Terus semangat belajar dan berbagi ilmu sampai ke liang lahat, demi menjadi Hamba اللّهُ yang Kaffah.

ODOS - Episiode 162 - 170 : Hijrah Rasulullah Menuju Yatsrib 1

🌴🐪🐪🌴🌴🐪🐪🌴

🌹ONE DAY ONE SIROH🌹

✏️MATERI 162 JILID 5✏️


🐪Persiapan Hijrah Rasulullah🐪

Sahabat fillahku, pada hari dilaksanakannya rapat untuk membunuh Rasulullah. Jibril turun dan menyampaikan firman Allah yang membongkar rencana Quraisy tersebut. Setelah itu, Jibril berkata, "Ya Rasulullah!  Jangan Anda tidur malam ini diatas tempat tidur yang biasa, sesungguhnya Allah menyuruh Anda agar berangkat hijrah ke Madinah."

Jibril juga menyampaikan bahwa kawan hijrah Rasulullah adalah Abu Bakar. Setelah mendengar perintah tersebut, tanpa membuang waktu lagi, Rasulullah pergi ke rumah Abu Bakar. Saat itu, tengah hari. Panas matahari terasa membakar kepala. Rasulullah berjalan sambil menutup muka dan kepala. Begitu tiba di depan rumah Abu Bakar, beliau segera memanggil-manggil sahabatnya itu.

Abu Bakar terkejut, "Rasulullah sampai memerlukan datang di tengah panas yang amat menyengat begini, pasti ada sesuatu yang penting."

Tergesa-gesa Abu Bakar keluar menyambut Rasulullah dan menyilakan beliau masuk. Rasulullah duduk dan berkata, "Allah telah mengizinkan aku keluar dan hijrah."

Dengan hati berdebar dan penuh harap, Abu Bakar bertanya, "Berkawan dengan ..... saya ya Rasulullah?"

Rasulullah tersenyum, " Ya dengan izin Allah."

Saat itu juga, "Abu Bakar menangis karena begitu bahagia. Sudah berbulan-bulan lamanya ia berharap agar Allahmemberinya kehormatan untuk menemani hijrah Rasulullah. Saat ini, impiannya itu menjadi kenyataan.

Abu Bakar bangkit dan menunjukkan dua ekor unta yang sangat bagus, "Ya Rasulullah ambillah salah satu dari kedua ekor unta ini untuk kendaraan Tuan."

Rasulullah kemudian memilih seekor unta dan beliau namakan Al-Qushwa. Abu Bakar segera berkemas. Beliau memerintahkan kedua putrinya, yaitu Aisyah dan Asma, untuk membantu menyiapkan bekal.

Rasulullah cepat-cepat kembali ke rumah dan memanggil Ali bin Abi Thalib. Beliau berpesan agar Ali mengembalikan semua barang yang tadinya dititipkan orang-orang kepada Rasulullah.


📝Catatan Tambahan📝

⚜Pemandu⚜

Rasulullah dan Abu Bakar menyewa seorang pemandu atau penunjuk jalan bernama Abdullah bin Uraiqith. Ia termasuk orang Quraisy yang tinggal di luar kota Mekah. Ia hafal benar jalan-jalan dan situasi di daerah itu. Ia masih seorang musyrik, tetapi dapat dipercaya.


📗Kisah diambil dari buku Muhammad Teladanku Jilid 5📗

🌹MATERI 162 JILID 5🌹

🍋🍁🍋🍁🍋🍁🍋🍁🍋

---------------------------------------

🌴🐪🐪🌴🌴🐪🐪🌴

🌸ONE DAY ONE SIROH🌸

🖋MATERI 163 JILID 5🖋


💥Dikepung💥

Abu Bakar berpesan kepada putranya, Abdullah, agar setiap hari mendengarkan rencana-rencana Quraisy saay mereka tahu Rasulullah telah berangkat hijrah.
"Abdullah, setiap petang pergilah ke Gua Tsur tempat Rasulullah dan aku bersembunyi. Ajaklah adikmu, Asma. Suruh ia membawa makanan untuk kami."

