Terus semangat belajar dan berbagi ilmu sampai ke liang lahat, demi menjadi Hamba ุงู„ู„ّู‡ُ yang Kaffah.

ODOS - Episiode 310 313 - Bunda Aisyah kehilangan kalung dan difitnah.

๐ŸONE DAY ONE SIROH๐Ÿ

๐Ÿฅ’MATERI 310๐Ÿฅ’


✨Bunda Aisyah Kehilangan Kalung✨

Dalam perjalanan pulang ke Madinah setelah melawan Bani musthaliq inilah, terjadi suatu peristiwa yang mengganggu ketentraman hati Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. Kejadian ini mengenai istri Rasulullah shallallahu alaihi wasallam yang ikut dalam peperangan kali ini yaitu Bunda Aisyah.


 Bunda Aisyah menuturkan sendiri kejadian ini, setelah selesai peperangan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bergegas pulang dan memerintahkan orang-orang agar segera berangkat pada malam hari. Pada saat semua orang sedang berkemas-kemas hendak berangkat aku keluar untuk membuang hajat, kemudian aku kembali hendak bergabung dengan rombongan. Pada saat itu kuraba raba  kalung di leher ku, ternyata sudah tak ada lagi. Aku lalu kembali lagi ke tempat aku mau buang hajat ku tadi, untuk mencari-cari kalung hingga dapat ku temukan kembali.

Pada saat aku sedang mencari-cari kalung, datanglah orang-orang yang bertugas melayani unta tungganganku. Mereka sudah siap segala-galanya, mereka menduga aku telah berada di dalam haudaj (rumah kecil yang terpasang di punggung unta), sebagaimana dalam perjalanan. Oleh sebab itu haudaj mereka angkat,  kemudian diikatkan pada punggung unta. Mereka sama sekali tidak menduga bahwa aku tidak berada di dalam haudaj, karena itu mereka segera memegang tali kekang lalu mulai berangkat!

Ketika aku kembali ke tempat perkemahan tidak ku jumpai seorangpun yang masih tinggal. Semua telah berangkat. Dengan berselimutkan jilbab Aku berbaring di tempat itu. Aku berpikir pada saat mereka mencari-cari aku tentu mereka akan kembali ke tempatku. Demi Allah pada saat aku sedang berbaring tiba-tiba Shafwan bin Mu'atthal lewat. Agaknya ia bertugas di belakang pasukan. Dari kejauhan,  ia melihat bayang-bayang ku. Ia mendekat lalu berdiri di depanku. Ia sudah melihat dan mengenalku sebelum kaum wanita dikenakan wajib berhijab. Ketika melihatku, Ia berucap, "Innalillahiwainnalillahi roojiun! Istri Rasulullah?" Aku pun terbangun oleh ucapannya itu. Aku tetap menutup diriku dengan jilbabku.

"Demi Allah, kami tidak mengucapkan satu kalimat pun dan aku tidak mendengar ucapan dari nya kecuali ucapan innalillahiwainnailaihi roojiun itu. Kemudian dia merendahkan untanya lalu aku menaiki unta itu ia berangkat menuntun unta kendaraan yang aku naiki sampai kami datang ke Nahri Adh Dhahirah tempat pasukan turun beristirahat. Di sinilah mulai tersiar fitnah tentang diriku. Fitnah ini bersumber dari mulut Abdullah bin Ubay Bin Salul."


Kita lanjutkan besok ya kisahnya.....In syaa Allah๐Ÿ˜Š

✅kisah diambil dari berbagai sumber siroh nabawiyah "Syaikh Shafiyyur Rahman al Mubarakfurry"๐Ÿ“—

✍️ Editor : Ustadzah Ratna

๐Ÿฅ’MATERI 310๐Ÿฅ’

