Terus semangat belajar dan berbagi ilmu sampai ke liang lahat, demi menjadi Hamba اللّهُ yang Kaffah.

ODOS - Episiode 306 - 309 = 🎯Bani Musthaliq🎯 📜Surat Al Munafiqun📜

🎈ONE DAY ONE SIROH🎈

✒️MATERI 306✒️


🎯Bani Musthaliq🎯

Setelah kemenangan pada Perang Badar kedua Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam memerintahkan para penyair muslim untuk menyebarkan syiar Islam tentang kemenangan dan kegagalan pasukan Muslim. Tidak hanya sampai disitu para penyair itu juga menjelek-jelekkan Abu Sufyan dan pasukannya.

Hal itu tidak dibiarkan oleh sekutu Quraisy yang paling kuat yaitu Bani musthaliq. Bani musthaliq adalah penguasa perdagangan. Mereka mempunyai banyak harta dan budak-budak kulit hitam, selain ini mereka membiarkan orang-orang Quraisy menjadi pemimpin mereka karena orang-orang Quraisy lah yang tinggal di dekat Kakbah tempat patung patung Tuhan mereka diletakkan.

 Bani musthaliq mengutus para penyair menemui Abu Sufyan untuk menghibur pemimpin Quraisy itu. Para penyair melantunkan kata-kata cacian bagi Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam dan para sahabatnya. Al Haris pemimpin Bani musthaliq juga mengajak suku-suku di sekitar Bani musthaliq untuk berkumpul menyusun pasukan. Semua suku yang mendukungnya adalah mereka yang bertempat tinggal di tepi laut merah.

Selanjutnya Bani musthaliq maju sebagai komandan perang Pasukan gabungan itu. Bendera kini diserahkan orang Quraisy kepada Al Haris. Dari kemampuan tempur Al Haris memang lebih pantas menjadi Panglima dibandingkan Abu Sufyan. Di bawah kepemimpinannya semua persiapan pasukan di lakukan dengan sungguh-sungguh.

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam mengetahui bahwa pasukan ini akan menyerang Madinah, maka Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam pergi meninjau wilayah musuh untuk mengetahui tempat terbaik bagi kaum muslimin apabila harus bertempur. Setelah mengadakan musyawarah dengan para sahabatnya, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam memutuskan untuk menyambut pasukan musuh. Yang menakjubkan adalah cara Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam menjinakkan hati Abdullah bin Ubay yang sebenarnya sangat membenci kaum muslimin. Abdullah bin Ubay ditugasi pemimpin pasukan Anshor dari suku Khazraj.

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam kemudian mengundi diantara istri-istrinya, Siapakah di antara mereka yang akan diajak mengikuti pertempuran. Ternyata nama bunda Aisyah ini keluar. Maka Bunda Aisyah bisa dinaikkan ke unta yang khusus disediakan untuk beliau.

Bagaimanakah kemudian jalannya pertempuran? Apakah pasukan pimpinan Al Haris yang pemberani ini mampu melawan pasukan muslim?

Penyair berperan penting dalam Perang urat syaraf. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam pernah berkata kepada Hasan bin Tsabit seorang penyair. "Wahai Hasan, engkau  berjuang melawan orang kafir dan Jibril selalu bersamamu. Ketika sahabatku bertempur menggunakan senjata,  engkau bertempur dengan kata-katamu.

Kita lanjutkan besok ya kisahnya....In syaa Allah😊

📓Kisah diambil dari berbagai sumber siroh nabawiyah "Syaikh Shafiyyur Rahman al Mubarakfurry"📓

