Terus semangat belajar dan berbagi ilmu sampai ke liang lahat, demi menjadi Hamba اللّهُ yang Kaffah.

ODOS - Episiode 435 - 450 : Sederhana, Rendah Hati Rasulullah

🌴🌴🕋🌴🌴🕋🌴🌴🕋

📒ONE DAY ONE SIROH📒

🎀MATERI 435🎀


🌸Rasulullah Melarang Orang Mengemis🌸

Suatu kali pernah para sahabat bertanya kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam "Kekayaan apakah yang apabila telah dimiliki maka tidak perlu memintanya?"

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam menjawab, "Ialah apa yang dapat memberinya makan pada siang, atau pada malam hari."

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam tidak menyukai orang yang suka meminta. Beliau bersabda, "Sekiranya kamu sekalian mengetahui akibat yang terdapat dari meminta, niscaya tidak akan ada seorang yang berjalan kepada yang lain dan meminta sesuatu darinya.

Seorang sahabat Anshar pernah datang dan meminta sesuatu kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam.

"Tiadakah sesuatu di rumahmu?" tanya beliau.

"Ada ya Rasulullah. Selembar kain sprei sebagian kami kenakan, sebagian kami jadikan alas duduk dan sebuah gelas besar yang kami gunakan untuk minum air."

"Bawalah keduanya kepadaku," jawab Rasulullah.

Ketika keduanya tadi telah dibawa dia berkata kepada para sahabat yang lain, "Siapa yang mau membeli kedua barang ini?" seseorang menyambut, "Saya membeli dua barang itu dengan harga satu dirham."

"Siapa yang ingin menambahnya satu dirham?" tanya Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam

"Saya boleh keduanya 2 dirham." sambut sahabat yang lain.

Maka Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam memberikan 2 dirham itu kepada laki-laki Anshar tadi dan bersabda, "Belilah makanan satu dirham lalu berikan kepada keluargamu, satu dirham lagi belikanlah kapak dan bawakan  kepadaku."

Setelah melaksanakan pesan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, laki-laki itu kembali dengan membawa kapak. Beliau kembali bersabda,  "Pergilah mencari kayu bakar dan juallah dan jangan sampai aku melihatmu selama 15 hari."

Laki-laki Anshar tadi melaksanakan perintah Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam Ketika 15 hari kemudian ia kembali, uang 10 dirham telah ada di tangannya. Sebagian ia belikan makanan dan sebagian untuk pakaian.

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam tersenyum, "Ini lebih baik bagimu. Kelak pada hari kiamat, meminta-minta itu akan datang berupa suatu noda pada wajahmu."


----------------------------


🌾Zuhud Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam🌾

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam adalah laki-laki yang menyukai kerendahan hati Ia membenci sikap sombong pamer atau apa saja yang menjurus pada menambahkan kemewahan. Suatu ketika Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam mengambil kain sutra dan meletakkannya di tangan kanan, sementara tangan kiri dia menggenggam emas. Kemudian beliau bersabda,
 "Sesungguhnya kedua barang ini haram dikenakan umatku yang laki-laki."

Umar Bin Khattab pernah menunjukkan Sutra yang sedang dijual dan berkata kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, "Rasulullah belilah ini. Kemudian, pakailah ia, buat berhari raya dan melakukan kunjungan."

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam menjawab, "Ini tidak lain adalah pakaian orang yang tidak akan mendapat jatah kebaikan."

Pada saat yang lain Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam mendapat seperlima bagian harta rampasan perang. Seperti yang telah diatur Allah subhanahu wa ta'ala. Maka,  Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam meletakkan jatah beliau di halaman masjid. Tempat itu segera dipenuhi benda-benda berharga. Namun tidak satupun yang dibawa pulang oleh beliau. Dibagikannya seluruh benda itu kepada semua orang sampai uang dirham terakhir. Setelah itu barulah Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam pulang ke rumah dengan perasaan lega dan tidur di atas kasur berupa sehelai kulit binatang yang berisi kulit kurma.

Bunda Aisyah berkata bahwa setiap kali makan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam selalu merasa puas dan bersikap sederhana. Setiap kali pula beliau bersabda, "Cukuplah untuk anak Adam beberapa suap yang dapat menegakkan kembali punggungnya."