Abu Bakar juga menugasi pembantunya, Amir bin Fuhaira, agar menggembalakan kambing-kambingnya di dekat Gua Tsur selama Rasulullah dan Abu Bakar sembunyi disitu. Amir bertugas memerah susu kambing untuk minum Rasulullah dan Abu Bakar, sekaligus memberi peringatan jika orang-orang Quraisy itu mendekat.

Malam pun tiba, Rasulullah telah besiap-siap. Beliau meminta Ali bin Abu Thalib untuk tidur diatas tempat tidur beliau dan menggunakan selimut yang biasa beliau kenakan. Kemudian, sahabat fillahku, datanglah para pembunuh ke rumah Rasulullah. Mereka adalah para pemuda kekar yang berasal dari berbagai kabilah. Pembunuh-pembunuh itu bersenjata lengkap dan mengepung rumah Rasulullah dari segala penjuru: depan, belakang, dan samping. Disertai para ketua kabilah, jumlah semuanya hampir seratus orang. Tampaknya tidak ada celah sedikit pun untuk meloloskan diri.

Menurut sebuah riwayat, salah seorang dari mereka mengintai ke dalam rumah Rasulullah dengan memanjat. Konon, setiap kali ia memanjat, terdengarlah suara tangis seorang anak perempuan. Orang itu pun segera turun. Begitulah yang terjadi berkali-kali. Menurut adat kesopanan Quraisy, hinalah seorang ksatria yang memasuki rumah orang  yang akan dibunuhnya dan hinalah seorang ksatria yang sampai merusak keamanan seorang perempuan. Anak perempuan tadi adalah seorang keluarga Rasulullah yang terbangun dari tidurnya.

Demikianlah, para pembunuh terus berusaha mengintai untuk memastikan apakah Rasulullah masih berada di rumah atau tidak. Ketika melihat Ali bin Abu Thalib yang tidur dengan berselimut, mereka menyangka itu adalah Rasulullah. Dengan demikian, tenanglah mereka.

Sahabat fillahku, bagaimana cara Rasulullah meloloskan diri dari kepungan yang sangat rapat itu?

Kita lanjutkan besok ya kisahnya...insyaa Allah 😊


📝Catatan Tambahan📝

💪🏼Daya Tahan Rasulullah💪🏼

Hijrah menandai berakhirnya periode Mekah dalam dakwah Rasulullah. Selama 13 tahun bwrdakwah di Mekah, Rasulullah telah menunjukkan daya tahan, kesabaran, dan ketabahan luar biasa. Beliau menerima semua perlakuan buruk orang kafir selama bertahun-tahun tanpa amarah, apalagi hingga patah semangat. Beliau berdiri sendiri menentang kekafiran tanpa bantuan apa pun dari luar. Selama itu, beliau ditekan, ditentang, dihina, dan diburu sampai akhirnya beliaulah yang menjadi pemenang.


📘Kisah diambil dari buku Muhammad Teladanku Jilid 5📘

🖋MATERI 163 JILID 5🖋


🍒⚜🍒⚜🍒⚜🍒⚜🍒

--------------------------------------------
CHANNEL MUTE, [29.12.16 23:03]
🌴🐪🐪🌴🌴🐪🐪🌴

💛ONE DAY ONE SIROH💛

🖊MATERI 164 JILID 5🖊


⚜Rasulullah Meloloskan Diri⚜

Ketika saatnya tiba, Rasulullah keluar rumah dengan sangat perlahan. Beliau mengambil segenggam pasir dan menaburkannya ke kepala para pengepung sambil membaca doa. Dengan pertolongan Allah, para pengepung itu tidak dapat melihat Rasulullah keluar rumah. Bahkan semuanya jadi mengantuk dan tertidur. Rasulullah pun pergi.

