Terus semangat belajar dan berbagi ilmu sampai ke liang lahat, demi menjadi Hamba اللّهُ yang Kaffah.

Persiapan Muslimah Menjelang Pernikahan (1)

Persiapan Muslimah Menjelang Pernikahan, Permasalahan
dan Kiat-kiat Menghadapinya¡

oleh Rini Fura Kirana M.Eng


1. Pendahuluan

Allah telah menciptakan segala sesuatu secara
berpasang-pasangan, tetumbuhan, pepohonan, hewan,
semua Allah ciptakan dalam sunnah keseimbangan &
keserasian. Begitupun dengan manusia, pada diri
manusia berjenis laki-laki terdapat sifat
kejantanan/ketegaran dan pada manusia yang berjenis
wanita terkandung sifat kelembutan/kepengasihan. Sudah
menjadi sunatullah bahwa antara kedua sifat tersebut
terdapat unsur tarik menarik dan kebutuhan untuk
saling melengkapi. Untuk merealisasikan terjadinya
kesatuan dari dua sifat tersebut menjadi sebuah
hubungan yang benar-benar manusiawi maka Islam telah
datang dengan membawa ajaran ÅÑernikahan¡¦
Islam menjadikan lembaga pernikahan sebagai sarana
untuk memadu kasih sayang diantara dua jenis manusia.
Dengan jalan pernikahan itu pula akan lahir keturunan
secara terhormat. Maka adalah suatu hal yang wajar
jika pernikahan dikatakan sebagai suatu peristiwa yang
sangat diharapkan oleh mereka yang ingin menjaga
kesucian fitrah. Dan bahkan Rosulullah SAW dalam
sebuah hadits secara tegas memberikan ultimatum kepada
ummatnya: ţarang siapa telah mempunyai kemampuan
menikah kemudian ia tidak menikah maka ia bukan
termasuk umatku¡¦ (H.R. Thabrani dan Baihaqi).

2. Persiapan Pra Nikah bagi muslimah

Seorang muslimah sholihah yang mengetahui urgensi dan
ibadah pernikahan tentu saja suatu hari nanti ingin
dapat bersanding dengan seorang laki-laki sholih dalam
ikatan suci pernikahan. Pernikahan menuju rumah tangga
samara (sakinah, mawaddah & rahmah) tidak tercipta
begitu saja, melainkan butuh persiapan-persiapan yang
memadai sebelum muslimah melangkah memasuki gerbang
pernikahan.
Nikah adalah salah satu ibadah sunnah yang sangat
penting, suatu mitsaqan ghalizan (perjanjian yang
sangat berat). Banyak konsekwensi yang harus dijalani
pasangan suami-isteri dalam berumah tangga. Terutama
bagi seorang muslimah, salah satu ujian dalam
kehidupan diri seorang muslimah adalah bernama
pernikahan. Karena salah satu syarat yang dapat
menghantarkan seorang isteri masuk surga adalah
mendapatkan ridho suami. Oleh sebab itu seorang
muslimah harus mengetahui secara mendalam tentang
berbagai hal yang berhubungan dengan
persiapan-persiapan menjelang memasuki lembaga
pernikahan. Hal tersebut antara lain :

A. Persiapan spiritual/moral (Kematangan visi
keislaman)

Dalam tiap diri muslimah, selalu terdapat keinginan,
bahwa suatu hari nanti akan dipinang oleh seorang
lelaki sholih, yang taat beribadah dan dapat
diharapkan menjadi qowwam/pemimpin dalam mengarungi
kehidupan di dunia, sebagai bekal dalam menuju
akhirat. Tetapi, bila kita ingat firman Allah dalam
AlqurÃÂn bahwa wanita yang keji, adalah untuk
laki-laki yang keji, dan laki-laki yang baik adalah
untuk wanita yang baik. Ÿanita-wanita yang keji
adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang
keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan
wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki
yangbaik dan laki-laki yang baik adalah untuk
wanita-wanita yang baik...." (QS An-Nuur: 26). Bila
dalam diri seorang muslimah memiliki keinginan untuk
mendapatkan seorang suami yang sholih, maka harus
diupayakan agar dirinya menjadi sholihah terlebih
dahulu. Untuk menjadikan diri seorang muslimah
sholihah, maka bekalilah diri dengan ilmu-ilmu agama,
hiasilah dengan akhlaq islami, tujuan nya bukan hanya
semata untuk mencari jodoh, tetapi lebih kepada untuk
beribadah mendapatkan ridhoNya. Dan media pernikahan
adalah sebagai salah satu sarana untuk beribadah pula.

