CHANNEL MUTE, [12.09.17 07:41]
๐ *OneDayOneSiroh*
๐ฌMATERI 404
ุงูุณَّูุงَู ُ ุนََُْูููู ْ َูุฑَุญْู َุฉُ ุงِููู َูุจَุฑََูุงุชُู
Alhamdulillah, Allah masih memberi nikmat sehat, iman, ihsan, dan Islam pada kita semua. Semoga kita semua selalu dipersatukan Allah hingga jannah-Nya nanti.
Yuk kita lanjutkan perjalanan dakwah Nabi Muhammad ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู dalam mempertahankan Islam.
ุงََُّูููู َّ ุตَِّู ุนََูู ู ُุญَู َّุฏٍ َู ุนََูู ุขِู ู ُุญَู ุฏ
๐ *Perang Tabuk*๐
Setelah bertempur dengan kaum muslimin di perang mu'tah, Kaisar Romawi tahu bahwa seluruh penduduk Jazirah Arab sudah sangat terpesona dengan kaum muslimin. Buktinya akhir-akhir ini semakin banyak kabilah Arab yang memeluk Islam.
"Jika ini dibiarkan, pengaruh Romawi di wilayah-wilayah Arab yang ku kuasai akan hancur," demikian pikir Kaisar Romawi. "Tidak ada jalan lain selain menghancurkan agama baru itu sampai ke akarnya."
Maka orang Romawi segera menyiapkan sebuah pasukan sebanyak 40000 orang. Termasuk di dalamnya adalah kabilah-kabilah Arab yang menganut agama Nasrani. Mereka akan memusnahkan tentara muslim dengan membuat orang lupa akan pengunduran diri tentara muslim yang sangat cerdik pada perang mu'tah.
Keadaan di Madinah pun menjadi genting. Orang-orang munafik memperparahnya dengan menyebarkan desas desus tentang kedatangan pasukan Romawi. Begitu gawatnya keadaan sampai-sampai ketika orang Anshar mengetuk pintu rumahnya, Umar Bin Khattab keluar sambil bertanya, "Apakah orang-orang Romawi sudah tiba?"
-----
Situasi tambah mengkhawatirkan karena saat itu adalah musim panas menjelang musim gugur yang dikenal sebagai musim maut yang sangat mencekam di padang pasir. Panas telah mencapai derajat tertinggi. Semua orang lebih suka berdiam diri di rumah atau di kebun daripada bepergian sehingga jalan-jalan di Madinah tampak lebih sepi daripada hari-hari biasanya.
Namun tidak ada jalan lain bagi Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam selain menggumumkan keberangkatan perang. Beliau memberitahu kabilah-kabilah yang telah memeluk Islam agar bersiap dengan pasukan sebesar mungkin. Keputusan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam ini sangat cermat dan bijaksana sebab jika beliau menunggu musim panas berlalu orang Romawi akan masuk lebih jauh ke dalam wilayah Islam.
Namun ketika itu buah-buahan sudah mulai masak dan siap dipanen. Perjalanan jauh di bawah panas matahari yang luar biasa ke perbatasan Romawi akan merupakan perjalanan yang sangat sulit. Apalagi Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam juga mengharapkan bahwa setiap orang memberikan hartanya untuk pasukan yang memerlukan biaya besar. Maka ketika seruan jihad berkumandang, bagaimanakah sikap kaum muslimin?
Ketika mendengar ada bahaya Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam selalu berusaha untuk menyerang lebih dahulu. Menyerang punya beberapa kelebihan yaitu: leluasa menentukan sasaran, dapat menarik mundur pasukan jika situasi tidak menguntungkan, prajurit penyerang biasanya lebih siap dan lebih bersemangat dibandingkan dengan prajurit yang bertahan.
-------------------------------------
๐ *Persiapan Rasulullah* ๐
Begitu sulit dan beratnya perjalanan yang akan ditempuh kaum muslimin, membuat sikap orang terbagi dua golongan: kaum munafik yang menolak pergi dan kaum beriman yang menyambut seruan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam tanpa ragu lagi.
Para sahabat yang berharta bahkan berlomba-lomba untuk bersedekah. Utsman bin Affan yang sebelum itu telah menyiapkan kafilah ke Syam sebanyak 200 ekor unta lengkap dengan barang dagangan ditambah uang 200 uqiyah, memberikan 100 ekor unta beserta seluruh barang yang diangkutnya. Jumlah itu masih ditambah dengan uang seribu dinar yang diletakkan dalam bilik Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. Beliau menerimanya dan bersabda, "Tidak ada yang membahayakan Utsman karena apa yang dilakukannya setelah hari ini."
Akan tetapi Usman tidak berhenti sampai disitu. Ia mengeluarkan sedekah lagi, lagi, dan lagi sampai seluruhnya berjumlah 900 ekor unta, 100 kuda dan sejumlah besar uang tunai. Abdurrahman bin Auf datang menyerahkan 200 uqiyah perak.
Abu Bakar adalah orang yang pertama menyerahkan sedekahnya ke tangan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. Abu Bakar menyerahkan seluruh harta yang dimilikinya sejumlah 4.000 dirham.
"Wahai Abu Bakar, apa yang engkau tinggalkan untuk keluargamu?" tanya Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam.
"Aku tinggalkan bagi mereka Allah dan Rasul-Nya," demikian jawab Abu Bakar.
------
Umar bin Khattab yang melihat hal itu dan hendak menyerahkan separuh hartanya, berkata, "Aku tidak akan bisa mengalahkan Abu Bakar dalam perlombaan kebaikan untuk selama-lamanya."
Orang-orang berdatangan menyerahkan apa saja yang mereka miliki, banyak atau sedikit. Ada yang menyerahkan 70 wasaq kurma atau hanya satu atau dua mud kurma karena hanya itu saja yang mereka miliki. Kaum wanita berbondong-bondong menyerahkan perhiasan mereka tidak ada satupun orang beriman yang merasa sayang pada hartanya demi perjuangan di jalan Allah.
Bahkan orang-orang yang paling miskin pun berdatangan bukan untuk menyerahkan sesuatu namun minta agar disertakan dalam pasukan. Dengan terharu, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam terpaksa menolak mereka dengan bersabda, "Aku sudah tidak punya lagi kendaraan untuk kalian."
Maka orang-orang itu pun pulang sambil menangis.
Jadi nyatalah bawa harta benda itu perlu. Perlu sangat. Orang Islam harus berupaya menjadi kaya raya karena dengan kekayaan itulah dia akan mempertinggi kemuliaan budi, budaya, dan agamanya. Namun harta benda itu adalah alat bukan tujuan. Tujuan sebenarnya ialah ingat pada Allah menuju Ridha Allah dan menegakkan jalan Allah Sabilillah.
---------------------------------------
๐ *Orang-orang Munafik* ๐
Sementara orang-orang Mukmin dari berbagai kabilah berdatangan untuk bergabung bersama sambil berlomba membawa sedekah ke Madinah, orang-orang munafik malah berbisik-bisik. Mereka mencari cari alasan untuk tidak ikut. Diantara sesama mereka, terdengarlah cemoohan kepada ajakan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam.
