Terus semangat belajar dan berbagi ilmu sampai ke liang lahat, demi menjadi Hamba ุงู„ู„ّู‡ُ yang Kaffah.

ODOS - Episiode 193 - 199 : Yahudi dan Tipu dayanya

๐ŸŒด๐Ÿช๐Ÿช๐ŸŒด๐ŸŒด๐Ÿช๐Ÿช๐ŸŒด

๐Ÿ’ONE DAY ONE SIROH๐Ÿ’

๐ŸMATERI 193 JILID 6๐Ÿ


๐Ÿ”ฅOrang Yahudi Khawatir๐Ÿ”ฅ

Mereka yang tidak suka itu adalah orang-orang Yahudi. Padahal, suasana damai di Madinah sejak Rasulullah datang sangatlah menguntungkan perdagangan kaum Yahudi. Namun, orang-orang Yahudi tidak rela melihat kaum Muslimin bertambah sejahtera dan Islam semakin menguat. Dakwah Islam sulit sekali menembus kalangan Yahudi karena kaum Yahudi tidak mengakui adanya seorang nabi yang bukan dari bangsa mereka. Itulah ajaran mereka.

Begitupun, seandainya saja para pemimpin Yahudi sudah menghalangi dakwah Rasulullah, tentu banyak umat mereka yang memeluk Islam. Di antara segelintir yang berislam itu adalah seorang rabbi (pendeta Yahudi) yang bernama Abdullah bin Salam.

Setelah memeluk Islam, Abdullah bin Salam pun mengajak keluarganya untuk turut serta. Usahanya berhasil. Seluruh keluarga Abdullah bin Salam bersama-sama memeluk Islam. Namun, Abdullah bin Salam masih merahasiakan keislamannya kepada teman-teman Yahudinya.

"Ya Rasulullah, saya khawatir kaumku akan menghinaku dan merendahkan aku jika mereka tahu aku masuk Islam," demikian kata Abdullah kepada Rasulullah, "sudikah kiranya Anda menanyakan tentang saya kepada kaum saya."

Rasulullah pun mengabulkan permintaan itu. Beliau menanyakan kepada orang Yahudi mengenai pendapat mereka tentang Abdullah bin Salam.

Ternyata orang-orang Yahudi berkata yang baik-baik tentang Abdullah bin Salam. "Dia pemimpin kami, pendeta kami, dan cerdik pandai kami."

Mendengar hal itu, Abdullah bin Salam pun keluar menemui kaumnya dan berkata, "Aku telah memeluk Islam. Kalau kalian menganggapku sebagai pemimpin, pendeta, dan cerdik pandai kalian, kalian bisa memercayaiku bahwa sungguh agama yang dibawa Rasulullah adalah agama yang benar."

Namun, apa yang terjadi? Wajah orang-orang Yahudi pucat kehilangan darah karena begitu terkejut. Sesaat, tidak seorang pun yang bicara. Kemudian, bukannya berpikir jernih, mereka menanggapi Abdullah bin Salam dengan marah, "Kamu pasti sudah dihinggapi kegilaan dengan meninggalkan agama kita."

Setelah itu, kata-kata kotor dan tidak baik mulai mereka lontarkan. Abdullah bin Salam dicaci dengan berbagai fitnah dan diumpat dengan kata-kata yang amat kasar.

Demikianlah, sahabat fillahku, sejak saat itu, kaum Yahudi mulai berkomplot untuk menghancurkan Islam.


๐Ÿ“Catatan Tambahan๐Ÿ“

⛔️Bani Israil⛔️

Dalam Al Qur'an, orang Yahudi disebut Bani Israil, artinya keturunan Israil. Israil adalah panggilan orang untuk Nabi Yaqub. Nabi Yaqub-lah yang menurunkan bangsa Yahudi.


