๐ด๐ช๐ด๐ช๐ด๐ช๐ด
๐ตONE DAY ONE SIROH๐ต
๐ชMATERI 241๐ช
๐ตRasulullah Hampir Dikultuskan๐ต
Sahabat fillah, sudah beberapa lama putri Rasulullah, Ruqayyah terserang sakit dan tidak kunjung sembuh. Musuh-musuh Rasulullah dari kalangan Yahudi dan orang-orang munafik mulai menyebarkan desas-desus, "Kalau memang Muhammad itu seorang nabi, tentu ia dengan mudah bisa menyembuhkan penyakit putrinya."
"Jangan-jangan, dia memang bukan seorang nabi, melainkan tukang sihir," timpal yang lain, "dulu di Mekah sihirnya berhasil memikat banyak orang, tetapi disini ternyata tidak mempan."
Desas-desus yang beredar gencar, membuat keimanan sebagian orang mulai goyah. Orang-orang munafik yang dipimpin Abdullah bin Ubay semakin bersemangat mengatakan ini dan itu tentang pribadi Rasulullah. Mendengar itu, sebagian Muslim bangkit amarahnya. Mereka melawan desas-desus itu dengan sanjungan pujian, dan pemujaan kepada Rasulullah.
"Jangankan menyembuhkan penyakit, menghidupkan orang mati pun tentu Rasullulah bisa," demikian kata mereka.
Mendengar hal-hal seperti itu, Rasullulah segera datang dan berkata, "Janganlah kalian menyanjung- nyanjung diriku."
"Bagaimana kami tidak akan menyanjung dirimu ya Rasulullah, bukankah engkau adalah pemimpin kami semua?"
Beliau menggeleng. Beliau kemudian berkata bahwa dirinya hanyalah manusia biasa ia tidak dapat menolak atau menyembuhkan penyakit apabila hal itu memang sudah dikendaki Allah. Beliau adalah manusia yang juga dapat menangis, tertawa, kepayahan, kesegaran, tidur, marah, senang, lapar, dahaga, makan, dan perlu pergi ke pasar seperti orang lain.
Bahkan Rasulullah sendiri menderita sakit. Seorang tabib dipanggil datang untuk melakukan penyembuhan. Tabib itu melakukan pembekaman agar darah yang mengandung penyakit keluar. Namun, begitu darah Rasulullah keluar, tabib yang suka menyanjung itu menjilati darah beliau. Segera saja Rasulullah melarang tabib itu dengan keras sambil berkata, "Semua darah haram! Semua darah haram!"
Demikianlah, di satu sisi ada orang yang membenci Rasulullah, sementara disisi lain banyak orang yang justru memuja beliau secara berlebihan.
Kita lanjutkan besok ya kisahnya.....In syaa Allah๐
๐Kisah diambil dari berbagai sumner siroh nabawiyah "Syaikh Shafiyyur Rahman al Mubarakfurry"๐
✍ Editor : Ustadzah Ratna
๐ชMATERI 241๐ช
๐น๐ฏ๐น๐ฏ๐น๐ฏ๐น๐ฏ๐น
-----------------------------------------------------
๐ด๐ช๐ด๐ช๐ด๐ช๐ด
๐ONE DAY ONE SIROH๐
๐MATERI 242๐
๐Mekah Terkejut๐
Sehari sebelum Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam tiba di Madinah, berita kemenangan dibawa oleh Zaid bin harisah dan Abdullah bin rawahah dari dua jurusan yang berlainan. Kaum Muslimin segera keluar rumah dan bergembira menyambut kemenangan besar ini.
Sementara itu keadaan sebaliknya menimpa Mekkah, Al Haisuman bin Abdullah Al khuza'i tergesa-gesa memasuki Mekah. Diberitakannya kehancuran pasukan Quraisy dan bencana yang telah menimpa para pemimpin, pembesar, dan bangsawan mereka. Mulanya orang Mekah tidak percaya, tetapi setelah yakin bahwa Al Haisuman tidak mengigau, seluruh kota menjadi penuh dengan jerit tangis.