๐ŸŒฟ๐Ÿฅ๐ŸŒฟ๐Ÿฅ๐ŸŒฟ๐Ÿฅ๐ŸŒฟ๐Ÿฅ๐ŸŒฟ

-------------------------------------------------

CHANNEL MUTE, [30.05.17 05:23]
๐ŸŒด๐Ÿช๐ŸŒด๐Ÿช๐ŸŒด๐Ÿช๐ŸŒด๐Ÿช

๐ŸŒณONE DAY ONE SIROH๐ŸŒณ

๐ŸMATERI 302๐Ÿ


๐ŸŒพKetentraman๐ŸŒพ

Tanah-tanah milik Bani nadhir bukanlah tanah harta rampasan perang yang bisa dibagikan, melainkan menjadi milik Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. Pembagian tanah itu diserahkan sepenuhnya kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam. Setelah menyisihkan hak kaum fakir dan miskin beliau membagi-bagikan tanah itu untuk kaum Muhajirin yang hidup menumpang dan tidak mempunyai tanah garapan. Dengan demikian kaum Muhajirin kini bisa mandiri tanpa harus lagi menggantungkan bantuan kepada kaum Anshor. Hanya ada dua orang Anshor yang mendapat pembagian tanah ini, abu dujana dan Sahl bin hunaif. Ia memang sudah terdaftar sebagai orang-orang miskin.

Sampai sebelum Bani nadhir terusir sekretaris Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam adalah seorang Yahudi. Pengangkatan orang Yahudi ini bertujuan untuk memudahkan penulisan dan pengiriman surat dalam bahasa Ibrani dan asiria. Namun setelah orang-orang Yahudi pergi, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam khawatir apabila jabatan penting itu ada di tangan orang orang diluar Islam. Karena itulah beliau memilih Zaid Bin Tsabit seorang pemuda cerdas untuk menjadi sekretaris beliau.

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam menugasi Zaid Bin Tsabit mempelajari kedua bahasa itu. Zaid Bin Tsabit inilah yang mengumpulkan Al Quran pada masa Khalifah Abu Bakar dan dia pula yang kembali mengawasi pengumpulan al-quran pada masa Khalifah Usman bin Affan.

Suasana Madinah pun menjadi tentram setelah Bani nadhir dikeluarkan. Hati mereka semua lega dengan suasana yang begitu tenang tentram dan aman. Al Muhajirin kini dapat hidup mandiri berkat tanah tanah yang dibagikan dan itu membuat orang-orang Anshor turut bergembira.

Namun peristiwa Perang Uhud sudah hampir setahun berlalu, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam teringat ancaman Abu Sufyan yang diucapkan ketika Perang Uhud berakhir, "Yang sekarang ini untuk peristiwa Perang Badar. Sampai jumpa tahun depan.

Kata-kata itu adalah tantangan untuk bertempur lagi di lembah badar. Rosululloh solallohu alaihi wasallam mewaspadai apa yang akan dilakukan orang-orang Quraisy. Kekhawatiran beliau ternyata benar-benar terjadi karena tidak lama kemudian, tibalah seorang utusan Quraisy dan membawa sebuah pesan

Kita lanjutkan besok ya kisahnya.....In syaa Allah๐Ÿ˜Š

๐Ÿ“—Kisah diambil dari berbagai sumber siroh nabawiyah "Syaikh Shafiyyur Rahman al Mubarakfurry"๐Ÿ“—

✍️ Editor : Ustadzah Ratna

๐ŸMATERI 302๐Ÿ

๐Ÿฅ๐Ÿฅ‘๐Ÿฅ๐Ÿฅ‘๐Ÿฅ๐Ÿฅ‘๐Ÿฅ๐Ÿฅ‘๐Ÿฅ

CHANNEL MUTE, [01.06.17 00:24]
๐ŸŒด๐Ÿช๐ŸŒด๐Ÿช๐ŸŒด๐Ÿช๐ŸŒด๐Ÿช

๐ŸตONE DAY ONE SIROH๐Ÿต

✏️MATERI 304✏️


๐Ÿ†Kemenangan๐Ÿ†

Pasukan Quraisy sudah berjalan selama 2 hari dan tiba di Zahran dan bermalam di Majannah, sebuah pangkalan air di daerah itu. Namun hati Abu Sufyan semakin berat. Ia memikirkan lagi akibat perperangan dengan kaum muslimin. Ketakutan membayangi hatinya. Puncaknya Abu Sufyan berusaha mencari alasan untuk pulang.