๐Ÿ“•Kisah diambil dari buku Muhammad Teladanku Jilid 6๐Ÿ“•

๐ŸMATERI 193 JILID 6๐Ÿ

๐ŸŒถ๐Ÿ‹๐ŸŒถ๐Ÿ๐ŸŒถ๐Ÿ๐ŸŒถ๐Ÿ๐ŸŒถ

---------------------------------------------------------------

CHANNEL MUTE, [28.01.17 20:07]
๐ŸŒด๐Ÿช๐Ÿช๐ŸŒด๐ŸŒด๐Ÿช๐Ÿช๐ŸŒด

๐ŸŒฆONE DAY ONE SIROH๐ŸŒฆ

☀️MATERI 194 JILID 6☀️


⚔Orang Yahudi Kecewa⚔

Sebelum Rasulullah diutus, orang-orang Yahudi sudah mengetahui dari Taurat bahwa dalam waktu dekat akan ada seorang nabi yang diangkat Allah. Namun, mereka menduga bahwa nabi itu akan lahir dari kalangan Yahudi. Mereka suka membanggakan diri terhadap orang-orang Arab, "Sesungguhnya hampir datang seorang nabi yang akan segera dibangkitkan. Kami akan mengikutinya dan membantunya memerangi kalian, sebagaimana dulu kami memerangi kaum 'Ad dan 'Iram."

Namun, justru ketika nabi yang diharapkan itu datang, mereka malah ingkar, tidak mau percaya, dan mendustakan segala apa yang telah mereka katakan dan mereka ketahui sendiri. Para pendeta Yahudi mengejek dan memggunakan segala tipu daya untuk menghalangi seruan Rasulullah.

Beberapa ketua Yahudi mendatangi Rasulullah dan bertanya congkak, "Hai Muhammad! Allah yang telah menciptakan segenap makhluk, lalu siapa yang menciptakan Allah?"

Mendengar pertanyaan sekeji itu, wajah Rasulullah berubah karena menahan marah. Seketika, turunlah Malaikat Jibril menenangkan Rasulullah seraya menyampaikan firman Allah yang pernah diturunkan di Mekah untuk menjawab,
"Katakanlah olehmu(Muhammad), Allah itu Esa, Allah itu tempat memohonkan pertongan. Dia tidak beranak dan tidak diperanakkan. Dan tidak ada bandingan-Nya dengan seorang pun." (QS Al Ikhlas, 112: 1-4)

Sesudah Rasulullah membaca ayat tersebut, para ketua Yahudi terdiam dan saling mengejek, ia berkata, "Muhammad, coba engkau sifatkan kepada kami, bagaimana Allah itu. Berapa hasta tinggi-Nya, bagaimana lengan-Nya, bagaimana...."

Sudah tentu Rasulullah menjadi sangat marah, lebih marah daripada yang pertama. Namun, Jibril kembali turun memadamkan rasa marah Rasulullah sambil menyampaikan firman Allah untuk menjawab pertanyaan lancang itu,

"Dan mereka itu tidak menghargai Allah dengan sebenarnya penghargaan. Dan bumi seluruhnya  itu Aku menggenggamnya kelak pada hari Kiamat dan langit-langit semuanya terlipat dalam tangan kanan-Nya. Mahasuci Allah dan Mahatinggi dari apa-apa yang mereka sekutukan itu." (QS Az Zumar, 39:67)


๐Ÿ“Catatan Tambahan๐Ÿ“

๐Ÿ’—Tidak Menarik Hati๐Ÿ’—

Ajaran Yahudi tidak pernah menarik hati orang Arab karena orang Yahudi kurang mengajarkan nilai-nilai kesatriaan yang dikunjung tinggi orang Arab. Mereka juga sering menyembunyikan Taurat dan tidak mau mengajarkannya kepada orang lain.