✍️ Editor : Ustadzah Ratna

✒️MATERI 306✒️

🚪🗝🚪🗝🚪🗝🚪🗝🚪

----------------------------------------------

CHANNEL MUTE, [30.05.17 05:23]
🌴🐪🌴🐪🌴🐪🌴🐪

🌳ONE DAY ONE SIROH🌳

🍏MATERI 302🍏


🌾Ketentraman🌾

Tanah-tanah milik Bani nadhir bukanlah tanah harta rampasan perang yang bisa dibagikan, melainkan menjadi milik Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. Pembagian tanah itu diserahkan sepenuhnya kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam. Setelah menyisihkan hak kaum fakir dan miskin beliau membagi-bagikan tanah itu untuk kaum Muhajirin yang hidup menumpang dan tidak mempunyai tanah garapan. Dengan demikian kaum Muhajirin kini bisa mandiri tanpa harus lagi menggantungkan bantuan kepada kaum Anshor. Hanya ada dua orang Anshor yang mendapat pembagian tanah ini, abu dujana dan Sahl bin hunaif. Ia memang sudah terdaftar sebagai orang-orang miskin.

Sampai sebelum Bani nadhir terusir sekretaris Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam adalah seorang Yahudi. Pengangkatan orang Yahudi ini bertujuan untuk memudahkan penulisan dan pengiriman surat dalam bahasa Ibrani dan asiria. Namun setelah orang-orang Yahudi pergi, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam khawatir apabila jabatan penting itu ada di tangan orang orang diluar Islam. Karena itulah beliau memilih Zaid Bin Tsabit seorang pemuda cerdas untuk menjadi sekretaris beliau.

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam menugasi Zaid Bin Tsabit mempelajari kedua bahasa itu. Zaid Bin Tsabit inilah yang mengumpulkan Al Quran pada masa Khalifah Abu Bakar dan dia pula yang kembali mengawasi pengumpulan al-quran pada masa Khalifah Usman bin Affan.

Suasana Madinah pun menjadi tentram setelah Bani nadhir dikeluarkan. Hati mereka semua lega dengan suasana yang begitu tenang tentram dan aman. Al Muhajirin kini dapat hidup mandiri berkat tanah tanah yang dibagikan dan itu membuat orang-orang Anshor turut bergembira.

Namun peristiwa Perang Uhud sudah hampir setahun berlalu, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam teringat ancaman Abu Sufyan yang diucapkan ketika Perang Uhud berakhir, "Yang sekarang ini untuk peristiwa Perang Badar. Sampai jumpa tahun depan.

Kata-kata itu adalah tantangan untuk bertempur lagi di lembah badar. Rosululloh solallohu alaihi wasallam mewaspadai apa yang akan dilakukan orang-orang Quraisy. Kekhawatiran beliau ternyata benar-benar terjadi karena tidak lama kemudian, tibalah seorang utusan Quraisy dan membawa sebuah pesan

Kita lanjutkan besok ya kisahnya.....In syaa Allah😊

📗Kisah diambil dari berbagai sumber siroh nabawiyah "Syaikh Shafiyyur Rahman al Mubarakfurry"📗

✍️ Editor : Ustadzah Ratna

🍏MATERI 302🍏

🥝🥑🥝🥑🥝🥑🥝🥑🥝

CHANNEL MUTE, [01.06.17 00:24]
🌴🐪🌴🐪🌴🐪🌴🐪

🏵ONE DAY ONE SIROH🏵

✏️MATERI 304✏️


🏆Kemenangan🏆

Pasukan Quraisy sudah berjalan selama 2 hari dan tiba di Zahran dan bermalam di Majannah, sebuah pangkalan air di daerah itu. Namun hati Abu Sufyan semakin berat. Ia memikirkan lagi akibat perperangan dengan kaum muslimin. Ketakutan membayangi hatinya. Puncaknya Abu Sufyan berusaha mencari alasan untuk pulang.

Abu Sufyan berkata kepada teman-temannya, "Saudara-saudara Quraisy, sebenarnya yang cocok buat kita hanyalah dalam musim subur, sedang sekarang kita dalam musim kering. Saya sendiri mau kembali pulang, maka dari itu pulang sajalah kamu sekalian."