"Jangan kalian berangkat dari udara panas ini," demikian ajak mereka kepada yang lain.
Tentang perkataan ini turunlah firman Allah Subhanahu wa Ta'ala
"Orang-orang yang ditinggalkan (tidak ikut berperang) itu merasa gembira dengan tinggalnya mereka di belakang Rasulullah dan mereka tidak suka berjihad dengan harta dan jiwa mereka di jalan Allah dan mereka berkata janganlah kamu berangkat atau pergi berperang dalam panas terik ini."
Katakanlah, "Api neraka jahanam itu lebih sangat panasnya, jika mereka mengetahui." (Quran surat at-Taubah : ayat 49)
Abdullah bin Ubay bin Salul ketika itu berkemah di sebuah tempat bersama sekelompok pengikutnya. Mereka menolak berangkat bersama Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam ke medan perang. Orang-orang yang hatinya terpendam kebencian terhadap Islam mengambil kesempatan ini. Mereka menghasut banyak orang, menghalang-halangi dan menanamkan rasa enggan mereka untuk pergi. Banyak orang yang telah munafik semakin menjadi kemunafikannya. Mereka berkumpul di rumah Sulaim, orang Yahudi. Jika dibiarkan orang-orang ini pasti akan merajalela menebar kerusakan.
Karena itulah Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam mengutus Thalhah bin Ubaidillah untuk membubarkan mereka. Thalhah datang dan membakar rumah Sulaim. Orang-orang di dalam rumah blingsatan melarikan diri. Salah seorang patah kakinya karena terjatuh. Sementara itu yang lain memaksa menerobos api dan melarikan diri ke sana kemari. Tindakan keras Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam itu berhasil mencegah mereka untuk tidak lagi mengulangi perbuatan semacam itu.
Kemudian pasukan muslim berangkat. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam memimpin 30.000 orang ke perbatasan Romawi nun jauh di utara. Namun masih ada yang tertinggal. Padahal mereka adalah orang-orang yang tidak diragukan lagi keislamannya. Siapa dan mengapa?
Orang-orang munafik menghindar dari satu bahaya pertempuran, tetapi akan menanggung kehinaan akibat tindakan pengecutnya. Mereka tidak punya Iffah. Iffah adalah kemampuan menahan diri. Gunanya untuk mengekang diri. Jangan sampai suka menempuh kepuasan sesaat yang akhirnya akan membawa kemelaratan. Orang yang berjuang menghentikan kebiasaan buruk, merokok misalnya adalah orang yang memiliki Iffah.
----
๐ *Abu Khaitsamah* ๐
Ketika pasukan berangkat, kaum wanita dan anak-anak melepas mereka dengan penuh semangat. Bahkan banyak yang naik ke loteng agar dapat melihat dengan lebih leluasa. Debu halus mengepul disertai ringkikan kuda. Inilah pasukan dahsyat yang siap menembus padang pasir dengan tidak lagi mempedulikan panas, rasa haus dan lapar. Semua itu demi mendapat kecintaan Allah dan Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam.
Namun beberapa orang belum tergerak hatinya untuk ikut padahal mereka bukanlah kaum munafik. Diantaranya adalah Abu Khaitsamah, Kaab bin Malik, Murarah bin Ar Rabi, dan Hilal bin Umayyah. Setelah Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam dan pasukannya telah berjalan beberapa hari, Abu Khaitsamah tiba di rumah. Hari itu benar-benar sangat panas sampai hampir tak tertahankan. Kedua istri Abu Khaitsamah bangkit dan menyambutnya dengan penuh cita.
Abu Khaitsamah berbaring di atas alas empuk yang telah disediakan istri-istrinya. Tenda yang sudah terbuka membuat angin mengalir masuk segar, apalagi tidak lama kemudian kedua istrinya itu masuk sambil membawa apa yang dia inginkan. Yang satu kendi sejuk yang telah ditaruh lama di tempat teduh, yang lain adalah makanan segar untuk memuaskan perut yang lapar. Namun begitu merasakan semua kenikmatan ini pikiran Abu Khaitsamah melayang kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam dan pasukannya.
-------------------------------
Ia berkata dalam hati, "Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam sekarang tengah terpanggang terik matahari dan diterpa angin panas, sedangkan Abu khaitsamah bersantai-santai di kemah yang sejuk, menikmati makanan yang tersedia dan bersenang ria ditemani para wanita cantik ini? Ini benar-benar tidak pantas dan tidak adil!"
Seketika itu Abu Khaitsamah bangkit dan berkata kepada kedua istrinya, "Demi Allah, aku tidak akan masuk ke tenda kalian sebelum aku menyusul Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. Tolong siapkan perbekalanku, aku akan pergi mengejar beliau."
Ketika Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam tiba di daerah Tabuk, seseorang berkata, "Ada pengendara datang!"
"Ia adalah Abu Khaitsamah," Sabda Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam
Abu Khaitsamah menemui Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, beliau memaafkan dan mendoakan Abu Khaitsamah.
Untuk menghindarkan bahaya yang sangat besar, seseorang harus menghindarkan kenikmatan yang sebentar saja, itulah gunanya iffah dan untuk mencapai kepuasan besar serta abadi, seseorang perlu teguh, tahan menyebrangi kesakitan dan penderitaan yang sebentar. Itulah gunanya syajaah atau keberanian. Abu Khaitsamah adalah contoh orang yang memiliki dua hal ini. Ifah dan syajaah tidak bisa dipisahkan seperti dua sayap burung.
--------------------------------------
๐ *Perjalanan Pasukan Usro* ๐
Sahabat sirahku, pasukan ini dinamakan pasukan Usro artinya pasukan yang berangkat dalam keadaan penuh kesulitan. Dalam perjalanan, pasukan melewati Al Hijr. Dahulu tempat ini merupakan kediaman kaum Tsamud yang durhaka. Di lembah itu orang-orang mengambil air untuk persediaan minum mengingat jalan masih sangat jauh. Namun, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda, "Janganlah kalian minum air di sini dan jangan pula dipergunakan untuk berwudhu. Adonan gandum yang telah kalian campurkan dengan air tadi berikan saja kepada unta, jangan kalian makan sedikit pun. Jangan kalian memasuki tempat-tempat yang dahulu dipergunakan kaum Tsamud untuk menganiaya diri mereka sendiri, nanti kalian akan tertimpa musibah seperti yang menimpa mereka, kecuali jika kalian adalah orang-orang yang suka menangis jika mengingat dosa."
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam segera mempercepat jalannya melewati lembah tersebut sambil menundukkan kepala.
Di sebuah tempat, pasukan berkemah dan Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasalam berpesan, "Malam ini janganlah kalian keluar jika tidak disertai seorang teman."
Pesan itu disampaikan karena Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam tahu bahwa tempat itu tidak pernah dilalui orang, yang sering tertimbun pada pasir yang dapat mengubur orang maupun binatang. Namun malam itu ada dua orang yang melanggar perintah Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. Salah seorang menghilang dibawa angin dan yang satu lagi tewas tertimbun pasir.