Abu Lahab yang tidak ikut berperan sangat terpukul mendengarkan berita mengerikan itu.
"Tidak mungkin!"
"Tidak mungkin!" demikian inggaunya. Keesokan harinya, ia jatuh sakit dan menderita demam selama 7 hari sebelum akhirnya meninggal.
Para pemuka Quraisy pun berkumpul untuk memutuskan yang akan mereka lakukan.
"Ingat sesedih apapun hati kita jangan menunjukkan duka cita secara berlebihan," demikian kata salah seorang diantara mereka. Jika Muhammad dan teman-temannya mendengar ini, mereka akan mengejek kita habis-habisan,"
"Jangan cepat-cepat datang membawa tebusan untuk membebaskan para tawanan," usul yang lain. "Nanti Muhammad akan meminta harga yang terlampau tinggi!" Kita tunggu kesempatan baik untuk menebus mereka."
Setelah beberapa lama barulah orang-orang Quraisy berdatangan untuk menebus para tawanan. Salah seorang diantaranya adalah Mikraz bin Hafz. Dia datang untuk menebus Suhail bin Amir. Suhail dikenal suka menjelek-jelekkan Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam. Begitu mengetahui Suhail akan dibebaskan Umar Bin Khattab menjadi sangat geram.
Ia mendatangi Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam sambil berkata, " Rasulullah ijinkan saya mencabut 2 gigi seri Suhail bin Amir supaya lidahnya tidak terjulur keluar dan tidak lagi berpidato mencercamu di mana-mana."
Namun Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam menjawab permintaan Umar itu dengan kata-kata yang sangat Agung," Aku tidak akan memperlakukannya secara kejam supaya Allah tidak memperlakukan aku demikian, Sekalipun Aku Seorang nabi.
Kita lanjutkan besok ya kisahnya.....In syaa Allah๐
๐Kisah diambil dari berbagai sumner siroh nabawiyah "Syaikh Shafiyyur Rahman al Mubarakfurry"๐
✍ Editor : Ustadzah Ratna
๐MATERI 242๐
๐๐ฝ๐๐ฝ๐๐ฝ๐๐ฝ๐
-------------------------------------------------------
๐ด๐ช๐ด๐ช๐ด๐ช๐ด
❤️ONE DAY ONE SIROH❤️
๐MATERI 243๐
๐ด Hindun ๐ด
Seberapapun kuatnya orang-orang Quraisy menutupi kesedihannya luka yang dalam itu tidak terbendung juga. Para wanita Quraisy selama sebulan penuh menangisi mayat mayat para pahlawan mereka. Mereka menggunting rambutnya sendiri, lalu membawa kuda dan unta orang yang sudah mati. Setelah itu mereka menangis sambil mengelilinginya.
Hampir semua wanita yang kehilangan kerabatnya berlaku demikian, kecuali Hindun binti utbah, Istri Abu Sufyan. Ketiga orang yang mati dalam duel sebelum pertempuran adalah orang-orang terdekat yang sangat disayangi Hindun. Utbah bin Rabiah adalah ayahnya, Syaibah bin Rabiah adalah pamannya, dan Walid Bin Utbah adalah kakaknya. Belum lagi beberapa keluarganya yang lain yang juga mati dalam pertempuran. Bisa dikatakan di antara wanita Quraisy Hindunlah yang paling banyak kehilangan sehingga pantaslah jika ia menunjukkan duka cita lebih banyak dibanding yang lain.
Melihat Hindun tidak menangis, para wanita Quraisy keheranan. Beberapa dari mereka mendatangi Hindun sambil bertanya,"Kau tidak menangisi ayahmu, saudaramu, pamanmu, dan keluargamu yang lain?"