Tidak lama kemudian, Abu Bakar datang. Setelah tahu apa yang terjadi, Abu Bakar segera menyusul Rasulullah dan berhasil menemui beliau di tengah perjalanan menuju Gua Tsur. Pagi hampir tiba ketika tiba-tiba muncul seorang laki-laki tua yang tidak seorang pun pernah melihatnya. Orang tua itu berseru nyaring untuk membangunkan para pengepung, "Hai orang banyak! Kamu semua di sini sedang menunggu apa? Mengapa kalian tertidur demikian pulas?"

"Kami sedang menunggu Muhammad! Bukankah ia masih tidur di dalam!"

Orang itu menggeleng-geleng, "Kasihan .... kasihan .... kasihan sekali kalian! Muhammad sudah pergi dari tadi setelah menaburkan pasir di kepala kalian!"

Para pemuda gagah itu bangkit, sambil membersihkan pasir di kepala mereka, "Aduh, pasir di kepala kita! Sungguh keterlaluan! Keterlaluan!"

Salah seorang dengan gemas menggedor-gedor pintu rumah Rasulullah. "Muhammad! Muhammad! Muhammad!"

Sahabat fillahku, mereka kemudian menyerbu masuk dengan pedang terhunus. Hanya dalam waktu beberapa detik, mereka memgelilingi tempat tidur Rasulullah. Dengan kasar, selimut ditarik dan pedang-pedang terangkat siap untuk dihujamkan. Namun, Ali bin Abu Thalib yang tidur di tempat Rasulullah itu segera melompat bangun dan siap menghadapi maut.
Wajah para pemuda itu membeku pucat melihat bukan Rasulullah yang barusan berbaring.

"Mana Muhammad?" hardik mereka kasar.

"Aku tidak tahu!" jawab Ali bin Abu Thalib.

Para pemuda itu kemudian memggiring Ali bin Abu Thalib ke dekat Ka'bah. Di sana mereka memukul, menendang, dan menampar wajah beliau. Namun, Ali lebih baik mati daripada mengatakan di mana Rasulullah berada. Dengan putus asa, mereka pun melepaskan Ali bin Abu Thalib yang telah bertahan demikian berani.


📝Catatan Tambahan📝

📜Versi Lain📜

Menurut versi lain, pembicaraan rahasia tentang pengepungan di bocorkan orang ke telinga Rasulullah. Beliau lalu meloloskan diri sebelum para pengepung itu datang, mereka melihat Ali bin Abu Thalib mengenakan mantel hijau Rasulullah sedang berbaring dan menyangka itulah Rasulullah. Seseorang lewat dan memberitahukan bahwa Rasulullah sudah pergi. Mereka pun menyerbu masuk ke rumah dan sadar telah kecolongan.


📒Kisah diambil dari buku Muhammad Teladanku Jilid 5📒

🖊MATERI 164 JILID 5🖊

🐬🌊🐬🌊🐬🌊🐬🌊🐬

---------------------------------------

🌴🐪🐪🌴🌴🐪🐪🌴

💚ONE DAY ONE SIROH💚

🌺MATERI 165 JILID 5🌺


🗻 Di Gua Tsur 🗻

Sahabat fillahku, saat itu Rasulullah dan Abu Bakar tiba di Gua Tsur. Selama berjalan, Abu Bakar sebentar-sebentar melangkah di muka Rasulullah, lalu disamping, kemudian pindah ke belakang. Demikian berulang-ulang.

"Abu Bakar, saya tidak mengerti perbuatanmu ini?" ucap Rasulullah.

"Ya Rasulullah, saya takut kita diikuti pengintai. Untuk mengelabuhi mereka, saya berpindah-pindah berjalan di dekat Anda."

Saat itu Rasulullah berjalan dengan kaki telanjang. Padahal beliau tidak biasa berjalan tanpa alas kaki. Akibatnya, kaki Rasulullah dipenuhi luka. Tiba di Gua Tsur, Abu Bakar meminta Rasulullah menunggu sebentar di luar. Abu Bakar tahu Gua Tsur banyak dihuni binatang-binatang liar, buas, dan berbisa seperti ular dan kalajengking. Tidak seorang manusia pun berani masuk ke dalamnya.