Perjalanan kembali dilanjutkan, tetapi para sahabat sangat khawatir karena persediaan air mereka kini tidak cukup. Maka Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam pun berdoa. Dengan izin Allah Subhanahu wa Ta'ala, awan hitam datang bergulung-gulung dan turunlah hujan lebat yang memenuhi kebutuhan semua orang.
---------------------
Pada lain saat, dalam perjalanan itu persediaan makanan menipis dan para sahabat menderita kelaparan. Mereka meminta izin kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam agar diperbolehkan menyembelih unta-unta. Namun Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam memerintahkan agar semuanya mengumpulkan makanan yang tersisa. Setelah terkumpul Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam berdoa. Setelah itu Beliau berkata, "Ambillah dan penuhilah kantong-kantong kalian."
Maka para sahabat memenuhi kantong-kantong mereka sampai penuh. Kemudian mereka makan sampai kenyang, namun makanan itu masih bersisa. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam pun mengucapkan kalimat syahadat dan bersabda, "Tidaklah seorang hambapun yang mengucapkan kalimat itu tanpa ragu, maka kelak ketika berhadapan dengan Allah, ia pasti akan masuk surga.
Keberanian Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam dan para sahabatnya menantang kekuatan yang jauh lebih besar, bersumber pada rasa percaya diri. Orang Islam adalah kaum yang sepatutnya percaya kepada diri sendiri. Sebab kekuatan yang ada pada dirinya digantungkannya kepada kekuatan yang mengatur alam ini, yaitu Allah Subhanahu wa Ta'ala.
------------------
๐ *Pasukan Romawi Mundur* ๐
Akhirnya Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam tiba di Tabuk. Mereka segera menyiapkan diri untuk bertempur. Di hadapan pasukannya, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam berpidato dengan penuh semangat. Beliau mengingatkan akan kebaikan dunia dan akhirat yang bisa dicapai dengan berjuang sungguh-sungguh. Beliau juga memberi kabar gembira dan kabar kemenangan pasukan yang tadinya begitu letih, kini berubah menjadi pasukan berhati baja yang siap mati membela Islam.
Kebulatan tekad pasukan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam ini terdengar oleh musuh. Keberanian Romawi ciut mendengar kehebatan pasukan Muslim menyeberangi gurun tandus dan cuaca yang sangat panas dengan bekal seadanya. Tidak akan ada satupun kekuatan yang mampu menahan pasukan setangguh itu. Dihantui rasa takut, pasukan Romawi yang tersohor itupun bergerak mundur sebelum lawannya terlihat. Mereka berpencar dan kembali ke daerah masing-masing.
Kemenangan tanpa bertempur ini melambungkan nama pasukan Islam. Berduyun-duyun, para pembesar di daerah daerah perbatasan Romawi mendatangi Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam untuk berdamai. Para penduduk Jarba, Adzruh dan Aila menyatakan tunduk di bawah pemerintahan Muslim. Penduduk suatu daerah yang tunduk kepada pemerintah muslim namun tetap membela agama mereka wajib membawa jizyah berupa sejumlah uang. Dengan demikian pasukan muslim akan datang membela apabila suatu saat musuh menyerang daerah itu.
Penduduk Aila yang beragama Nasrani adalah termasuk mereka yang demikian. Yuhanah bin Ru'bah pemimpin Aila datang dengan salib emas di dadanya. Ia membawa hadiah dan menandatangani perjanjian damai. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallampun memberinya mantel tenunan Yaman dan menerima Yuhanah dengan santun.
------------------------------------
Namun Ukaidir bin Abdul Malik Al Kindi, orang Nasrani yang memimpin penduduk Dumatul Jandal, malah meminta bantuan pasukan Romawi untuk melawan tentara muslim. Maka, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam mengutus Khalid bin Walid beserta 500 pasukan berkuda.
Dengan diam-diam tapi sangat cepat Khalid bin Walid menyerang pada waktu malam. Ia berhasil menawan Ukaidir yang tengah berburu lembu liar. Maka Dumatul Jandal pun takluk. Mereka menyerahkan 2.000 unta, 800 kambing, 400 wasaq gandum, dan 400 baju besi. Ukaidir pun masuk Islam di hadapan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam dan menjadi sekutu kaum muslimin.
Kegagahan pasukan muslim bersumber dari rasa percaya kepada Allah. Siapa saja yang percaya kepada Allah maka dia tidak akan merasa takut mengarungi lautan kehidupan. Dia tidak percaya bahwa akan ada kekuatan di alam ini yang sanggup merintanginya kalau tidak diizinkan oleh Allah. Dia tidak percaya bahwa dia akan ditimpa bahaya, kalau tidak telah ditulis lebih dahulu dalam ilmu Allah. Dia selalu berbaik sangka kepada Allah.
----------------------------
๐ *Tiba di Madinah* ๐
20 hari lamanya Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam tinggal di Tabuk. Setelah itu beliau pulang bersama ribuan pasukan muslim. Mereka berhasil meraih kemenangan tanpa mengalami serangan sedikitpun. Namun bahaya sebenarnya belum berakhir. Khususnya bagi Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam sendiri.
Dalam perjalanan pulang ini Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam melewati jalan di sebuah bukit. Saat itu beliau ditemani oleh Ammar bin Yasir yang memegang tali kekang unta Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam dan Hudzaifah bin al-yaman yang berjalan di depan. Diam-diam 12 orang munafik yang ikut pasukan muslim datang mengendap-endap. Mereka berniat membunuh Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. Ini adalah kesempatan baik yang telah lama mereka tunggu dari sejak berangkat. Ketika itu pasukan muslim justru sedang berada di lembah jauh di bawah mereka.
Namun Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam dan kedua sahabatnya mendengar gerakan 12 orang itu. Mereka bertiga menoleh ke belakang. Orang-orang munafik itu terkejut dan melarikan diri. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam memerintahkan hudaifah untuk mengejar. Pengajaran itu sampai hampir berhasil karena Hudaifah sudah bisa menjangkau unta-unta mereka dengan pukulan tongkatnya. Namun orang-orang itu berhasil berbaur ke ke tengah pasukan muslim sehingga tidak terlihat lagi. Walaupun mereka berusaha menutupi wajah, Hudzaifah berhasil mengetahui nama-nama mereka dan memberitahukannya hanya kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam saja. Sejak itu Hudaifah dijuluki sebagai orang yang memegang rahasia Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam.
--------------------
Setelah 55 hari meninggalkan Madinah pasukan muslim kembali. Dari jauh terlihat samar-samar sebuah gundukan gunung. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda, "Itu adalah gunung Uhud, ia mencintai kami dan kami pun mencintainya."
Orang-orang di Madinah mendengar kedatangan pasukan dari kejauhan. Maka para wanita dan anak-anak keluar rumah untuk menyongsong pasukan dengan gembira. Mereka mengucapkan syair seperti yang dulu pernah dikumandangkan ketika Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam berhijrah dan tiba di Madinah.
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam berangkat ke Tabuk pada bulan Rajab dan tiba pada bulan Ramadan. Ini merupakan peperangan terakhir bagi beliau.