๐Ÿ“™Kisah diambil dari buku Muhammad Teladanku Jilid 6๐Ÿ“™

☀️MATERI 194 JILID 6☀️

๐ŸŒณ๐Ÿค๐ŸŒณ๐Ÿค๐ŸŒณ๐Ÿค๐ŸŒณ๐Ÿค๐ŸŒณ

------------------------------------------------------

๐ŸŒด๐Ÿช๐Ÿช๐ŸŒด๐ŸŒด๐Ÿช๐Ÿช๐ŸŒด

๐ŸONE DAY ONE SIROH๐Ÿ

๐Ÿ€MATERI 195 JILID 6๐Ÿ€


๐Ÿ“ŒOrang-orang Yahudi Mengejek Rasulullah๐Ÿ“Œ

Suatu saat, Rasulullah berdakwah kepada orang Yahudi. Saat itu, beliau diiringi oleh beberapa orang sahabat. Setelah Rasulullah berseru dengan panjang lebar, orang-orang Yahudi menyangkal dan tidak mempercayai beliau. Maka dari itu, para sahabat maju dan berkata, "Hai kaum Yahudi, hendaklah kamu sekalian takut kepada Allah! Demi Allah, sesungguhnya beliau adalah utusan Allah. Kamu dulu pernah menyebut-nyebut nama beliau kepada kami dan kamu dulu pernah juga menerangkan sifat-sifat beliau ini kepada kami, tetapi mengapa sekarang kamu ingkar?"

Saat itu, seorang Yahudi bernama Wahab bin Yahudi menyahut, "Kami sekali-kali belum pernah berkata begitu kepada kamu. Dan Allah tidak akan menurunkan kitab lagi sesudah kitab Taurat dan tidak pula akan membangkitkan seorang utusan dan nabi lagi sesudah nabi Musa. Perkataanmu seluruhnya bohong! Begitu juga dengan seluruh perbuatan kamu, dan sahabatmu yang mengaku rasul ini?"

Seketika itu juga, Allah menurunkan wahyu kepada Rasulullah yang berbunyi, "Hai ahli kitab! Sesungguhnya telah datang kepada kamu seorang Rasul Kami, menjelaskan(syariat Kami) kepadamu ketika terputus(pengiriman) rasul-rasul agar kamu tidak mengatakan, "Tidak ada datang kepada kami, baik seorang pembawa berita gembira maupun seorang pemberi peringatan.' Sesungguhnya, telah datang kepadamu pembawa berita gembira dan pemberi peringatan. Allah Mahakuasa atas segala sesuatu." (QS Al Maidah, 5:19)

Masih sangat banyak ejekan dan bantahan orang Yahudi  terhadap dakwah Rasulullah beserta para sahabatnya. Orang Yahudi mengatakan bahwa Allah itu fakir, sedangkan mereka kaya. Ada yang meminta agar Allah menurunkan Al Qur'an dalam bentuk catatan dari langit dan minta agar Allah memancarkan beberapa sungai di tanah Arab untuk orang Yahudi.

Dengan mengejek dan menghina, mereka menyangka bisa merendahkan Islam dan utusan-Nya. Mereka bahkan berharap kepercayaan kaum Muslimin kepada Rasulullah dan firman Allah bisa digoyah. Namun, Rasulullah dan para pengikutnya tetap tegar.

Sahabat fillahku, kedengkian orang-orang Yahudi tidak berhenti sampai di situ. Mereka bahkan berani melakukan perbuatan yang sangat berbahaya bagi kaum Muslimin.

Perbuatan seperti apakah itu?

Kita lanjutkan kisahnya besok yaa...insya Allah๐Ÿ˜Š


๐Ÿ“Catatan Tambahan๐Ÿ“

๐Ÿ“›Merasa Lebih Tinggi๐Ÿ“›

Keangkuhan orang Yahudi berasal dari kepercayaan mereka kepada Allah menjadikan mereka bangsa pilihan, bangsa yang lebih tinggi dari semua bangsa lain. Sikap ini membuat orang Yahudi sangat sulit menyatu dengan masyarakat di setiap negeri yang mereka tinggali.