Abu Bakar pun masuk dan membersihkan  gua tanpa menghiraukan bahaya yang mengancam. Ia merobek pakaiannya secarik demi secarik untuk menyumpal semua lubang yang terlihat. Setelah itu, dengan pakaian terkoyak-koyak, ia menyingkirkan batu-batu. Mendadak seekor ular yang bersembunyi di balik bebatuan itu menggigit kakinya  dengan keras. Sakit bekas gigitan itu seperti hendak meledakkan kepala. Namun, Abu Bakar menahan rasa sakit itu dan terus bekerja tanpa bersuara.

Setelah selesai, Rasulullah pun masuk. Demikian lelahnya beliau hingga tertidur dengan meletakkan kepala di pangkuan Abu Bakar. Saat itu, rasa sakit bekas gigitan ular semakin terasa menyengat sampai-sampai air mata Abu Bakar menetes-netes. Setitik air mata itu menetes di muka Rasulullah. Beliau bangun dengan terkejut.

"Mengapa engkau menangis wahai Abu Bakar?"

"Saya digigit ular, ya Rasulullah."

"Oh, mengapa tidak engkau katakan dari tadi?"

"Saya takut membangunkan engkau."

Rasulullah memeriksa luka Abu Bakar dan mengusapnya. Seketika itu juga, bengkak dan rasa sakitnya lenyap. Kemudian, Rasulullah bertanya, "Kemana pakaianmu?"

Abu Bakar menceritakan semua yang terjadi. Rasulullah terharu. Beliau pun berdoa, "Ya Allah, letakkan Abu Bakar kelak pada hari Kiamat pada derajatku!"


📝Catatan Tambahan📝

💰Barang-Barang Amanat💰

Rasulullah menugaskan Ali bin Abu Thalib mengembalikan barang-barang titipan setelah beliau hijrah. Pada masa itu, banyak orang Mekah yang khawatir terhadap barang berharga milik mereka. Kemudian, mereka menitipkan barang-barang itu kepada Rasulullah. Hal itu karena mereka mengetahui kejujuran dan kesetiaan Rasulullah dalam menjaga amanat.


📙Kisah diambil dari buku Muhammad Teladanku Jilid 5📙

🌺MATERI 165 JILID 5🌺

🎒📙🎒📙🎒📙🎒📙🎒

------------------------------------------

🌴🐪🐪🌴🌴🐪🐪🌴

🌻ONE DAY ONE SIROH🌻

✏️MATERI 166 JILID 5✏️


🏇Memburu Rasulullah🏇

Di Mekah, musyrikin Quraisy tampak panik. Para pembesar berkumpul sepagi mungkin. Dengan segera, pasukan berkuda disebar ke beberapa perkampungan seputar Mekah, untuk mencari Rasulullah.

"Mengapa Muhammad bisa lolos? Bukankah kita telah mengepung begitu rapat sampai tidak seekor ular gurun pun dapat lolos?" jerit seorang pembesar.

Semua orang terdiam. Mereka berusaha mencari jawabannya. Namun, tidak seorang pun bisa menjelaskan apa yang terjadi.

"Sudahlah, itu tidak penting!" akhirnya seseorang berseru.

"Sekarang yang paling mendesak adalah menemukan Muhammad secepat mungkin! Ada yang punya usul?"

"Panggil pencari jejak paling ahli! Suruh dia melacak jejak Muhammad!"

Usul itu segera dijalankan. Pencari jejak yang amat ahli itu mengikuti jejak yang ditinggalkan Rasulullah. Pasukan bersenjata lengkap mengikuti di belakangnya dengan wajah tidak sabar. Sebagian besar dari mereka adalah para pemuda yang semalam   ditugaskan menyergap Rasulullah.

Setelah bekerja dengan teliti, pencari jejak itu menarik napas sambil menggeleng, "Jejaknya sudah terhapus oleh orang yang lalu lalang tadi pagi!"

"Gawat!" gemas seseorang. "Apa kau punya usul lain, pencari jejak?"