Apa yang kemudian terjadi pada orang yang meninggalkan perang? Tidakkah mereka malu berhadapan dengan pasukan yang kembali dengan kemenangan ini?
Keempat macam sifat hati itu adalah
- Hati yang bersih di dalamnya ada pelita yang bersinar itulah hati orang mukmin.
- Hati yang tertutup, adalah hati orang kufur
- Hati yang terbalik, adalah hati orang munafik dia mengetahui kemudian mengingkari dia melihat kemudian buta.
-Hati yang didalamnya terkandung iman dan nifaq.
----------------------------------------
๐ *Orang orang yang Tidak Ikut Berperang* ๐
Begitu tiba di Madinah Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam langsung masuk ke masjid dan sholat dua rokaat. Orang-orang munafik menjadi gelisah. Maka berduyun-duyunlah mereka menghadap Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam dan mengemukakan berbagai alasan, bahkan sampai bersumpah. Jumlah mereka mencapai 80 orang lebih sedikit. Meskipun tahu bahwa semua alasan itu dibuat-buat, Rasulullah Sallallahu Alaihi Wassalam menerimanya, tetapi beliau serahkan apa yang ada di hati mereka kepada Allah.
Sedangkan Kaab bin Malik, Murarah Bin Ar Rabi dan Hilal bin Umayyah berterus terang bahwa mereka lalai. Sebenarnya mereka dalam keadaan kuat dan mampu, namun mereka memutuskan untuk tidak berangkat. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda, "Apa yang kalian katakan memang tidak bohong. Pergilah sampai Allah menentukan sendiri persoalanmu."
Kemudian Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam melarang kaum muslimin bercakap-cakap dengan ketiganya. Kaab menuturkan semua orang menjauhkan diri dari kami dan mereka berubah sikap terhadap kami sehingga aku merasa seolah-olah bumi yang kupijak ini bukanlah bumi yang kukenal!"
-----------------------------
Sementara Murarah bin Ar Robi dan Hilal bin Umayyah menghabiskan hari-hari mereka dengan berdiam diri di dalam rumah dan terus menangis penuh rasa sesal, Kaab yang masih muda dan berwatak keras tetap keluar rumah. Puluhan hari sudah ketiganya terasing entah sampai kapan, bahkan istri-istri mereka pun diperintahkan menjauh. Ketika itu datanglah S
sepucuk surat dari Raja Ghassan kepada Kaab bin Malik, "Kudengar Muhammad telah mengucilkan diri Mu. Tuhan tidak akan membuat dirimu hina dan nista. Datanglah kepadaku engkau pasti kuterima dengan baik."
Kaab berkata pada dirinya sendiri, "Ini juga termasuk cobaan!"
Setelah itu, dilemparkannya surat itu ke dalam api. Berbeda dengan kedua temannya, Kaab masih terus datang ke masjid untuk sholat berjamaah. Dia bahkan memberi salam kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. Namun Kaab tidak bisa mendengar apakah Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam membalas salamnya atau tidak. Kaab menuturkan, "Kemudian aku sholat di dekat Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam sambil melirik kearah beliau. Ternyata pada saat aku masih Sholat beliau memandangku, namun setelah selesai sholat dan aku menoleh kepadanya beliau yang memalingkan muka "
Baru setelah 50 hari kemudian turunlah firman Allah yang memberi ketiganya ampunan. Bagi Kaab bin Malik, Murarah Bin Ar-Rabi' dan Hilal bin Umayyah hari itu adalah hari paling membahagiakan sejak mereka dilahirkan kedunia!
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda, "Sesungguhnya Allah Subhanahu Wa Ta'ala mengulurkan tangannya pada waktu malam supaya orang-orang yang berbuat salah pada waktu siang bertobat, dan dia mengulurkan tangannya waktu siang agar orang-orang yang berdoa pada waktu malam bertobat sampai terbit matahari dari tenggelamnya. (hadits riwayat muslim dari Anas)
---------------------------
*Masjid Dhirar* ๐
Sejak sebelum kaum muslimin hijrah, di Madinah ada seorang pendeta Nasrani bernama Abu Amir. Ia adalah orang terpandang di Suku Khazraj. Setelah Islam menyebar luas Abu Amir pun menunjukkan kebencian kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam dan para pengikutnya. Bahkan diam-diam Abu Amir telah menghasut Quraisy agar memerangi Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. Namun ketika akhirnya Mekah ditaklukan, Abu Amir berpaling ke Romawi. Kaisar Heraklius mengizinkan Abu Amir tinggal di wilayah Romawi agar bisa bersama-sama menyusun rencana jahat terhadap Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam.
Dari tempat yang baru itulah Abu Amir menulis surat kepada orang-orang munafik Madinah. Ia menceritakan bahwa Heraklius siap membantu. Namun lebih dahulu harus dibangun sebuah markas agar orang-orang dapat berkumpul untuk melaksanakan rencana jahat terhadap Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam. Maka dengan cerdik orang-orang munafik Madinah membangun sebuah markas. Markas tersebut bukan berbentuk rumah atau benteng melainkan sebuah masjid. Padahal di dekat situ sudah ada masjid Quba yang didirikan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. Jika orang-orang menanyakan hal ini, kaum munafik itu beralasan supaya pada malam-malam yang sangat dingin orang di sekitar sini bisa mendapat tempat salat yang lebih dekat.
Masjid ini telah rampung sebelum Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam berangkat ke Tabuk. Orang-orang munafik mendatangi Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam dan meminta agar beliau sudi kiranya shalat di sana. Tujuan utama mereka adalah jika Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam mau sholat di sana maka masjid itu tidak akan lagi dicurigai. Namun ketika itu Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda, "Kami sekarang mau berangkat, insya Allah nanti setelah pulang."
Sebelum Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam tiba di Madinah dari Tabuk, Jibril turun membawa berita tentang masjid Dhiror yang dibangun untuk memecah belah dan membuat orang kembali kafir. Maka begitu tiba di Madinah beliau mengutus beberapa sahabat untuk menghancurkan Masjid itu sampai rata dengan tanah.
# Setelah kegembiraan karena meraih kemenangan dari Romawi dan orang munafik, kembali kesedihan menimpa Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam.
Apakah yang terjadi?
------------------------
*Dalam Islam, masjid menduduki tempat yang sangat penting terlepas dari ukuran lokasi atau kemegahannya, fungsi masjid dimana saja sama. Begitu dibangun masjid bukan milik manusia. Pemiliknya adalah Allah. Setiap muslim di dunia sama-sama berhak menikmati masjid yang manapun.*
Kita lanjutkan besok ya kisahnya.....
✅kisah diambil dari berbagai sumber siroh nabawiyah "Syaikh Shafiyyur Rahman al Mubarakfurry"
✅ Muhammad salallahu 'alaihi wassallam
✅ ODOS
✅ Siroh Nabawiyyah
✅ Mari Berkisah
✅ Sahabat Sirah Nabawiyah
✅ Chanel Telegram @sirohmuhammadteladanku
๐Editor : Ustadzah Ratna
๐ธ☘️๐ผ๐ธ☘️๐ผ๐ธ☘️๐ผ
๐ *OneDayOneSiroh*
๐ฌMATERI 404
ุงูุณَّูุงَู ُ ุนََُْูููู ْ َูุฑَุญْู َุฉُ ุงِููู َูุจَุฑََูุงุชُู
Alhamdulillah, Allah masih memberi nikmat sehat, iman, ihsan, dan Islam pada kita semua. Semoga kita semua selalu dipersatukan Allah hingga jannah-Nya nanti.
