Terus semangat belajar dan berbagi ilmu sampai ke liang lahat, demi menjadi Hamba ุงู„ู„ّู‡ُ yang Kaffah.

ODOS - episode 44- 48 , Perjalanan Ke Syam dan pertemuan dengan pendeta Buhaira

๐ŸŒด๐Ÿช๐Ÿช๐ŸŒด๐ŸŒด๐Ÿช๐Ÿช๐ŸŒด

๐ŸŒนONE DAY ONE SIROH๐ŸŒน

⭕️MATERI 44 JILID 2⭕️

Alhamdulillah, Allah masih  memberi nikmat sehat, iman dan Islam pada kita semua.
Masih semangat kan baca sirohnya?๐Ÿ˜Š

Yuk kita lanjutkan kisah tentang  masa kecil Nabi  Muhammad ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู…, bersama pamannya.

ุงَู„ู„َّู‡ُู…َّ ุตَู„ِّ ุนَู„َู‰ ู…ُุญَู…َّุฏٍ ูˆَ ุนَู„َู‰ ุขู„ِ ู…ُุญَู…َّุฏ


⚜ *Hendak Ditinggal Paman* ⚜

Adik-adik tersayang, hati Muhammad kecil merasa pengap dengan kehidupan di Mekah. Setiap hari, dilihatnya anak-anak fakir miskin seusianya bekerja bersama-sama dengan bertelanjang tanpa rasa malu.

Muhammad juga melihat setiap malam pintu rumah orang-orang kaya tertutup rapat. Di dalam, mereka berpesta pora, menyaksikan para penari, dan bermabuk-mabukan sampai pagi sambil dijaga oleh para budak. Padahal, di tempat lain, ia melihat orang-orang berjuang mencari rezeki antara hidup dan mati.

Muhammad sering sekali melintas di depan gubuk-gubuk reyot dan rumah-rumah kumuh. Pintu-pintu mereka juga tertutup rapat, tetapi di dalamnya tinggal orang-orang yang hidup menderita. Orang-orang itu  jika besok atau lisa terpaksa menggadaikan anak gadis, istri atau ibunya untuk dikumpulkan menjadi budak para saudagar demi melepaskan diri dari lilitan hutang.

Di depan gubuk-gubuk itu, Muhammad melihat para pemuda berkumpul. Pikiran mereka dipenuhi impian tentang datangnya mukjizat yang akan mampu membebaskan Mekah dari kebiadaban. Para pemuda itu berkumpul mengelilingi seorang laki-laki yang bercerita tentang legenda-legenda indah orang-orang terdahuu yang berjuang melawan raja yang sewenang-wenang.

Suatu saat, pada usia 12 tahun, Abu Thalib berniat pergi berdagang ke Syam untuk mencari nafkah.
"Ajaklah aku, Paman!" pinta Muhammad
"Tetapi, perjalanan padang pasir begitu sulit dan jauh! Aku tidak tega mengajak anak sekecilmu menempuh kesulitan sedemikian berat!".

Saat itu, hanya Abu Thalib tempat Muhammad berlindung. Ia merasa amat kesepian jika harus menghadapi kehidupan Mekah seorang diri, tanpa ada paman disampingnya.

" Kepada siapakah Paman akan meninggalkan aku seorang diri apabila Paman pergi nanti?" tanya Muhammad begitu menghiba.
Abu Thalib sangat terharu, "Demi Allah, aku pasti membawanya pergi. Ia tidak boleh berpisah denganku dan aku tidak boleh berpisah dengannya selama-lamanya."

Akhirnya, Muhammad pun diizinkan pergi menempuh perjalanan musim panas yang begitu jauh.

Dan bagaimana kisah perjalanan mereka? Kita lanjutkan kisahnya esok....Insya Allah ๐Ÿ˜Š


๐Ÿ–ŒCatatan Tambahan๐Ÿ–Œ

๐ŸŽ† Lihb Si Peramal ๐ŸŽ†

Orang-orang Quraisy sering mendatangi Lihb dengan membawa anak-anaknya untuk diramal. Suatu hari, Lihb melihat Muhammad. " Kemarilah, hai anak muda!" serunya. Namun, Abu Thalib segera menyembunyikan Muhammad dan membawanya pergi hingga Lihb berteriak-teriak, "Celakalah kalian, bawa ke sini anak muda yang aku lihat tadi! Demi Allah, anak ini akan menjadi orang besar pada kemudian hari!"