Hindun berpaling dan menatap kawan-kawannya dengan tajam. Para wanita itu terkejut mengetahui bahwa bukan air mata yang mereka lihat di mata Hindun, melainkan api dendam yang berkobar-kobar. Hindun menjawab dengan kata-kata keras, "Aku menangis mereka supaya nanti didengar oleh Muhammad dan teman-temannya sehingga mereka bisa menyoraki kita, begitu? Dan supaya wanita-wanita Khazraj juga bisa menyoraki kita? Tidak! Aku harus menuntut balas kepada Muhammad dan teman-temannya! Haram bagi kita memakai minyak wangi sebelum kita dapat memerangi Muhammad.
Sungguh kalau aku dapat mengetahui bahwa kesedihan dapat hilang dari hatiku, tentu aku menangis. Tetapi kesedihan ini baru akan hilang, kalau mayat orang yang telah membunuh orang-orang yang ku cinta itu sudah ku lihat dengan mata kepalaku sendiri!"
Setelah itu, Hindun benar-benar menjalankan sumpahnya. Iatidak memakai minyak wangi atau mendekati suaminya. Ia terus dan terus membakar semangat dendam orang-orang Quraisy sampai kelak tiba Perang Uhud. Abu Sufyan sendiri bersumpah tidak akan mencuci kepala dengan air sebelum ia memerangi kembali Rasulullah.
Kita lanjutkan besok ya kisahnya.....In syaa Allah๐
๐Kisah diambil dari berbagai sumner siroh nabawiyah "Syaikh Shafiyyur Rahman al Mubarakfurry"๐
✍ Editor : Ustadzah Ratna
๐MATERI 243๐
๐๐๐๐๐๐๐๐๐
-------------------------------------------------------------------
๐ด๐ช๐ด๐ช๐ด๐ช๐ด
❤️ONE DAY ONE SIROH❤️
๐MATERI 243๐
๐ด Hindun ๐ด
Seberapapun kuatnya orang-orang Quraisy menutupi kesedihannya luka yang dalam itu tidak terbendung juga. Para wanita Quraisy selama sebulan penuh menangisi mayat mayat para pahlawan mereka. Mereka menggunting rambutnya sendiri, lalu membawa kuda dan unta orang yang sudah mati. Setelah itu mereka menangis sambil mengelilinginya.
Hampir semua wanita yang kehilangan kerabatnya berlaku demikian, kecuali Hindun binti utbah, Istri Abu Sufyan. Ketiga orang yang mati dalam duel sebelum pertempuran adalah orang-orang terdekat yang sangat disayangi Hindun. Utbah bin Rabiah adalah ayahnya, Syaibah bin Rabiah adalah pamannya, dan Walid Bin Utbah adalah kakaknya. Belum lagi beberapa keluarganya yang lain yang juga mati dalam pertempuran. Bisa dikatakan di antara wanita Quraisy Hindunlah yang paling banyak kehilangan sehingga pantaslah jika ia menunjukkan duka cita lebih banyak dibanding yang lain.
Melihat Hindun tidak menangis, para wanita Quraisy keheranan. Beberapa dari mereka mendatangi Hindun sambil bertanya,"Kau tidak menangisi ayahmu, saudaramu, pamanmu, dan keluargamu yang lain?"
Hindun berpaling dan menatap kawan-kawannya dengan tajam. Para wanita itu terkejut mengetahui bahwa bukan air mata yang mereka lihat di mata Hindun, melainkan api dendam yang berkobar-kobar. Hindun menjawab dengan kata-kata keras, "Aku menangis mereka supaya nanti didengar oleh Muhammad dan teman-temannya sehingga mereka bisa menyoraki kita, begitu? Dan supaya wanita-wanita Khazraj juga bisa menyoraki kita? Tidak! Aku harus menuntut balas kepada Muhammad dan teman-temannya! Haram bagi kita memakai minyak wangi sebelum kita dapat memerangi Muhammad.