Yuk kita lanjutkan perjalanan dakwah Nabi Muhammad ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู dalam mempertahankan Islam.
ุงََُّูููู َّ ุตَِّู ุนََูู ู ُุญَู َّุฏٍ َู ุนََูู ุขِู ู ُุญَู ุฏ
๐ *Perang Tabuk*๐
Setelah bertempur dengan kaum muslimin di perang mu'tah, Kaisar Romawi tahu bahwa seluruh penduduk Jazirah Arab sudah sangat terpesona dengan kaum muslimin. Buktinya akhir-akhir ini semakin banyak kabilah Arab yang memeluk Islam.
"Jika ini dibiarkan, pengaruh Romawi di wilayah-wilayah Arab yang ku kuasai akan hancur," demikian pikir Kaisar Romawi. "Tidak ada jalan lain selain menghancurkan agama baru itu sampai ke akarnya."
Maka orang Romawi segera menyiapkan sebuah pasukan sebanyak 40000 orang. Termasuk di dalamnya adalah kabilah-kabilah Arab yang menganut agama Nasrani. Mereka akan memusnahkan tentara muslim dengan membuat orang lupa akan pengunduran diri tentara muslim yang sangat cerdik pada perang mu'tah.
Keadaan di Madinah pun menjadi genting. Orang-orang munafik memperparahnya dengan menyebarkan desas desus tentang kedatangan pasukan Romawi. Begitu gawatnya keadaan sampai-sampai ketika orang Anshar mengetuk pintu rumahnya, Umar Bin Khattab keluar sambil bertanya, "Apakah orang-orang Romawi sudah tiba?"
-----
Situasi tambah mengkhawatirkan karena saat itu adalah musim panas menjelang musim gugur yang dikenal sebagai musim maut yang sangat mencekam di padang pasir. Panas telah mencapai derajat tertinggi. Semua orang lebih suka berdiam diri di rumah atau di kebun daripada bepergian sehingga jalan-jalan di Madinah tampak lebih sepi daripada hari-hari biasanya.
Namun tidak ada jalan lain bagi Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam selain menggumumkan keberangkatan perang. Beliau memberitahu kabilah-kabilah yang telah memeluk Islam agar bersiap dengan pasukan sebesar mungkin. Keputusan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam ini sangat cermat dan bijaksana sebab jika beliau menunggu musim panas berlalu orang Romawi akan masuk lebih jauh ke dalam wilayah Islam.
Namun ketika itu buah-buahan sudah mulai masak dan siap dipanen. Perjalanan jauh di bawah panas matahari yang luar biasa ke perbatasan Romawi akan merupakan perjalanan yang sangat sulit. Apalagi Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam juga mengharapkan bahwa setiap orang memberikan hartanya untuk pasukan yang memerlukan biaya besar. Maka ketika seruan jihad berkumandang, bagaimanakah sikap kaum muslimin?
Ketika mendengar ada bahaya Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam selalu berusaha untuk menyerang lebih dahulu. Menyerang punya beberapa kelebihan yaitu: leluasa menentukan sasaran, dapat menarik mundur pasukan jika situasi tidak menguntungkan, prajurit penyerang biasanya lebih siap dan lebih bersemangat dibandingkan dengan prajurit yang bertahan.
-------------------------------------
๐ *Persiapan Rasulullah* ๐
Begitu sulit dan beratnya perjalanan yang akan ditempuh kaum muslimin, membuat sikap orang terbagi dua golongan: kaum munafik yang menolak pergi dan kaum beriman yang menyambut seruan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam tanpa ragu lagi.
Para sahabat yang berharta bahkan berlomba-lomba untuk bersedekah. Utsman bin Affan yang sebelum itu telah menyiapkan kafilah ke Syam sebanyak 200 ekor unta lengkap dengan barang dagangan ditambah uang 200 uqiyah, memberikan 100 ekor unta beserta seluruh barang yang diangkutnya. Jumlah itu masih ditambah dengan uang seribu dinar yang diletakkan dalam bilik Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. Beliau menerimanya dan bersabda, "Tidak ada yang membahayakan Utsman karena apa yang dilakukannya setelah hari ini."
Akan tetapi Usman tidak berhenti sampai disitu. Ia mengeluarkan sedekah lagi, lagi, dan lagi sampai seluruhnya berjumlah 900 ekor unta, 100 kuda dan sejumlah besar uang tunai. Abdurrahman bin Auf datang menyerahkan 200 uqiyah perak.
Abu Bakar adalah orang yang pertama menyerahkan sedekahnya ke tangan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. Abu Bakar menyerahkan seluruh harta yang dimilikinya sejumlah 4.000 dirham.
"Wahai Abu Bakar, apa yang engkau tinggalkan untuk keluargamu?" tanya Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam.
"Aku tinggalkan bagi mereka Allah dan Rasul-Nya," demikian jawab Abu Bakar.
------
Umar bin Khattab yang melihat hal itu dan hendak menyerahkan separuh hartanya, berkata, "Aku tidak akan bisa mengalahkan Abu Bakar dalam perlombaan kebaikan untuk selama-lamanya."
Orang-orang berdatangan menyerahkan apa saja yang mereka miliki, banyak atau sedikit. Ada yang menyerahkan 70 wasaq kurma atau hanya satu atau dua mud kurma karena hanya itu saja yang mereka miliki. Kaum wanita berbondong-bondong menyerahkan perhiasan mereka tidak ada satupun orang beriman yang merasa sayang pada hartanya demi perjuangan di jalan Allah.
Bahkan orang-orang yang paling miskin pun berdatangan bukan untuk menyerahkan sesuatu namun minta agar disertakan dalam pasukan. Dengan terharu, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam terpaksa menolak mereka dengan bersabda, "Aku sudah tidak punya lagi kendaraan untuk kalian."
Maka orang-orang itu pun pulang sambil menangis.
Jadi nyatalah bawa harta benda itu perlu. Perlu sangat. Orang Islam harus berupaya menjadi kaya raya karena dengan kekayaan itulah dia akan mempertinggi kemuliaan budi, budaya, dan agamanya. Namun harta benda itu adalah alat bukan tujuan. Tujuan sebenarnya ialah ingat pada Allah menuju Ridha Allah dan menegakkan jalan Allah Sabilillah.
---------------------------------------
๐ *Orang-orang Munafik* ๐
Sementara orang-orang Mukmin dari berbagai kabilah berdatangan untuk bergabung bersama sambil berlomba membawa sedekah ke Madinah, orang-orang munafik malah berbisik-bisik. Mereka mencari cari alasan untuk tidak ikut. Diantara sesama mereka, terdengarlah cemoohan kepada ajakan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam.
