Terus semangat belajar dan berbagi ilmu sampai ke liang lahat, demi menjadi Hamba ุงู„ู„ّู‡ُ yang Kaffah.

ODOS - Episiode 328 - 330 : Perintah Berjilbab, Merindukan Mekkah, Berhaji

๐ŸŒผONE DAY ONE SIROH๐ŸŒผ

๐Ÿ’MATERI 328๐Ÿ’


๐ŸŒนPerintah Berjilbab๐ŸŒน

Sahabatku, Islam adalah agama yang sangat menghormati kaum wanita. Sebelum Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam diutus, kebanyakan hubungan kaum wanita dengan kaum laki-laki tidak lebih baik dari hubungan antara hewan betina dengan hewan jantan. Di Arabia dan beberapa tempat lain, kaum wanita biasa mempertontonkan diri untuk memamerkan kecantikan dengan berbagai perhiasannya kepada orang-orang lain selain suaminya. Wanita-wanita seperti itu biasa bertukar pandang dan saling melontarkan kata-kata pujian yang manis dengan kaum lelaki.


Wahyu yang dibawa Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam mengatur hubungan antara wanita dan pria menjadi hubungan yang saling membantu sebagai sesama saudara dengan penuh kasih sayang. Hak dan kewajiban wanita serta laki-laki sama. Hanya saja, dengan cara yang sopan, laki-laki diberi kelebihan dalam beberapa hal. Peristiwa diganggunya wanita muslimah oleh orang Yahudi dan munafik membuat Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam berpikir sungguh-sungguh untuk mencegahnya. Seandainya para Muslimah menutup auratnya, tentu mereka akan lebih dikenal dan terjaga. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam sendiri telah lebih dahulu memberi contoh dengan memerintahkan istri-istrinya mengenakan hijab (tabir) jika ada tamu yang datang ke rumah beliau.

Dalam keadaan ini, turunlah firman Allah,

 "Dan mereka yang mengganggu kaum laki-laki dan wanita yang sudah beriman tanpa ada kesalahan yang mereka perbuat, orang-orang itu sebenarnya telah berbuat kebohongan dan dosa terang-terangan. Wahai nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, putri putri mu dan istri-istri orang beriman, hendaklah mereka itu menutup tubuh dengan jilbab. Dengan demikian, mereka akan lebih mudah dikenal dan karenanya tidak akan diganggu. Sungguh, Allah Maha Pengampun dan Maha Penyayang... (selanjutnya sampai ayat 62)." (QS. Al-Ahzab, 33:58-62)

Setelah itu, turunlah Perintah agar kaum muslimah mengenakan jilbab yang menutup dada,

"Katakanlah kepada wanita-wanita yang beriman supaya mereka menahan penglihatan,memelihara kehormatan,dan tiada menonjolkan perhiasannya (dandanannya) selain yang memang nyata kelihatan.hendaklah mereka menyampaikan tutup itu ke bagian dada,dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya)..."(QS An Nur, 24:30-31)

Jilbab artinya pakaian longgar menutup aurat wanita kecuali wajah dan telapak tangan. Kerudung berarti tudung yang menuntup kepala, leher, dan dada wanita. Hijab adalah tabir atau dinding penutup. Purdah adalah pakaian luar atau tirai berjahit. Cadar adalah penutup wajah sehingga mata saja yang tampak. Islam mewajibkan jilbab dan kerudung. Hijab hukumnya Sunnah,
Purdah atau cadar serta sarung tangan tidak diwajibkan.

Kita lanjutkan besok ya kisahnya.....In syaa Allah๐Ÿ˜Š

๐Ÿ“šKisah diambil dari berbagai sumber siroh nabawiyah "Syaikh Shafiyyur Rahman al Mubarakfurry"๐Ÿ“š

✍️ Editor : Ustadzah Ratna

๐Ÿ’MATERI 328๐Ÿ’

๐ŸŽ‹๐ŸŒท๐ŸŽ‹๐ŸŒท๐ŸŽ‹๐ŸŒท๐ŸŽ‹๐ŸŒท๐ŸŽ‹

-------------------------------------------

๐ŸŒด๐Ÿช๐ŸŒด๐Ÿช๐ŸŒด๐Ÿช๐ŸŒด๐Ÿช

๐Ÿ–คONE DAY ONE SIROH๐Ÿ–ค

▪️MATERI 329▪️


๐Ÿ–ŠMerindukan Mekkah๐Ÿ–Š


Sahabatku tersayang,  dalam tahun-tahun pertama di Madinah itu, beberapa muslimah Muhajirin pun sudah melahirkan. Di antaranya adalah putri Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, Fatimah az-Zahra putra pertama Fatimah bernama Hasan dan yang kedua bernama Husein. Rosulullah Shallallahu Alaihi Wasallam sangat senang bermain dengan kedua judulnya itu.

Suatu ketika, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam memandangi dalam dalam Hasan dan Husain yang sedang berlarian dihadapannya. Anak Anak ini  lahir di perantauan, sama sekali belum mengenal mekkah,  tanah air mereka. Hasan mengejar Husein yang  bersembunyi di dalam kamar. sambil berteriak kegirangan, Husein kabur dan melompat ke punggung kakeknya. Fatimah hendak mencegah perbuatan itu, namun Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam mengisyaratkan agar mereka dibiarkan. Fatimah yang sangat dekat dengan ayahnya itu segera menangkap isyarat lain di mata Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam.