Abu Sufyan berkata kepada teman-temannya, "Saudara-saudara Quraisy, sebenarnya yang cocok buat kita hanyalah dalam musim subur, sedang sekarang kita dalam musim kering. Saya sendiri mau kembali pulang, maka dari itu pulang sajalah kamu sekalian."

Tidak ada yang menentang pendapat itu karena semua prajurit Mekah juga dilanda ketakutan yang sama. Akhirnya pasukan Quraisy pun kembali pulang sementara itu rasulullah shallallahu alaihi wasallam dan kaum muslimin terus-menerus menantikan mereka selama 8 hari. Kesempatan itu digunakan kaum muslimin untuk berdagang. Perdagangan itu menghasilkan keuntungan yang banyak. Kaum muslimin pun kembali ke Madinah dengan gembira, karena karena Allah yang demikian besar.

"Berita mengejutkan, saudara-saudara!" seru seorang Arab pedalaman kepada orang-orang di sukunya. "Orang-orang Quraisy mengundurkan diri sebelum bertempur, sementara Muhammad dan para sahabatnya menunggu mereka di badar selama berhari-hari!"

Temannya berdiri dan meludah ke tanah, "Pengecut!" Padahal mereka telah memukul Muhammad di Uhud! Jika terus begini, kesudahan orang-orang Mekkah sudah dapat diramalkan dari sekarang!"

Dengan demikian, Perang Badar terakhir itu benar-benar telah menghapus kemenangan Quraisy pada perang uhud. Tindakan pengecut Quraisy yang menarik diri sebelum tiba di tempat pertempuran telah membuat nama mereka tercemar melebihi ketika mereka kalah pada Perang Badar pertama.

Sementara itu walaupun pasukannya hanya mendapatkan kemenangan. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam tetap waspada. Terbukti, tidak lama setelah itu terdengar berita bahwa pasukan Bani Ghafatan dari Najd tengah berkumpul untuk menyerang Madinah dalam jumlah yang sangat besar.

Kita lanjutkan besok ya kisahnya.....In syaa Allah๐Ÿ˜Š

๐Ÿ“™Kisah diambil dari berbagai sumber siroh nabawiyah "Syaikh Shafiyyur Rahman al Mubarakfurry"๐Ÿ“™

✍️ Editor : Ustadzah Ratna

✏️MATERI 304✏️

๐Ÿ”ถ๐Ÿ”ธ๐Ÿ”ถ๐Ÿ”ธ๐Ÿ”ถ๐Ÿ”ธ๐Ÿ”ถ๐Ÿ”ธ๐Ÿ”ถ

CHANNEL MUTE, [07.06.17 20:54]
๐Ÿช๐ŸŒด๐Ÿช๐ŸŒด๐Ÿช๐ŸŒด๐Ÿช๐ŸŒด

๐Ÿš†ONE DAY ONE SIROH๐Ÿš†

๐Ÿš™MATERI 311๐Ÿš™


๐Ÿš‘Bunda Aisyah Jatuh Sakit๐Ÿš‘

"Lihat Mengapa istri Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam berjalan bersama orang yang bukan muhrimnya?" seru Abdullah bin Ubay. Mungkinkah mereka ternyata saling menyukai?"

Beberapa orang muslim termakan oleh hasutan ini sehingga berita bohong itu tersiar dengan cepat. Kali ini, bukan saja oleh Abdullah bin Ubay, tetapi juga diperkuat oleh orang-orang lain. Bunda Aisyah sendiri tidak mengetahui adanya berita bohong itu karena beliau jatuh sakit begitu tiba di Madinah.

Bunda Aisyah menuturkan, "Setibanya di Madinah, kesehatanku terganggu selama sebulan. Saat itu rupanya orang-orang sudah banyak mendesah desuskan berita bohong itu, sedangkan aku belum mendengar sesuatu mengenainya. Hanya saja, aku tidak melihat kelembutan dari Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam yang biasa ku rasakan ketika aku sakit. Beliau hanya masuk lalu mengucapkan salam dan bertanya "Bagaimana keadaanmu?"