Lama setelah Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam wafat, Anas yang pernah menjadi pelayan Rasulullah Shalallahu Wassalam berkata, "Saya sama sekali tidak pernah melihat Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam dibuatkan roti dari tepung halus."

"Jadi Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam tidak pernah makan roti halus?" tanya Suhail bin Saad.

Rasulullah Shalallahu Wassalam tidak pernah melihat roti dari tepung halus sejak Allah mengutusnya sampai mewafatkannya."

Inilah sikap zuhud yang diajarkan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam tidak bermaksud mengajarkan kita untuk menyia-nyiakan harta atau mengharamkan apa yang telah dihalalkan Allah, yaitu berupa perhiasan dan kesenangan.

Menurut Alquran naluri manusia itu senang pada harta. Lebih lanjut Alquran mengajarkan kepada kita bahwa harta adalah titipan dari Allah, perhiasan hidup, ujian keimanan, bekal ibadah, dan nikmat yang harus disyukuri.


----------------------

🔴Kesederhanaan Rasulullah🔴

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda, "Zuhud terhadap dunia bukanlah dengan cara mengharamkan yang halal maupun menyia-nyiakan harta, melainkan jika kamu lebih kuat mempercayai apa yang ada pada kekuasaan Allah daripada apa yang ada pada tanganmu.

Hendaklah kamu lebih menyukai pahala musibah apabila ia mengenai kamu daripada terhadap musibah itu sendiri sekiranya ia tetap ada padamu. Hal itu karena Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-nya kepadamu."

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam sangat menyukai kebersihan, keharuman, dan keadaan yang baik serta menginginkan itu. Suatu ketika datanglah seorang laki-laki menemui Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam dalam keadaan yang tidak rapi rambut, dan janggut nya terlihat kusut dan acak-acakan. Maka Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam memberi isyarat agar laki-laki itu memperbaiki penampilannya. Orang itu segera pulang dan merapikan rambut serta janggutnya.

Ketika  bertemu Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam lagi beliau bersabda, "Bukankah begini ini lebih baik daripada seseorang diantara kamu datang sedang rambut di kepalanya tidak rapi seperti setan?"

Jika Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam melihat orang berpakaian kotor beliau bertanya, "Tidakkah orang ini menemukan sesuatu untuk mencuci pakaiannya?"

--------------------------


❤️Kerendahan Hati dan Kemudahan Rasulullah❤️

Sifat Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam yang tidak kalah menonjol adalah kerendahan hatinya dan kemudahan beliau dalam berurusan dengan orang lain. Setelah Thoif ditaklukan tentara Islam Adiy bin Hatim sempat lari ke Romawi. Namun akhirnya Ia memutuskan untuk menemui Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam di Madinah. Adiy menuturkan, "Ketika saya menemui Muhammad, dia tengah berada di masjid. Saya salami dia dan dia bertanya, "Siapakah laki-laki itu?" "Adiy bin Hatim," sahutku.

" Muhammad berdiri dan membawa aku ke rumahnya. Demi Allah aku merasa kagum ketika tiba-tiba seorang perempuan tua memintanya berhenti dan dia pun berhenti. Kemudian beliau berdiam diri cukup lama untuk mendengarkan perempuan tua itu mengutarakan keinginannya. Aku berkata dalam hati, "Demi Allah, ia bukan seorang raja.

"Seterusnya, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam mengajakku masuk ke rumahnya. Beliau mengambil bantal yang terbuat dari kulit binatang berisi kulit kurma dan memberikannya kepadaku sambil berkata, "Duduklah disini."

Melihat dia sendiri duduk dilantai aku menyahut, Bahkan Tuanlah yang patut duduk di situ."

"Bahkan andalah," katanya. Saya berkata lagi dalam hati, "Demi Allah ini bukanlah sikap seorang raja."

Setelah bercakap-cakap sadarlah Adiy bahwa orang dihadapannya adalah utusan Allah.