Tidak ada yang menentang pendapat itu karena semua prajurit Mekah juga dilanda ketakutan yang sama. Akhirnya pasukan Quraisy pun kembali pulang sementara itu rasulullah shallallahu alaihi wasallam dan kaum muslimin terus-menerus menantikan mereka selama 8 hari. Kesempatan itu digunakan kaum muslimin untuk berdagang. Perdagangan itu menghasilkan keuntungan yang banyak. Kaum muslimin pun kembali ke Madinah dengan gembira, karena karena Allah yang demikian besar.

"Berita mengejutkan, saudara-saudara!" seru seorang Arab pedalaman kepada orang-orang di sukunya. "Orang-orang Quraisy mengundurkan diri sebelum bertempur, sementara Muhammad dan para sahabatnya menunggu mereka di badar selama berhari-hari!"

Temannya berdiri dan meludah ke tanah, "Pengecut!" Padahal mereka telah memukul Muhammad di Uhud! Jika terus begini, kesudahan orang-orang Mekkah sudah dapat diramalkan dari sekarang!"

Dengan demikian, Perang Badar terakhir itu benar-benar telah menghapus kemenangan Quraisy pada perang uhud. Tindakan pengecut Quraisy yang menarik diri sebelum tiba di tempat pertempuran telah membuat nama mereka tercemar melebihi ketika mereka kalah pada Perang Badar pertama.

Sementara itu walaupun pasukannya hanya mendapatkan kemenangan. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam tetap waspada. Terbukti, tidak lama setelah itu terdengar berita bahwa pasukan Bani Ghafatan dari Najd tengah berkumpul untuk menyerang Madinah dalam jumlah yang sangat besar.

Kita lanjutkan besok ya kisahnya.....In syaa Allah😊

📙Kisah diambil dari berbagai sumber siroh nabawiyah "Syaikh Shafiyyur Rahman al Mubarakfurry"📙

✍️ Editor : Ustadzah Ratna

✏️MATERI 304✏️

🔶🔸🔶🔸🔶🔸🔶🔸🔶

CHANNEL MUTE, [03.06.17 22:30]
🐪🌴🐪🌴🐪🌴🐪🌴

🐥ONE DAY ONE SIROH🐥

🐯MATERI 307🐯


🌼Juwairiyah binti Harits🌼

1500 pasukan muslim diperintahkan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam untuk bergerak dengan cepat sehingga musuh kesulitan mengetahui dimana pasukan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam berada.  Kemudian di sebuah tempat yang memang sudah ditetapkan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam saat meninjau musuh, pasukan muslim menyerang dengan kecepatan kilat. Pertempuran itu terjadi di Medan terbuka. Hujan panah pasukan muslim membuat musuh tercerai-berai dari jarak jauh sehingga begitu pasukan utama muslim tiba, dengan mudah mereka menghasilkan  barisan yang kocar-kacir itu.

Pada akhir pertempuran 200 orang prajurit Bani musthaliq tertawan. Sejumlah harta berupa unta kuda dan barang-barang lain dapat direbut. Al Haris komandan tertinggi musuh, jatuh tersungkur dihantam panah. Putrinya ikut menjadi tawanan.

Para tawanan dan harta dibagi-bagikan kepada pasukan. Putri Al Haris bernama Barrah menjadi bagian seorang muslim yang miskin. Muslim ini menghendaki keluarga Barrah menebusnya dengan harta. Namun Barrah sudah tidak mempunyai apa-apa lagi. Karena itu, Barrah menemui Rasulullah Shallallahu alaihi salam dan mengadu, "Saya adalah Putih Al Haris pemimpin Bani musthaliq. Lelaki yang menawan saya lebih menginginkan harta daripada menjadikan saya istri atau budaknya bantulah saya untuk memerdekakan diri saya.

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam berpikir dalam dalam. Apabila Barrah dibebaskan dan kembali ke tengah kaumnya, ia sangat mungkin akan membangkitkan kaumnya untuk membalas kekalahan mereka. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam mengetahui dari wajah Barrah yang matanya memancarkan kecerdasan dan keberanian bahwa ia bukan gadis biasa. Dia kan mampu menerjang berbagai rintangan.