 "Mengapa ayah tampak berduka?" tanya Fatimah lembut. "Bukankah Ayah baru saja membuat kemenangan yang belum pernah dilakukan Suku Arab manapun dengan mengalahkan pasukan Ahzab dan Bani Quraizhah? atau Ayah kini sedang teringat kepada almarhumah Ibuku, Khadijah?"

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam hanya menjawab dengan linangan air mata di kedua pipi beliau. Fatimah tahu yang paling baik ialah membiarkan ayahnya tercinta bermain dengan cucu-cucu sampai dukanya hilang. bersama suaminya, Ali Bin Abi Thalib, Fatimah menarik kesimpulan bahwa duka Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam adalah akibat Kerinduan beliau kepada Mekah, tanah air kaum Muhajirin. apalagi, saat itu adalah buah bulan Dzulhijjah, saat musim haji akan segera tiba.

Akhirnya, Ali Bin Abi Thalib dan Fatimah pun larut ke dalam kedukaan itu. mereka terkenang negeri tempat mereka dibesarkan. Bagaimanakah keadaan Mekkah kini setelah mereka tinggal kan?  Walau kebun-kebun hijau Madinah menyejukkan hati, hamparan kota putih mekkah juga siang malam selalu terindukan.

Sahabatku, semua kaum Muhajirin sangat rindu untuk menunaikan ibadah haji ke Mekah. sebagai penduduk Mekah, mereka juga lah pemilik Rumah Tua Ka'bah yang diberkati. Kini, Quraisy merintangi kaum muslimin pergi berhaji! itu benar-benar tidak adil karena siapa pun bisa berhaji ke Mekah. Dari dahulu, pihak-pihak yang bermusuhan selalu bisa saling bertemu dengan damai di Mekah dalam bulan bulan haji. Apa yang harus dilakukan?


Kita lanjutkan besok ya kisahnya.....In syaa Allah ๐Ÿ˜Š


๐Ÿ““Kisah diambil dari berbagai sumber siroh nabawiyah "Syaikh Shafiyyur Rahman al Mubarakfurry"๐Ÿ““

✍️ Editor : Ustadzah Ratna

▪️MATERI 329▪️

๐ŸŽง๐ŸŽผ๐ŸŽง๐ŸŽผ๐ŸŽง๐ŸŽผ๐ŸŽง๐ŸŽผ๐ŸŽง

--------------------------------------------

๐ŸŒด๐Ÿช๐ŸŒด๐Ÿช๐ŸŒด๐Ÿช๐ŸŒด๐Ÿช

๐ŸŒ•ONE DAY ONE SIROH๐ŸŒ•

⭐️MATERI 330⭐️


๐Ÿ•‹ Berhaji ๐Ÿ•‹

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam mengumumkan bahwa tahun itu kaum muslimin akan berangkat haji ke Mekah. Maka berangkatlah Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam beserta 1400 orang muslim. Semuanya mengenakan pakaian ihram untuk menunjukkan bahwa mereka berniat beribadah,  berperang. Selain pedang di pinggang, tidak ada lagi senjata yang mereka bawa. Kaum muslimin juga membawa 70 unta yang akan disembelih selesai berhaji. Istri Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam yang terundi mengikuti perjalanan ini adalah ummu Salamah.

Namun orang-orang Quraisy sangat khawatir mendengar keberangkatan ini. "Ini pasti tipu muslihat Muhammad agar bisa menyerang kita," seru para pemimpin Mekah.

Maka orang-orang Quraisy mengutus Khalid bin Walid beserta 200 orang pasukan berkuda untuk menghalangi kaum muslimin. Sementara itu di daerah usfan Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam dan rombongannya bertemu dengan seseorang dari bani Kaab.  Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam Bertanya kepadanya tentang keadaan Mekkah.

"Mereka sudah mendengar tentang perjalanan Tuan ini!" sahut orang itu. "Lalu mereka berangkat dengan mengenakan pakaian kulit harimau. Mereka bersumpah bahwa mereka akan menghalangi perjalanan Tuan."

"Oh, kasihan orang Quraisy, " kata Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. "Mereka sudah lumpuh karena peperangan. Apa salahnya kalau mereka membiarkan kami? Kalau aku sampai binasa, itu yang mereka harapkan.

Kalau Allah memberiku kemenangan mereka akan berbondong-bondong masuk Islam. Tetapi mereka pasti akan berperang saat mereka punya kekuatan. Aku akan terus berjuang sampai Allah memberi kemenangan atau leherku ini terpenggal.

Untuk menunjukkan bahwa mereka tidak ingin berperang. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam meminta seorang Pandu untuk memimpin di jalan sulit berliku di pegunungan untuk menghindari pasukan Khalid bin Walid yang sudah menunggu di daerah Kira Al Ghamim.

Rombongan itu berhasil melewati pasukan berkuda musuh dan berhenti di hudaibiyah.

" Ya Rasulullah di lembah ini tidak ada air, tidak cocok untuk tempat berhenti," ujar seorang sahabat

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam mengambil anak panah dan menancapkannya ke dasar sebuah sumur kering. Ketika ditarik memancarlah air yang tiada habisnya.


Kita lanjutkan besok ya kisahnya....In syaa Allah ๐Ÿ˜Š


๐Ÿ“”Kisah diambil dari berbagai sumber siroh nabawiyah "Syaikh Shafiyyur Rahman al Mubarakfurry"๐Ÿ“”

✍️ Editor : Ustadzah Ratna

⭐️MATERI 330⭐️

๐Ÿ’ซ๐ŸŒ™๐Ÿ’ซ๐ŸŒ™๐Ÿ’ซ๐ŸŒ™๐Ÿ’ซ๐ŸŒ™๐Ÿ’ซ

--------------------------------------------------------