π΄π΄π΄π΄π΄π΄π΄π΄π΄
π *OneDayOneSiroh*
π Materi 428
π *Kesederhanaan Rasulullah* π
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam memberi kita contoh untuk hidup sederhana. Beliau pernah mengalami hidup fakir maupun hidup kaya. Namun dalam keadaan itu beliau tetap sederhana. Pada saat kaya Rasulullah Sallallahu Alaihi Wassalam mampu hidup seperti layaknya raja-raja. Namun, yang Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam contohkan adalah membagikan kekayaan kepada orang-orang yang membutuhkan. Beliau sendiri pulang ke rumah dan tidur beralaskan tikar kasar, makanpun hanya dengan kurma dan roti gandum.
Suatu hari Ibnu Mas'ud datang bertamu ke rumah Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. Saat itu Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam baru bangun tidur dan tampak bekas-bekas tikar pada lambung beliau. Ibnu Mas'ud pun berkata, "Ya Rasulullah, bagaimana kalau kami buatkan kasur yang bisa tuan hamparkan antara tubuh tuan dan tikar? Kasur itu dapat memelihara tuan dari bekas-bekas tikar."
Namun Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam menjawab, "Apalah artinya aku dan dunia ini? Aku dan dunia tak ubahnya seperti seorang kelana yang berteduh dibawah sebatang pohon. Kemudian Iapun pergi meninggalkannya."
Qotadah bin an-Nu'man mengatakan bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda, "Apabila Allah mencintai seorang hamba, ia dipeliharaNya dari dunia sebagaimana seseorang diantara kamu sekalian menjaga keluarga yang sedang sakit dari terkena air."
---------------
Pada saat lain Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam pernah keluar rumah dan bertemu dengan Abu Bakar dan Umar bin Khattab. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda, "Mengapa kalian berdua keluar?" Mereka menjawab, "Kami keluar karena lapar."
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda, "Dan akupun keluar tidak lain karena lapar."
Ketiganya lalu dijamu oleh Abu Haitsam yang menyembelih kambing dan menghidangkannya bersama kurma dan air. Selesai bersantap Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda, "Sesungguhnya kita pasti ditanya tentang kenikmatan pada hari ini."
Ketika Fatimah az-Zahra meminta seorang pembantu kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam karena tangannya lecet akibat menumbuk gandum, beliau menolak dengan bersabda, "Bagaimana kalian sangat menginginkan sesuatu daripada ini, sedangkan ahlu Shuffah dalam keadaan fakir."
Beliau juga pernah bersabda ketika melihat gelang emas yang dikenakan Fatimah, "Ya Fatimah gembirakah engkau jika orang berkata bahwa putri Rasulullah pada tangannya ada seikat rantai dari api neraka?"
Penyebab tamak setidaknya ada 2 macam, yakni:
1. Memandang harta sebagai jiwa kehidupan adalah segala-galanya dalam hidup ini.
2. Menganggap bahwa setiap tindakan yang dilakukan harus selalu mendatangkan keuntungan, jika tidak ada untung tidak ada gunanya dilakukan.
--------------------------------------
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam amat membenci penumpukan harta. Suatu saat ketika beliau sedang sholat Ashar datanglah seorang yang memberitahu Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bahwa ada sedikit batangan emas dikirim ke rumah beliau. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam segera mempercepat shalatnya. Beliau bergegas pulang dengan berjalan begitu cepat sampai orang-orang tersibakkan. Tidak lama kemudian beliau keluar rumah sambil bersabda, "Telah saya katakan ada sedikit batangan emas pada saya. Saya khawatir ia akan membuat saya tidak bebas, maka batangan emas ini saya bagi-bagikan."
Kemudian batangan batangan emas itu beliau bagikan kepada orang banyak.
Bunda Aisyah pernah menceritakan tentang keadaan rumah tangganya, "Tidak pernah keluarga Muhammad kenyang dengan roti jelai sampai tiga kali hingga beliau wafat dan tidak pernah keluarga Muhammad makan dua kali sehari kecuali salah satunya adalah kurma."
Diriwayatkan dari Anas bahwa Nabi Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam pernah bersabda, "Sesungguhnya aku merasa takut kepada Allah tentang sesuatu yang orang lain tidak merasa takut dan aku merasa tersiksa karena Allah mengenai sesuatu hal yang orang lain tidak merasa tersiksa. Dan sesungguhnya pernah aku alami selama 30 hari siang dan malam sedang aku dan Bilal tidak mempunyai makanan kecuali sedikit."