" Apa kamu mau jalan keluar yang lebih baik dari itu?" tanya Rasulullah.

" Apa itu?"

"Aku akan membayar uang tebusan mu, lalu akan menikahimu."

Barras setuju dan ia masuk Islam. Setelah menjadi istri Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, namanya menjadi juwairiyah. Kini Bani musthaliq sekutu dekat orang quraisy, menjadi sekutu dekat Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam berkat pernikahan ini. Mereka merasa terhormat tuan putrinya menjadi istri Rasulullah. Setelah itu, banyaklah kaum Bani musthaliq yang memeluk Islam. Subhanallah.

Kita lanjutkan besok ya kisahnya.....In syaa Allah😊

📔Kisah diambil dari berbagai sumber siroh nabawiyah "Syaikh Shafiyyur Rahman al Mubarakfurry"📔

✍️ Editor : Ustadzah Ratna

🐯MATERI 307🐯

🐝🌻🐝🌻🐝🌻🐝🌻🐝

---------------------------------------------------

CHANNEL MUTE, [30.05.17 05:23]
🌴🐪🌴🐪🌴🐪🌴🐪

🌳ONE DAY ONE SIROH🌳

🍏MATERI 302🍏


🌾Ketentraman🌾

Tanah-tanah milik Bani nadhir bukanlah tanah harta rampasan perang yang bisa dibagikan, melainkan menjadi milik Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. Pembagian tanah itu diserahkan sepenuhnya kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam. Setelah menyisihkan hak kaum fakir dan miskin beliau membagi-bagikan tanah itu untuk kaum Muhajirin yang hidup menumpang dan tidak mempunyai tanah garapan. Dengan demikian kaum Muhajirin kini bisa mandiri tanpa harus lagi menggantungkan bantuan kepada kaum Anshor. Hanya ada dua orang Anshor yang mendapat pembagian tanah ini, abu dujana dan Sahl bin hunaif. Ia memang sudah terdaftar sebagai orang-orang miskin.

Sampai sebelum Bani nadhir terusir sekretaris Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam adalah seorang Yahudi. Pengangkatan orang Yahudi ini bertujuan untuk memudahkan penulisan dan pengiriman surat dalam bahasa Ibrani dan asiria. Namun setelah orang-orang Yahudi pergi, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam khawatir apabila jabatan penting itu ada di tangan orang orang diluar Islam. Karena itulah beliau memilih Zaid Bin Tsabit seorang pemuda cerdas untuk menjadi sekretaris beliau.

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam menugasi Zaid Bin Tsabit mempelajari kedua bahasa itu. Zaid Bin Tsabit inilah yang mengumpulkan Al Quran pada masa Khalifah Abu Bakar dan dia pula yang kembali mengawasi pengumpulan al-quran pada masa Khalifah Usman bin Affan.

Suasana Madinah pun menjadi tentram setelah Bani nadhir dikeluarkan. Hati mereka semua lega dengan suasana yang begitu tenang tentram dan aman. Al Muhajirin kini dapat hidup mandiri berkat tanah tanah yang dibagikan dan itu membuat orang-orang Anshor turut bergembira.

Namun peristiwa Perang Uhud sudah hampir setahun berlalu, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam teringat ancaman Abu Sufyan yang diucapkan ketika Perang Uhud berakhir, "Yang sekarang ini untuk peristiwa Perang Badar. Sampai jumpa tahun depan.

