Terus semangat belajar dan berbagi ilmu sampai ke liang lahat, demi menjadi Hamba ุงู„ู„ّู‡ُ yang Kaffah.

ODOS - Episiode 420 - 427 : Ibrahim Wafat + Kesederhanaan & Kesetiaan Rasulullah

๐ŸŒด๐ŸŒด๐Ÿ•‹๐ŸŒด๐ŸŒด๐ŸŒด๐Ÿ•‹๐ŸŒด๐ŸŒด

๐Ÿ“š *OneDayOneSiroh*
๐Ÿ—“  Materi 420

ุงู„ุณَّู„ุงَู…ُ ุนَู„َูŠْูƒُู…ْ ูˆَุฑَุญْู…َุฉُ ุงู„ู„ู‡ِ ูˆَุจَุฑَูƒَุงุชُู‡

Alhamdulillah,  Allah masih memberi nikmat sehat, iman, ihsan, dan Islam pada kita semua. Semoga kita semua selalu dipersatukan Allah hingga jannah-Nya nanti.
Yuk kita lanjutkan perjalanan dakwah  Nabi Muhammad ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… dalam mempertahankan Islam.

ุงَู„ู„َّู‡ُู…َّ ุตَู„ِّ ุนَู„َู‰ ู…ُุญَู…َّุฏٍ ูˆَ ุนَู„َู‰ ุขู„ِ ู…ُุญَู…ุฏ

๐Ÿ•‹ *Ibrahim Wafat* ๐Ÿ•‹

Bunda Khodijah melahirkan dua anak laki-laki untuk Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam yaitu Qosim dan Thahir , namun keduanya meninggal ketika masih bayi di pangkuan ibunya. Setelah bunda Khadijah wafat berturut-turut ketiga putri Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam meninggal hingga yang tersisa hanyalah Fatimah Az-Zahra. Karena itu kita dapat memahami betapa besarnya rasa sayang Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam kepada Ibrahim anaknya yang lahir dari Bunda Mariyah. Namun kebahagiaan itu tidak berlangsung lama. Ibrahim si bayi mungil jatuh  sakit yang sangat menghawatirkan.

Tatkala ajal Ibrahim sudah dekat Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam diberitahu. Karena begitu sedih Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam berjalan sambil memegang dan bertumpu pada tangan Abdurrahman bin Auf. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam mengambil bayi itu dari pangkuan ibunya ke pangkuannya sendiri. Hati beliau seolah remuk redam, tangan beliau  menggigil saat memeluk Ibrahim. Dengan rasa pilu yang begitu mencekam sanubari Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda, "Ibrahim kami tidak dapat menolongmu dari kehendak Allah."

Air mata Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bercucuran melihat bayinya sedang menarik nafas terakhir. Bunda Mariyah dan adiknya Shirin menangis menjerit-jerit. Namun Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam membiarkan mereka begitu. Setelah itu tubuh Ibrahim tidak bergerak lagi, nyawanya telah kembali kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

 Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda, "Oh Ibrahim kalau bukan karena soal kenyataan dan janji yang tidak dapat dibantah lagi bahwa kami akan segera menyusul orang yang mendahului kami, tentu kesedihan kami akan lebih dalam daripada ini."


----
๐Ÿ•‹ *Ibrahim Wafat* ๐Ÿ•‹

Beliau diam sejenak kemudian bersabda lagi ,"Air mata boleh bercucuran, hati dapat merasa duka tapi kami hanya dapat berkata apa yang telah menjadi kehendak Allah dan bahwa kami, oh Ibrahim sungguh sedih terhadapmu."

Beliau memandang bunda Mariyah dan Shirin dengan penuh kasih. Beliau meminta keduanya lebih tenang dan berkata, "Ia akan mendapatkan inang pengasuh dari surga. "

Pada saat itu terjadilah gerhana matahari, para sahabat berkata bahwa gerhana itu terjadi karena kematian Ibrahim, namun Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda, "Matahari dan bulan ialah tanda kebesaran Allah yang tidak akan terjadi karena kematian atau kehidupan seseorang, kalau kamu melihat hal itu, berlindunglah dan berdzikirlah kepada Allah dengan melakukan shalat."