-------------------------
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam tidak pernah merasa khawatir pada kemelaratan melebihi kekhawatiran beliau pada harta dan kekayaan. Beliau tidak suka mengumpulkan harta, beliau tidak pernah membiarkan di rumahnya ada 3 dinar yang lalu dikumpulkan dengan dinar lain, kecuali digunakan untuk melunasi hutang.
Beliau pernah berdoa, "Ya Allah jadikanlah rezeki keluarga Muhammad secukupnya saja. Suatu hari dia datang ke tempat sekelompok sahabat berkumpul, mereka sedang membicarakan masalah harta. Melihat Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam datang mereka menanyakan pendapat beliau tentang harta. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam menjawab, "Tidakkah kamu sekalian mendengar? Tidakkah kamu sekalian mendengar? Sesungguhnya kesederhanaan berpakaian itu termasuk iman. Sesungguhnya kesederhanaan berpakaian itu termasuk iman."
*Hidup manusia itu ada di perbatasan antara perangai malaikat dan perangai binatang. Oleh sebab itu kalau mereka meniru malaikat, mereka akan lebih dari malaikat sebab dicapainya dengan perjuangan yang lebih hebat daripada perjuangan malaikat sendiri, sebaliknya jika manusia meniru perangai binatang maka kehinaan nya pun akan lebih dari binatang.*
----------------------------------
Sahabat shirahku, sesungguhnya bumi mengeluh karena kerakusan penghuninya. Allah Subhanahu Wa Ta'ala menjadikan bumi mampu memenuhi kebutuhan seluruh manusia, tetapi bumi tidak akan mampu memenuhi kerakusan dari satu manusia saja. Jika seseorang diberi gundukan emas setinggi bukit, rasa rakusnya akan meminta satu gundukan lagi, kemudian satu gundukan lagi dan satu gundukan lagi demikian seterusnya. Kebanyakan manusia telah menganggap kesenangan dan kenikmatan adalah cita-cita hidup mereka. Jika kalian melihat orang-orang seperti itu, ingatlah akan kehidupan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam.
Sebelum Perang Uhud Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, Ali Bin Abi Thalib dan beberapa sahabat lain yang duduk di dalam masjid melihat kedatangan Mushab Bin Umair. Di Mekkah dulu Mushab adalah putra bangsawan yang sangat disayang oleh ibunya. Ia tampan dan cerdas, ia selalu menjadi bintang dan pusat perhatian pada pertemuan pertemuan Quraisy. Pakaiannya indah dan mahal. Begitu banyak gadis Mekah yang memimpikan Mush'ab menjadi suaminya. Namun setelah masuk islam Mush'ab hidup sederhana, pakaiannya terbuat dari kain kasar yang tertutup burdah bertambal kulit yang masih terlihat bulunya. Melihat itu Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam menangis. Bukan sedih, melainkan terharu karena beliau tahu bahwa Mush'ab sangat menikmati kesederhanaannya.
Beliaupun bersabda, "Bagaimana pendapat kalian apabila ada salah seorang dari kamu berangkat pada pagi hari dengan memakai pakaian yang indah, dan pada sore harinya pulang dengan memakai pakaian indah yang lain. Kemudian kamu mendapatkan keuntungan berdagang dan dari hasilnya kamu dapat membeli kain untuk menutup rumahmu seperti kelambu Ka'bah?"
Para sahabat tersenyum membayangkan kenikmatan itu. Mereka segera menjawab, "Ya Rasulullah pada hari itu keadaan kita lebih baik daripada keadaan kita hari ini karena kita mempunyai cukup biaya hidup dan bisa sepenuhnya beribadah."
Namun Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda, "Bahkan keadaanmu sekarang lebih baik dari keadaan mu pada hari itu."
---------------------------------
Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam menganjurkan agar umatnya senang bergaul dengan para fakir miskin. Dengan demikian segala angan-angan kita tentang kemewahan dan perhiasan akan teralihkan. Hal ini pernah dirasakan oleh Aun bin Abdullah bin Utbah.
Aun menuturkan, "Pernah aku bergaul dengan orang-orang kaya sehingga tidak seorangpun yang lebih banyak berduka daripada aku. Aku melihat kendaraan yang lebih bagus daripada kendaraanku dan pakaian yang lebih indah daripada apa yang kupakai."
Dalam keadaan seperti itu Aun bin Abdullah mendengar sabda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, "Jika seseorang dari kamu melihat orang yang dianugerahi harta dan rupa yang indah hendak lah ia melihat kepada orang yang lebih rendah daripada nya, karena itu lebih pantas supaya kamu tidak merasa kurang terhadap nikmat Allah yang diberikan kepadamu."