Kata-kata itu adalah tantangan untuk bertempur lagi di lembah badar. Rosululloh solallohu alaihi wasallam mewaspadai apa yang akan dilakukan orang-orang Quraisy. Kekhawatiran beliau ternyata benar-benar terjadi karena tidak lama kemudian, tibalah seorang utusan Quraisy dan membawa sebuah pesan

Kita lanjutkan besok ya kisahnya.....In syaa Allah😊

📗Kisah diambil dari berbagai sumber siroh nabawiyah "Syaikh Shafiyyur Rahman al Mubarakfurry"📗

✍️ Editor : Ustadzah Ratna

🍏MATERI 302🍏

🥝🥑🥝🥑🥝🥑🥝🥑🥝

CHANNEL MUTE, [01.06.17 00:24]
🌴🐪🌴🐪🌴🐪🌴🐪

🏵ONE DAY ONE SIROH🏵

✏️MATERI 304✏️


🏆Kemenangan🏆

Pasukan Quraisy sudah berjalan selama 2 hari dan tiba di Zahran dan bermalam di Majannah, sebuah pangkalan air di daerah itu. Namun hati Abu Sufyan semakin berat. Ia memikirkan lagi akibat perperangan dengan kaum muslimin. Ketakutan membayangi hatinya. Puncaknya Abu Sufyan berusaha mencari alasan untuk pulang.

Abu Sufyan berkata kepada teman-temannya, "Saudara-saudara Quraisy, sebenarnya yang cocok buat kita hanyalah dalam musim subur, sedang sekarang kita dalam musim kering. Saya sendiri mau kembali pulang, maka dari itu pulang sajalah kamu sekalian."

Tidak ada yang menentang pendapat itu karena semua prajurit Mekah juga dilanda ketakutan yang sama. Akhirnya pasukan Quraisy pun kembali pulang sementara itu rasulullah shallallahu alaihi wasallam dan kaum muslimin terus-menerus menantikan mereka selama 8 hari. Kesempatan itu digunakan kaum muslimin untuk berdagang. Perdagangan itu menghasilkan keuntungan yang banyak. Kaum muslimin pun kembali ke Madinah dengan gembira, karena karena Allah yang demikian besar.

"Berita mengejutkan, saudara-saudara!" seru seorang Arab pedalaman kepada orang-orang di sukunya. "Orang-orang Quraisy mengundurkan diri sebelum bertempur, sementara Muhammad dan para sahabatnya menunggu mereka di badar selama berhari-hari!"

Temannya berdiri dan meludah ke tanah, "Pengecut!" Padahal mereka telah memukul Muhammad di Uhud! Jika terus begini, kesudahan orang-orang Mekkah sudah dapat diramalkan dari sekarang!"

Dengan demikian, Perang Badar terakhir itu benar-benar telah menghapus kemenangan Quraisy pada perang uhud. Tindakan pengecut Quraisy yang menarik diri sebelum tiba di tempat pertempuran telah membuat nama mereka tercemar melebihi ketika mereka kalah pada Perang Badar pertama.

Sementara itu walaupun pasukannya hanya mendapatkan kemenangan. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam tetap waspada. Terbukti, tidak lama setelah itu terdengar berita bahwa pasukan Bani Ghafatan dari Najd tengah berkumpul untuk menyerang Madinah dalam jumlah yang sangat besar.

Kita lanjutkan besok ya kisahnya.....In syaa Allah😊

📙Kisah diambil dari berbagai sumber siroh nabawiyah "Syaikh Shafiyyur Rahman al Mubarakfurry"📙

✍️ Editor : Ustadzah Ratna

✏️MATERI 304✏️

🔶🔸🔶🔸🔶🔸🔶🔸🔶

CHANNEL MUTE, [04.06.17 21:29]
🌴🐪🌴🐪🌴🐪🌴🐪

☀️ONE DAY ONE SIROH☀️

⭐️MATERI 308⭐️


📣Hasutan Abdullah bin Ubay📣

Setelah memetik kemenangan gemilang itu. Pasukan muslim kembali berbaris pulang ke Madinah.  Di Telaga Al Muraisy mereka singgah sebentar untuk beristirahat dan memberi minum ternak. Di tempat itu terjadi pertengkaran antara pelayan Umar bin Khattab bernama Jahjah Bin Said Al Ghifari dengan Sinan bin Webr Al Jasni. Keduanya saling bertengkar hebat sampai Sinan berteriak memanggil kaumnya,"Wahai kaum Anshar!"