๐Ÿ“˜Kisah diambil dari buku Muhammad Teladanku Jilid 6๐Ÿ“˜

๐Ÿ€MATERI 195 JILID 6๐Ÿ€

๐ŸŒน๐Ÿƒ๐ŸŒน๐Ÿƒ๐ŸŒน๐Ÿƒ๐ŸŒน๐Ÿƒ๐ŸŒน

--------------------------------------------------------------

๐ŸŒด๐Ÿช๐Ÿช๐ŸŒด๐ŸŒด๐Ÿช๐Ÿช๐ŸŒด

๐ŸŽ€ONE DAY ONE SIROH๐ŸŽ€

๐Ÿ–‹MATERI 196 JILID 6๐Ÿ–‹

๐Ÿ’จYahudi Menghasut๐Ÿ’จ

Syas bin Qais adalah salah satu pemimpin Yahudi yang paling keras memusuhi Rasulullah. Suatu hari, ia melewati tempat berkumpul kaum Muslimin. Hatinya panas melihat para pemuda Anshar dari suku Aus dan Khazraj duduk bersama dalam persaudaraan yang erat. Padahal, dahulu kedua suku itu bermusuhan.

Syas bin Qais berkata kepada kawan-kawannya , "Orang-orang Bani Qaila(Aus dan Khazraj) sudah bersatu. Demi Allah, kita tidak berarti apa-apa kalau para pemuka Aus dan Khazraj telah terikat persatuan."

Kemudian Syas mengirim seorang pemuda Yahudi yang berkawan karib dengan para pemuda Anshar. Dengan halus dan licik, pemuda Yahudi itu menyinggung-nyinggung kembali Perang Buath yang dasyat di masa saat itu pihak Aus dapat mengalahkan Khazraj. Ternyata, hal itu memang membangkitkan ingatan masa lampau yang pahit. Para pemuda Anshar dan Aus dan Khazraj lalu bersitegang, saling membanggakan diri, dan hanyut dalam pertengkaran.

"Demi Allah! Kalau kamu mau, mari kita hidupkan kembali peperangan hebat itu!" sahut salah satu pihak berteriak marah.

"Marilah kita lakukan! Marilah kita lakukan! Perjanjian kamu di Adh Dhahirah! Senjata! Senjata!" sahut yang lain panas.

Dengan cepat peristiwa itu sampai ke telinga Rasulullah. Segera saja beliau pergi menemui kedua kelompok itu bersama beberapa orang sahabat.

"Wahai kaum Muslimin! ALLAH! ALLAH!" demikian seru beliau.
"Apakah kamu menyerukan kembali ke masa jahiliah sedang saya masih ada dihadapan kamu? Setelah Allah memberi petunjuk Islam kepadamu? Dan setelah Allah memuliakan kamu dengan Agama ini? Dan Ia telah memutuskan dari kamu urusan-urusan jahiliah? Dan Ia telah menyelamatkan kamu dari kekafiran? Dan Ia telah mempersatukan dan menjinakkan hati-hati kamu dengan Islam?"

Rasulullah mengingatkan mereka bahwa Islam telah mempersatukan dan membuat mereka benar-benar bersaudara, membuat semua saling mencintai. Lalu, luruhlah segala kemarahan. Di depan Rasulullah, mereka berpelukan sambil menangis. Semuanya lalu beristighfar dan memohon semoga kiranya Allah mengampuni mereka.


๐Ÿ“Catatan Tambahan๐Ÿ“

๐Ÿ’šWujud Ukhuwah๐Ÿ’š

Ukhuwah adalah persaudaraan. Salah satu wujudnya dalam Islam adalah mengucapkan salam kepada sesama Muslim, menengok yang sakit, menghibur orang yang tertimpa musibah, bersama menolak kejahatan, berbagi kegembiraan, memaafkan orang yang bersalah, dan menghentikan gosip tentang tetangga,entah gosip itu baik atau buruk.