Aun berkata lagi, "Setelah aku mendengar itu aku pun menjadi lebih banyak bergaul dengan orang-orang fakir. Alhamdulillah aku mendapatkan ketenangan yang sebelumnya tidak terbayangkan."
Binatang apabila telah kenyang perutnya dia akan terus tidur istirahat, namun semakin manusia bertambah kaya semakin bertambah tidak senang hidupnya, semakin bertambah tamaknya, semakin bertambah sulitlah berpisah dengan harta.
----------------------------------
Siapakah yang dinamakan orang kaya menurut Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam? Dengarlah sabda beliau, "Barangsiapa aman perasaannya, sehat badannya pada hari itu padanya ada makanan pokok, maka seolah-olah terkumpul pada dirinya itu seluruh dunia beserta isinya.
Usman juga meriwayatkan bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam pernah bersabda, Tidaklah akan ada selain pada hal-hal berikut rumah tempat tinggalnya, pakaian yang menutupi auratnya, roti kering tanpa lauk, dan air."
Abdullah bin Amru bin as adalah laki-laki yang meneladani kesederhanaan Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam. "Kemudian datanglah seorang laki-laki yang bertanya kepadanya, "Bukankah kita termasuk orang-orang fakir dari muhajirin?"
"Apakah kamu mempunyai seorang istri tempat kau pelindung?" tanya Abdullah. "Dan apakah kamu mempunyai nama tempat tinggalmu sendiri?"
"Ya aku punya keduanya."
"Kalau begitu kamu termasuk orang-orang kaya."
"Sebenarnya saya juga mempunyai seorang pembantu"
"Jadi kamu termasuk raja-raja."
Ingatlah kepada orang-orang yang diperdaya oleh kemewahan yang melebihi kekuatan bahwasanya hidup yang seperti itu mengorbankan harta, selalu merasa tidak cukup, selalu merasa kekurangan, dan diapun mengorbankan pikiran, menyesakkan hati, menghabiskan ketentraman, dan melekaskan ketuaan. Kebahagiannya hanya sebentar.
------------------------------------
Kita lanjutkan besok ya kisahnya......, Insyaallah
✍πΌEditor: Ustadzah Ratna
πππππππππ
π *OneDayOneSiroh*
π Materi 428
π *Kesederhanaan Rasulullah* π
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam memberi kita contoh untuk hidup sederhana. Beliau pernah mengalami hidup fakir maupun hidup kaya. Namun dalam keadaan itu beliau tetap sederhana. Pada saat kaya Rasulullah Sallallahu Alaihi Wassalam mampu hidup seperti layaknya raja-raja. Namun, yang Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam contohkan adalah membagikan kekayaan kepada orang-orang yang membutuhkan. Beliau sendiri pulang ke rumah dan tidur beralaskan tikar kasar, makanpun hanya dengan kurma dan roti gandum.
Suatu hari Ibnu Mas'ud datang bertamu ke rumah Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. Saat itu Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam baru bangun tidur dan tampak bekas-bekas tikar pada lambung beliau. Ibnu Mas'ud pun berkata, "Ya Rasulullah, bagaimana kalau kami buatkan kasur yang bisa tuan hamparkan antara tubuh tuan dan tikar? Kasur itu dapat memelihara tuan dari bekas-bekas tikar."
Namun Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam menjawab, "Apalah artinya aku dan dunia ini? Aku dan dunia tak ubahnya seperti seorang kelana yang berteduh dibawah sebatang pohon. Kemudian Iapun pergi meninggalkannya."
Qotadah bin an-Nu'man mengatakan bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda, "Apabila Allah mencintai seorang hamba, ia dipeliharaNya dari dunia sebagaimana seseorang diantara kamu sekalian menjaga keluarga yang sedang sakit dari terkena air."
---------------
Pada saat lain Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam pernah keluar rumah dan bertemu dengan Abu Bakar dan Umar bin Khattab. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda, "Mengapa kalian berdua keluar?" Mereka menjawab, "Kami keluar karena lapar."
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda, "Dan akupun keluar tidak lain karena lapar."
Ketiganya lalu dijamu oleh Abu Haitsam yang menyembelih kambing dan menghidangkannya bersama kurma dan air. Selesai bersantap Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda, "Sesungguhnya kita pasti ditanya tentang kenikmatan pada hari ini."