"Siapa sahabatnya? Kita bisa bertanya kepada sahabat Muhammad yang paling dekat!"

Orang Quraisy saling pandang dan serempak bergumam, "Abu Bakar!"

Dipimpin Abu Jahal, pasukan pencari itu tiba di rumah Abu Bakar. Asma binti Abu Bakarlah yang keluar membukakan pintu.

"Di mana ayahmu?" bentak Abu Jahal.

"Dia pergi dan saya tidak tahu ke mana perginya," jawab Asma dengan berani.

"Jangan berdusta! Katakan ke mana perginya?"

"Saya tidak tahu! Di rumah hanya ada ibu dan saudari saya."

"Ah, terlalu!" sambil bersungut begitu, Abu Jahal menampar wajah Asma keras-keras.


📝Catatan Tambahan📝

💛Menenteramkan Kakek💛

Abu Quhafah adalah ayah Abu Bakar. Dia buta. Setelah Abu Bakar hijrah, Abu Quhafah mendatangi Asma. Sang kakek khawatir Abu Bakar tidak meninggalkan sepeser pun untuk putrinya. Memang demikian karena Abu Bakar membawa semua uangnya untuk perjuangan Islam di Madinah. Asma membungkus batu dan berkata, Ayah telah meninggalkan banyak uang untuk kami. Abu Quhafah meraba batu itu dan hatinya tentram karena ia menyangka Abu Bakar memang meninggalkan uang yang banyak.


📔Kisah diambil dari buku Muhammad Teladanku Jilid 5📔

✏️MATERI 166 JILID 5✏️


🐝🍯🐝🍯🐝🍯🐝🍯🐝

----------------------------------------

🌴🐪🐪🌴🌴🐪🐪🌴

🌾ONE DAY ONE SIROH🌾

🌹MATERI 167 JILID 5🌹

🕸Sarang Laba-Laba🕸

Sahabat fillahku, ketika mereka keluar kota dan menjajaki beberapa jalan, sang pencari jejak menemukan jejak mencurigakan. Kemudian, satu kelompok pasukan berkuda mengikuti jejak itu sampai tiba di kaki Gunung Tsur. Namun, disitu jejak terputus. Mereka kebingungan.

"Ke mana arah kita? Ke kanan atau le kiri?" tanya komandan pasukan. "Apakah Muhammad masuk ke dalam gua itu atau terus mendaki ke puncak?"

"Aku tidak tahu," geleng si Pencari Jejak. Namun, lewatlah seorang gembaladan mereka menanyainya. "Mungkin saja mereka ke dalam gua itu," jawab sang gembala. "Tapi aku tidak melihat ada orang yang menuju ke sana."

Di dalam gua, keringat dingin Abu Bakar keluar mendengarnya, "Bagaimana kalau mereka sampai masuk ke sini? Bukan keselamtanku yang kukhawatirkan, melainkan keselamatan Rasulullah!" kata Abu Bakar dalam hati.

Beberapa pemuda naik dan melongok-longok ke mulut gua. Jantung Abu Bakar hampir lepas. Ia berbisik, "Ya Rasulullah, kalau ada yang menengok ke bawah, pasti kita akan terlihat."

Rasulullah menjawab mantap, "jangan takut Abu Bakar, sesungguhnya Allah bersama kita."

Para pemuda itu turun, kembali ke pasukannya.

"Mengapa kalian tidak masuk ke dalam gua?" tanya komandan mereka dingin.

"Gua itu tertutup sarang laba-laba! Tidak mungkin Muhammad masuk ke dalam tanpa merusaknya!"

"Lagi pula ada dua ekor merpati hutan bersarang tepat di mulut gua!" lapor yang lain. "Jika Muhammad masuk ke dalam, sarang itu juga pasti akan rusak."

Komandan pasukan mengalihkan mukanya ke arah lain sambil menghela napas, "Baiklah, naik kudamu!  Kita cari ke arah lain!"

Pasukan pun menjauh.