๐Ÿ“•Kisah diambil dari buku Muhammad Teladanku Jilid 6๐Ÿ“•

๐Ÿ–‹MATERI 196 JILID 6๐Ÿ–‹

๐Ÿ’•๐ŸŒน๐Ÿ’•๐ŸŒน๐Ÿ’•๐ŸŒน๐Ÿ’•๐ŸŒน๐Ÿ’•

----------------------------------------------------------

CHANNEL MUTE, [01.02.17 05:59]
๐ŸŒด๐Ÿช๐Ÿช๐ŸŒด๐ŸŒด๐Ÿช๐Ÿช๐ŸŒด

☄ONE DAY ONE SIROH☄

๐ŸŒ‚MATERI 197 JILID 6๐ŸŒ‚


๐Ÿ–Yahudi Mengejek Firman Allah๐Ÿ–

Sahabat fillahku, Abu Bakar dikenal begitu lemah lembut. Kesabaran beliau luar biasa. Walau begitu, Abu Bakar sempat marah sekali karena perbuatan Yahudi. Kejadian itu terjadi ketika beliau sedang berbicara dengan Finhash. Finhash adalah orang Yahudi yang sedang diajak Abu Bakar untuk masuk Islam.

Namun, Finhash menjawab, "Abu Bakar, bukan kita yang membutuhkan Tuhan, tapi Dia yang butuh meminta-minta kepada kita. Kita tidak memerlukan-Nya, tapi Dia yang memerlukan kita. Kalau Dia kaya, tentu Ia tidak akan minta dipinjami harta kita, seperti yang didakwahkan oleh pemimpinmu itu. Ia melarang kalian menjalankan riba, tapi kita akan diberi jasa. Kalau Tuhan kaya, tentu Tuhan tidak akan mencegah riba."

Rupanya Finhash mengejek firman Allah,

"Siapa yang mau meminjamkan kepada Allah suatu pinjaman yang baik, Allah akan selalu membalasnya dengan berlipat ganda." (QS Al Baqarah 2 : 87-89)

Abu Bakar tidak tahan mendengar Allah diejek seperti ini. Dengan amarah yang tidak tertahankan, ditamparnya Finhash keras-keras.

"Demi Allah," kata Abu Bakar, "kalau tidak karena adanya perjanjian antara kami dan kamu sekalian, pasti kupukul kepalamu! Engkaulah musuh Tuhan!"

Dengan licik, Finhash justru mengadukan Abu Bakar kepada Rasulullah. Namun, ia tidak mengakui yang dikatakannya tentang Allah.

Kemudian turunlah firman,

"Allah sudah mendengar kata-kata mereka yang menyebutkan, 'Allah itu miskin dan kamilah yang kaya, 'Akan Kami tuliskan kata-kata mereka itu. Begitu juga perbuatan mereka yang membunuh nabi-nabi dengan tidak sepantasnya. Karena itu, rasakanlah siksa yang membakar ini!" QS Al Imran, 3:181)

Rupanya orang Yahudi semakin merasa sesak napas kepada Rasulullah dan kaum Muslimin. Mereka mulai memikirkan segala tipu daya untuk membuat Rasulullah dan kaum Muslimin keluar dari Madinah, sebagaimana beliau keluar dari Mekah.

Sahabat fillahku, bagaimana cara mereka melakukan tipu daya kali ini?

Kita lanjutkan kisahnya besok yaa... insyaa Allah ๐Ÿ˜Š


๐Ÿ“Catatan Tambahan๐Ÿ“

✊๐ŸผTingkatkan Iman✊๐Ÿผ

Rasulullah pernah bersabda, "Barang siapa menyaksikan kemungkaran, hendaknya menolak dengan tangannya. Jika tidak mampu, dengan lidahnya, dan jika tidak mampu, dengan hatinya, dan itulah serendah-rendahnya iman."