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam mengajarkan anak-anak untuk mengucapkan salam dan memberikan tugas ringan kepada mereka. Abu Daud meriwayatkan dari Hamid dari Anas,ia berkata, "Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam datang kepada kami. Waktu itu aku masih kecil seusia teman-temanku yang sedang bermain denganku.  Kemudian,  beliau mengucapkan salam kepada kami, lalu mengutusku untuk mengerjakan suatu keperluan beliau. Lalu beliau duduk menungguku kembali dari tugas yang diberikannya"
---------

๐Ÿ•‹ *Rasulullah SAW Memegang Teguh Kebenaran* ๐Ÿ•‹

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam adalah pahlawan terbesar dalam sejarah dunia. Kenyataan ini bahkan diakui oleh orang-orang berhati jujur walaupun mereka bukanlah seorang muslim. Dalam ensiklopedia Britannica kita dapat membaca, "Sesungguhnya Muhammad telah memperoleh keberhasilan yang belum pernah dicapai oleh seorang nabi atau pembangun agama manapun di segala zaman."

Salah satu ciri utama kepahlawanan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam adalah keteguhan beliau dalam memegang kebenaran. Ingatlah ketika Abu Thalib, paman beliau yang selalu melindungi, sedang diancam oleh orang-orang Quraisy. Saat itu Abu Thalib khawatir jangan-jangan seluruh bangsa Arab akan bersatu menyerang diri dan keluarganya. Maka Abu Tholib memberitahu Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. "Sesungguhnya kamu telah mengancam aku. Kasihanilah aku dan kasihani dirimu. Janganlah engkau membawaku dengan sesuatu yang tidak mampu aku menanggungnya."

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam mempunyai hati yang sangat lembut. Orang yang mempunyai hati seperti itu selalu dipenuhi rasa terima kasih terhadap orang yang pernah menolongnya apalagi yang kini datang meminta adalah Abu Tholib. Beliau adalah paman terkasih yang telah melindungi beliau sejak beliau kehilangan ayah bunda dan kakeknya. Paman yang begitu menyayanginya melebihi anak anaknya sendiri. Paman yang selama ini selalu melindungi beliau dari segala bahaya, bahkan ketika beliau dewasa dan telah diangkat menjadi Rosululloh Solallohu Alaihi Wasallam sekalipun. Namun Pamannya ini pula yang kini meminta beliau menghentikan dakwah karena ancaman orang.

 Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam menangis karena rasa iba namun Islam adalah segala-galanya sebab yang beliau perjuangkan adalah keselamatan seluruh umat manusia, bukan keselamatan diri atau keluarga. Dengan hati teguh beliau bersabda, " Paman demi Allah seandainya mereka meletakkan matahari ditangan kananku dan bulan ditangan kiriku supaya aku meninggalkan dakwah ini aku tidak akan meninggalkannya sampai Allah memenangkan aku atau aku mati karenanya."

 Seketika paman  beliaupun sadar bahwa tidak ada lagi yang mampu menggunakan keponakannya itu di dalam memperjuangkan kebenaran.

Keteguhan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam sudah tampak sejak kecil. Saat itu beliau selalu menolak ajakan pamannya Abu Thalib untuk mengikuti upacara berhala namun setelah berkali-kali di bujuk Muhammad kecil pun mau berangkat ke tempat upacara di Ka'bah. Namun sebelum sempat ia tiba di Ka'bah Muhammad kecil lari terbirit-birit karena ada sesosok tubuh tinggi besar memelototi dan menyuruhnya menjauh dari upacara itu.

----------------------------------------


๐Ÿ•‹ *Keberanian Rasulullah* ๐Ÿ•‹

Sebagai seorang pahlawan besar Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam memiliki ciri khas yang juga sangat menonjol yaitu keberanian. Keberanian selalu menjiwai setiap tindakan beliau dari sejak kecil sampai akhir hayat tanpa berkurang sedikitpun.

Ketika masih kecil Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam pernah dibawa ke hadapan berhala-berhala Latta dan Uzza.