Sahabat fillahku, sarang laba-laba dan burung merpati yang menutupi gua itu adalah pertolongan yang diberikan Allah. Padahal sebelum Rasulullah dan Abu Bakar masuk, tak ada laba-laba dan burung merpati yang bersarang. Selain laba-laba dan burung merpati, di mulut gua juga mendadak tumbuh sebatang pohon yang menghalangi sebagian jalan masuk. Di dalam, Abu Bakar menarik napas lega. Keimanannya kepada Allah dan Rasul-NYA semakin bertambah kuat.


📝Catatan Tambahan📝

⚜Perjuangan Anak Muda⚜

Abdullah bin Abu Bakar  dan saudarinya, Asma binti Abu Bakar, masih muda ketika mereka membantu hijrah Rasulullah dan ayah mereka. Abdullah bertugas mencari berita di tengah kaum Quraisy, sedangkan Asma mengirimkan makanan ke gua. Itulah ciri khas para pemuda Muslim sepanjang zaman. Mereka tidak hanya tekun beribadah ritual, tetapi juga mengerahkan seluruh kesanggupanya untuk berjuang.


📕Kisah diambil dari buku Muhammad Teladanku Jilid 5📕

🌹MATERI 167 JILID 5🌹

👑⚜👑⚜👑⚜👑⚜👑

----------------------------------------------

CHANNEL MUTE, [02.01.17 20:20]
🌴🐪🐪🌴🌴🐪🐪🌴

🌻ONE DAY ONE SIROH🌻

👑MATERI 168 JILID 5👑


🐪Menuju Yatsrib🐪

Tiga hari tiga malam lamanya, Rasulullah dan Abu Bakar tinggal di Gua Tsur. Selama tiga hari itu pula, musyrikin Quraisy kelabakan. Abdullah bin Abu Bakar menjalankan tugasnya dengan sangat baik. Setiap hari ia memata-matai pembicaraan orang Quraisy dan menyampaikan ke Gua Tsur ketika petang tiba. Asma binti Abu Bakar setiap sore mengantarkan makanan bersama Abdullah. Sementara itu, Amir bin Fuhairah yang menggembalakan kambing di luar Gua Tsur selalu memerah susu kambing agar Rasulullah dan Abu Bakar tidak kehausan sekaligus memberi tahu jika ada orang yang mendekat. Ketiga orang itu menjalankan tugasnya dengan tenang sehingga tidak satu pun orang Quraisy yang mencurigai gerak-gerik mereka.

Setelah tiga hari, kepanikan di kota Mekah sudah agak mereda. Saat itu lah Rasulullah dan Abu Bakar berangkat ke Madinah. Mereka diiringi Abdullah bin Uraiqith, seorang penunjuk jalan yang saat itu masih kafir. Ketika akan berangkat, ternyata tidak ada tali yang dapat digunakan untuk menggantungkan makanan dan minuman di pelana unta. Asma memecahkan masalah itu. Dengan sigap ia merobek sabuknya menjadi dua helai kain panjang. Sejak saat itu, Asma dikenal dengan Dzatun Nithaqain (yang bersabuk dua).

Dengan cerdik Rasulullah memilih jalan yang sulit dan tidak bisa di lalui orang. Beliau memilih jalan memutar ke tepi laut. Mereka berusaha  secepatnya menjauhi Mekah dan menghindari daerah pemukiman.

Sahabat fillahku, di Mekah orang ribut mendengar sebuah pengumuman yang sangat menarik, "Siapa pun yang dapat menemukan Muhammad dan membawanya sampai ke Mekah, akan mendapat hadiah 100 ekor unta."

Dengan cepat, berita itu menyebar sampai ke dusun-dusun yang jauh. Suraqah bin Malik, kepala kabilah Bani Mudlij, turut mendengar berita itu. Suatu saat, ia didatangi seorang anggota kabilahnya yang datang tergopoh-gopoh. "Tuan, tadi saya melihat dari jauh ada beberapa unta lewat di tepi pantai. Mungkin itulah Muhammad!"

"Bukan, itu orang lain!" kata Suraqah.