๐Ÿ“•Kisah diambil dari buku Muhammad Teladanku jilid 2๐Ÿ“•

⭕️MATERI 44 JILID 2⭕️

๐Ÿ•‹๐ŸŒด๐Ÿ•‹๐ŸŒด๐Ÿ•‹๐ŸŒด๐Ÿ•‹๐ŸŒด๐Ÿ•‹

------------------------------------------------------


๐ŸŒบONE DAY ONE SIROH๐ŸŒบ

๐Ÿ“ŒMATERI 45 JILID 2๐Ÿ“Œ

Alhamdulillah, Allah masih  memberi nikmat sehat, iman dan Islam pada kita semua.
Masih semangat kan baca sirohnya?๐Ÿ˜Š

Yuk kita lanjutkan kisah tentang  masa kecil Nabi  Muhammad ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู…, bersama pamannya.

ุงَู„ู„َّู‡ُู…َّ ุตَู„ِّ ุนَู„َู‰ ู…ُุญَู…َّุฏٍ ูˆَ ุนَู„َู‰ ุขู„ِ ู…ُุญَู…َّุฏ


๐Ÿต Jamuan Buhaira ๐Ÿต

Sahabat fillahku, berangkat lah rombongan kafilah Quraisy menuju ke Syam. Ketika tiba di Busra, mereka melewati rumah ibadah seorang pendeta Nasrani bernama Buhaira. Ia adalah pendeta yang pandai. Di rumah ibadahnya, selalu ada pendeta dan umat Nasrani yang mendapatkan ilmu dari Buhaira.

Biasanya, Buhaira tidak pernah menggubris rombongan Quraisy yang setiap tahun lewat di tempat itu. Namun, kali ini ada yang berubah pada diri Buhaira. Ketika rombongan Quraisy, termasuk Abu Thalib dan Muhammad, singgah di dekat rumah ibadahnya, Buhaira memerintahkan para pembantunya membuat masakan yang banyak.

Buhaira berbuat begitu karena dari jendela rumah ibadahnya, ia melihat hal yang aneh pada rombongan Quraisy. Ada awan kecil yang bergerak pelan mengikuti ke mana pun kafilah pergi. Ada sesuatu atau seorang di dalam kafilah yang dilindungi awan itu dari terik matahari.

Buhaira bergegas mendatangi kafilah yang tengah beristirahat di bawah pepohonan rindang dan berkata "Hai orang-orang Quraisy, sungguh aku telah membuat makanan untuk kalian. Aku ingin kalian semua, anak kecil, orang dewasa, budak, dan orang merdeka, ikut hadir"

Salah seorang Quraisy bertanya, "Demi Allah, hai Buhaira, alangkah istimewanya apa yang engkau perbuat kepada kami hari ini. Padahal, kami sering melewati tempat mu ini. Apa yang sebwnarnya terjadi padamu?"

"Engkau benar," jawab Buhaira, " dulu aku memang seperti yang engkau katakan. Namun, kalian, semuanya, adalah tamuku kali ini dan aku ingin menjamu kalian. Aku telah membuat makanan dan kalian semuanya harus ikut makan."

Dengan senang hati, rombongan Quraisy pun masuk ke rumah Buhaira untuk memenuhi undangannya. Hanya saja, Muhammad tidak ikut karena ia masih kecil. Ia ditugaskan menjaga perbekalan kafilah.

Lalu apa yang terjadi selanjutnya? Kita lanjutkan kisahnya besok.
Insyaa Allah ๐Ÿ˜Š

๐Ÿ–ŠCatatan Tambahan๐Ÿ–Š

๐Ÿช Negeri Syam ๐Ÿช

Abu Thalib berangkat tahun 582 Masehi ke negeri Syam. Syam saat itu adalah sebuah negeri yang wilayahnya sekarang meliputi Syria, Yordania, dan Palestina. Syam berada di bawah pemerintahan Romawi Timur.