Jahjah pun membalas dengan teriakan, "Wahai kaum Muhajirin!"

Orang-orang pun berdatangan termasuk Abdullah bin Ubay, Dengan berang, Abdullah bin Ubay berkata kepada orang-orang munafik yang mengelilinginya," Mereka (Muhajirin) adalah menyaingi dan mengungguli kita di negeri kita sendiri. Demi Allah antara kita dan orang-orang Quraisy ini (Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam dan kaum Muhajirin adalah suku Quraisy) tak ubahnya seperti yang dikatakan orang, "Gemuk kan anjingmu agar menerkammu!" Demi Allah, jika kita telah sampai di Madinah, orang yang mulia pasti akan mengusir kaum yang hina (Muhajirin)!"


Zaid bin Arqam mendengar kata-kata yang sangat berbahaya ini lalu ia cepat-cepat melaporkan hal itu kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam. Mendengar itu  Umar Bin Khattab yang berada di samping Rasulullah berkata, "Wahai Rasulullah, perintahkan saja Abbad bin bisyr untuk membunuh Abdullah bin Ubay!"

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam menjawab, "Bagaimana, wahai Umar jika kelak orang-orang bicara bahwa Muhammad telah membunuh salah seorang sahabatnya? tidak aku tidak akan membunuhnya!"

Seketika itu juga Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam mengeluarkan Perintah agar kaum muslimin segera berangkat. Walau dengan keheranan karena belum cukup beristirahat pada hari sepanas itu, kaum muslimin segera mengikuti perintah Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. Hari itu Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam dan  kaum muslimin berjalan terus melampaui malam sampai keesokan harinya. Ketika Rasulullah memerintahkan pasukannya berhenti untuk beristirahat semua orang jatuh tertidur karena begitu lelah.

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam sengaja mengajak pasukannya berjalan terus sehari semalam agar kelelahan mereka akan membuat semua orang melupakan hasutan Abdullah bin Ubay yang mengatakan bahwa nanti di Madinah orang Anshar akan mengusir kaum Muhajirin.

Tindakan apa yang akan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam lakukan kepada Abdullah bin Ubay yang sudah berkali-kali membuat ulah yang merugikan?

Kita lanjutkan besok ya kisahnya....In syaa Allah😊

📒Kisah diambil dari berbagai sumber siroh nabawiyah "Syaikh Shafiyyur Rahman al Mubarakfurry"📒

✍️ Editor : Ustadzah Ratna

⭐️MATERI 308⭐️

💫✨💫✨💫✨💫✨💫

------------------------------------------------

CHANNEL MUTE, [30.05.17 05:23]
🌴🐪🌴🐪🌴🐪🌴🐪

🌳ONE DAY ONE SIROH🌳

🍏MATERI 302🍏


🌾Ketentraman🌾

Tanah-tanah milik Bani nadhir bukanlah tanah harta rampasan perang yang bisa dibagikan, melainkan menjadi milik Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. Pembagian tanah itu diserahkan sepenuhnya kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam. Setelah menyisihkan hak kaum fakir dan miskin beliau membagi-bagikan tanah itu untuk kaum Muhajirin yang hidup menumpang dan tidak mempunyai tanah garapan. Dengan demikian kaum Muhajirin kini bisa mandiri tanpa harus lagi menggantungkan bantuan kepada kaum Anshor. Hanya ada dua orang Anshor yang mendapat pembagian tanah ini, abu dujana dan Sahl bin hunaif. Ia memang sudah terdaftar sebagai orang-orang miskin.

Sampai sebelum Bani nadhir terusir sekretaris Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam adalah seorang Yahudi. Pengangkatan orang Yahudi ini bertujuan untuk memudahkan penulisan dan pengiriman surat dalam bahasa Ibrani dan asiria. Namun setelah orang-orang Yahudi pergi, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam khawatir apabila jabatan penting itu ada di tangan orang orang diluar Islam. Karena itulah beliau memilih Zaid Bin Tsabit seorang pemuda cerdas untuk menjadi sekretaris beliau.