"Jangan kalian berangkat dari udara panas ini," demikian ajak mereka kepada yang lain.
Tentang perkataan ini turunlah firman Allah Subhanahu wa Ta'ala
"Orang-orang yang ditinggalkan (tidak ikut berperang) itu merasa gembira dengan tinggalnya mereka di belakang Rasulullah dan mereka tidak suka berjihad dengan harta dan jiwa mereka di jalan Allah dan mereka berkata janganlah kamu berangkat atau pergi berperang dalam panas terik ini."
Katakanlah, "Api neraka jahanam itu lebih sangat panasnya, jika mereka mengetahui." (Quran surat at-Taubah : ayat 49)
Abdullah bin Ubay bin Salul ketika itu berkemah di sebuah tempat bersama sekelompok pengikutnya. Mereka menolak berangkat bersama Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam ke medan perang. Orang-orang yang hatinya terpendam kebencian terhadap Islam mengambil kesempatan ini. Mereka menghasut banyak orang, menghalang-halangi dan menanamkan rasa enggan mereka untuk pergi. Banyak orang yang telah munafik semakin menjadi kemunafikannya. Mereka berkumpul di rumah Sulaim, orang Yahudi. Jika dibiarkan orang-orang ini pasti akan merajalela menebar kerusakan.
Karena itulah Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam mengutus Thalhah bin Ubaidillah untuk membubarkan mereka. Thalhah datang dan membakar rumah Sulaim. Orang-orang di dalam rumah blingsatan melarikan diri. Salah seorang patah kakinya karena terjatuh. Sementara itu yang lain memaksa menerobos api dan melarikan diri ke sana kemari. Tindakan keras Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam itu berhasil mencegah mereka untuk tidak lagi mengulangi perbuatan semacam itu.
Kemudian pasukan muslim berangkat. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam memimpin 30.000 orang ke perbatasan Romawi nun jauh di utara. Namun masih ada yang tertinggal. Padahal mereka adalah orang-orang yang tidak diragukan lagi keislamannya. Siapa dan mengapa?
Orang-orang munafik menghindar dari satu bahaya pertempuran, tetapi akan menanggung kehinaan akibat tindakan pengecutnya. Mereka tidak punya Iffah. Iffah adalah kemampuan menahan diri. Gunanya untuk mengekang diri. Jangan sampai suka menempuh kepuasan sesaat yang akhirnya akan membawa kemelaratan. Orang yang berjuang menghentikan kebiasaan buruk, merokok misalnya adalah orang yang memiliki Iffah.
----
๐ *Abu Khaitsamah* ๐
Ketika pasukan berangkat, kaum wanita dan anak-anak melepas mereka dengan penuh semangat. Bahkan banyak yang naik ke loteng agar dapat melihat dengan lebih leluasa. Debu halus mengepul disertai ringkikan kuda. Inilah pasukan dahsyat yang siap menembus padang pasir dengan tidak lagi mempedulikan panas, rasa haus dan lapar. Semua itu demi mendapat kecintaan Allah dan Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam.
Namun beberapa orang belum tergerak hatinya untuk ikut padahal mereka bukanlah kaum munafik. Diantaranya adalah Abu Khaitsamah, Kaab bin Malik, Murarah bin Ar Rabi, dan Hilal bin Umayyah. Setelah Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam dan pasukannya telah berjalan beberapa hari, Abu Khaitsamah tiba di rumah. Hari itu benar-benar sangat panas sampai hampir tak tertahankan. Kedua istri Abu Khaitsamah bangkit dan menyambutnya dengan penuh cita.
Abu Khaitsamah berbaring di atas alas empuk yang telah disediakan istri-istrinya. Tenda yang sudah terbuka membuat angin mengalir masuk segar, apalagi tidak lama kemudian kedua istrinya itu masuk sambil membawa apa yang dia inginkan. Yang satu kendi sejuk yang telah ditaruh lama di tempat teduh, yang lain adalah makanan segar untuk memuaskan perut yang lapar. Namun begitu merasakan semua kenikmatan ini pikiran Abu Khaitsamah melayang kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam dan pasukannya.
-------------------------------
Ia berkata dalam hati, "Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam sekarang tengah terpanggang terik matahari dan diterpa angin panas, sedangkan Abu khaitsamah bersantai-santai di kemah yang sejuk, menikmati makanan yang tersedia dan bersenang ria ditemani para wanita cantik ini? Ini benar-benar tidak pantas dan tidak adil!"
Seketika itu Abu Khaitsamah bangkit dan berkata kepada kedua istrinya, "Demi Allah, aku tidak akan masuk ke tenda kalian sebelum aku menyusul Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. Tolong siapkan perbekalanku, aku akan pergi mengejar beliau."
Ketika Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam tiba di daerah Tabuk, seseorang berkata, "Ada pengendara datang!"
"Ia adalah Abu Khaitsamah," Sabda Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam
Abu Khaitsamah menemui Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, beliau memaafkan dan mendoakan Abu Khaitsamah.
Untuk menghindarkan bahaya yang sangat besar, seseorang harus menghindarkan kenikmatan yang sebentar saja, itulah gunanya iffah dan untuk mencapai kepuasan besar serta abadi, seseorang perlu teguh, tahan menyebrangi kesakitan dan penderitaan yang sebentar. Itulah gunanya syajaah atau keberanian. Abu Khaitsamah adalah contoh orang yang memiliki dua hal ini. Ifah dan syajaah tidak bisa dipisahkan seperti dua sayap burung.
--------------------------------------
๐ *Perjalanan Pasukan Usro* ๐
Sahabat sirahku, pasukan ini dinamakan pasukan Usro artinya pasukan yang berangkat dalam keadaan penuh kesulitan. Dalam perjalanan, pasukan melewati Al Hijr. Dahulu tempat ini merupakan kediaman kaum Tsamud yang durhaka. Di lembah itu orang-orang mengambil air untuk persediaan minum mengingat jalan masih sangat jauh. Namun, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda, "Janganlah kalian minum air di sini dan jangan pula dipergunakan untuk berwudhu. Adonan gandum yang telah kalian campurkan dengan air tadi berikan saja kepada unta, jangan kalian makan sedikit pun. Jangan kalian memasuki tempat-tempat yang dahulu dipergunakan kaum Tsamud untuk menganiaya diri mereka sendiri, nanti kalian akan tertimpa musibah seperti yang menimpa mereka, kecuali jika kalian adalah orang-orang yang suka menangis jika mengingat dosa."
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam segera mempercepat jalannya melewati lembah tersebut sambil menundukkan kepala.
Di sebuah tempat, pasukan berkemah dan Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasalam berpesan, "Malam ini janganlah kalian keluar jika tidak disertai seorang teman."
Pesan itu disampaikan karena Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam tahu bahwa tempat itu tidak pernah dilalui orang, yang sering tertimbun pada pasir yang dapat mengubur orang maupun binatang. Namun malam itu ada dua orang yang melanggar perintah Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. Salah seorang menghilang dibawa angin dan yang satu lagi tewas tertimbun pasir.
