๐ด๐ช๐ช๐ด๐ด๐ช๐ช๐ด
๐ดONE DAY ONE SIROH๐ด
✏️MATERI 87 JILID 3✏️
๐Minta Mukjizat๐
Sahabat fillahku, entah bersungguh-sungguh atau hanya sekedar mengejek, orang orang Quraisy sering meminta mukjizat kepada Rasulullah.
"Kalau Tuhanmu bisa menurunkan mukjizat, kami pasti akan beriman kepadamu!" demikian seru salah seorang dari mereka kepada Rasulullah.
"Muhammad! Kalau engkau benar benar Rasulullah, mintalah Tuhan agar menyulap Bukit Shafa dan Marwa menjadi bukit bukit emas!" seru yang lain.
"Ya, itu benar! Tetapi kalau Tuhanmu tidak sanggup membuat bukit emas, cobalah turunkan ayat ayat Allah itu dalam sebuah kitab yang diturunkan langsung dari langit! Itu pun sudah akan membuat kami beriman!"
Rasulullah tidak menanggapi permintaan permintaan aneh itu. Melihat Rasulullah yang tetap diam dan tenang, orang orang Quraisy jadi semakin kesal. Dari waktu ke waktu, sering di muka umum dan disaksikan orang banyak, mereka meminta permintaan permintaan lain yang lebih mustahil.
"Muhammad, kami dengar engkau sering membicarakan Jibril. Mengapa engkau tidak menampakkan Jibril di hadapan kami agar kami yakin?"
"Muhammad, kalau Tuhammu memang sehebat yang engkau katakan, mintalah Ia menghidupkan orang orang tua kami yang sudah mati!"
"Muhammad, katamu engkau membawa agama kasih sayang buat seluruh alam! Kalau begitu, mintalah Tuhanmu agar memunculkan mata air yang lebih sedap dari sumur Zamzam! Bukankah engkau tahu bahwa penduduk Mekah sangat memerlukan air?"
"Ya, setidaknya mintalah Tuhanmu melenyapkan bukit bukit yang mengurung Mekah agar kota ini dapat mudah dicapai orang dari arah manapun!"
Apakah yang akan dikatakan Rasulullah untuk menjawab semua permintaan itu? Betulkah Allah akan menunjukkan semua mukjizat-Nya? Bukankah mudah saja bagi Allah yang menciptakan langit dan bumi ini untuk mengabulkan semua permintaan mereka?
Kita lanjutkan besok ya kisahnya insya Allah .... ๐
๐Kisah diambil dari buku Muhammad Teladanku jilid 3๐
✏️MATERI 87 JILID 3✏️
๐๐๐๐๐๐๐๐๐
---
CHANNEL MUTE, [16.10.16 03:59]
๐ด๐ช๐ช๐ด๐ด๐ช๐ช๐ด
๐ONE DAY ONE SIROH๐
✍MATERI 88 JILID 3✍
๐Jawaban untuk Kaum Quraisy๐
Allah sendirilah yang menjawab permintaan permintaan itu melalui firman-Nya:
"Katakanlah (Muhammad), 'Aku tidak kuasa mendatangkan manfaat maupun menolak mudarat bagi diriku kecuali apa yang dikehendaki Allah. Sekiranya aku mengetahui yang ghaib, niscaya aku membuat kebajikan sebanyak-banyaknya dan tidak akan ditimpa bahaya. Aku hanyalah pemberi peringatan dan pembawa kabar gembira bagi orang orang yang beriman.'"
(Q.S. Al A'raf, 7: 188)
Sahabat fillahku, melalui ayat ini, Allah menyuruh Rasulullah mengatakan, "Wahai orang Quraisy, aku hanyalah seorang pemberi peringatan. Bukankah aku tidak meminta kepadamu hal-hal di luar kemampuan akal? Mengapa kamu justru memintaku menunjukkan hal hal yang tidak masuk akal?