Sungguh kalau aku dapat mengetahui bahwa kesedihan dapat hilang dari hatiku, tentu aku menangis. Tetapi kesedihan ini baru akan hilang, kalau mayat orang yang telah membunuh orang-orang yang ku cinta itu sudah ku lihat dengan mata kepalaku sendiri!"
Setelah itu, Hindun benar-benar menjalankan sumpahnya. Iatidak memakai minyak wangi atau mendekati suaminya. Ia terus dan terus membakar semangat dendam orang-orang Quraisy sampai kelak tiba Perang Uhud. Abu Sufyan sendiri bersumpah tidak akan mencuci kepala dengan air sebelum ia memerangi kembali Rasulullah.
Kita lanjutkan besok ya kisahnya.....In syaa Allah๐
๐Kisah diambil dari berbagai sumner siroh nabawiyah "Syaikh Shafiyyur Rahman al Mubarakfurry"๐
✍ Editor : Ustadzah Ratna
๐MATERI 243๐
๐๐๐๐๐๐๐๐๐
------------------------------------------------
๐ด๐ช๐ด๐ช๐ด๐ช๐ด
๐ONE DAY ONE SIROH๐
๐MATERI 244๐
๐Kisah Menantu Rasulullah๐
Salah seorang tawanan perang Badar adalah Abul Ash bin Rabi Ia adalah menantu Rasulullah. Karena ia menikahi Putri beliau Zainab, untuk menebus suaminya, Zainab mengirimkan Seuntai kalung peninggalan ibunya kepada Rosulullah. Ketika melihat kalung milik Bunda Khadijah itu, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam amat terharu, air mata pun menganak sungai di pipi beliau.
Melihat duka Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, para sahabat setuju untuk membebaskan Abdullah bin Rabi tanpa harus membayar tebusan. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam mengembalikan kalung Bunda Khadijah kepada Abu ash dan meminta agar Abbas menceraikan Zainab. Menurut hukum Islam, seorang wanita Mukmin memang tidak boleh menikahi laki-laki kafir. Abul ash menyetujui permintaan itu.
Ketika kembali ke Mekah, keluarganya berkata, "biarlah engkau menceraikan istri mu itu, dan kami akan mencarikan bagimu gadis yang jauh lebih cantik daripada nya. Namun Abul Ash amat mencintai Zainab sehingga ia berkata, "Di Suku Quraisy tidak ada gadis yang dapat menandingi istriku,"
Walau dihalang-halangi orang Quraisy, Abul Ash melepaskan Zainab ke Madinah. Di tengah jalan beberapa orang Quraisy mengganggu unta Zainab sehingga putri Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam sedang hamil itu jatuh. Saat itu Zainab pun mengalami keguguran kandungan.
Beberapa waktu kemudian, Abul Ash akan pergi membawa barang-barang dagangan Quraisy, namun saat tiba di dekat Madinah, sebuah pasukan patroli muslim memergokinya. Mereka pun menyita semua barang bawaan. Abu Ash diam-diam berlindung dalam gelapnya malam. Abul Ash masuk ke Madinah dan meminta perlindungan kepada Zaenab. Zainab pun melindunginya.
Mengetahui hal itu kaum muslimin mengembalikan barang barang dagangan Abul Ash segera pulang ke Mekah dan mengembalikan semua barang itu kemudian berkata," Masyarakat Quraisy! Masih adakah dari kamu yang belum mengambil barangnya?"
"Tidak ada, "jawab mereka. "Engkau ternyata orang jujur dan murah hati.
Ketika itu abul ash pun masuk Islam dan kembali ke Madinah. Dengan bahagia Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam mengembalikan Zainab kepada Abul Ash sebagai seorang istri.
