Terus semangat belajar dan berbagi ilmu sampai ke liang lahat, demi menjadi Hamba اللّهُ yang Kaffah.

ODOS - Episiode 257 - 258 = 🔶Perang Sawiq🔶, 🔥Perang Dzi Amar🔥

MATERI_MUTE:
🌴🐪🌴🐪🌴🐪🌴🐪

💛ONE DAY ONE SIROH💛

✏️MATERI 257✏️


🔶Perang Sawiq🔶



Ketika Shafwan bin Umayyah, orang-orang Yahudi, dan orang-orang munafik melakukan makar, Abu Sufyan berfikir untuk melakukan suatu tindakan yang kecil resikonya, tetapi jelas pengaruhnya. Ia berupaya untuk segera melakukannya untuk memelihara kedudukan kaumnya, dan menunjukkan kekuatan mereka.

Abu Sufyan bernazar tidak akan membasahi rambutnya dengan air karena junub sebelum menyerang Muhammad. Maka ia pun keluar membawa 200 tentara untuk memenuhi nadzarnya.  Mereka tiba di suatu terusan yang menghadap ke gunung naib,  dari Madinah sekitar satu barid atau 12 mil. Tetapi ia tidak berani menyerang Madinah secara terang-terangan. Ia melakukan suatu tindakan seperti tindakan pembajakan yaitu memasuki pinggiran Madinah secara sembunyi-sembunyi di tengah-tengah kegelapan malam.

Dia mendatangi Huyai Bin al-khattab dan meminta dibukakan pintu, namun Huyai tak mau dan merasa ketakutan. Kemudian mendatangi Salam bin Musykam pemimpin Bani Nadlir saat itu. Setelah meminta izin ke Salam bin Musykam, Ia pun diberi izin, diberi minum khamer dan memperoleh informasi tentang keadaan kaum muslimin darinya.

Kemudian pada malam itu juga Abu Sufyan keluar dan menemui para sahabatnya, lalu mengutus satu pasukan dari mereka dan menyerang suatu tempat di pinggiran kota Madinah yang bernama Aridl. Mereka menebang dan membakar beberapa pohon kurma dan di sana mereka membunuh seorang lelaki Anshor dan sekutunya yang sedang berada di kebun mereka. Setelah itu mereka melarikan diri ke Mekah.

Peristiwa tersebut sampailah ke telinga Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. Lalu Beliau segera mengejar Abu Sufyan dan kawan-kawannya. Tetapi, mereka segera melarikan diri dengan sangat cepat, mereka melemparkan bekal makanan mereka yang berupa tepung (sawiq) dalam jumlah yang banyak untuk memperingan beban dan agar dapat lari lebih cepat lagi.

Rasulullah Shallallahu Alaihi Salam pun sampai di Qarqaratul Kadar, kemudian kembali pulang, dan kaum muslimin membawa tepung (sawiq) yang dilemparkan oleh orang-orang kafir itu. Sehingga peristiwa ini dinamakan dengan perang sawiq. Peristiwa ini terjadi jadi pada bulan dzulqaidah tahun kedua Hijriyah dua bulan setelah peristiwa Badr. Dalam perang ini Rasulullah menyerahkan urusan Madinah kepada Abu Lubabah Bin Abdul Mundzir.

Kita lanjutkan besok ya kisahnya.....In syaa Allah😊

📔Kisah diambil dari berbagai sumber siroh nabawiyah "Syaikh Shafiyyur Rahman al Mubarakfurry"📔

✍Editor : Ustadzah Ratna

✏️MATERI 257✏️

🐣🐥🐣🐥🐣🐥🐣🐥🐣





--------------------------------------------------------------------


🌴🐪🌴🐪🌴🐪🌴🐪

🕌ONE DAY ONE SIROH🕌

🛵MATERI 258🛵


🔥Perang Dzi Amar🔥

Peperangan ini merupakan operasi militer terbesar yang dipimpin Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, sebelum Perang Badr. Peristiwa ini terjadi pada bulan Muharram tahun ketiga Hijriah.

Faktor penyebabnya adalah intelijen Madinah menyampaikan berita kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam, bahwa ada sekelompok besar dari bani Tsa'labah dan Maharib berkumpul untuk melancarkan serangan di pinggiran Madinah. Maka Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam mendorong kaum muslimin untuk keluar berperang,  Kemudian keluarlah Beliau membawa 450 tentara yang berkendaraan maupun yang berjalan kaki.  Beliau menyerahkan urusan Madinah kepada Utsman bin Affan.

Ditengah-tengah perjalanan mereka menangkap seseorang dari Bani Tsa'labah bernama Jabbar. Iapun dibawa kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. Lalu Beliau menyerukan Islam kepada-nya, dan ia pun masuk Islam.  Kemudian dibolehkan bergabung bersama Bilal dan menjadi penunjuk jalan pasukan kaum muslimin menuju daerah musuh.

Musuh bercerai berai di puncak puncak gunung, ketika mendengar kedatangan pasukan kaum muslimin. Nabi Shallallahu alaihi wasallam bersama pasukannya sampai di tempat berkumpul mereka yaitu di Dzi Amar. Di sana beliau tinggal selama sebulan penuh atau kurang dari itu,  Bulan Safar tahun ketiga Hijriah,  untuk menunjukkan kekuatan kaum muslimin kepada orang-orang Arab Badui dan agar mereka merasa takut. Setelah itu beliau kembali ke Madinah.

Kita lanjutkan besok ya kisahnya.....In syaa Allah😊

📒Kisah diambil dari berbagai sumber siroh nabawiyah "Syaikh Shafiyyur Rahman al Mubarakfurry"📒

✍ Editor : Ustadzah Ratna

🛵MATERI 258🛵

🚜🛣🚜🛣🚜🛣🚜🛣🚜