"Wahai orang Quraisy, bukankah Al Qur'an itu sendiri merupakan sebuah mukjizat? Kemudian, mengapa kamu masih meminta mukjizat yang lain? Apakah jika mukjizat itu benar-benar diturunkan, kamu akan beriman kepadaku? Bukankah jika mukjizat itu turun, kamu akan mengatakan bahwa aku hanyalah seorang penyihir yang mengada-ada?
"Wahai orang Quraisy, kalau kamu tidak mau menyembah Allah dan tetap menyembah berhala, mengapa tidak kamu minta saja mukjizat mukjizat tadi kepada para berhala itu? Bukankah kamu tahu bahwa berhala-berhala itu tidak dapat mendatangkan kebajikan? Bukankah mereka tidak bergerak, tidak hidup, dan hanya terbuat dari batu dan kayu? Bukankah mereka tidak dapat membela diri jika ada orang yang datang dan menghancurkannya?
Demikianlah, Rasulullah menjawab dengan kata kata yang tidak dapat lagi dibantah kebenarannya. Namun, apakah orang orang kafir itu seketika mau menerima Islam? Tidak, mereka bahkan melakukan hal hal lain untuk menyingkirkan Rasulullah.
Kita lanjutkan besok ya kisahnya...
In syaa Allah ๐
๐Catatan Tambahan๐
๐ถBatu Sesembahan๐ถ
Pada zaman jahiliyah, sebelum datangnya Islam, setiap pengembara biasa membawa batu untuk disembah. Bukhari melaporkan cerita seorang pengembara, "Kami menyembah batu. Kalau kami temukan batu yang bagus, batu yang jelek kami buang. Kalau kami tidak menemukan batu, kami mengambil seonggok pasir, kami tuang susu kambing di atasnya, lalu kami sembah dia."
๐Kisah diambil dari buku Muhammad Teladanku jilid 3๐
✍MATERI 88 JILID 3✍
๐ท☄๐ท☄๐ท☄๐ท☄๐ท
---
๐ด๐ช๐ช๐ด๐ด๐ช๐ช๐ด
๐ONE DAY ONE SIROH๐
๐ทMATERI 89 JILID 3๐ท
❄️Ammarah bin Walid❄️
Sahabat fillahku, sekalipun tidak memeluk Islam, Abu Thalib adalah pelindung Rasulullah. Jika ada orang yang membahayakan Rasulullah, Abu Thalib dan kabilahnya siap membelanya sampai titik darah penghabisan. Tidak ada musuh Rasulullah yang berani membunuh beliau tanpa menghadapi Abu Thalib dan kabilahnya. Karena mengetahui kokohnya perlindungan Abu Thalib ini, para pemuka Quraisy mendatangi orang tua itu di rumahnya.
"Abu Thalib," demikian mereka mengajak bicara, "keponakanmu itu sudah memaki berhala berhala kita, mencaci agama kita, dan menganggap sesat nenek moyang kita. Engkau harus menghentikan dia sekarang. Jika tidak, biarlah kami yang akan menghadapinya. Kalau kamu melindunginya juga, biar kabilah kabilah kami yang akan menghadapi kabilahmu."
Abu Thalib menghela napas berat, "Demi Tuhan Ka'bah, biar seluruh Mekah menghalangi jalanku, aku akan tetap melindungi kemenakanku itu."
Para pemimpin Quraisy itu saling berpandangan, lalu pergi tanpa berkata apa apa. Biar bagaimana, mereka belum sanggup menghadapi perang saudara yang akan menghancurkan kota Mekah. Mereka memutar akal dan menemukan muslihat lain.
Para pemimpin Quraisy itu kembali mendatangi Abu Thalib sambil membawa serta Ammarah bin Walid. Ia adalah pemuda Quraisy yang gagah perkasa dan paling tampan wajahnya. Ambillah dia! Jadikan dia sebagai anak. Ia jadi milikmu. Namun, serahkanlah keponakanmu yang menyalahi agama kita dan agama nenek moyang kita, yang memecah belah persatuan kita itu untuk kami bunuh!"
"Bagaimana, Abu Thalib? Bukankah ini pertukaran yang adil? Seorang laki laki ditukar pula dengan seorang laki laki!"