Ketika Fatimah az-Zahra meminta seorang pembantu kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam karena tangannya lecet akibat menumbuk gandum, beliau menolak dengan bersabda, "Bagaimana kalian sangat menginginkan sesuatu daripada ini, sedangkan ahlu Shuffah dalam keadaan fakir."
Beliau juga pernah bersabda ketika melihat gelang emas yang dikenakan Fatimah, "Ya Fatimah gembirakah engkau jika orang berkata bahwa putri Rasulullah pada tangannya ada seikat rantai dari api neraka?"
Penyebab tamak setidaknya ada 2 macam, yakni:
1. Memandang harta sebagai jiwa kehidupan adalah segala-galanya dalam hidup ini.
2. Menganggap bahwa setiap tindakan yang dilakukan harus selalu mendatangkan keuntungan, jika tidak ada untung tidak ada gunanya dilakukan.
--------------------------------------
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam amat membenci penumpukan harta. Suatu saat ketika beliau sedang sholat Ashar datanglah seorang yang memberitahu Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bahwa ada sedikit batangan emas dikirim ke rumah beliau. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam segera mempercepat shalatnya. Beliau bergegas pulang dengan berjalan begitu cepat sampai orang-orang tersibakkan. Tidak lama kemudian beliau keluar rumah sambil bersabda, "Telah saya katakan ada sedikit batangan emas pada saya. Saya khawatir ia akan membuat saya tidak bebas, maka batangan emas ini saya bagi-bagikan."
Kemudian batangan batangan emas itu beliau bagikan kepada orang banyak.
Bunda Aisyah pernah menceritakan tentang keadaan rumah tangganya, "Tidak pernah keluarga Muhammad kenyang dengan roti jelai sampai tiga kali hingga beliau wafat dan tidak pernah keluarga Muhammad makan dua kali sehari kecuali salah satunya adalah kurma."
Diriwayatkan dari Anas bahwa Nabi Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam pernah bersabda, "Sesungguhnya aku merasa takut kepada Allah tentang sesuatu yang orang lain tidak merasa takut dan aku merasa tersiksa karena Allah mengenai sesuatu hal yang orang lain tidak merasa tersiksa. Dan sesungguhnya pernah aku alami selama 30 hari siang dan malam sedang aku dan Bilal tidak mempunyai makanan kecuali sedikit."
-------------------------
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam tidak pernah merasa khawatir pada kemelaratan melebihi kekhawatiran beliau pada harta dan kekayaan. Beliau tidak suka mengumpulkan harta, beliau tidak pernah membiarkan di rumahnya ada 3 dinar yang lalu dikumpulkan dengan dinar lain, kecuali digunakan untuk melunasi hutang.
Beliau pernah berdoa, "Ya Allah jadikanlah rezeki keluarga Muhammad secukupnya saja. Suatu hari dia datang ke tempat sekelompok sahabat berkumpul, mereka sedang membicarakan masalah harta. Melihat Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam datang mereka menanyakan pendapat beliau tentang harta. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam menjawab, "Tidakkah kamu sekalian mendengar? Tidakkah kamu sekalian mendengar? Sesungguhnya kesederhanaan berpakaian itu termasuk iman. Sesungguhnya kesederhanaan berpakaian itu termasuk iman."
*Hidup manusia itu ada di perbatasan antara perangai malaikat dan perangai binatang. Oleh sebab itu kalau mereka meniru malaikat, mereka akan lebih dari malaikat sebab dicapainya dengan perjuangan yang lebih hebat daripada perjuangan malaikat sendiri, sebaliknya jika manusia meniru perangai binatang maka kehinaan nya pun akan lebih dari binatang.*
----------------------------------
Sahabat shirahku, sesungguhnya bumi mengeluh karena kerakusan penghuninya. Allah Subhanahu Wa Ta'ala menjadikan bumi mampu memenuhi kebutuhan seluruh manusia, tetapi bumi tidak akan mampu memenuhi kerakusan dari satu manusia saja. Jika seseorang diberi gundukan emas setinggi bukit, rasa rakusnya akan meminta satu gundukan lagi, kemudian satu gundukan lagi dan satu gundukan lagi demikian seterusnya. Kebanyakan manusia telah menganggap kesenangan dan kenikmatan adalah cita-cita hidup mereka. Jika kalian melihat orang-orang seperti itu, ingatlah akan kehidupan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam.