๐Ÿ“˜Kisah diambil dari buku Muhammad Teladanku Jilid 6๐Ÿ“˜

๐ŸŒ‚MATERI 197 JILID 6๐ŸŒ‚

๐Ÿ“๐Ÿฆ๐Ÿ“๐Ÿฆ๐Ÿ“๐Ÿฆ๐Ÿ“๐Ÿฆ๐Ÿ“

-----------------------------------------------------------------

๐ŸŒด๐Ÿช๐Ÿช๐ŸŒด๐ŸŒด๐Ÿช๐Ÿช๐ŸŒด

๐Ÿ’ŽONE DAY ONE SIROH๐Ÿ’Ž

๐Ÿ–ŒMATERI 198 JILID 6๐Ÿ–Œ


๐Ÿ•‹Mengalihkan Kiblat ke Ka'bah๐Ÿ•‹

Orang-orang Yahudi pun mendatangi Rasulullah dan berkata, "Muhammad, tentu sudah engkau ketahui bahwa semua nabi dan rasul sebelummu pergi ke Baitul Maqdis. Di sanalah sebetulnya tempat tinggal mereka. Jika engkau benar-benar seorang rasul, engkau pasti akan pergi ke sana, bukan? Anggap saja Madinah ini sebagai perantara hijrah kamu dan umatmu dari Mekah ke Baitul Maqdis!"

Namun, saat itu juga Rasulullah tahu bahwa mereka berusaha melakukan tipu daya kepada beliau. Apalagi saat itu kiblat shalat kaum Muslimin adalah Baitul Maqdis, bukan Ka'bah di Mekah seperti kita sekarang.

Namun, sekali lagi, pendapat orang-orang Yahudi tadi dipecahkan oleh firman Allah yang memerintahkan Rasulullah dan kaum Muslimin menghadap Ka'bah saat sedang shalat. Saat itu, genap tujuh belas bulan Rasulullah berhijrah ke Madinah. Allah berfirman,

"Kami sebenarnya melihat wajahmu yang menengadah ke langit itu. Akan Kami hadapkan mukamu ke arah kiblat yang engkau sukai. Hadapkan mukamu ke arah Masjidil Haram. Dimana saja kamu berada, hadapkanlah wajahmu ke arah itu." (QS Al Baqarah, 2:144)

Kaum Muslimin menyambut gembira peralihan kiblat ini. Sementara itu, orang-orang Yahudi sangat menyesalkan keputusan ini. Sekali lagi, mereka berusaha melakukan tipu daya dengan mengatakan, "Kami akan menjadi pengikutmu Muhammad, apabila kamu berada kembali mengubah kiblat ke arah Baitul Maqdis!"

Kembali firman Allah turun membalas kata-kata berbisa ini,
"Orang-orang yang kurang akalnya diantara manusia akan berkata, "Apakah yang memalingkan mereka(umat Islam) dari kiblatnya(Baitul Maqdis) yang dahulu mereka telah berkiblat kepadanya?" Katakanlah, 'Kepunyaan Allah lah Timur dan Barat. Dia memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya ke jalan yang lurus. Dan Kami tidak menjadikan kiblat yang menjadi kiblatmu(sekarang) melainkan agar Kami mengetahui(supaya nyata) siapa yang mengikuti Rasulullah dan siapa yang membelot. Dan sungguh(pemindahan kiblat) itu terasa berat kecuali bagi orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah.' " (QS Al Baqarah,2:142-143)


๐Ÿ“Catatan Tambahan๐Ÿ“

๐Ÿ•ŒShalat Bukan Sembahyang๐Ÿ•Œ

Shalat sering disamakan dengan sembahyang. Sembahyang adalah ibadah atau pemujaan yang dapat dilakukan dalam bentuk, bahasa, atau kondisi apa pun. Sementara itu, shalat hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu, dengan cara yang sudah ditetapkan, dan dengan syarat-syarat tertentu.