Wajah Abu Thalib berubah murka. Dengan mata menyala, ditatapinya para bangsawan itu satu demi satu.
"Betapa buruknya tawaran kalian kepadaku ini!" geram Abu Thalib. "Bayangkan, kalian memberikan anakmu kepadaku untuk aku beri makan, sedangkan aku harus menyerahkan anakku untuk kalian bunuh! Demi Allah, ini adalah hal yang tidak boleh terjadi buat selamanya!"
Abu Thalib adalah pemimpin kabilah Bani Hasyim. Kini Bani Hasyim terpecah dua. Kaum miskinnya membela Abu Thalib, sedang kaum kayanya membela Abu Lahab.
Kita lanjutkan besok ya kisahnya .... InsyaAllah ๐
๐Kisah diambil dari buku Muhammad Teladanku jilid 3๐
๐ทMATERI 89 JILID 3๐ท
---
๐ด๐ช๐ช๐ด๐ด๐ช๐ช๐ด
๐ทONE DAY ONE SIROH๐ท
๐MATERI 90 JILID 3๐
๐ทDahsyatnya Iman๐ท
Abu Thalib memanggil Rasullullah dan berkata, "Muhammad , orang - orang Quraisy kembali datang padaku dan mengatakan, 'Wahai Abu Thalib, engkau adalah orang terhormat dan terpandang di kalangan kami. Oleh karena itu, kami meminta baik - baik kepadamu untuk menghentikan keponakanmu itu, tetapi tidak juga engkau lakukan. Ingatlah, kami tidak akan tinggal diam terhadap orang yang memaki nenek moyang kita, tidak menghargai harapan - harapan kita, dan mencela berhala - berhala kita. Suruh diam dia atau kami lawan dia hingga salah satu pihak nanti binasa! ' "
Abu Thalib memandang wajah keponakannya lekat-lekat, hampir seperti memohon, lalu katanya, "Jagalah Aku, Nak. Jaga juga dirimu. Jangan Aku dibebani dengan hal-hal yang tidak dapat kupikul. "
Sahabat fillahku, Rasullullah tertegun. Beliau tahu, pamannya seolah sudah tidak lagi berdaya membelanya. Pamannya sudah hendak meninggalkan dan melepasnya. Sementara itu, kaum muslimin masih lemah dan belum mampu membela diri. Namun, semua diserahkan pada kehendak Allah. Rasullullah bertekad untuk terus berdakwah. Lebih baik mati membawa iman daripada menyerah atu ragu-ragu.
Oleh karena itu, dengan seluruh kekuatan jiwa, Rasulullah berkata,"Paman, demi Allah, kalau pun mereka meletakkan matahari ditangan kananku dan bulan ditangan kiriku agar aku meninggalkan tugas ini, sungguh tidak akan kutinggalkan. Biar nanti Allah yang akan membuktikan apakah kemenangan itu ada ditanganku atau aku binasa karenanya."
Begitulah kedahsyatan iman Rasulullah. Abu Thalib sampai tertegun dan gemetar mendengar tekad keponakannya itu. Rasulullah pergi sambil menitikkan airmata, tetapi Abu Thalib memanggilnya kembali sambil berkata, " Anakku katakanlah sekehendakmu. Aku tidak akan menyerahkan engkau apapun yang terjadi."
Kita lanjutkan besok ya kisahnya .... InsyaAllah ๐
✍Catatan tambahan✍
⚜Khali⚜
Khali adalah orang yang terusir dari kabilahnya. Jika Abu Thalib menerima tawaran Quraisy, Abu Thalib akan membuat Rasulullah menjadi seorang khali. Seorang khali sama dengan penjahat buronan ; ia boleh dianiaya bahkan dibunuh tanpa dobela siapa pun. Ammarah bin Al Walid, laki-laki tampan yang hendak ditukar dengan Rasuluallah, akhirnya mati secara menyedihkan sebagai seorang Khali di gurun Habasya.
