juwairiyah pula kita mengetahui bahwa shaum hanya pada hari Jumat saja terlarang bagi umat Islam. Pada hari Jumat itu Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam menemui Bunda Juwairiyah yang sedang shaum.

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bertanya, "Apakah kemarin engkau shaum?"

"Tidak, ya Rasulullah."

"Bagaimana dengan besok, apakah engkau shaum?"

"Tidak ya Rasulullah."

"Kalau begitu, batalkanlah shaummu itu!" demikianlah sabda Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam.

Bunda Juwairiyyah wafat pada tahun ke 56 Hijriyah,  dalam usia 65 tahun. Beliau dimakamkan di perkuburan Baqi.

Tujuan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam menikahi lebih dari 1 wanita sebenarnya demi kepentingan kaum wanita. Terutama para janda yang tidak mampu. Pernikahan itu dilakukan untuk melindungi, memberi nafkah, menjaga kehormatan, kemuliaan harta, dan martabat kaum wanita.

---------------------------------

๐ŸŒปMATERI 554๐ŸŒป

๐Ÿ’Ÿ *Shafiyyah Binti Huyay*๐Ÿ’Ÿ

Beda lagi kisah istri Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam yang lain. Bunda Shafiyah binti
Huyai. Ia adalah seorang Yahudi. Ayahnya keturunan Nabi Harun Alaihissalam. Pada usia yang ke-17 Shafiyyah sudah dua kali menikah. Ia adalah istri seorang raja dan juga putri pemimpin Yahudi di Khaibar. Seperti yang kita ketahui, ketika orang-orang Yahudi Khaibar terus mengancam kaum muslimin, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam datang dan menghancurkan mereka.

Akibat perang tersebut Shafiyyah kehilangan ayah, suami, dan saudara-saudaranya yang mati terbunuh. Bisa kita bayangkan betapa berat perasaan Shafiyyah ketika tiba-tiba ia sudah menjadi tawanan perang dan tidak ada orang di dekatnya yang mampu membela dan melindunginya.

Di dalam duka dan kebingungan itulah Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam menunjukkan keluhuran budinya. Beliau menawarkan dua pilihan, ingin dibebaskan dan menjadi istri beliau atau dikirim kembali kepada sanak keluarganya. Ternyata Shafiyyah memilih hidup sebagai istri Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. Maka Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam menjadikan pembebasannya itu sebagai mas kawin. Pernikahan ini mengobati seluruh duka Bunda Shafiyyah dan menempatkannya kembali pada derajat yang amat terhormat yakni sebagai Ibu Kaum Mukminin.

----------------------------------

Dalam perjalanan pulang ke Madinah dari Khaibar pasukan muslim beristirahat sebentar di suatu tempat sekitar 6 mil dari Khaibar. Di tempat itu Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam ingin merayakan pernikahannya dengan Bunda Shafiyyah, namun Bunda Shafiyah menolak. Barulah ketika tiba di Ash Shahbah yang berjarak 16 mil dari Madinah, Bunda Shafiyyah setuju diadakan walimah pernikahan.

Ummu Salamah menjadi juru rias Bunda Shafiyyah. Setelah selesai dirias Rasulullah Shallallahu Alaihi Salam masuk dan Bunda Shafiyyah berdiri menyambut beliau. Dengan lembut Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bertanya tentang penolakan Bunda Shafiyyah mengadakan walimah di tempat sebelumnya. Bunda Shafiyyah menjawab, "Aku khawatir akan keselamatan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam dari kaum Yahudi karena tempat itu masih dekat dengan perkampungan mereka."

Bunda Shafiyyah wafat pada bulan Ramadan tahun ke-50 Hijriyah dan dimakamkan di pekuburan Baqi.

Suatu ketika Bunda Aisyah dan Bunda Hafshah berkata, "Kami berdua lebih mulia daripada Shafiyyah di sisi Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam" (karena ayah_ayah mereka adalah sahabat terdekat Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam).

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam kemudian berkata kepada Bunda Shafiyyah, "Mengapa tidak kau katakan kepada mereka "Bagaimana kalian berdua bisa lebih baik daripada aku, padahal suamiku adalah Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, bapakku Harun dan Pamanku Musa?"

Bunda Shafiyyah berasal dari Bani Israil (yahudi) dan kita tahu bahwa Nabi Harun dan Nabi Musa adalah nabi_nabi dari Bani Israil.

๐Ÿ“Editor: Ustadzah Ratna

๐Ÿ“˜MATERI 555๐Ÿ“˜

☘️๐ŸŒผ☘️๐ŸŒผ☘️๐ŸŒผ☘️๐ŸŒผ☘️