Setelah agak sehat, aku keluar pada suatu malam bersama ummy masthah untuk membuang hajat. Waktu itu kami belum membuat kakus. Pada saat kami pulang tiba-tiba kaki ummu masthah terantuk hingga kesakitan dan terlontar ucapan dari mulutnya, "Celaka si masthah!"

"Iapun kutegur, " Alangkah buruknya ucapanmu itu mengenai seseorang dari kaum Muhajirin yang turut serta dalam Perang Badar!"

Ummu masthah bertanya, "Apakah anda tidak mendengar apa yang dikatakannya?"

"Ia kemudian menceritakan kepadaku berita bohong yang tersiar sehingga sakitku bertambah parah....
Malam itu aku menangis hingga pagi. Air mataku terus menetes dan aku tak dapat tidur."

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam meminta pendapat para sahabatnya tentang bunda Aisyah

"Wahai Rasulullah, Para istrimu adalah keluargamu kami tidak mengetahui tentang mereka kecuali kebaikan," jawab para sahabat.

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam memanggil Bariroh pelayan perempuan bunda Aisyah. Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam bertanya, "Apakah kamu melihat sesuatu yang mencurigakan dari Aisyah?"

Barirah berkata, "bahwa ia tidak mengetahui Bunda Aisyah kecuali bahwa Bunda Aisyah adalah orang yang sangat baik akhirnya Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam berdiri di atas mimbar apa yang akan beliau katakan kepada orang banyak?


Kita lanjutkan besok ya kisahnya.....In syaa Allah๐Ÿ˜Š



๐Ÿš™MATERI 311๐Ÿš™

✈️☁️✈️☁️✈️☁️✈️☁️✈️

------------------------------------------------------

๐ŸŒด๐Ÿช๐ŸŒด๐Ÿช๐ŸŒด๐Ÿช๐ŸŒด๐Ÿช

๐Ÿ”ถONE DAY ONE SIROH๐Ÿ”ถ

✏️MATERI 312✏️


๐Ÿ”ธRasulullah pun Terganggu๐Ÿ”ธ

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam bersabda, "Wahai kaum muslimin siapa yang akan membela ku dari laki-laki yang telah menyakiti keluargaku (dengan menyebarkan berita bohong)? Demi Allah, aku tidak mengetahui dari keluargaku kecuali yang baik. Sesungguhnya mereka orang-orang yang menyebarkan berita bohong itu telah menyebut nama seorang laki-laki (shofwan) yang aku tidak mengenal yaitu kecuali sebagai orang yang baik."

Berita bohong tersebut telah menyakiti hati Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam dan keluarganya. Kemudian Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam datang mengunjungi Bunda Aisyah yang saat itu memang sedang  dirawat di rumah orang tuanya.

Bunda Aisyah menuturkan, Kemudian Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam datang ke rumahku. Saat itu Ayah Ibuku berada di rumah. Ayah Ibuku menyangka bahwa tangisku telah menghancurluluhkan hatiku. Sejak tersiar berita bohong itu, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam tidak pernah duduk di sisiku. Selama sebulan dia tidak mendapatkan wahyu tentang diriku. Ketika duduk Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam membaca puji syukur ke hadirat Allah Subhanahu Wa Ta'ala lalu bersabda, "Ya Aisyah aku telah mendengar mengenai apa yang dibicarakan orang tentang dirimu. Jika engkau tidak bersalah Allah Subhanahu Wa Ta'ala pasti akan membebaskan dirimu.Jika engkau telah melakukan dosa minta ampun kepada Allah Subhanahu wa ta'ala dan bertobatlah kepada Nya."

Selesai Rasulullah Sallallahu Alaihi Wa salam mengucapkan itu, tanpa kurasakan, air mataku bertambah bercucuran. Kemudian aku katakan kepada Ayahku, "Ayah, berilah jawaban kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam mengenai diriku."

Ayahku menjawab, "Demi Allah aku tidak tahu bagaimana harus menjawab."