๐Kisah diambil dari buku Muhammad Teladanku jilid 3๐
๐MATERI 90 JILID 3๐
๐๐ ๐๐ ๐๐ ๐๐ ๐
---
๐ดONE DAY ONE SIROH๐ด
✏️MATERI 87 JILID 3✏️
๐Minta Mukjizat๐
Sahabat fillahku, entah bersungguh-sungguh atau hanya sekedar mengejek, orang orang Quraisy sering meminta mukjizat kepada Rasulullah.
"Kalau Tuhanmu bisa menurunkan mukjizat, kami pasti akan beriman kepadamu!" demikian seru salah seorang dari mereka kepada Rasulullah.
"Muhammad! Kalau engkau benar benar Rasulullah, mintalah Tuhan agar menyulap Bukit Shafa dan Marwa menjadi bukit bukit emas!" seru yang lain.
"Ya, itu benar! Tetapi kalau Tuhanmu tidak sanggup membuat bukit emas, cobalah turunkan ayat ayat Allah itu dalam sebuah kitab yang diturunkan langsung dari langit! Itu pun sudah akan membuat kami beriman!"
Rasulullah tidak menanggapi permintaan permintaan aneh itu. Melihat Rasulullah yang tetap diam dan tenang, orang orang Quraisy jadi semakin kesal. Dari waktu ke waktu, sering di muka umum dan disaksikan orang banyak, mereka meminta permintaan permintaan lain yang lebih mustahil.
"Muhammad, kami dengar engkau sering membicarakan Jibril. Mengapa engkau tidak menampakkan Jibril di hadapan kami agar kami yakin?"
"Muhammad, kalau Tuhammu memang sehebat yang engkau katakan, mintalah Ia menghidupkan orang orang tua kami yang sudah mati!"
"Muhammad, katamu engkau membawa agama kasih sayang buat seluruh alam! Kalau begitu, mintalah Tuhanmu agar memunculkan mata air yang lebih sedap dari sumur Zamzam! Bukankah engkau tahu bahwa penduduk Mekah sangat memerlukan air?"
"Ya, setidaknya mintalah Tuhanmu melenyapkan bukit bukit yang mengurung Mekah agar kota ini dapat mudah dicapai orang dari arah manapun!"
Apakah yang akan dikatakan Rasulullah untuk menjawab semua permintaan itu? Betulkah Allah akan menunjukkan semua mukjizat-Nya? Bukankah mudah saja bagi Allah yang menciptakan langit dan bumi ini untuk mengabulkan semua permintaan mereka?
Kita lanjutkan besok ya kisahnya insya Allah .... ๐
๐Kisah diambil dari buku Muhammad Teladanku jilid 3๐
✏️MATERI 87 JILID 3✏️
๐๐๐๐๐๐๐๐๐
---
CHANNEL MUTE, [16.10.16 03:59]
๐ด๐ช๐ช๐ด๐ด๐ช๐ช๐ด
๐ONE DAY ONE SIROH๐
✍MATERI 88 JILID 3✍
๐Jawaban untuk Kaum Quraisy๐
Allah sendirilah yang menjawab permintaan permintaan itu melalui firman-Nya:
"Katakanlah (Muhammad), 'Aku tidak kuasa mendatangkan manfaat maupun menolak mudarat bagi diriku kecuali apa yang dikehendaki Allah. Sekiranya aku mengetahui yang ghaib, niscaya aku membuat kebajikan sebanyak-banyaknya dan tidak akan ditimpa bahaya. Aku hanyalah pemberi peringatan dan pembawa kabar gembira bagi orang orang yang beriman.'"
(Q.S. Al A'raf, 7: 188)
Sahabat fillahku, melalui ayat ini, Allah menyuruh Rasulullah mengatakan, "Wahai orang Quraisy, aku hanyalah seorang pemberi peringatan. Bukankah aku tidak meminta kepadamu hal-hal di luar kemampuan akal? Mengapa kamu justru memintaku menunjukkan hal hal yang tidak masuk akal?
"Wahai orang Quraisy, bukankah Al Qur'an itu sendiri merupakan sebuah mukjizat? Kemudian, mengapa kamu masih meminta mukjizat yang lain? Apakah jika mukjizat itu benar-benar diturunkan, kamu akan beriman kepadaku? Bukankah jika mukjizat itu turun, kamu akan mengatakan bahwa aku hanyalah seorang penyihir yang mengada-ada?
