Terus semangat belajar dan berbagi ilmu sampai ke liang lahat, demi menjadi Hamba اللّهُ yang Kaffah.

wow 2 Ilmiyah Tsaqafiyah / Ilmu Pengetahuan

Sebelumnya kita sdh bahas sekilas ttg persiapan pernikahan yg pertama yaitu persiapan ruhiyah/mental (ada 4 point : ujian dan tanggung jawab. Sabar dan syukur. Mengubah espektasi menjadi obsesi. Menata ketundukan pada semua ketentuanNya)

Selanjutanya persiapan pernikahan yg kedua adalah: 
2. Ilmiyah tsaqafiyah / ilmu pengetahuan.


Ada banyak hal ternyata yg HARUS qt pelajari dan pahami sblm msk gerbang pernikahan, bahkan bagi mrk yg telah menikahpun pasti akan merasakan hal yang tidak jauh berbeda, butuh selalu belajar, butuh selalu menimba ilmu. Krn dinamika rumah tangga begitu luas, begitu kompleks, dinamis. Akan lbh membantu jika sebelum menemui masalah qt sdh punya wacana ttg itu dan tahu bgmn bertindak dg tepat. Akan berbeda kalau sekedar trial-error. Ibarat kita akan beli sebuah peralatan elektronik misalnya, pasti ada buku petunjuk ttg penggunaannya dan antisipasi apa yg hrs dilakukan agar tidak rusak. Begitu pula dengan pernikahan..

Mungkin saat qt berupaya menambah wawasaan kita, misal dg baca buku/buka link2 artikel, akan ada bersitan pikiran, "aduh.. Rasax koq hampa ya, males, kayakx blm terlalu urgen belajar ini.. "
Hmm.. Paksakan saja terus baca, yakinkan diri saja, mungkin ndak terasa manfaatnya saat ini, tp suatu saat nanti info ini PASTI akan sangat berguna. 

Bbrp ilmu yg perlu qt pelajari sblm menikah, antara lain:
A. Fiqh
Pernah ada cerita seorang kawan yg kebetulan hbs ngisi taklim ibu2 paruhbaya di sebuah kota, banyak dr mrk yg blm ngerti kalo ternyata ada kewajiban mandi junub stlh berhubungan suami istri. Kewajiban itu saja mrk blm paham, apalagi caranya. Padahal rata2 sdh menikah bkn dlm hitungan bln. Tapi sdh bertahun2 bahkan banyak yg usia pernikahannya diatas 10thn.. 
Lalu bgmn dg sholatnya slama ini? Wallahu a'lam.. 

Jika istri telah bersih dr haidh, apakah boleh berhubungan dg suami meski ia blm bersuci(mandi besar)? Ini jg msk bahasan fiqh. 

Termasuk jg ttg apakah beda status najis pada pipis bayi laki2 dan bayi perempuan? Fiqh pula yg akan menjawabnya. Dan msh bnyk contoh yg lainnya.

Insyaallah pada pertemuan2 berikutnya akan diundang ustadz yg kompeten untuk membahas masalah ini.

B. Komunikasi Pasangan 
Ilmu ttg komunikasi pasangan perlu kita pelajari sblm menikah. Krn pada dasarnya karakter, dan ciri khas masing2 jg tdk sama. Jika tidak diilmui bs berpotensi konflik dan memicu pertengkaran. 
Misal bagi seorang wanita kalau ada masalah, ia akan senang bercerita dan didengarkan. Berbeda dg laki2 yg lbh memilih menyendiri dan berkontemplasi.
Memiliki "ruang" sendiri alias "masuk goanya" adlh cara yg khas bg seorang laki2 untuk menyelesaikan masalanya. Kalau kita sbg istri tdk memahami karakter ini, bs2 kita malah menuduhnya tidak perhatian dan lari dr mslh. Pdhl memang dmikian carax menyelesaikan mslh. 

Contoh lg. Saat seorang wanita bilang "tidak apa2", sebenarnya ia sedang "apa2". Berharap sang suami memahaminya, tp alih2 demikian, yg ada suami mengkapnya memang "tidak apa2". Bkn gak peka, tp memang hampir semua laki2 demikian sbg ciri khasnya.

Ada buku bagus yg gda salahnya msk list daftar buku yg perlu qt beli. 
Men are from mars, women are from venus karya Jhon Gray. Ndak terlalu mahal koq, sekitar 45rb. Kalau di surabaya bs cari di TB Togamas Pucang. *bkn iklan :p

Brikut bbrp cuplikannya: 

Fragmen 1
Istri: Bajunya bagus yah?
Suami: ambil aja. Beli lah..
Istri: tapi mahal
Suami: demi istri
Istri: lagi banyak keperluan bulan ini
Suami: ya udah ga usah beli
Istri: … Hmm, ok, mau deh beli
Suami: ……….