๐Ÿ“˜Kisah diambil dari buku Muhammad Teladanku jilid 2๐Ÿ“˜

๐Ÿ“ŒMATERI 45 JILID 2๐Ÿ“Œ

๐ŸŒน⚜๐ŸŒน⚜๐ŸŒน⚜๐ŸŒน⚜๐ŸŒน

--------------------------------------------------------------


⚜ONE DAY ONE SIROH⚜

๐Ÿ–Š MATERI 46 JILID 2๐Ÿ–Š

Alhamdulillah, Allah masih  memberi nikmat sehat, iman dan Islam pada kita semua.
Masih semangat kan baca sirohnya?๐Ÿ˜Š

Yuk kita lanjutkan kisah tentang  masa kecil Nabi  Muhammad ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู…, yang mengikuti pamannya.

ุงَู„ู„َّู‡ُู…َّ ุตَู„ِّ ุนَู„َู‰ ู…ُุญَู…َّุฏٍ ูˆَ ุนَู„َู‰ ุขู„ِ ู…ُุญَู…َّุฏ


๐ŸŒ Percakapan Buhaira๐ŸŒ 

Namun, segera saja Buhaira merasakan ada sesuatu yang kurang dari rombongan Quraisy itu. Maka, ia kembali mengulangi permintaannya, "Hai Orang-orang Quraisy, jangan sampai ada yang tidak makan makananku ini."

Salah seorang Quraisy berkata, "Hai Buhaira, tidak ada seorang pun yang layak datang kepadamu tertinggal, kecuali anak muda yang paling kecil di antara kami. Ia berada di tempat perbekalan rombongan."

Buhaira menggeleng-geleng kepala,"Kalian jangan seperti itu. Panggil dia untuk makan bersama kalian!."

Orang-orang Quraisy merasa malu. Salah seorang dari mereka bahkan berkata, "Demi Lata dan Uzza, adalah aib dari kami kalau putra Abdullah bin Abdul Muthalib tidak ikut makan bersama kami."

Setelah Muhammad dipanggil, Buhaira memeluknya dan mendudukkannya bersama rombongan Quraisy yang lain. Sambil menyaksikan tamu-tamunya makan, sebenarnya mata Buhaira tertuju kepada Muhammad dengan seksana. Dari hasil pengamatannya itulah, Buhaira mengambil kesimpulan dalam hati, "Anak ini mempunyai sifat-sifat kenabian."

Jamuan selesai. Sambil mengucapkan terimakasih, rombongan Quraisy pun membubarkan diri menuju tempat perkemahan  mereka untuk beristirahat.
Namun, Buhaira tidak membiarkan Muhammad pergi. Diajaknya anak itu untuk duduk dan bicara.

"Hai anak muda," panggil Buhaira, "dengan menyebut nama Lata dan Uzza, aku akan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepadamu dan engkau harus menjawabnya."

Wajah Muhammad tampak berubah dan ia menjawab, "Jangan bertanya tentang apa pun kepadaku sambil menyebut nama Lata dan Uzza. Demi Allah, tidak ada yang sangat aku benci melainkan keduanya."

Buhaira tersenyum dan  mengulangi permintaannya, "Baiklah, kalau begitu aku akan bertanya kepadamu dengan menyebut nama Allah dan engkau harus menjawab pertanyaanku."

Wajah Muhammad berubah cerah dan ia mengangguk, "Tanyakan kepadaku apa saja yang ingin engkau tanyakan. "

Lalu pertanyaan apa saja yang diajukan Buhaira kepada Muhammad?
Kita lanjutkan kisahnya besok ya...
Insya Allah ๐Ÿ˜Š


✏️Catatan Tambahan✏️

๐Ÿ Kota Bushra๐Ÿ 

Jalur yang dilewati kafilah Abu Thalib adalah jalan kafilah Barat yang menyusuri Laut Merah, Madyan, Wadi Al Qurra, Hijir, dan Kota Bushra. Kota Bushra atau Bostra telah lama didirikan Romawi sebagai ibu kota wilayah Hauran, untuk menahan serbuan Badui pedalaman. Duli sini, Romawi memusatkan pasukan dan mengumpulkan pajak dari kafilah. Bagi kafilah sendiri, Bostra adalah pusat perdagangan paling ramai sebelum tiba di Syria yang terlatak lebih ke Utara.