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam menugasi Zaid Bin Tsabit mempelajari kedua bahasa itu. Zaid Bin Tsabit inilah yang mengumpulkan Al Quran pada masa Khalifah Abu Bakar dan dia pula yang kembali mengawasi pengumpulan al-quran pada masa Khalifah Usman bin Affan.

Suasana Madinah pun menjadi tentram setelah Bani nadhir dikeluarkan. Hati mereka semua lega dengan suasana yang begitu tenang tentram dan aman. Al Muhajirin kini dapat hidup mandiri berkat tanah tanah yang dibagikan dan itu membuat orang-orang Anshor turut bergembira.

Namun peristiwa Perang Uhud sudah hampir setahun berlalu, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam teringat ancaman Abu Sufyan yang diucapkan ketika Perang Uhud berakhir, "Yang sekarang ini untuk peristiwa Perang Badar. Sampai jumpa tahun depan.

Kata-kata itu adalah tantangan untuk bertempur lagi di lembah badar. Rosululloh solallohu alaihi wasallam mewaspadai apa yang akan dilakukan orang-orang Quraisy. Kekhawatiran beliau ternyata benar-benar terjadi karena tidak lama kemudian, tibalah seorang utusan Quraisy dan membawa sebuah pesan

Kita lanjutkan besok ya kisahnya.....In syaa Allah😊

📗Kisah diambil dari berbagai sumber siroh nabawiyah "Syaikh Shafiyyur Rahman al Mubarakfurry"📗

✍️ Editor : Ustadzah Ratna

🍏MATERI 302🍏

🥝🥑🥝🥑🥝🥑🥝🥑🥝

CHANNEL MUTE, [01.06.17 00:24]
🌴🐪🌴🐪🌴🐪🌴🐪

🏵ONE DAY ONE SIROH🏵

✏️MATERI 304✏️


🏆Kemenangan🏆

Pasukan Quraisy sudah berjalan selama 2 hari dan tiba di Zahran dan bermalam di Majannah, sebuah pangkalan air di daerah itu. Namun hati Abu Sufyan semakin berat. Ia memikirkan lagi akibat perperangan dengan kaum muslimin. Ketakutan membayangi hatinya. Puncaknya Abu Sufyan berusaha mencari alasan untuk pulang.

Abu Sufyan berkata kepada teman-temannya, "Saudara-saudara Quraisy, sebenarnya yang cocok buat kita hanyalah dalam musim subur, sedang sekarang kita dalam musim kering. Saya sendiri mau kembali pulang, maka dari itu pulang sajalah kamu sekalian."

Tidak ada yang menentang pendapat itu karena semua prajurit Mekah juga dilanda ketakutan yang sama. Akhirnya pasukan Quraisy pun kembali pulang sementara itu rasulullah shallallahu alaihi wasallam dan kaum muslimin terus-menerus menantikan mereka selama 8 hari. Kesempatan itu digunakan kaum muslimin untuk berdagang. Perdagangan itu menghasilkan keuntungan yang banyak. Kaum muslimin pun kembali ke Madinah dengan gembira, karena karena Allah yang demikian besar.

"Berita mengejutkan, saudara-saudara!" seru seorang Arab pedalaman kepada orang-orang di sukunya. "Orang-orang Quraisy mengundurkan diri sebelum bertempur, sementara Muhammad dan para sahabatnya menunggu mereka di badar selama berhari-hari!"

Temannya berdiri dan meludah ke tanah, "Pengecut!" Padahal mereka telah memukul Muhammad di Uhud! Jika terus begini, kesudahan orang-orang Mekkah sudah dapat diramalkan dari sekarang!"