Fragmen 2
Istri: aku bagus ga pake ini?
Suami: bagus
Istri: tapi kayaknya aku kelihatan gemuk kalo pake ini
Suami: ya udah pake yang lain *solutif*
Istri: tuh kaaaaan… AKU GEMUK!
Suami: -_-’

Fragmen 3
Suami: aku anter ya
Istri: ga usah, aku bisa sendiri
Suami: ok deh
Istri: jadi… Mas tega aku pulang sendiri! 
Suami : @_@

Jadi wahai para istri, mulailah belajar menyampaikan uneg2 yg ada, mulailah berlatih menyampaikan ide dan perasaan yg sebenarnya, tak perlu pakai bahasa kiasan, tak usah pakai bahasa ambigu. Knp? Krn memang laki2 diciptakan tdk bs menangkap itu. Ia bkn paranormal yg bs mengerti bahasa hati kita. So, sampaikanlah. Komunikasikanlah. 
Jangan sampai karena tuntutan alam bawah sadar kita untuk menjelma mjd sosok istri yg shalihah kmdn memangkas keberanian kita untuk menyampaikan pendapat dan uneg2 di dada. Hati2, jk tdk disalurkan dg tepat, ia bagai bola es yg terus menggelinding membesar dan berbahaya. 

Kalau ndak bisa ngomong langsung bgmn? Biasa perempuan, bs jd blm ngomong udah nangis duluan. Gjd ngomong deh.. Hehehe.. Banyak jalan menuju Roma. Pointnya kan yg penting terkomunikasikan, carax bs beragam. salah satunya dg saling diskusi via bbm/wa. Dlm bentuk tulisan. Kalau gbs jg? Tunggu aja di paparan materi pertemuan2 berikutnya ^_^ 

C. Parenting 
Hal lain yg perlu kita ilmui sblm menikah adalah seputar dunia parenting. Waktu kita sedikit, belum puas belajar ttg menjadi istri yg shalihah tiba2 saja kita harus mengemban amanah menjadi ibu. Maka mengilmuinya jauh sblm menikah mnjd sbuah kebutuhan, bahkan bs dibilang tuntutan. 

Misal seputar kehamilan, apakah ngidam itu ilmiah dan memang ada secara medis? Atau justru ternyata itu hanya dikenal di Indonesia saja? 
Apakah qt sdh cukup faham ttg all about ASI? Ttg asi eksklusif, ttg Inisiasi Menyusui Dini (IMD), dsb. Terkadang banyak jg yg masih kebingungan saat pertama kali melahirkan dan asi blm lancar keluar sdh buru2 mau dikasih sufor. Eits tunggu dulu. Bayi baru lahir ternyata bs bertahan 48-72 jam tanpa minum lho, krn ia msh menyimpan cadangannya saat msh dlm kandungan. 
Asi keluar tp dikit bangettt, kasihan tkt kurang. Emang mau dksh sbrapa bu? Lha wong lambung dedek bayi yg br lahir memang cuma sebesar kelereng. Bagi saya pribadi dan suami (libatkan pula ia untuk belajar) lbh sering ngakses akun twitternya 
@ID_AyahASI @aimi_asi @tipsmenyusui untuk belajar. 

Contoh lain ttg parenting misalkan, jika ada anak kecil lari2 kemudian ia terjatuh dan menangis, apa yg biasanya para orang tua kebanyakan katakan? 
Bisa jadi antara 2 opsi ini

 “Sudah dibilang, jangan lari-lari! Tuh, jatuh kan!” . padahal dg jwbn spt ini anak akan belajar utk menganggap dirinya selalu bersalah dalam hidupnya.

Atau jawaban kedua.
“waduh jatuh, sdh cup2 ya sayang, lantainya nakal ya? Sini bunda pukul ya lantainya".
Dr sini anak akhirnya belajar mencari kambing hitam atas kegagalannya. Pdhl akan lbh pas kalau qt sbg orang tua meresponnya dg "wah jatuh ya, lain kali lbh hati2 ya sayang. Jalannya pelan2 aja". 

Hmm.. Banyak sekali PR yg dipelajari di point parenting ini. Insyaallah di pertemuan2 berikutnya akan qt bahas lbh detail dg para ahlinya..

D. Skill domestik rumah tangga
Bs masak mbak?|Bs dong, masak soto,gule, kare, iga sapi panggang dll. Tp dlm bentuk mie instan. Hehehe... 
Yap, memasak seringkali lekat dg tgs seorang istri. Walaupun kalau dilihat bagaimana sisi Islam memandang urusan2 domestik spt memasak, mencuci, dsb itu sejatiny adalah kewajiban suami. Sama spt sebuah hadist yg mengatakan tamu adalah raja. Tp hadist ini ditujukan bagi tuan rumah agar bs melayani dan menjamu tamunya dg baik. Hadist ini tidak ditujukan bagi tamu yg kmdn dijadikan patokan agar ia menuntut diperlakukan bagai raja. Begitu jg dg urusan domestik ini. Meskipun itu kwjbn suami, tp bkn berarti istri lepas tangan. Oleh krn itu mengilmui skill ini mutlak diperlukan.

Bagaimana menyusun menu makanan dg gizi seimbang. 
Bgmn mengolah makanan sisa, misalnya ketidaktahuan banyak ibu kalau ternyata sayur bayam ndak boleh dipanasi krn akan jadi racun. 
Bagaimana menyajikan makanan yg lezat meski tanpa vitsin dan MSG. 
Termasuk yg paling simpel mengenal rempah2 sederhana. Krn msh bnyk sy jumpai adek2 mahasiswi yg ternyata masih bingung untuk membedakan mana kencur, kunci, jahe dan laos. Masih bingung mengenali mana merica dan mana ketumbar. Masih tidak yakin mana daun salam dan mana daun jeruk purut... 


#pemateri euis kurniawati