"Wahai orang Quraisy, kalau kamu tidak mau menyembah Allah dan tetap menyembah berhala, mengapa tidak kamu minta saja mukjizat mukjizat tadi kepada para berhala itu? Bukankah kamu tahu bahwa berhala-berhala itu tidak dapat mendatangkan kebajikan? Bukankah mereka tidak bergerak, tidak hidup, dan hanya terbuat dari batu dan kayu? Bukankah mereka tidak dapat membela diri jika ada orang yang datang dan menghancurkannya?
Demikianlah, Rasulullah menjawab dengan kata kata yang tidak dapat lagi dibantah kebenarannya. Namun, apakah orang orang kafir itu seketika mau menerima Islam? Tidak, mereka bahkan melakukan hal hal lain untuk menyingkirkan Rasulullah.
Kita lanjutkan besok ya kisahnya...
In syaa Allah ๐
๐Catatan Tambahan๐
๐ถBatu Sesembahan๐ถ
Pada zaman jahiliyah, sebelum datangnya Islam, setiap pengembara biasa membawa batu untuk disembah. Bukhari melaporkan cerita seorang pengembara, "Kami menyembah batu. Kalau kami temukan batu yang bagus, batu yang jelek kami buang. Kalau kami tidak menemukan batu, kami mengambil seonggok pasir, kami tuang susu kambing di atasnya, lalu kami sembah dia."
๐Kisah diambil dari buku Muhammad Teladanku jilid 3๐
✍MATERI 88 JILID 3✍
๐ท☄๐ท☄๐ท☄๐ท☄๐ท
---
๐ด๐ช๐ช๐ด๐ด๐ช๐ช๐ด
๐ONE DAY ONE SIROH๐
๐ทMATERI 89 JILID 3๐ท
❄️Ammarah bin Walid❄️
Sahabat fillahku, sekalipun tidak memeluk Islam, Abu Thalib adalah pelindung Rasulullah. Jika ada orang yang membahayakan Rasulullah, Abu Thalib dan kabilahnya siap membelanya sampai titik darah penghabisan. Tidak ada musuh Rasulullah yang berani membunuh beliau tanpa menghadapi Abu Thalib dan kabilahnya. Karena mengetahui kokohnya perlindungan Abu Thalib ini, para pemuka Quraisy mendatangi orang tua itu di rumahnya.
"Abu Thalib," demikian mereka mengajak bicara, "keponakanmu itu sudah memaki berhala berhala kita, mencaci agama kita, dan menganggap sesat nenek moyang kita. Engkau harus menghentikan dia sekarang. Jika tidak, biarlah kami yang akan menghadapinya. Kalau kamu melindunginya juga, biar kabilah kabilah kami yang akan menghadapi kabilahmu."
Abu Thalib menghela napas berat, "Demi Tuhan Ka'bah, biar seluruh Mekah menghalangi jalanku, aku akan tetap melindungi kemenakanku itu."
Para pemimpin Quraisy itu saling berpandangan, lalu pergi tanpa berkata apa apa. Biar bagaimana, mereka belum sanggup menghadapi perang saudara yang akan menghancurkan kota Mekah. Mereka memutar akal dan menemukan muslihat lain.
Para pemimpin Quraisy itu kembali mendatangi Abu Thalib sambil membawa serta Ammarah bin Walid. Ia adalah pemuda Quraisy yang gagah perkasa dan paling tampan wajahnya. Ambillah dia! Jadikan dia sebagai anak. Ia jadi milikmu. Namun, serahkanlah keponakanmu yang menyalahi agama kita dan agama nenek moyang kita, yang memecah belah persatuan kita itu untuk kami bunuh!"
"Bagaimana, Abu Thalib? Bukankah ini pertukaran yang adil? Seorang laki laki ditukar pula dengan seorang laki laki!"