Dengan demikian, Perang Badar terakhir itu benar-benar telah menghapus kemenangan Quraisy pada perang uhud. Tindakan pengecut Quraisy yang menarik diri sebelum tiba di tempat pertempuran telah membuat nama mereka tercemar melebihi ketika mereka kalah pada Perang Badar pertama.

Sementara itu walaupun pasukannya hanya mendapatkan kemenangan. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam tetap waspada. Terbukti, tidak lama setelah itu terdengar berita bahwa pasukan Bani Ghafatan dari Najd tengah berkumpul untuk menyerang Madinah dalam jumlah yang sangat besar.

Kita lanjutkan besok ya kisahnya.....In syaa Allah😊

📙Kisah diambil dari berbagai sumber siroh nabawiyah "Syaikh Shafiyyur Rahman al Mubarakfurry"📙

✍️ Editor : Ustadzah Ratna

✏️MATERI 304✏️

🔶🔸🔶🔸🔶🔸🔶🔸🔶

CHANNEL MUTE, [05.06.17 23:48]
🐪🌴🐪🌴🐪🌴🐪🌴

🍄ONE DAY ONE SIROH🍄

🌹MATERI 309🌹


📜Surat Al Munafiqun📜

Saat itu turunlah Surat Al Munafiqun, "Mereka berkata, 'Sesungguhnya jika kita telah kembali ke Madinah, benar-benar orang yang kuat akan mengusir orang yang lemah daripada nya.' Padahal, kekuatan itu hanyalah bagi Allah, bagi Rasul Nya, dan bagi orang-orang mukmin, tetapi orang-orang munafik itu tiada mengetahui." (QS Al Munafiqun, 63:8)

Sesampainya di Madinah, putra Abdullah bin Ubay yang juga bernama Abdullah, menemui Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam.

"Ya, Rasulullah," panggil Abdullah "Saya dengar Tuan ingin membunuh ayahku. Jika benar Tuan ingin melakukannya, perintahkanlah aku. Aku bersedia membawa kepalanya dihadapanmu. Demi Allah, tidak ada orang dari suku Khazraj yang dikenal lebih baik sikapnya kepada orang tuanya daripada aku. Aku takut engkau akan memerintahkan orang selainku untuk membunuhnya sehingga jiwaku tidak tahan melihat pembunuh ayahku berjalan di tengah masyarakat, lalu aku membunuhnya pula. Ini berarti aku membunuh seorang mukmin karena seorang kafir sehingga aku menjadi penghuni neraka."

Akan tetapi, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda, "Bahkan kita akan bertindak lemah lembut dan berlaku baik kepadanya selama dia masih tinggal bersama kita."

justru setelah itu, sempit lah ruang gerak Abdullah bin Ubay. Setiap kali ia mengemukakan pendapat, seketika itu pula kaumnya menentang dan mengencamnya.

Melihat keadaan itu, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bertanya sambil tersenyum kepada Umar Bin Khattab, "Bagaimana pandanganmu sekarang, wahai Umar? Demi Allah, seandainya engkau membunuhnya pada hari kau katakan kepadaku, 'Bunuhlah dia' niscaya orang-orang akan ribut.Namun, seandainya aku perintahkan kamu untuk membunuhnya sekarang,apakah kamu akan membunuhnya juga?" 

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bertanya demikian karena saat itu lidah bercabang Abdullah bin Ubay sudah habis kekuatannya. Tidak usah dibunuh pun ia sudah sama sekali tidak berdaya.

Umar Bin Khattab pun mengakui pandangan jauh Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam, "Demi Allah, aku telah mengetahui bahwa keputusan Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam lebih besar berkahnya ketimbang pendapatku."


Kita lanjutkan besok ya kisahnya.....In syaa Allah😊

📕Kisah diambil dari berbagai sumber siroh nabawiyah "Syaikh Shafiyyur Rahman al Mubarakfurry"📕

✍️ Editor : Ustadzah Ratna

🌹MATERI 309🌹

🌺🍃🌺🍃🌺🍃🌺🍃🌺

----------------------------------------------------