Aku katakan pula kepada Ibuku, :Ibuku berilah jawaban mengenai diriku?

Dia pun menjawab, Demi Allah aku tidak tahu bagaimana harus menjawab."

Lalu aku berkata, "Demi Allah Sesungguhnya kalian telah mendengarkan itu,  sehingga kalian telah membenarkannya. Jika aku katakan kepada kalian bahwa aku tidak bersalah, Allah Maha Mengetahui bahwa aku tidak bersalah. Pasti kalian akan membenarkan aku. Demi Allah aku tidak menemukan perumpamaan untuk diriku dan kalian kecuali sebagaimana yang dikatakan oleh Nabi Yusuf Alaihissalam, "Sebaiknya aku bersabar kepada Allah sajalah aku mohon pertolongan atas apa yang kalian lukiskan."

Air mata Abu Bakar pun berlinang ketika putrinya difitnah. Dia berkata, "Demi Allah belum pernah disebut-sebut ada persoalan semacam ini pada masa jahiliyah, padahal ketika itu orang tidak menyembah Allah. Tetapi sekarang pada masa memancarkan sinar Kemuliaan Islam orang-orang mengabarkan berita bohong seperti ini kepada keluarga kita!"


Kita lanjutkan besok ya kisahnya.....In syaa Allah๐Ÿ˜Š


๐Ÿ“™Kisah diambil dari berbagai sumber siroh nabawiyah "Syaikh Shafiyyur Rahman al Mubarakfurry"๐Ÿ“™


✏️MATERI 312✏️

✍️ Editor : Ustadzah Ratna

๐Ÿ•ฏ๐Ÿ’ก๐Ÿ•ฏ๐Ÿ’ก๐Ÿ•ฏ๐Ÿ’ก๐Ÿ•ฏ๐Ÿ’ก๐Ÿ•ฏ

-------------------------------------------
CHANNEL MUTE, [30.05.17 05:23]
๐ŸŒด๐Ÿช๐ŸŒด๐Ÿช๐ŸŒด๐Ÿช๐ŸŒด๐Ÿช

๐ŸŒณONE DAY ONE SIROH๐ŸŒณ

๐ŸMATERI 302๐Ÿ


๐ŸŒพKetentraman๐ŸŒพ

Tanah-tanah milik Bani nadhir bukanlah tanah harta rampasan perang yang bisa dibagikan, melainkan menjadi milik Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. Pembagian tanah itu diserahkan sepenuhnya kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam. Setelah menyisihkan hak kaum fakir dan miskin beliau membagi-bagikan tanah itu untuk kaum Muhajirin yang hidup menumpang dan tidak mempunyai tanah garapan. Dengan demikian kaum Muhajirin kini bisa mandiri tanpa harus lagi menggantungkan bantuan kepada kaum Anshor. Hanya ada dua orang Anshor yang mendapat pembagian tanah ini, abu dujana dan Sahl bin hunaif. Ia memang sudah terdaftar sebagai orang-orang miskin.

Sampai sebelum Bani nadhir terusir sekretaris Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam adalah seorang Yahudi. Pengangkatan orang Yahudi ini bertujuan untuk memudahkan penulisan dan pengiriman surat dalam bahasa Ibrani dan asiria. Namun setelah orang-orang Yahudi pergi, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam khawatir apabila jabatan penting itu ada di tangan orang orang diluar Islam. Karena itulah beliau memilih Zaid Bin Tsabit seorang pemuda cerdas untuk menjadi sekretaris beliau.

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam menugasi Zaid Bin Tsabit mempelajari kedua bahasa itu. Zaid Bin Tsabit inilah yang mengumpulkan Al Quran pada masa Khalifah Abu Bakar dan dia pula yang kembali mengawasi pengumpulan al-quran pada masa Khalifah Usman bin Affan.

Suasana Madinah pun menjadi tentram setelah Bani nadhir dikeluarkan. Hati mereka semua lega dengan suasana yang begitu tenang tentram dan aman. Al Muhajirin kini dapat hidup mandiri berkat tanah tanah yang dibagikan dan itu membuat orang-orang Anshor turut bergembira.