"Ya Adiy," panggil Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam selanjutnya," boleh jadi anda akan masuk ke dalam agama ini tidak lain karena anda menyaksikan kefakiran mereka.  Maka demi Allah sesungguhnya sebentar lagi harta akan membanjir kepada mereka sehingga tidak ada orang yang mau mengambilnya, boleh jadi anda akan masuk agama ini karena Allah melihat banyak musuh mereka, sedang jumlah mereka sedikit. Maka demi Allah Sesungguhnya hampir tiba saatnya mana kala ada seorang wanita keluar dari Qadisiyah dan berkunjung ke Ka'bah tanpa mereka merasa takut. Boleh jadi anda enggan karena anda tidak melihat raja di lingkungan mereka. Namun demi Allah akan segera tiba saatnya istana-istana putih di dalam Babilonia takluk kepada mereka." Adiy bin Hatim masih hidup untuk menyaksikan kebenaran kata-kata Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam itu.

Begitu indah akhlak yang diajarkan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam sehingga kita dilarang membalas penghinaan dengan penghinaan pula. Dan hadis riwayat Abu Daud beliau bersabda, "Jika engkau dicaci-maki atau dihina dari hal apa yang diketahui tentang dirimu, janganlah pula engkau menjadi atau menghina dari hal apa yang kau ketahui tentang dirinya sebab hal seperti itu adalah bahaya terhadapnya."


-----------------------------------


💛Keramahan dan Kemudahan  Rasulullah💛

Kisah berikut ini juga merupakan contoh betapa rendah hatinya Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam.

Jabir bin Abdullah berkata, "Di Madinah ada seorang Yahudi, ia memberikan pinjaman kepada saya dengan jaminan buah kurma yang masih menunggu saat petiknya tiba.

Namun pada tahun itu kurma terlambat berbuah, maka ketika orang Yahudi itu datang kepadaku pada musim petik, aku tak punya apa-apa untuk membayar. Aku minta dia menunggu, tapi dia tidak mau. Maka hal itu saya adukan kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam.

Beliau bersabda kepada para sahabat, "Berangkat lah kalian. Kita tidak akan meminta tangguh kepada orang Yahudi itu untuk Jabir. Para sahabat datang menemui saya di kebun kurma, mulailah Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam berbicara pada Yahudi itu. Maka si Yahudi berkata kepada beliau, "Abdul Kosim, Aku tidak mau menangguhkan dia.

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bangkit dan berjalan-jalan sebentar mengitari kebun. Kemudian beliau datang lagi kepada Yahudi itu dan mengajaknya berbicara. Namun dia tetap tidak mau.

Saya bangkit membawa sedikit kurma yang belum masak, lalu saya letakkan di hadapan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. Beliau makan kemudian berkata, "Dimana tempatku berteduh,  Hai Jabir?"

--------------------------

Beliau saya beritahu maka sabdanya, "Berilah saya tikar di tempat itu.  Saya  gelarkan sehelai tikar. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam pun masuk,  lalu tidur. Kemudian beliau bangun. Untuk selanjutnya diserahkan kepada beliau segenggam kurma yang lain, lalu dimakannya. Kemudian beliau bangkit. Diajaknya Yahudi itu berbicara lagi. Kali ini pun tetap menolak permintaan beliau. Maka beliau berkata kepadaku "Hai Jabir, tebanglah kurmamu dan lunasi hutangmu.

Jabir melaksanakannya dan Allah kemudian memberi berkah kepadanya. Ia dapat melunasi hutang dan masih memiliki kelebihan pula.

Demikianlah betapa mudahnya dan ramahnya sikap Rasulullah Shallallahu alaihi Wa Sallam dalam mendamaikan Yahudi itu dengan Jabir. Beliau makan dan tidur juga dengan penuh kesopanan. Maka tatkala dirasa bahwa beliau tidak bisa menurunkan ketegangan orang Yahudi itu. Beliau pun hanya menyuruh sahabatnya melunasi kewajibannya saja.

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam mengajarkan agar orang muslim bermartabat agung. Layaknya sebuah telaga di kaki gunung pada musim kemarau ia tidak kering, pada musim hujan tidak banjir. Ia tetap tenang dalam semua musim, hujan maupun panas atau seperti laut yang bisa menerima dan menampung apa saja namun pada suatu saat ia juga bisa menghancurkan apa saja.