Kita lanjutkan besok ya kisahnya.....In syaa Allah๐
๐Kisah diambil dari berbagai sumner siroh nabawiyah "Syaikh Shafiyyur Rahman al Mubarakfurry"๐
✍ Editor : Ustadzah Ratna
๐MATERI 244๐
๐ข๐ฟ๐ข๐ฟ๐ข๐ฟ๐ข๐ฟ๐ข
๐ตONE DAY ONE SIROH๐ต
๐ชMATERI 241๐ช
๐ตRasulullah Hampir Dikultuskan๐ต
Sahabat fillah, sudah beberapa lama putri Rasulullah, Ruqayyah terserang sakit dan tidak kunjung sembuh. Musuh-musuh Rasulullah dari kalangan Yahudi dan orang-orang munafik mulai menyebarkan desas-desus, "Kalau memang Muhammad itu seorang nabi, tentu ia dengan mudah bisa menyembuhkan penyakit putrinya."
"Jangan-jangan, dia memang bukan seorang nabi, melainkan tukang sihir," timpal yang lain, "dulu di Mekah sihirnya berhasil memikat banyak orang, tetapi disini ternyata tidak mempan."
Desas-desus yang beredar gencar, membuat keimanan sebagian orang mulai goyah. Orang-orang munafik yang dipimpin Abdullah bin Ubay semakin bersemangat mengatakan ini dan itu tentang pribadi Rasulullah. Mendengar itu, sebagian Muslim bangkit amarahnya. Mereka melawan desas-desus itu dengan sanjungan pujian, dan pemujaan kepada Rasulullah.
"Jangankan menyembuhkan penyakit, menghidupkan orang mati pun tentu Rasullulah bisa," demikian kata mereka.
Mendengar hal-hal seperti itu, Rasullulah segera datang dan berkata, "Janganlah kalian menyanjung- nyanjung diriku."
"Bagaimana kami tidak akan menyanjung dirimu ya Rasulullah, bukankah engkau adalah pemimpin kami semua?"
Beliau menggeleng. Beliau kemudian berkata bahwa dirinya hanyalah manusia biasa ia tidak dapat menolak atau menyembuhkan penyakit apabila hal itu memang sudah dikendaki Allah. Beliau adalah manusia yang juga dapat menangis, tertawa, kepayahan, kesegaran, tidur, marah, senang, lapar, dahaga, makan, dan perlu pergi ke pasar seperti orang lain.
Bahkan Rasulullah sendiri menderita sakit. Seorang tabib dipanggil datang untuk melakukan penyembuhan. Tabib itu melakukan pembekaman agar darah yang mengandung penyakit keluar. Namun, begitu darah Rasulullah keluar, tabib yang suka menyanjung itu menjilati darah beliau. Segera saja Rasulullah melarang tabib itu dengan keras sambil berkata, "Semua darah haram! Semua darah haram!"
Demikianlah, di satu sisi ada orang yang membenci Rasulullah, sementara disisi lain banyak orang yang justru memuja beliau secara berlebihan.
Kita lanjutkan besok ya kisahnya.....In syaa Allah๐
๐Kisah diambil dari berbagai sumner siroh nabawiyah "Syaikh Shafiyyur Rahman al Mubarakfurry"๐
✍ Editor : Ustadzah Ratna
๐ชMATERI 241๐ช
๐น๐ฏ๐น๐ฏ๐น๐ฏ๐น๐ฏ๐น
-----------------------------------------------------
๐ด๐ช๐ด๐ช๐ด๐ช๐ด
๐ONE DAY ONE SIROH๐
๐MATERI 242๐
๐Mekah Terkejut๐
Sehari sebelum Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam tiba di Madinah, berita kemenangan dibawa oleh Zaid bin harisah dan Abdullah bin rawahah dari dua jurusan yang berlainan. Kaum Muslimin segera keluar rumah dan bergembira menyambut kemenangan besar ini.
Sementara itu keadaan sebaliknya menimpa Mekkah, Al Haisuman bin Abdullah Al khuza'i tergesa-gesa memasuki Mekah. Diberitakannya kehancuran pasukan Quraisy dan bencana yang telah menimpa para pemimpin, pembesar, dan bangsawan mereka. Mulanya orang Mekah tidak percaya, tetapi setelah yakin bahwa Al Haisuman tidak mengigau, seluruh kota menjadi penuh dengan jerit tangis.