๐Ÿ““Kisahnya diambil dari buku Muhammad Teladanku jilid 2๐Ÿ““

๐Ÿ–ŠMATERI 46 JILID 2๐Ÿ–Š

๐ŸŒป๐Ÿƒ๐ŸŒป๐Ÿƒ๐ŸŒป๐Ÿƒ๐ŸŒป๐Ÿƒ๐ŸŒป

------------------------------------------------


๐ŸŒด๐Ÿช๐Ÿช๐ŸŒด๐ŸŒด๐Ÿช๐Ÿช๐ŸŒด

๐ŸŒธONE DAY ONE SIROH๐ŸŒธ

❗️MATERI 47 JILID 2❗️

Alhamdulillah, Allah masih  memberi nikmat sehat, iman dan Islam pada kita semua.
Masih semangat kan baca sirohnya?๐Ÿ˜Š

Yuk kita lanjutkan kisah tentang  masa kecil Nabi  Muhammad ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู…, yang mengikuti pamannya.

ุงَู„ู„َّู‡ُู…َّ ุตَู„ِّ ุนَู„َู‰ ู…ُุญَู…َّุฏٍ ูˆَ ุนَู„َู‰ ุขู„ِ ู…ُุญَู…َّุฏ


๐ŸŒ Saran Buhaira kepada Abu Thalib๐ŸŒ 

Sahabat Fillahku, Buhaira pun menanyakan banyak sekali hal kepada Muhammad,  tentang tidur Muhammad, tentang postur tubuh Muhammad, dan banyak lagi hal lainnya.
Muhammad menjawab semua itu dan semua jawaban itu sesuai benar dengan perkiraan Buhaira. Kemudian, Buhaira melihat punggung Muhammad dan mendapati tanda kenabian diantara kedua bahu Muhammad. Tanda kenabian itu seperti bekas orang berbekam.
Setelah itu, Buhaira mendekati Abu Thalib dan bertanya kepada nya, ''apakah anak muda ini anakmu? ''

''Iya, dia anakku." Jawab Abu Thalib
Buhaira menggeleng. " Tidak, dia bukan anakmu. Anak muda ini tidak pantas mempunyai ayah yang masih hidup"
Abu Thalib agak tercengang, lalu dia pun mengangguk. " Kau benar.  Dia bukan anakku, dia anak saudaraku "
Buhaira mengangguk-angguk puas lalu bertanya lagi. "Apa yang dikerjakan ayahnya?"

"Ayahnya telah meninggal dunia ketika dia masih berada dalam kandungan ibunya "

"Engkau benar" kata Buhaira menghela nafas dalam-dalam. Kemudian, sambil berbisik, dia menyampaikan sebuah saran dengan sangat sungguh -sungguh. "Sekarang, dengar saranku baik baik. Bawa anak saudara mu ini ke negeri asalmu sekarang juga! Jaga dia dari orang-orang Yahudi! Demi Allah, jika mereka melihat padanya seperti apa yang aku lihat, mereka pasti akan membunuhnya. sesungguhnya, akan terjadi sesuatu yang besar pada diri anak saudara mu ini. Karena itu, segera bawa pulang dia ke negeri asalmu! "

Abu Thalib tampak ketakutan dengan peringatan itu. Dia yakin bahwa apa yang dikatakan Buhaira itu benar. Maka dari itu, segera setelah urusan bisnisny selesai, Abu Thalib segera membawa Muhammad pulang. Sesulit apa pun beban hidupnya, Abu Thalib tidak pernah lagi pergi berdagang ketempat jauh demi melindungi keponakannya itu.
Kita lanjutkan kisahnya besok ya ....
Insya Allah ๐Ÿ˜Š


๐Ÿ“™Kisahnya diambil dari buku Muhammad Teladanku jilid 2๐Ÿ“™

❗️MATERI 47 JILID 2❗️

๐Ÿ„๐Ÿ‚๐Ÿ„๐Ÿ‚๐Ÿ„๐Ÿ‚๐Ÿ„๐Ÿ‚๐Ÿ„

--------------------------------------------------


๐ŸŒด๐Ÿช๐Ÿช๐ŸŒด๐ŸŒด๐Ÿช๐Ÿช๐ŸŒด

๐ŸŒธONE DAY ONE SIROH๐ŸŒธ

❗️MATERI 48 JILID 2❗️

#*OneDayOneSiroh*

ุงู„ุณَّู„ุงَู…ُ ุนَู„َูŠْูƒُู…ْ ูˆَุฑَุญْู…َุฉُ ุงู„ู„ู‡ِ ูˆَุจَุฑَูƒَุงุชُู‡

Alhamdulillah,  Allah masih  memberi nikmat sehat, iman dan Islam pada kita semua.
Masih semangat kan baca sirohnya?๐Ÿ˜Š
Yuk kita lanjutkan kisah tentang  masa kecil Nabi  Muhammad ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู…, yang mengikuti pamannya.