------------------------



🌱Kesopanan Rasulullah🌱

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam sangat santun kepada orang lain. Dengarlah penuturan Qais bin Sa'ad. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam berkunjung ke rumah kami. Beliau mengucapkan salam, "Assalamualaikum warahmatullah,"

Ayah saya menjawab salam beliau dengan sangat pelan, saya bertanya "Tidakkah ayah ijinkan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam?" Jawab ayah biarkan beliau yang mengucapkan salam banyak-banyak karena itu adalah doa keselamatan. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam mengucapkan salam lagi. Namun karena merasa tidak dijawab, beliau pun berjalan pergi. Sa'ad ayah saya cepat cepat keluar mengejar beliau  dan berkata, "Ya Rasulullah, sebenarnya saya telah mendengar ucapan salam tuan dan saya menjawab salam tuan perlahan agar tuan mendoakan keselamatan bagi kami sebanyak-banyaknya."

Maka Rasulullah pun kembali. Ayah mempersilahkan beliau mandi, kemudian ayah memberi beliau kain yang telah dicelupkan za'faran.  Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam memakai kain itu dan berdoa, "Ya Allah berikanlah shalawat dan rahmatmu kepada keluarga Sa'ad."

--------------------------


Ketika Nabi hendak pulang, Ayah saya membawa seekor keledai ke dekat beliau dan berseru kepadaku, "Hai Qais, temani Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam." Saya pun menemani beliau tetapi beliau berkata, "Naiklah bersamaku" Saya menolak.  Beliau berkata pula, "Engkau naik atau engkau pulang saja."

"Maka saya pun memilih pulang."

Begitulah Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam memberi contoh tentang sopan santun yang mulia kepada orang lain. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam tidak berlama-lama mengetuk rumah. Jika salam beliau tidak terjawab juga, beliau lebih memilih pulang. Hadiah terbaik yang beliau  berikan untuk orang-orang yang dikunjunginya adalah doa. Beliau juga merasa tidak pantas jika beliau naik keledai,  sementara pengantarnya berjalan kaki. Beliau lebih memilih meminta Qais naik atau pulang sehingga tidak perlu repot-repot mengantar beliau.

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam selalu menutupi kesalahan dan menjaga rahasia orang lain. Beliau melarang orang membuka dan menceritakan kesalahannya sendiri di depan umum. Beliau bersabda, "Apabila seseorang menutup kesalahan-kesalahan saudaranya,  Allah Subhanahu Wa Ta'ala akan menutup kesalahan-kesalahannya pada hari kiamat.

--------------------------------



Maka orang itu pun mempersilahkan beliau, "Sungguh saya persilahkan tuan naik di depan."

Begitu santunnya dan pelindungnya Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam itu sehingga jika berjalan, beliau selalu berada di belakang. Dalam perjalanan jauh beliau mempersilahkan orang yang lemah untuk berjalan lebih dahulu. Jika sedang berkendaraan beliau mengajak mereka naik, atau pilih panggilkan teman-teman orang itu agar menunggunya.

Sungguh tiada sikap yang lebih dibenci beliau selain sikap congkak. Beliau  pernah bersabda,"Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya ada rasa sombong walau hanya seberat atom.

Seseorang bertanya, "Bagaimana dengan orang yang suka memakai baju bagus?"

"Sesungguhnya Allah itu indah dan menyukai yang indah. Sombong adalah sikap tidak mau menerima kebenaran dan mencela orang lain," demikian jawab beliau.

Dari Abu Hurairah Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda, "Orang yang berada di atas kendaraan harus memulai salam kepada orang yang berjalan kaki, dan orang yang berjalan kepada orang yang sedang duduk, dan orang yang berjumlah sedikit kepada yang berjumlah banyak," dan dalam riwayat Bukhari,  "Dan yang muda kepada yang tua."