Abu Lahab yang tidak ikut berperan sangat terpukul mendengarkan berita mengerikan itu.
"Tidak mungkin!"
"Tidak mungkin!" demikian inggaunya. Keesokan harinya, ia jatuh sakit dan menderita demam selama 7 hari sebelum akhirnya meninggal.
Para pemuka Quraisy pun berkumpul untuk memutuskan yang akan mereka lakukan.
"Ingat sesedih apapun hati kita jangan menunjukkan duka cita secara berlebihan," demikian kata salah seorang diantara mereka. Jika Muhammad dan teman-temannya mendengar ini, mereka akan mengejek kita habis-habisan,"
"Jangan cepat-cepat datang membawa tebusan untuk membebaskan para tawanan," usul yang lain. "Nanti Muhammad akan meminta harga yang terlampau tinggi!" Kita tunggu kesempatan baik untuk menebus mereka."
Setelah beberapa lama barulah orang-orang Quraisy berdatangan untuk menebus para tawanan. Salah seorang diantaranya adalah Mikraz bin Hafz. Dia datang untuk menebus Suhail bin Amir. Suhail dikenal suka menjelek-jelekkan Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam. Begitu mengetahui Suhail akan dibebaskan Umar Bin Khattab menjadi sangat geram.
Ia mendatangi Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam sambil berkata, " Rasulullah ijinkan saya mencabut 2 gigi seri Suhail bin Amir supaya lidahnya tidak terjulur keluar dan tidak lagi berpidato mencercamu di mana-mana."
Namun Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam menjawab permintaan Umar itu dengan kata-kata yang sangat Agung," Aku tidak akan memperlakukannya secara kejam supaya Allah tidak memperlakukan aku demikian, Sekalipun Aku Seorang nabi.
Kita lanjutkan besok ya kisahnya.....In syaa Allah๐
๐Kisah diambil dari berbagai sumner siroh nabawiyah "Syaikh Shafiyyur Rahman al Mubarakfurry"๐
✍ Editor : Ustadzah Ratna
๐MATERI 242๐
๐๐ฝ๐๐ฝ๐๐ฝ๐๐ฝ๐
-------------------------------------------------------
๐ด๐ช๐ด๐ช๐ด๐ช๐ด
❤️ONE DAY ONE SIROH❤️
๐MATERI 243๐
๐ด Hindun ๐ด
Seberapapun kuatnya orang-orang Quraisy menutupi kesedihannya luka yang dalam itu tidak terbendung juga. Para wanita Quraisy selama sebulan penuh menangisi mayat mayat para pahlawan mereka. Mereka menggunting rambutnya sendiri, lalu membawa kuda dan unta orang yang sudah mati. Setelah itu mereka menangis sambil mengelilinginya.
Hampir semua wanita yang kehilangan kerabatnya berlaku demikian, kecuali Hindun binti utbah, Istri Abu Sufyan. Ketiga orang yang mati dalam duel sebelum pertempuran adalah orang-orang terdekat yang sangat disayangi Hindun. Utbah bin Rabiah adalah ayahnya, Syaibah bin Rabiah adalah pamannya, dan Walid Bin Utbah adalah kakaknya. Belum lagi beberapa keluarganya yang lain yang juga mati dalam pertempuran. Bisa dikatakan di antara wanita Quraisy Hindunlah yang paling banyak kehilangan sehingga pantaslah jika ia menunjukkan duka cita lebih banyak dibanding yang lain.
Melihat Hindun tidak menangis, para wanita Quraisy keheranan. Beberapa dari mereka mendatangi Hindun sambil bertanya,"Kau tidak menangisi ayahmu, saudaramu, pamanmu, dan keluargamu yang lain?"