Sebelum Perang Uhud Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, Ali Bin Abi Thalib dan beberapa sahabat lain yang duduk di dalam masjid melihat kedatangan Mushab Bin Umair. Di Mekkah dulu Mushab adalah putra bangsawan yang sangat disayang oleh ibunya. Ia tampan dan cerdas, ia selalu menjadi bintang dan pusat perhatian pada pertemuan pertemuan Quraisy. Pakaiannya indah dan mahal. Begitu banyak gadis Mekah yang memimpikan Mush'ab menjadi suaminya. Namun setelah masuk islam Mush'ab hidup sederhana, pakaiannya terbuat dari kain kasar yang tertutup burdah bertambal kulit yang masih terlihat bulunya. Melihat itu Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam menangis. Bukan sedih, melainkan terharu karena beliau tahu bahwa Mush'ab sangat menikmati kesederhanaannya.
Beliaupun bersabda, "Bagaimana pendapat kalian apabila ada salah seorang dari kamu berangkat pada pagi hari dengan memakai pakaian yang indah, dan pada sore harinya pulang dengan memakai pakaian indah yang lain. Kemudian kamu mendapatkan keuntungan berdagang dan dari hasilnya kamu dapat membeli kain untuk menutup rumahmu seperti kelambu Ka'bah?"
Para sahabat tersenyum membayangkan kenikmatan itu. Mereka segera menjawab, "Ya Rasulullah pada hari itu keadaan kita lebih baik daripada keadaan kita hari ini karena kita mempunyai cukup biaya hidup dan bisa sepenuhnya beribadah."
Namun Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda, "Bahkan keadaanmu sekarang lebih baik dari keadaan mu pada hari itu."
---------------------------------
Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam menganjurkan agar umatnya senang bergaul dengan para fakir miskin. Dengan demikian segala angan-angan kita tentang kemewahan dan perhiasan akan teralihkan. Hal ini pernah dirasakan oleh Aun bin Abdullah bin Utbah.
Aun menuturkan, "Pernah aku bergaul dengan orang-orang kaya sehingga tidak seorangpun yang lebih banyak berduka daripada aku. Aku melihat kendaraan yang lebih bagus daripada kendaraanku dan pakaian yang lebih indah daripada apa yang kupakai."
Dalam keadaan seperti itu Aun bin Abdullah mendengar sabda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, "Jika seseorang dari kamu melihat orang yang dianugerahi harta dan rupa yang indah hendak lah ia melihat kepada orang yang lebih rendah daripada nya, karena itu lebih pantas supaya kamu tidak merasa kurang terhadap nikmat Allah yang diberikan kepadamu."
Aun berkata lagi, "Setelah aku mendengar itu aku pun menjadi lebih banyak bergaul dengan orang-orang fakir. Alhamdulillah aku mendapatkan ketenangan yang sebelumnya tidak terbayangkan."
Binatang apabila telah kenyang perutnya dia akan terus tidur istirahat, namun semakin manusia bertambah kaya semakin bertambah tidak senang hidupnya, semakin bertambah tamaknya, semakin bertambah sulitlah berpisah dengan harta.
----------------------------------
Siapakah yang dinamakan orang kaya menurut Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam? Dengarlah sabda beliau, "Barangsiapa aman perasaannya, sehat badannya pada hari itu padanya ada makanan pokok, maka seolah-olah terkumpul pada dirinya itu seluruh dunia beserta isinya.
Usman juga meriwayatkan bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam pernah bersabda, Tidaklah akan ada selain pada hal-hal berikut rumah tempat tinggalnya, pakaian yang menutupi auratnya, roti kering tanpa lauk, dan air."
Abdullah bin Amru bin as adalah laki-laki yang meneladani kesederhanaan Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam. "Kemudian datanglah seorang laki-laki yang bertanya kepadanya, "Bukankah kita termasuk orang-orang fakir dari muhajirin?"
"Apakah kamu mempunyai seorang istri tempat kau pelindung?" tanya Abdullah. "Dan apakah kamu mempunyai nama tempat tinggalmu sendiri?"
"Ya aku punya keduanya."
"Kalau begitu kamu termasuk orang-orang kaya."
"Sebenarnya saya juga mempunyai seorang pembantu"
"Jadi kamu termasuk raja-raja."
Ingatlah kepada orang-orang yang diperdaya oleh kemewahan yang melebihi kekuatan bahwasanya hidup yang seperti itu mengorbankan harta, selalu merasa tidak cukup, selalu merasa kekurangan, dan diapun mengorbankan pikiran, menyesakkan hati, menghabiskan ketentraman, dan melekaskan ketuaan. Kebahagiannya hanya sebentar.
------------------------------------
Kita lanjutkan besok ya kisahnya......, Insyaallah
✍πΌEditor: Ustadzah Ratna
πππππππππ