--------------------------------

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam adalah manusia terhormat yang justru tidak ingin diperlakukan secara berbeda dari orang lain. Dalam sebuah kisah perjalanan jarak jauh bersama para sahabat Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam bangkit mencari kayu bakar. Ketika itu mereka sedang beristirahat para sahabat berusaha mencegah dan ingin beliau tetap beristirahat. Namun Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam tidak mau dicegah karena Allah Subhanahu Wa Ta'ala membenci orang yang menganggap dirinya lebih tinggi daripada teman-temannya.

Pernah seorang Arab badui berdiri di hadapan beliau dengan tubuh gemetar karena takut. Namun, beliau menenangkan orang itu dan mengatakan bahwa beliau hanyalah anak dari seorang perempuan Quraisy yang memakan dendeng.

Pada saat lain Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam mendatangi sekelompok sahabat sambil bertopang pada sebatang tongkat. Serentak para sahabat berdiri hendak memberi hormat, namun beliau bersabda janganlah kalian berdiri seperti orang-orang asing itu berdiri ketika sebagian memberi hormat kepada sebagian yang lain.

Beliau juga tidak menyukai tangannya dicium sebagai bentuk hormat karena itu juga menyerupai budaya orang asing. Itupun beliau larang.  Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam juga tidak suka segala macam gelar. Ketika menerima delegasi dari bani Amir, mereka berkata kepada beliau, "Engkau Tuan kami."

-----------------------

Maka jawab Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam, "Yang di-pertuan adalah Allah."

Mereka berkata pula, "Engkau lah orang paling mulia diantara kami dan yang terbesar kekuasaannya."

Beliau menjawab,

 "Berbicaralah sesukamu tapi jangan sekali-kali kamu mau dipermainkan setan."

 Abubakar bercerita, "Ada seorang laki-laki menyanjung laki-laki yang lain di sisi Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. Maka beliau bersabda, "Celaka engkau telah kau patahkan leher sahabatmu!"

Maksud Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam adalah jika kita memuji-muji seseorang, besar kemungkinan orang yang kita puji akan takjub kepada dirinya sendiri dan menjadi sombong. Itulah yang membinasakan dia seolah-olah seperti dipatahkan lehernya.

Suatu hari Bunda Hafsah menceritakan bahwa alas tempat tidur Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam adalah dua lapis. Pada suatu hari tanpa sepengetahuan beliau kami jadikan empat lapis keesokan harinya Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam memperingatkan kami agar perbuatan itu jangan sampai terulang lagi. Biarkanlah tempat tidur ku tetap dengan dua lapis saja. Akibat empuknya kasur Itu menghalangi shalatku semalam.

-------------------------

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam adalah orang yang penuh dengan kerendahan hati, sempurna budi pekertinya. Beliau selalu mulai mengucapkan salam kepada orang lain dan menaruh perhatian sepenuhnya kepada orang yang mengajaknya bicara, bahkan walau yang sedang diajak bicaranya adalah anak kecil.

Apabila berjabat tangan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam adalah orang yang paling akhir menarik tangannya, sedangkan jika bersedekah beliau sendirilah yang menyerahkan ke tangan Si Miskin.

Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam begitu rendah hati dan amat santun kepada orang lain. Jika sedang menerima tamu, beliau baru duduk setelah semua tempat duduk telah ditempati oleh para tamunya. Beliau tidak pernah menghindari bekerja yang harus beliau lakukan untuk memenuhi kebutuhan beliau sendiri atau memenuhi kebutuhan sahabat dan para tetangganya.

Beliau sering terlihat membawa barang dagangannya ke pasar. Jika ada orang yang hendak membantu, beliau menolak dengan halus. "Sayalah yang lebih berhak membawanya."

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam sama sekali tidak merasa enggan melakukan pekerjaan kasar seperti menggali parit dalam Perang Khandaq. Pada saat itu Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam adalah panglima perang. Seorang Panglima biasanya tidak melakukan pekerjaan seorang prajurit.

---------------------------

Pakaian beliau sama dengan pakaian orang-orang lain di sekitarnya dan itu tidak pernah berubah walaupun kemudian beliau sudah memerintah seluruh Jazirah Arab tempat tinggal beliau adalah gambar-gambar sederhana yang dibangun dari batu bata antara kamar satu dengan lainnya hanya dibatasi dinding dari pelepah kurma yang dicampur tanah yang di tutup dengan kulit dari kain hitam dari bulu binatang.