"Bersumpahlah  kamu Muhammad atas nama Latta dan Uzza!" demikianlah perintah orang-orang dewasa yang membawanya. Namun  dihadapan semua orang itu Muhammad kecil berkata, "Janganlah anda meminta aku dengan kedua nama itu. Demi Allah tidak ada sesuatu yang paling aku benci seperti kebencianku terhadap kedua nama itu!"

 Muhammad kecil tidak takut dipukul akibat ucapannya itu. Beliau tidak takut dihardik dan dimarahi bahkan oleh orang dewasa sekalipun padahal beliau adalah seorang anak yang pemalu, malah sampai ada yang mengatakan bahwa beliau lebih pemalu daripada seorang gadis pingitan.
------------------------------

Ketika berumur 17 tahun Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam pernah bepergian bersama sebuah rombongan khalifah. Tiba-tiba mereka dihadang seekor unta jantan liar, unta itu memandang dengan buas kepada orang bukan yang mendekat. Saat itu semua berhenti dan bingung, tidak tahu harus berbuat apa. Tidak seorangpun yang berani mengusir unta aneh yang kelihatan siap mengamuk itu. Saat itu, Muhammadlah yang maju dan menjinakkannya.

Pada saat lain,  Muhammad muda pernah mengikuti sebuah kafilah yang menemui pengalaman aneh. Ketika  itu mendadak mereka tiba di sebuah lembah yang dipenuhi air. Orang-orang tampak pucat ketakutan.

"Ini lembah sihir" ,seru seseorang," kita akan mati atau kena kutuk jika melewatinya! Putar ! Putar! lebih baik kita cari jalan memutar!"

Namun pemuda tampan bernama Muhammad tampil dan berkata,  "Jangan takut, ikuti aku! Ikuti aku!" maka orang-orang mengikuti anak muda yang gagah itu tanpa ragu lagi.

*Bra bin Aziz  ikut dalam perang Hunain ketika pasukan muslim kocar-kacir pada serangan pertama, ia berkata saya menyaksikan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam tetap bertahan di tempatnya dan tidak beranjak sedikitpun. Demi Allah ketika pertempuran mencapai puncaknya, kami mencari perlindungan di sampingnya dan orang yang paling berani di antara kami adalah orang yang berdiri di sisinya.*
---------------------------

๐Ÿ•‹ *Kesetiaan Rasulullah SAW*๐Ÿ•‹

Abdullah bin Ubay al Hasma menuturkan, "Pernah suatu ketika saya akan menjual sesuatu kepada Muhammad. Saya berjanji akan datang menemuinya di tempatnya. Namun, saya terlupa dan baru ingat kembali setelah 3 hari. Ketika saya menuju tempat pertemuan itu ternyata Muhammad masih ada di sana. Ketika dia melihat saya tidak lebih Ia hanya mengatakan, "Engkau telah menyulitkan saya. Saya telah 3 hari di sini menantimu." Padahal ketika itu masih jaman jahiliyah dan Muhammad belum diangkat menjadi rasul.

Demikianlah kesetiaan yang ditunjukkan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassallam terhadap janji. Kesetiaan sangat erat kaitannya dengan keluhuran budi. Kesetiaan akan membuat orang yang memberikannya merasa bahagia tiada batas, sedangkan orang yang menerimanya akan merasa sangat berterima kasih dan ingin berbuat hal-hal yang baik bagi orang lain. Kekacauan hidup di dunia ini banyak disebabkan orang sudah tidak lagi setia, mereka sudah mengingkari janji dan berkhianat.

Bunda Aisyah meriwayatkan suatu ketika ada seorang perempuan tua datang kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. Beliau menyambutnya dan bertanya, "Siapakah anda?" "Jutsama al-Muzaniyah," jawab perempuan itu. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam segera bertanya, "Apakah engkau baik-baik? Bagaimana keadaan kalian sepeninggal kami?"
 "Baik-baik," jawab perempuan itu pula.
"Aku tebus engkau dengan ayah Ibuku,"
 Setelah perempuan tua itu keluar akupun bertanya, "Ya Rasulullah, engkau sambut sedemikian rupa  perempuan tua itu?" Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam menjawab, "Sesungguhnya dia pernah datang kepada kami semasa Khodijah masih hidup. Sesungguhnya sikap yang baik itu termasuk iman."