Namun peristiwa Perang Uhud sudah hampir setahun berlalu, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam teringat ancaman Abu Sufyan yang diucapkan ketika Perang Uhud berakhir, "Yang sekarang ini untuk peristiwa Perang Badar. Sampai jumpa tahun depan.

Kata-kata itu adalah tantangan untuk bertempur lagi di lembah badar. Rosululloh solallohu alaihi wasallam mewaspadai apa yang akan dilakukan orang-orang Quraisy. Kekhawatiran beliau ternyata benar-benar terjadi karena tidak lama kemudian, tibalah seorang utusan Quraisy dan membawa sebuah pesan

Kita lanjutkan besok ya kisahnya.....In syaa Allah๐Ÿ˜Š

๐Ÿ“—Kisah diambil dari berbagai sumber siroh nabawiyah "Syaikh Shafiyyur Rahman al Mubarakfurry"๐Ÿ“—

✍️ Editor : Ustadzah Ratna

๐ŸMATERI 302๐Ÿ

๐Ÿฅ๐Ÿฅ‘๐Ÿฅ๐Ÿฅ‘๐Ÿฅ๐Ÿฅ‘๐Ÿฅ๐Ÿฅ‘๐Ÿฅ

CHANNEL MUTE, [01.06.17 00:24]
๐ŸŒด๐Ÿช๐ŸŒด๐Ÿช๐ŸŒด๐Ÿช๐ŸŒด๐Ÿช

๐ŸตONE DAY ONE SIROH๐Ÿต

✏️MATERI 304✏️


๐Ÿ†Kemenangan๐Ÿ†

Pasukan Quraisy sudah berjalan selama 2 hari dan tiba di Zahran dan bermalam di Majannah, sebuah pangkalan air di daerah itu. Namun hati Abu Sufyan semakin berat. Ia memikirkan lagi akibat perperangan dengan kaum muslimin. Ketakutan membayangi hatinya. Puncaknya Abu Sufyan berusaha mencari alasan untuk pulang.

Abu Sufyan berkata kepada teman-temannya, "Saudara-saudara Quraisy, sebenarnya yang cocok buat kita hanyalah dalam musim subur, sedang sekarang kita dalam musim kering. Saya sendiri mau kembali pulang, maka dari itu pulang sajalah kamu sekalian."

Tidak ada yang menentang pendapat itu karena semua prajurit Mekah juga dilanda ketakutan yang sama. Akhirnya pasukan Quraisy pun kembali pulang sementara itu rasulullah shallallahu alaihi wasallam dan kaum muslimin terus-menerus menantikan mereka selama 8 hari. Kesempatan itu digunakan kaum muslimin untuk berdagang. Perdagangan itu menghasilkan keuntungan yang banyak. Kaum muslimin pun kembali ke Madinah dengan gembira, karena karena Allah yang demikian besar.

"Berita mengejutkan, saudara-saudara!" seru seorang Arab pedalaman kepada orang-orang di sukunya. "Orang-orang Quraisy mengundurkan diri sebelum bertempur, sementara Muhammad dan para sahabatnya menunggu mereka di badar selama berhari-hari!"

Temannya berdiri dan meludah ke tanah, "Pengecut!" Padahal mereka telah memukul Muhammad di Uhud! Jika terus begini, kesudahan orang-orang Mekkah sudah dapat diramalkan dari sekarang!"

Dengan demikian, Perang Badar terakhir itu benar-benar telah menghapus kemenangan Quraisy pada perang uhud. Tindakan pengecut Quraisy yang menarik diri sebelum tiba di tempat pertempuran telah membuat nama mereka tercemar melebihi ketika mereka kalah pada Perang Badar pertama.

Sementara itu walaupun pasukannya hanya mendapatkan kemenangan. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam tetap waspada. Terbukti, tidak lama setelah itu terdengar berita bahwa pasukan Bani Ghafatan dari Najd tengah berkumpul untuk menyerang Madinah dalam jumlah yang sangat besar.