Pergaulan antara Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam dan para sahabatnya berlangsung dalam suasana santun penuh cinta dan kepatuhan yang sempurna. Beliau tidak sombong, tetapi juga tidak suka jika ada orang yang bersikap kurang ajar. Sering kali beliau menerangkan kepada para sahabat tentang bagaimana mereka mestinya bertindak tanduk dan bicara di hadapan beliau.

Semua ini tidak mengurangi kewibawaan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam sebagai seorang pemimpin, bahkan orang berkata tentang beliau. "Semua orang yang melihatnya untuk pertama kali akan merasa hormat dan orang yang telah bergaul dengannya akan mencintainya."

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam tidak mau dibedakan dari para sahabatnya yang lain. Beliau makan bersama-sama para pemuda. Beliau duduk bersama fakir miskin. Beliau tidak suka ada yang mengiringinya dari belakang dan mengawalnya jika berjalan karena tidak ada yang ditakutinya selain Allah. Kepada Allah beliau berserah diri.

--------------------------
 Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam bergaul dengan semua orang, baik orang Merdeka maupun hamba sahaya, baik laki-laki maupun perempuan, orang kaya maupun orang miskin. Beliau menjahit sendiri pakaian yang robek, membetulkan sandal, melayani diri sendiri, beliau menonton untanya sendiri, makan bersama para pelayan, serta selalu siap menolong orang lemah dan miskin. Seluruh kehidupan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam merupakan sebuah lukisan tentang kesederhanaan.

Kecintaan orang kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam adalah karena sikapmu yang penuh kasih sayang sabar mengutamakan orang lain serta Dermawan Tanpa Batas.Tidak pernah beliau menolak permintaan tolong orang yang lain siapapun orang itu beliau tidak pernah menunjukkan wajah tidak suka menerima hadiah yang bagaimanapun remehnya. Tidak pernah beliau menonjolkan diri sendiri dalam setiap majelis, bahkan beliau melarang orang berlagak fasih jika berbicara seperti yang beliau sabdakan, "Barangsiapa belajar kecakapan berbicara untuk memikat hati orang, maka Allah tidak akan menerima kecakapan dan usahanya pada hari kiamat."

Setiap orang yang berada di sisi beliau selalu merasa jadi orang yang paling istimewa karena limpahan perhatian yang beliau berikan jika bertemu dengan seorang yang sedang gembira dan mengalami keberhasilan boleh pegang tangan orang itu dan ikut bergembira bersama nya.

-----------------------------

Sedang terhadap orang yang sedang terkena musibah dan bersedih hati, beliau adalah orang yang ikut merasakan dengan kasih yang amat sangat dan membantunya dengan baik pada musim-musim paceklik,  beliau membagikan makanan untuk orang lain. Senantiasa pikiran beliau disibukkan untuk menyejahterakan dan membahagiakan orang-orang di sekelilingnya.

Sesungguhnya orang yang paling aku sukai dan duduk paling dekat kepadaku pada hari kiamat adalah orang-orang yang baik budi pekertinya. Diantara kalian demikian sabda Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam,"Sedangkan orang-orang yang paling aku benci dan paling jauh dariku pada hari kiamat adalah orang-orang yang tsartsar, mutasyaddiq, dan mutafaihiq. Tsartsar adalah mereka yang bicara terbanyak di buat-buat. Mutasyaddiq adalah mereka yang berbicara sepenuh mulut, berlagak fasih dan minta dihormati. Mutafaihiq adalah orang-orang yang sombong.

Limartin dalam bukunya Catatan Sejarah menulis Muhammad Agung karena sejarah telah mencatat: tujuan yang agung, sarana yang sederhana, hasil yang mengejutkan, adalah 3 kriteria kejeniusan manusia. Siapa yang berani membandingkan orang besar manapun pada abad modern ini dengan Muhammad?

----------------

Kita lanjutkan besok ya kisahnya... In syaa Allah


🛍🌟🛍🌟🛍🌟🛍🌟🛍