Begitulah cara Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam mempertahankan kesetiaan dengan orang lain. Kitapun akan melihat contoh-contoh lain kesetiaan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam.

 Abu Ja'far al-Mansur, khalifah Bani Abbas yang Mashur itu, setiap kali naik haji ke Mekah dan melewati Madinah pasti turun dari kendaraannya. Ketika ditanya apa sebabnya berbuat demikian Abu Jafar al Mansur mengatakan bahwa hatinya tidak tega menaiki kendaraannya di atas tanah yang mengandung tubuh Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam.

--------------------------------------


Ketika Hathib bin Abi Balta'ah diketahui hendak membatalkan rencana serangan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam untuk menaklukkan Mekah,  Umar bin Khattab meminta izin Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam untuk menghukum mati Hathib. Umar berpendapat bahwa Hathib telah menunjukkan perilaku munafik. Namun Hathib adalah anggota pasukan Badar. Kita semua tahu bahwa Perang Badar adalah perang yang
paling menentukan dalam sejarah islam. Apabila saat itu Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam kalah, habislah sudah riwayat agama ini. Karena itu Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam sangat menghargai setiap orang yang menyertai beliau dalam Perang Badar.

 Maka sebagai jawaban atas permintaan  Umar, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda, "Dari mana engkau tahu, ya Umar? Mudah-mudahan Allah benar-benar mengetahui para pejuang Badar pada hari pertempuran Badar itu sehingga dia berfirman, "Lakukan apa yang kamu kehendaki. Sesungguhnya aku telah mengampunimu."

Begitulah kesetiaan yang ditunjukkan Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam kepada para sahabatnya. Menjelang wafat, sakit beliau terasa semakin berat. Namun beliau masih bisa keluar menemui para sahabat di masjid. Di atas mimbar Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam berpesan, " Hai orang-orang Muhajirin, terimalah nasehat yang baik dari orang-orang Anshar karena sesungguhnya manusia akan bertambah.
Tapi orang orang Anshar akan tetap dalam keadaannya semula, tidak bertambah. Dan sesungguhnya mereka pernah menjadi tempat persembunyianku. Mereka telah melindungi aku. Maka balaslah kebaikan mereka dan maafkanlah kesalahan mereka

--------------------------------------------

Begitu indah kesetiaan mereka, Anshar kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. Dan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam kepada Anshar.

Pada perang uhud ketika pasukan Mekah telah pulang dengan membawa kemenangan, Rasulullah dan para sahabatnya kembali ke medan pertempuran dan memeriksa tubuh-tubuh para syuhada. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam memerintahkan agar mereka yang gugur itu dimakamkan.

Pada saat itu Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda, "Lihatlah kepada Amir bin Jamuh dan Abdullah bin Amr bin Haram. Mereka berdua adalah orang yang bersahabat setia semasa di dunia, maka kuburkanlah mereka dalam satu kubur.

*Ada orang-orang yang keluar begitu saja dari Majelis Rasulullah dengan tidak meminta izin seakan-akan dipandangnya segala yang dibicarakan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam itu tidak ada harganya. Hal itu dilarang keras. Saat akan keluar dari majelis, orang itu mesti meminta izin terlebih dahulu. Setelah diberi izin barulah boleh keluar.
----------------------------------


Kita lanjutkan besok ya kisahnya..... Insyaallah

✅kisah diambil dari berbagai sumber siroh nabawiyah "Syaikh Shafiyyur Rahman al Mubarakfurry"
✅ Muhammad salallahu 'alaihi wassallam
✅ ODOS
✅ Siroh  Nabawiyyah
✅ Mari Berkisah
✅ Sahabat Sirah Nabawiyah
✅ Chanel Telegram @sirohmuhammadteladanku

✍๐ŸผEditor: Ustadzah Ratna