Perjalanan kembali dilanjutkan, tetapi para sahabat sangat khawatir karena persediaan air mereka kini tidak cukup. Maka Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam pun berdoa. Dengan izin Allah Subhanahu wa Ta'ala, awan hitam datang bergulung-gulung dan turunlah hujan lebat yang memenuhi kebutuhan semua orang.
---------------------
Pada lain saat, dalam perjalanan itu persediaan makanan menipis dan para sahabat menderita kelaparan. Mereka meminta izin kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam agar diperbolehkan menyembelih unta-unta. Namun Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam memerintahkan agar semuanya mengumpulkan makanan yang tersisa. Setelah terkumpul Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam berdoa. Setelah itu Beliau berkata, "Ambillah dan penuhilah kantong-kantong kalian."
Maka para sahabat memenuhi kantong-kantong mereka sampai penuh. Kemudian mereka makan sampai kenyang, namun makanan itu masih bersisa. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam pun mengucapkan kalimat syahadat dan bersabda, "Tidaklah seorang hambapun yang mengucapkan kalimat itu tanpa ragu, maka kelak ketika berhadapan dengan Allah, ia pasti akan masuk surga.
Keberanian Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam dan para sahabatnya menantang kekuatan yang jauh lebih besar, bersumber pada rasa percaya diri. Orang Islam adalah kaum yang sepatutnya percaya kepada diri sendiri. Sebab kekuatan yang ada pada dirinya digantungkannya kepada kekuatan yang mengatur alam ini, yaitu Allah Subhanahu wa Ta'ala.
------------------
๐ *Pasukan Romawi Mundur* ๐
Akhirnya Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam tiba di Tabuk. Mereka segera menyiapkan diri untuk bertempur. Di hadapan pasukannya, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam berpidato dengan penuh semangat. Beliau mengingatkan akan kebaikan dunia dan akhirat yang bisa dicapai dengan berjuang sungguh-sungguh. Beliau juga memberi kabar gembira dan kabar kemenangan pasukan yang tadinya begitu letih, kini berubah menjadi pasukan berhati baja yang siap mati membela Islam.
Kebulatan tekad pasukan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam ini terdengar oleh musuh. Keberanian Romawi ciut mendengar kehebatan pasukan Muslim menyeberangi gurun tandus dan cuaca yang sangat panas dengan bekal seadanya. Tidak akan ada satupun kekuatan yang mampu menahan pasukan setangguh itu. Dihantui rasa takut, pasukan Romawi yang tersohor itupun bergerak mundur sebelum lawannya terlihat. Mereka berpencar dan kembali ke daerah masing-masing.
Kemenangan tanpa bertempur ini melambungkan nama pasukan Islam. Berduyun-duyun, para pembesar di daerah daerah perbatasan Romawi mendatangi Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam untuk berdamai. Para penduduk Jarba, Adzruh dan Aila menyatakan tunduk di bawah pemerintahan Muslim. Penduduk suatu daerah yang tunduk kepada pemerintah muslim namun tetap membela agama mereka wajib membawa jizyah berupa sejumlah uang. Dengan demikian pasukan muslim akan datang membela apabila suatu saat musuh menyerang daerah itu.
Penduduk Aila yang beragama Nasrani adalah termasuk mereka yang demikian. Yuhanah bin Ru'bah pemimpin Aila datang dengan salib emas di dadanya. Ia membawa hadiah dan menandatangani perjanjian damai. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallampun memberinya mantel tenunan Yaman dan menerima Yuhanah dengan santun.
------------------------------------
Namun Ukaidir bin Abdul Malik Al Kindi, orang Nasrani yang memimpin penduduk Dumatul Jandal, malah meminta bantuan pasukan Romawi untuk melawan tentara muslim. Maka, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam mengutus Khalid bin Walid beserta 500 pasukan berkuda.
Dengan diam-diam tapi sangat cepat Khalid bin Walid menyerang pada waktu malam. Ia berhasil menawan Ukaidir yang tengah berburu lembu liar. Maka Dumatul Jandal pun takluk. Mereka menyerahkan 2.000 unta, 800 kambing, 400 wasaq gandum, dan 400 baju besi. Ukaidir pun masuk Islam di hadapan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam dan menjadi sekutu kaum muslimin.
Kegagahan pasukan muslim bersumber dari rasa percaya kepada Allah. Siapa saja yang percaya kepada Allah maka dia tidak akan merasa takut mengarungi lautan kehidupan. Dia tidak percaya bahwa akan ada kekuatan di alam ini yang sanggup merintanginya kalau tidak diizinkan oleh Allah. Dia tidak percaya bahwa dia akan ditimpa bahaya, kalau tidak telah ditulis lebih dahulu dalam ilmu Allah. Dia selalu berbaik sangka kepada Allah.
----------------------------
๐ *Tiba di Madinah* ๐
20 hari lamanya Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam tinggal di Tabuk. Setelah itu beliau pulang bersama ribuan pasukan muslim. Mereka berhasil meraih kemenangan tanpa mengalami serangan sedikitpun. Namun bahaya sebenarnya belum berakhir. Khususnya bagi Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam sendiri.
Dalam perjalanan pulang ini Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam melewati jalan di sebuah bukit. Saat itu beliau ditemani oleh Ammar bin Yasir yang memegang tali kekang unta Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam dan Hudzaifah bin al-yaman yang berjalan di depan. Diam-diam 12 orang munafik yang ikut pasukan muslim datang mengendap-endap. Mereka berniat membunuh Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. Ini adalah kesempatan baik yang telah lama mereka tunggu dari sejak berangkat. Ketika itu pasukan muslim justru sedang berada di lembah jauh di bawah mereka.
Namun Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam dan kedua sahabatnya mendengar gerakan 12 orang itu. Mereka bertiga menoleh ke belakang. Orang-orang munafik itu terkejut dan melarikan diri. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam memerintahkan hudaifah untuk mengejar. Pengajaran itu sampai hampir berhasil karena Hudaifah sudah bisa menjangkau unta-unta mereka dengan pukulan tongkatnya. Namun orang-orang itu berhasil berbaur ke ke tengah pasukan muslim sehingga tidak terlihat lagi. Walaupun mereka berusaha menutupi wajah, Hudzaifah berhasil mengetahui nama-nama mereka dan memberitahukannya hanya kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam saja. Sejak itu Hudaifah dijuluki sebagai orang yang memegang rahasia Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam.
--------------------
Setelah 55 hari meninggalkan Madinah pasukan muslim kembali. Dari jauh terlihat samar-samar sebuah gundukan gunung. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda, "Itu adalah gunung Uhud, ia mencintai kami dan kami pun mencintainya."
Orang-orang di Madinah mendengar kedatangan pasukan dari kejauhan. Maka para wanita dan anak-anak keluar rumah untuk menyongsong pasukan dengan gembira. Mereka mengucapkan syair seperti yang dulu pernah dikumandangkan ketika Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam berhijrah dan tiba di Madinah.
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam berangkat ke Tabuk pada bulan Rajab dan tiba pada bulan Ramadan. Ini merupakan peperangan terakhir bagi beliau.