Hindun berpaling dan menatap kawan-kawannya dengan tajam. Para wanita itu terkejut mengetahui bahwa bukan air mata yang mereka lihat di mata Hindun, melainkan api dendam yang berkobar-kobar. Hindun menjawab dengan kata-kata keras, "Aku menangis mereka supaya nanti didengar oleh Muhammad dan teman-temannya sehingga mereka bisa menyoraki kita, begitu? Dan supaya wanita-wanita Khazraj juga bisa menyoraki kita? Tidak! Aku harus menuntut balas kepada Muhammad dan teman-temannya! Haram bagi kita memakai minyak wangi sebelum kita dapat memerangi Muhammad.
Sungguh kalau aku dapat mengetahui bahwa kesedihan dapat hilang dari hatiku, tentu aku menangis. Tetapi kesedihan ini baru akan hilang, kalau mayat orang yang telah membunuh orang-orang yang ku cinta itu sudah ku lihat dengan mata kepalaku sendiri!"
Setelah itu, Hindun benar-benar menjalankan sumpahnya. Iatidak memakai minyak wangi atau mendekati suaminya. Ia terus dan terus membakar semangat dendam orang-orang Quraisy sampai kelak tiba Perang Uhud. Abu Sufyan sendiri bersumpah tidak akan mencuci kepala dengan air sebelum ia memerangi kembali Rasulullah.
Kita lanjutkan besok ya kisahnya.....In syaa Allah๐
๐Kisah diambil dari berbagai sumner siroh nabawiyah "Syaikh Shafiyyur Rahman al Mubarakfurry"๐
✍ Editor : Ustadzah Ratna
๐MATERI 243๐
๐๐๐๐๐๐๐๐๐
-------------------------------------------------------------------
๐ด๐ช๐ด๐ช๐ด๐ช๐ด
❤️ONE DAY ONE SIROH❤️
๐MATERI 243๐
๐ด Hindun ๐ด
Seberapapun kuatnya orang-orang Quraisy menutupi kesedihannya luka yang dalam itu tidak terbendung juga. Para wanita Quraisy selama sebulan penuh menangisi mayat mayat para pahlawan mereka. Mereka menggunting rambutnya sendiri, lalu membawa kuda dan unta orang yang sudah mati. Setelah itu mereka menangis sambil mengelilinginya.
Hampir semua wanita yang kehilangan kerabatnya berlaku demikian, kecuali Hindun binti utbah, Istri Abu Sufyan. Ketiga orang yang mati dalam duel sebelum pertempuran adalah orang-orang terdekat yang sangat disayangi Hindun. Utbah bin Rabiah adalah ayahnya, Syaibah bin Rabiah adalah pamannya, dan Walid Bin Utbah adalah kakaknya. Belum lagi beberapa keluarganya yang lain yang juga mati dalam pertempuran. Bisa dikatakan di antara wanita Quraisy Hindunlah yang paling banyak kehilangan sehingga pantaslah jika ia menunjukkan duka cita lebih banyak dibanding yang lain.
Melihat Hindun tidak menangis, para wanita Quraisy keheranan. Beberapa dari mereka mendatangi Hindun sambil bertanya,"Kau tidak menangisi ayahmu, saudaramu, pamanmu, dan keluargamu yang lain?"
Hindun berpaling dan menatap kawan-kawannya dengan tajam. Para wanita itu terkejut mengetahui bahwa bukan air mata yang mereka lihat di mata Hindun, melainkan api dendam yang berkobar-kobar. Hindun menjawab dengan kata-kata keras, "Aku menangis mereka supaya nanti didengar oleh Muhammad dan teman-temannya sehingga mereka bisa menyoraki kita, begitu? Dan supaya wanita-wanita Khazraj juga bisa menyoraki kita? Tidak! Aku harus menuntut balas kepada Muhammad dan teman-temannya! Haram bagi kita memakai minyak wangi sebelum kita dapat memerangi Muhammad.
Sungguh kalau aku dapat mengetahui bahwa kesedihan dapat hilang dari hatiku, tentu aku menangis. Tetapi kesedihan ini baru akan hilang, kalau mayat orang yang telah membunuh orang-orang yang ku cinta itu sudah ku lihat dengan mata kepalaku sendiri!"