Wajah Abu Thalib berubah murka. Dengan mata menyala, ditatapinya para bangsawan itu satu demi satu.
"Betapa buruknya tawaran kalian kepadaku ini!" geram Abu Thalib. "Bayangkan, kalian memberikan anakmu kepadaku untuk aku beri makan, sedangkan aku harus menyerahkan anakku untuk kalian bunuh! Demi Allah, ini adalah hal yang tidak boleh terjadi buat selamanya!"
Abu Thalib adalah pemimpin kabilah Bani Hasyim. Kini Bani Hasyim terpecah dua. Kaum miskinnya membela Abu Thalib, sedang kaum kayanya membela Abu Lahab.
Kita lanjutkan besok ya kisahnya .... InsyaAllah ๐
๐Kisah diambil dari buku Muhammad Teladanku jilid 3๐
๐ทMATERI 89 JILID 3๐ท
---
๐ด๐ช๐ช๐ด๐ด๐ช๐ช๐ด
๐ทONE DAY ONE SIROH๐ท
๐MATERI 90 JILID 3๐
๐ทDahsyatnya Iman๐ท
Abu Thalib memanggil Rasullullah dan berkata, "Muhammad , orang - orang Quraisy kembali datang padaku dan mengatakan, 'Wahai Abu Thalib, engkau adalah orang terhormat dan terpandang di kalangan kami. Oleh karena itu, kami meminta baik - baik kepadamu untuk menghentikan keponakanmu itu, tetapi tidak juga engkau lakukan. Ingatlah, kami tidak akan tinggal diam terhadap orang yang memaki nenek moyang kita, tidak menghargai harapan - harapan kita, dan mencela berhala - berhala kita. Suruh diam dia atau kami lawan dia hingga salah satu pihak nanti binasa! ' "
Abu Thalib memandang wajah keponakannya lekat-lekat, hampir seperti memohon, lalu katanya, "Jagalah Aku, Nak. Jaga juga dirimu. Jangan Aku dibebani dengan hal-hal yang tidak dapat kupikul. "
Sahabat fillahku, Rasullullah tertegun. Beliau tahu, pamannya seolah sudah tidak lagi berdaya membelanya. Pamannya sudah hendak meninggalkan dan melepasnya. Sementara itu, kaum muslimin masih lemah dan belum mampu membela diri. Namun, semua diserahkan pada kehendak Allah. Rasullullah bertekad untuk terus berdakwah. Lebih baik mati membawa iman daripada menyerah atu ragu-ragu.
Oleh karena itu, dengan seluruh kekuatan jiwa, Rasulullah berkata,"Paman, demi Allah, kalau pun mereka meletakkan matahari ditangan kananku dan bulan ditangan kiriku agar aku meninggalkan tugas ini, sungguh tidak akan kutinggalkan. Biar nanti Allah yang akan membuktikan apakah kemenangan itu ada ditanganku atau aku binasa karenanya."
Begitulah kedahsyatan iman Rasulullah. Abu Thalib sampai tertegun dan gemetar mendengar tekad keponakannya itu. Rasulullah pergi sambil menitikkan airmata, tetapi Abu Thalib memanggilnya kembali sambil berkata, " Anakku katakanlah sekehendakmu. Aku tidak akan menyerahkan engkau apapun yang terjadi."
Kita lanjutkan besok ya kisahnya .... InsyaAllah ๐
✍Catatan tambahan✍
⚜Khali⚜
Khali adalah orang yang terusir dari kabilahnya. Jika Abu Thalib menerima tawaran Quraisy, Abu Thalib akan membuat Rasulullah menjadi seorang khali. Seorang khali sama dengan penjahat buronan ; ia boleh dianiaya bahkan dibunuh tanpa dobela siapa pun. Ammarah bin Al Walid, laki-laki tampan yang hendak ditukar dengan Rasuluallah, akhirnya mati secara menyedihkan sebagai seorang Khali di gurun Habasya.
๐Kisah diambil dari buku Muhammad Teladanku jilid 3๐
๐MATERI 90 JILID 3๐
๐๐ ๐๐ ๐๐ ๐๐ ๐
---