Apa yang kemudian terjadi pada orang yang meninggalkan perang? Tidakkah mereka malu berhadapan dengan pasukan yang kembali dengan kemenangan ini?
Keempat macam sifat hati itu adalah
- Hati yang bersih di dalamnya ada pelita yang bersinar itulah hati orang mukmin.
- Hati yang tertutup, adalah hati orang kufur
- Hati yang terbalik, adalah hati orang munafik dia mengetahui kemudian mengingkari dia melihat kemudian buta.
-Hati yang didalamnya terkandung iman dan nifaq.
----------------------------------------
๐ *Orang orang yang Tidak Ikut Berperang* ๐
Begitu tiba di Madinah Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam langsung masuk ke masjid dan sholat dua rokaat. Orang-orang munafik menjadi gelisah. Maka berduyun-duyunlah mereka menghadap Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam dan mengemukakan berbagai alasan, bahkan sampai bersumpah. Jumlah mereka mencapai 80 orang lebih sedikit. Meskipun tahu bahwa semua alasan itu dibuat-buat, Rasulullah Sallallahu Alaihi Wassalam menerimanya, tetapi beliau serahkan apa yang ada di hati mereka kepada Allah.
Sedangkan Kaab bin Malik, Murarah Bin Ar Rabi dan Hilal bin Umayyah berterus terang bahwa mereka lalai. Sebenarnya mereka dalam keadaan kuat dan mampu, namun mereka memutuskan untuk tidak berangkat. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda, "Apa yang kalian katakan memang tidak bohong. Pergilah sampai Allah menentukan sendiri persoalanmu."
Kemudian Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam melarang kaum muslimin bercakap-cakap dengan ketiganya. Kaab menuturkan semua orang menjauhkan diri dari kami dan mereka berubah sikap terhadap kami sehingga aku merasa seolah-olah bumi yang kupijak ini bukanlah bumi yang kukenal!"
-----------------------------
Sementara Murarah bin Ar Robi dan Hilal bin Umayyah menghabiskan hari-hari mereka dengan berdiam diri di dalam rumah dan terus menangis penuh rasa sesal, Kaab yang masih muda dan berwatak keras tetap keluar rumah. Puluhan hari sudah ketiganya terasing entah sampai kapan, bahkan istri-istri mereka pun diperintahkan menjauh. Ketika itu datanglah S
sepucuk surat dari Raja Ghassan kepada Kaab bin Malik, "Kudengar Muhammad telah mengucilkan diri Mu. Tuhan tidak akan membuat dirimu hina dan nista. Datanglah kepadaku engkau pasti kuterima dengan baik."
Kaab berkata pada dirinya sendiri, "Ini juga termasuk cobaan!"
Setelah itu, dilemparkannya surat itu ke dalam api. Berbeda dengan kedua temannya, Kaab masih terus datang ke masjid untuk sholat berjamaah. Dia bahkan memberi salam kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. Namun Kaab tidak bisa mendengar apakah Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam membalas salamnya atau tidak. Kaab menuturkan, "Kemudian aku sholat di dekat Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam sambil melirik kearah beliau. Ternyata pada saat aku masih Sholat beliau memandangku, namun setelah selesai sholat dan aku menoleh kepadanya beliau yang memalingkan muka "
Baru setelah 50 hari kemudian turunlah firman Allah yang memberi ketiganya ampunan. Bagi Kaab bin Malik, Murarah Bin Ar-Rabi' dan Hilal bin Umayyah hari itu adalah hari paling membahagiakan sejak mereka dilahirkan kedunia!
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda, "Sesungguhnya Allah Subhanahu Wa Ta'ala mengulurkan tangannya pada waktu malam supaya orang-orang yang berbuat salah pada waktu siang bertobat, dan dia mengulurkan tangannya waktu siang agar orang-orang yang berdoa pada waktu malam bertobat sampai terbit matahari dari tenggelamnya. (hadits riwayat muslim dari Anas)
---------------------------
*Masjid Dhirar* ๐
Sejak sebelum kaum muslimin hijrah, di Madinah ada seorang pendeta Nasrani bernama Abu Amir. Ia adalah orang terpandang di Suku Khazraj. Setelah Islam menyebar luas Abu Amir pun menunjukkan kebencian kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam dan para pengikutnya. Bahkan diam-diam Abu Amir telah menghasut Quraisy agar memerangi Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. Namun ketika akhirnya Mekah ditaklukan, Abu Amir berpaling ke Romawi. Kaisar Heraklius mengizinkan Abu Amir tinggal di wilayah Romawi agar bisa bersama-sama menyusun rencana jahat terhadap Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam.
Dari tempat yang baru itulah Abu Amir menulis surat kepada orang-orang munafik Madinah. Ia menceritakan bahwa Heraklius siap membantu. Namun lebih dahulu harus dibangun sebuah markas agar orang-orang dapat berkumpul untuk melaksanakan rencana jahat terhadap Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam. Maka dengan cerdik orang-orang munafik Madinah membangun sebuah markas. Markas tersebut bukan berbentuk rumah atau benteng melainkan sebuah masjid. Padahal di dekat situ sudah ada masjid Quba yang didirikan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. Jika orang-orang menanyakan hal ini, kaum munafik itu beralasan supaya pada malam-malam yang sangat dingin orang di sekitar sini bisa mendapat tempat salat yang lebih dekat.
Masjid ini telah rampung sebelum Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam berangkat ke Tabuk. Orang-orang munafik mendatangi Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam dan meminta agar beliau sudi kiranya shalat di sana. Tujuan utama mereka adalah jika Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam mau sholat di sana maka masjid itu tidak akan lagi dicurigai. Namun ketika itu Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda, "Kami sekarang mau berangkat, insya Allah nanti setelah pulang."
Sebelum Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam tiba di Madinah dari Tabuk, Jibril turun membawa berita tentang masjid Dhiror yang dibangun untuk memecah belah dan membuat orang kembali kafir. Maka begitu tiba di Madinah beliau mengutus beberapa sahabat untuk menghancurkan Masjid itu sampai rata dengan tanah.
# Setelah kegembiraan karena meraih kemenangan dari Romawi dan orang munafik, kembali kesedihan menimpa Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam.
Apakah yang terjadi?
------------------------
*Dalam Islam, masjid menduduki tempat yang sangat penting terlepas dari ukuran lokasi atau kemegahannya, fungsi masjid dimana saja sama. Begitu dibangun masjid bukan milik manusia. Pemiliknya adalah Allah. Setiap muslim di dunia sama-sama berhak menikmati masjid yang manapun.*
Kita lanjutkan besok ya kisahnya.....
✅kisah diambil dari berbagai sumber siroh nabawiyah "Syaikh Shafiyyur Rahman al Mubarakfurry"
✅ Muhammad salallahu 'alaihi wassallam
✅ ODOS
✅ Siroh Nabawiyyah
✅ Mari Berkisah
✅ Sahabat Sirah Nabawiyah
✅ Chanel Telegram @sirohmuhammadteladanku
๐Editor : Ustadzah Ratna
๐ธ☘️๐ผ๐ธ☘️๐ผ๐ธ☘️๐ผ