Setelah itu, Hindun benar-benar menjalankan sumpahnya. Iatidak memakai minyak wangi atau mendekati suaminya. Ia terus dan terus membakar semangat dendam orang-orang Quraisy sampai kelak tiba Perang Uhud. Abu Sufyan sendiri bersumpah tidak akan mencuci kepala dengan air sebelum ia memerangi kembali Rasulullah.
Kita lanjutkan besok ya kisahnya.....In syaa Allah๐
๐Kisah diambil dari berbagai sumner siroh nabawiyah "Syaikh Shafiyyur Rahman al Mubarakfurry"๐
✍ Editor : Ustadzah Ratna
๐MATERI 243๐
๐๐๐๐๐๐๐๐๐
------------------------------------------------
๐ด๐ช๐ด๐ช๐ด๐ช๐ด
๐ONE DAY ONE SIROH๐
๐MATERI 244๐
๐Kisah Menantu Rasulullah๐
Salah seorang tawanan perang Badar adalah Abul Ash bin Rabi Ia adalah menantu Rasulullah. Karena ia menikahi Putri beliau Zainab, untuk menebus suaminya, Zainab mengirimkan Seuntai kalung peninggalan ibunya kepada Rosulullah. Ketika melihat kalung milik Bunda Khadijah itu, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam amat terharu, air mata pun menganak sungai di pipi beliau.
Melihat duka Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, para sahabat setuju untuk membebaskan Abdullah bin Rabi tanpa harus membayar tebusan. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam mengembalikan kalung Bunda Khadijah kepada Abu ash dan meminta agar Abbas menceraikan Zainab. Menurut hukum Islam, seorang wanita Mukmin memang tidak boleh menikahi laki-laki kafir. Abul ash menyetujui permintaan itu.
Ketika kembali ke Mekah, keluarganya berkata, "biarlah engkau menceraikan istri mu itu, dan kami akan mencarikan bagimu gadis yang jauh lebih cantik daripada nya. Namun Abul Ash amat mencintai Zainab sehingga ia berkata, "Di Suku Quraisy tidak ada gadis yang dapat menandingi istriku,"
Walau dihalang-halangi orang Quraisy, Abul Ash melepaskan Zainab ke Madinah. Di tengah jalan beberapa orang Quraisy mengganggu unta Zainab sehingga putri Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam sedang hamil itu jatuh. Saat itu Zainab pun mengalami keguguran kandungan.
Beberapa waktu kemudian, Abul Ash akan pergi membawa barang-barang dagangan Quraisy, namun saat tiba di dekat Madinah, sebuah pasukan patroli muslim memergokinya. Mereka pun menyita semua barang bawaan. Abu Ash diam-diam berlindung dalam gelapnya malam. Abul Ash masuk ke Madinah dan meminta perlindungan kepada Zaenab. Zainab pun melindunginya.
Mengetahui hal itu kaum muslimin mengembalikan barang barang dagangan Abul Ash segera pulang ke Mekah dan mengembalikan semua barang itu kemudian berkata," Masyarakat Quraisy! Masih adakah dari kamu yang belum mengambil barangnya?"
"Tidak ada, "jawab mereka. "Engkau ternyata orang jujur dan murah hati.
Ketika itu abul ash pun masuk Islam dan kembali ke Madinah. Dengan bahagia Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam mengembalikan Zainab kepada Abul Ash sebagai seorang istri.
Kita lanjutkan besok ya kisahnya.....In syaa Allah๐
๐Kisah diambil dari berbagai sumner siroh nabawiyah "Syaikh Shafiyyur Rahman al Mubarakfurry"๐
✍ Editor : Ustadzah Ratna
๐MATERI 244๐
๐ข๐ฟ๐ข๐ฟ๐ข๐ฟ๐ข๐ฟ๐ข