Kita lanjutkan besok ya kisahnya.....In syaa Allah๐Ÿ˜Š

๐Ÿ“™Kisah diambil dari berbagai sumber siroh nabawiyah "Syaikh Shafiyyur Rahman al Mubarakfurry"๐Ÿ“™

✍️ Editor : Ustadzah Ratna

✏️MATERI 304✏️

๐Ÿ”ถ๐Ÿ”ธ๐Ÿ”ถ๐Ÿ”ธ๐Ÿ”ถ๐Ÿ”ธ๐Ÿ”ถ๐Ÿ”ธ๐Ÿ”ถ

CHANNEL MUTE, [10.06.17 06:10]
๐ŸŒด๐Ÿช๐ŸŒด๐Ÿช๐ŸŒด๐Ÿช๐ŸŒด๐Ÿช

⚜️ONE DAY ONE SIROH⚜️

๐ŸMATERI 313๐Ÿ


๐Ÿ–ŒFirman Allah๐Ÿ–Œ

Setelah itu bunda Aisyah berbaring di atas tempat tidur ia dalam keadaan lemah. Saat itu mendadak Rasulullah Shallallahu alaihi salam juga terkulai lemah karena Allah Subhanahu Wa Ta'ala sedang menurunkan firmannya Keringat beliau bercucuran karena beratnya Wahyu yang diturunkan,

"Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah dari golongan kamu juga. Janganlah kamu kira bahwa berita bohong itu buruk bagi kamu bahkan ia adalah baik bagi kamu. Tiap-tiap seseorang dari mereka mendapat balasan dari dosa yang dikerjakannya. Dan siapa di antara mereka yang mengambil bagian yang terbesar dalam penyiaran berita bohong itu baginya azab yang besar ...... sampai  ayat 21 (Quran surat An Nur 24 (11 -21))

Setelah menerima wahyu Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam memandang Bunda Aisyah dengan tersenyum sambil bersabda,  "Bergembiralah, ya Aisyah Sesungguhnya Allah telah membebaskan kamu."

Ibu bunda Aisyah berkata,  "Berdiri dan berterimakasihlah kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam.

Bunda Aisyah menjawab, "Tidak. demi Allah aku tidak akan berterima kasih kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, Sebab aku tidak akan memuji siapapun kecuali Allah. Karena dialah yang menurunkan pembebasanku."

Sebelum peristiwa itu Abu Bakar membiayai Masthah karena kekerabatannya dan kemiskinannya. Namun setelah peristiwa itu Abu Bakar berkata, "Demi Allah saya tidak akan membayarnya lagi karena ucapannya kepada Aisyah."

Allah subhanahu wa ta'ala berfirman

"Dan janganlah orang-orang yang mempunyai kelebihan dan kelapangan diantara kamu bersumpah bahwa mereka tidak akan memberi bantuan kepada kaum kerabatnya. Orang-orang yang miskin dan orang-orang yang berhijrah pada jalan Allah. dan hendaknya mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu  tidak ingin bahwa Allah mengampunimu? Dan Allah adalah Maha pengampun lagi Maha penyayang (Quran surat An Nur ayat 22)

Mendengar firman ini Abu Bakar berkata, "Demi Allah sungguh aku ingin mendapat ampunan Allah."

Setelah itu ia kembali membiayai Masthah. Sementara itu Rasulullah Shallallahu Alaihi Salam segera  membacakan firman Allah itu kepada kaum muslimin. Para penyebar fitnah yaitu Masthah bin Utsatsah,  Hasan bin Tsabit dan Hamnah binti jahsy. Dihukum hadd (didera) sebanyak 80 kali cambukan.


Kita lanjutkan besok ya kisahnya.....In syaa Allah๐Ÿ˜Š

๐Ÿ“šKisah diambil dari berbagai sumber siroh nabawiyah "Syaikh Shafiyyur Rahman al Mubarakfurry"๐Ÿ“š

✍️ Editor : Ustadzah Ratna

๐ŸMATERI 313๐Ÿ

๐Ÿž๐ŸŒณ๐Ÿž๐ŸŒณ๐Ÿž๐ŸŒณ๐Ÿž๐ŸŒณ๐Ÿž