Namun, setelah berkata begitu, Suraqah cepat-cepat pulang dan mengambil senjata lengkap. Ia pacu kudanya ke arah yang ditunjukkan orang tadi.

Sahabat fillahku, ternyata yang di buru Suraqah memang benar rombongan Rasulullah.

Bagaimana kelanjutan kisahnya?

Kita lanjutkan besok yaa .... insyaa Allah 😊

📝Catatan Tambahan📝

🔆Perbedaan Cara Hijrah Rasulullah dan Umar bin Khattab🔆

Mengapa Rasulullah tidak berhijrah terang-terangan seperti Umar bin Khattab? Karena Rasulullah ingin menunjukkan kepada umatnya bahwa tindakan hati-hati dan penuh perhitungan harus diambil saat berhadapan dengan bahaya. Jika Rasulullah mengambil cara seperti Umar, bisa jadi umat Muslim akan menghilangkan sikap hati-hati saat bahaya datang.


📘Kisah diambil dari buku Muhammad Teladanku Jilid 5📘

👑MATERI 168 JILID 5👑

🌻🌾🌻🌾🌻🌾🌻🌾🌻

------------------------------------------


🌴🐪🐪🌴🌴🐪🐪🌴

🌸ONE DAY ONE SIROH🌸

🖌MATERI 169 JILID 5🖌


📌Suraqah bin Malik📌

Dengan cepat, Suraqah telah berada di belakang rombongan Rasulullah. Abu Bakar yang selalu waspada menoleh dan melihat musuh mendekat, "Ya Rasulullah, ada orang mengejar kita! Kita tentu akan tertangkap!"

Namun, Rasulullah tetap tenang. Tanpa menoleh ke belakang, beliau bersabda, "Tenanglah sahabatku, jangan bersusah hati. Sesungguhnya Allah bersama kita."

Kemudian, Rasulullah berdoa, "Ya Allah, cukupkanlah kami akan dia (Suraqah) sekehendak Engkau."

Saat itu juga, kuda Suraqah tergelincir dan penunggangnya terpelanting. Suraqah terdiam sejenak. Ia merasa ada yang tidak beres. Siraqah pun memaksa kudanya bangkit dan mengejar lagi.

Namun, dengan keras kepala, Suraqah memaksa berdiri kudanya yang hampir tidak mampu bangkit. Ia lalu kembali mengejar. Untuk ketiga kalinya, Suraqah terjatuh. Saat itu hilanglah niat jahat dalam hatinya. Ia memanggil-manggil Rasulullah.

Beliau pun berhenti dan membiarkan Suraqah mendekat.

"Maafkan saya, beribu-ribu maaf!" kata Suraqah. "Jangan engkau balas perbuatan saya, wahai Muhammad! Berilah saya sebuah surat jaminan bahwa engkau tidak akan membalas saya saat engkau dan agamamu kelak telah menguasai seluruh jazirah Arab."

Rasulullah tersenyum dan mengabulkannya.

"Tahukah Anda bahwa orang-orang Quraisy menjanjikan 100 ekor unta bagi siapa pun yang dapat membawa Anda kembali?" tanya Suraqah.

Rasulullah kembali tersenyum menyejukkan hati. Dengan penuh semangat, Suraqah menawarkan bekal dan peralatan untuk perjalanan jauh. Namun, Rasulullah menolaknya dengan halus. Beliau hanya berpesan agar Suraqah merahasiakan pertemuan ini.

Sebelum kembali berangkat, Rasulullah bersabda, "Ya Suraqah, suatu saat kelak engkau akan berpakaian dan memakai perhiasan, gelang, serta emas yang biasa di pakai raja-raja Persia."

Dengan hati dipenuhi rasa bahagia, Suraqah memandang wajah Rasulullah yang pergi menjauh.