ุงَู„ู„َّู‡ُู…َّ ุตَู„ِّ ุนَู„َู‰ ู…ُุญَู…َّุฏٍ ูˆَ ุนَู„َู‰ ุขู„ِ ู…ُุญَู…َّุฏ

๐ŸŒน*Perlindungan Allah*๐ŸŒน

Sahabat fillahku, untung Abu Thalib segera melaksanakan apa yg disarankan oleh Buhaira karena peringatan itu memang beralasan. Segera setelah Abu Thalib membawa Muhammad pulang, datanglah 3 orang ahli kitab bernama Zurair, Daris, dan Tammam. Ketiganya menyandang senjata di pinggang. Mereka bertanya kepada Buhaira apakah ia juga melihat seorang anak dengan ciri ciri seperti ini dan itu.

Buhaira tahu bahwa mereka mencari Muhammad. Rupanya, ketiga orang ini juga telah mendengar tentang Muhammad. Buhaira memandang senjata2 yang mereka bawa dengan perasaan ngeri. Buhaira mengerti mereka mencari Muhammad dengan maksud membunuhnya. Maka, Buhaira berusaha memberikan perlindungan. Tidak henti-hentinya buhaira menasihati ketiganya akan adanya kekuasaan Allah. Diingatkannya bahwa bagaimanapun usaha mereka, mereka tidak akan mampu mendekati Muhammad untuk membunuhnya. Akhirnya, ketiganya pun melihat kebenaran dalam perkataan Buhaira. Batallah niat mereka untuk mengejar dan membunuh Muhammad dan berlalulah mereka dari hadapan Buhaira.

Allah menjaga Muhammad dari kejahatan dan kotoran-kotoran jahiliyah. Allah membimbing Muhammad tumbuh menjadi orang yang paling ksatria, paling baik akhlaknya, paling mulia asal usulnya, paling baik pergaulannya, paling agung sikap santunnya, paling murni kejujurannya, paling jauh dari keburukan dan akhlak yang mengotori kaum lelaki sehingga semua orang menjulukinya "Al Amin" karena Allah mengumpulkan pada Muhammad segala hal yang baik.

Kelak setelah menjadi Rasul, Muhammad bercerita tentang perlindungan Allah kepadanya sejak masa kecil dari segala bentuk kejahiliyahan. Rasulullah bersabda , "Pada masa kecilku, aku bersama anak-anak kecil Quraisy mengangkut batu untuk satu permainan yang biasa dilakukan anak2. Semua dari kami melepas baju kami di atas pundak (sebagai ganjalan) untuk memikul batu.

"Aku maju dan mundur bersama mereka. Namun, tiba-tiba seseorang yang belum pernah aku lihat sebelumnya menamparku dengan tamparan yang amat menyakitkan. Ia berkata, 'Kenakan pakaianmu!' Kemudian, aku mengambil pakaianku dan memakainya. Setelah itu, aku memikul batu di atas pundakku dengan tetap mengenakan pakaian dan tidak seperti teman temanku."
Kita lanjutkan besok kisahnya ๐Ÿ˜Š


๐Ÿ“Catatan tambahan ๐Ÿ“

*Membantu Paman *

Muhammad juga pernah menjadi gembala sewaan, bukan sekedar mencari uang saku, tetapi untuk membantu Abu Thalib yang hidup dalam kemiskinan.


๐Ÿ“™Kisahnya diambil dari buku Muhammad Teladanku jilid 2๐Ÿ“™

❗️MATERI 48 JILID 2❗️

๐Ÿ„๐Ÿ‚๐Ÿ„๐Ÿ‚๐Ÿ„๐Ÿ‚๐Ÿ„๐Ÿ‚๐Ÿ„