๐Ÿ“•Kisah diambil dari buku Muhammad Teladanku Jilid 6๐Ÿ“•

๐Ÿ–ŒMATERI 198 JILID 6๐Ÿ–Œ

๐ŸŒ‚๐ŸŽ’๐ŸŒ‚๐ŸŽ’๐ŸŒ‚๐ŸŽ’๐ŸŒ‚๐ŸŽ’๐ŸŒ‚

--------------------------------------

๐ŸŒด๐Ÿช๐Ÿช๐ŸŒด๐ŸŒด๐Ÿช๐Ÿช๐ŸŒด

๐Ÿ’ONE DAY ONE SIROH๐Ÿ’

๐ŸŠMATERI 199 JILID 6๐ŸŠ


๐ŸYahudi Mengejek Firman Allah๐Ÿ

Sahabat fillahku, ditengah pertentangan yang seru antara kaum Muslimin dan Yahudi di Madinah, datanglah delegasi Nasrani dari Najran. Mereka mengendarai enam puluh buah kendaraan. Dengan pakaian dari Yaman yang indah, memakai cincin emas dan selendang sutera, orang-orang Nasrani itu langsung menuju ke masjid dan mengerjakan shalat dengan menghadap ke Timur. Beberapa sahabat hendak menegur, tetapi Rasulullah mengisyaratkan agar mereka dibiarkan.

Setelah shalat, orang-orang Nasrani menghadap Rasulullah dan memberi hadiah berupa permadani indah yang bergambar dan beberapa buah tikar dari bulu. Rasulullah menolak permadani bergambar dan menerima tikar dari bulu.

Sebenarnya, tujuan orang-orang Nasrani ini adalah untuk menambah keributan antara kaum Muslimin dan orang Yahudi sehingga orang-orang Nasrani dapat diuntungkan. Begitu bertemu Rasulullah, orang-orang Nasrani berusaha menjelaskan mengapa mereka menganggap Nabi Isa adalah anak Allah dan mengapa mereka menyembah tiga tuhan. Satu per satu alasan itu dipatahkan Rasulullah. Bahkan, Rasulullah berbalik mengajak mereka menyembah Allah Yang Maha Esa dan menjelaskan kerasulan beliau. Namun, walau sudah demikian jelas Rasulullah menyampaikan kebenaran, para pendeta Nasrani itu terus berkeras mendustakan beliau. Mereka tetap mengatakan bahwa Nabi Isa adalah putra Allah dan Allah itu hanya salah satu dari tiga tuhan.

Akhirnya, atas perintah Allah, Rasulullah mengajak mereka ber-mubahalah dengan bersabda, "Marilah, kami ajak anak-anak kami dan anak-anak kamu, wanita kami dan wanita kamu, diri-diri kami dan diri-diri kamu bersama sungguh-sungguh berdoa, lalu kita jadikan laknat Allah menimpa kepada siapa di antara kita yang berdusta."

Orang-orang Nasrani itu hendak menerima, namun Al Aqib, penasihat tertinggi mereka berkata, "Sesungguhnya, Muhammad itu adalah nabi yang diutus dan kamu telah mengetahui itu dengan pasti. Tidak ada suatu kaum yang ber-mubahalah dengan seorang nabi kecuali ia pasti hancur binasa."

Mendengar itu, orang-orang Nasrani memutuskan untuk menolak usul Rasulullah. Mereka memilih untuk kembali ke Najran dengan tetap memeluk agama mereka.


๐Ÿ“Catatan Tambahan๐Ÿ“

⚜Sepupu⚜

Orang Arab dan Yahudi (Ibrani) bisa dikatakan merupakan sepupu. Nenek moyang mereka adalah Nabi Ibrahim. Putra sulung Nabi Ibrahim, yaitu Nabi Ismail ditempatkan di Mekah dan menjadi leluhur orang Arab. Sementara itu, putra Nabi Ibrahim yang lain, yaitu Nabi Ishaq, menurunkan bangsa Yahudi.


๐Ÿ“•Kisah diambil dari buku Muhammad Teladanku Jilid 6๐Ÿ“•

๐ŸŠMATERI 199 JILID 6๐ŸŠ

๐Ÿญ๐Ÿฎ๐Ÿญ๐Ÿฎ๐Ÿญ๐Ÿฎ๐Ÿญ๐Ÿฎ๐Ÿญ