📝Catatan Tambahan📝

💎Berjumpa Lagi💎

Kelak setelah menaklukkan Mekah, Rasulullah dan pasukan Muslim berusaha membebaskan Tha'if. Saat itulah Suraqah datang. "Pergi menjauh!" seru para sahabat Anshar kepadanya. Mengetahui Saraqah yang datang, Rasulullah berkata, "Ini hari balas budi dan kebaikan." Kemudian, keduanya pun bercakap-cakap.


📕Kisah diambil dari buku Muhammad Teladanku Jilid 5📕

🖌MATERI 169 JILID 5🖌


🌹🍃🌹🍃🌹🍃🌹🍃🌹

---------------------------------------

🌴🐪🐪🌴🌴🐪🐪🌴

🌹ONE DAY ONE SIROH🌹

✏️MATERI 170 JILID 6✏️


🐏Memerah Susu🐏

Sahabat fillahku, tidak lama kemudian, rombongan Rasulullah melewati kemah seorang ibu yang bernama Ummu Ma'bad. Mereka pun berhenti untuk membeli kurma, daging, dan susu. Tempat seperti itu memang biasa menyediakan perbekalan untuk para musyafir yang lewat. Namun sayang, apa yang mereka inginkan ternyata sudah habis. Ummu Ma'bad yang baik hati merasa iba. "Demi Allah, seandainya ada sesuatu yang Tuan-Tuan butuhkan, silahkan mengambilnya,Tuan-Tuan tidak perlu membayar."

Rasulullah melihat kambing kurus dan bertanya, "Bagaimana keadaan kambing itu, Ummu Ma'bad? Apakah ia bisa mengeluarkan susu?"

"Kambing itu adalah kambing yang sakit-sakitan Tuan. Ia sama sekali tidak menghasilkan susu."

"Apakah engkau memperkenankan saya memerah susunya? tanya Rasulullah lagi.

"Silahkan jika memang Tuan mengira ia dapat menghasilkan susu."

Sahabat fillahku, dengan izin Allah, kambing sakit-sakitan itu menghasilkan susu ketika Rasulullah memerahnya. Susu itu beliau berikan kepada Abu Bakar, lalu Abdullah bin Uraiqith, dan terakhir untuk beliau sendiri. Sesudah itu, beliau memerahkan susu untuk Ummu Ma'bad. Kemudian, beliau memerahkan segelas lagi untuk Ummu Ma'bad. "Ambillah ini satu gelas buat Abu Ma'bad jika nanti ia datang."

Setelah itu, Rasulullah dan rombongannya pun meneruskan perjalanan. Sesudah matahari terbenam, datanglah Abu Ma'bad. Melihat segelas susu telah disediakan untuknya, ia keheranan dan bertanya pada istrinya, dari mana segelas susu ini Ummu Ma'bad?"

"Ini dari kambing kita yang sudah sakit-sakitan."

Kemudian Ummu Ma'bad bercerita panjang lebar. Abu Ma'bad segera keluar dan memerah susu kambing yang kurus itu.

Sahabat fillahku, ternyata sejak saat itu sampai mati kambing kurus itu selalu menghasilkan banyak susu.

Abu Ma'bad berkata kepada istrinya, "Sungguh, saya bercita-cita apabila kelak saya dapat berjumpa dengan orang yang kau ceritakan itu, saya hendak menjadi pengikut dan sahabatnya."


📝Catatan Tambahan📝

💛Rasulullah yang Sederhana💛

Suatu hari, Bunda Aisyah pernah ditanya oleh Urwah bin Zubair bin Awwam, keponakannya. "Wahai bibi, bagaimana bibi dan Rasulullah bisa hidup jika pernah tiga bulan tidak pernah ada api dinyalakan di dapur kalian?"
Bunda Aisyah menjawab, "Dengan kurma dan air." Hanya saja Rasulullah mempunyai tetangga-tetangga kaum Anshar yang memiliki banyak kambing. Mereka memberi Rasulullah susu kambing-kambing itu lalu kami dapat minum darinya."


📓Kisah diambil dari buku Muhammad Teladanku Jilid 6📓

✏️MATERI 170 JILID 6✏️

💎👜💎👜💎👜💎👜💎

--------------------------------------