Terus semangat belajar dan berbagi ilmu sampai ke liang lahat, demi menjadi Hamba اللّهُ yang Kaffah.

ODOS - Bernazar Tebusan 100 Unta

"BERNAZAR" 

  Saudaraku pecinta Rasulullah, Abdul Muthalib bernazar, "Kalau saja aku mempunyai sepuluh anak laki-laki, kemudian setelah semuanya dewasa, aku tidak memperoleh anak lagi seperti ketika sedang menggali Sumur Zamzam, maka salah seorang di antara sepuluh anak itu akan kusembelih di Ka'bah sebagai kurban untuk Tuhan."


  Ternyata, takdir memang menentukan demikian. Abdul Muthalib akhirnya mendapat sepuluh orang anak laki-laki. Setelah semua anak berangkat dewasa, ia tidak lagi memperoleh anak. Dipanggilnya kesepuluh orang anak itu, termasuk si bungsu Abdullah yang amat disayangi dan dicintainya. 

  "Aku pernah bernazar untuk menyembelih salah seorang dari kalian jika Tuhan memberiku sepuluh orang anak laki-laki."

  Kesepuluh anaknya terdiam. Mereka memahami persoalan itu. Mereka juga melihat kebingungan yang luar biasa di mata ayah mereka yang berkaca-kaca.

  "Namun, aku tidak bisa menentukan siapa di antara kalian yang harus kusembelih. Oleh karena itu, aku berniat memanggil juru qidh untuk menentukannya."

  Di hadapan patung dewa tertinggi di Ka'bah, juru qidh meminta setiap anak menulis namanya masing-masing di atas qidh. Kemudian, ia mengocok anak panah tersebut di hadapan berhala Hubal. Nama anak yang keluar adalah Abdullah. 

  Melihat itu, serentak orang-orang Quraisy datang dan melarangnya melakukan perbuatan itu. 

  "Batalkan keinginanmu, Abdul Muthalib! Mohon ampunlah kepada Hubal supaya kamu bisa membatalkan nazarmu!"

Saudaraku pecinta Rasulullah, sanggupkah Abdul Muthalib menyembelih anak kesayangannya, apalagi tidak ada orang yang menyetujui niatnya itu? 

Ikuti kisahnya besok... 
----- to be continued ----


📚 Ensiklopedia Mini
✏ Sekarang Aku Tahu

NAZAR

Nazar adalah niat seseorang untuk melakukan suatu amal ibadah jika keinginannya tercapai. Misalnya, seorang anak bernazar akan melakukan shaum jika ia lulus dengan baik. Setelah keinginannya terkabul, ia pun harus melakukan shaum. Karena nazar ditujukan kepada Allah, nazar tidak berlaku dalam perbuatan dosa. 
---

Hmmm... Abdul Muthalib sanggup gak yaa menyembelih anak kesayangannya?? Kita lanjut lagi yuuk ceritanya... 

"TEBUSAN SERATUS UNTA"

    Dengan membajakan hati, Abdul Muthalib menuntun Abdullah menuju sebuah tempat di dekat sumur Zamzam yang terletak di antara dua berhala Isaf dan Na'ila. Ditempat itulah biasanya orang~orang Mekah melakukan pengurbanan hewan untuk dewa~dewa mereka. Namun, masyarakat semakin keras menghalangi Abdul Muthalib melakukan niatnya. Akhirnya, kekerasan hatinya pun luluh.

   "Baiklah, tetapi apa yang harus kulakukan agar berhala tetap berkenan kepadaku?"
   "Kalau penebusannya dapat dilakukan dengan harta kita, kita tebuslah, "kata Mughirah bin Abdullah dari suku Makhzum.

 Setelah diadakan perundingan, mereka sepakat menemui seorang dukun di Yatsrib.
"Berapa tebusan kalian?" tanya dukun wanita itu.
"Sepuluh ekor unta."
"Kembalilah ke negeri kalian. Sediakan tebusan sepuluh ekor unta. Kemudian, undi antara unta dan anak itu. Jika yang keluar nama anak kamu, tambahkan jumlah untanya, kemudian undi lagi sampai nama unta yang keluar."

 Mereka pulang dengan lega dan segera mengundi dengan anak panah. Ternyata, yang keluar adalah nama Abdullah. Mereka menambahkan tebusan unta dan mengundi lagi. Ternyata, lagi~lagi nama Abdullah yang keluar.
Demikianlah, saudaraku tercinta, Abdul Muthalib menambah dan menambah terus jumlah unta. Ketika jumlah unta sudah mencapai seratus ekor, barulah nama unta yang keluar.

"Dewa sudah berkenan," seru orang~orang.
"Tidak," bantah Abdul Muthalib. "Harus dilakukan sampai tiga kali."

Akhirnya, setelah tiga kali dikocok, yang keluar adalah nama unta. Seratus ekor unta itu pun disembelih dan dibiarkan begitu saja tanpa disentuh manusia dan hewan karena mereka beranggapan bahwa unta itu untuk dewa.


📚Ensiklopedi Mini
✏Sekarang Aku Tahu

Keturunan Dua orang yang Disembelih.

Diriwayatkan dari Rasulullah Saw, bahwa beliau bersabda, "Aku adalah anak dua orang yang disembelih." Yang dimaksud oleh beliau adalah Nabi Ismail As nenek moyangnya, dan Abdullah, ayahnya.

#OneDayOneSirah