B. Persiapan konsepsional (memahami konsep tentang
lembaga pernikahan)

- Pernikahan sebagai ajang untuk menambah ibadah
&pahala : meningkatkan pahala dari Allah,
terutamadalam Shalat. ťua rokaat dari orang yang
telah menikah lebih baik daripada delapan puluh dua
rokaatnya orang yang bujang" (HR. Tamam).

- Pernikahan sebagai wadah terciptanya generasi
robbani, penerus perjuangan menegakkan dienullah.
Adapun dengan lahirnya anak yang sholih/sholihah maka
akan menjadi penyelamat bagi kedua orang tuanya.

- Pernikahan sebagai sarana tarbiyah (pendidikan) dan
ladang dakwah. Dengan menikah, maka akan banyak
diperoleh pelajaran-pelajaran & hal-hal yang baru.
Selain itu pernikahan juga menjadi salah satu sarana
dalam berdakwah, baik dakwah ke keluarga, maupun ke
masyarakat.

C. Persiapan kepribadian

- Penerimaan adanya seorang pemimpin. Seorang muslimah
harus faham dan sadar betul bila menikah nanti akan
ada seseorang yang baru kita kenal, tetapi langsung
menempati posisi sebagai seorang qowwam/pemimpin kita
yang senantiasa harus kita hormati & taati. Disinilah
nanti salah satu ujian pernikahan itu. Sebagai
muslimah yang sudah terbiasa mandiri, maka pemahaman
konsep kepemimpinan yang baik sesuai dengan syariat
Islam akan menjadi modal dalam berinteraksi dengan
suami.
- Belajar untuk mengenal (bukan untuk dikenal).
Seorang laki-laki yang menjadi suami kita,
sesungguhnya adalah orang asing bagi kita. Latar
belakang, suku, kebiasaan semuanya sangat jauh berbeda
dengan kita menjadi pemicu timbulnya perbedaan. Dan
bila perbedaan tersebut tidak di atur dengan baik
melalui komunikasi, keterbukaan dan kepercayaan, maka
bisa jadi timbul persoalan dalam pernikahan. Untuk itu
harus ada persiapan jiwa yang besar dalam menerima &
berusaha mengenali suami kita.

D. Persiapan Fisik

Kesiapan fisik ini ditandai dengan kesehatan yang
memadai sehingga kedua belah pihak akan mampu
melaksanakan fungsi diri sebagai suami ataupun isteri
secara optimal. Saat sebelum menikah, ada baiknya bila
memeriksakan kesehatan tubuh, terutama faktor yang
mempengaruhi masalah reproduksi. Apakah organ-organ
reproduksi dapat berfungsi baik, atau adakah penyakit
tertentu yang diderita yang dapat berpengaruh pada
kesehatan janin yang kelak dikandung. Bila ditemukan
penyakit atau kelainan tertentu, segeralah berobat.

E. Persiapan Material

Islam tidak menghendaki kita berfikiran
materialistis,yaitu hidup yang hanya berorientasi pada
materi. Akan tetapi bagi seorang suami, yang akan
mengemban amanah sebagai kepala keluarga, maka
diutamakan adanya kesiapan calon suami untuk
menafkahi. Dan bagi fihak wanita, adanya kesiapan
untuk mengelola keuangan keluarga. Insyallah bila
suami berikhtiar untuk menafkahi maka Allah akan
mencukupkan rizki kepadanya. Ţllah menjadikan bagi
kamu isteri-isteri dari jenis kamu sendiri dan
menjadikan bagimu dari isteri-isteri kamu itu
anak-anak dan cucu-cucu, dan memberimu rezki dari yang
baik-baik. Maka mengapakah mereka beriman kepada yang
bathil dan mengingkari ni'mat Allah? (QS. 16:72)".Dan
nikahkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu,
dan orang-orang yang patut (menikah) dari hamba-hamba
sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan
memampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha
luas (pemberian-Nya) lagi Maha
Mengetahui. (QS. 24:32)".

F. Persiapan Sosial

Setelah sepasang manusia menikah berarti status
sosialnya dimasyarakatpun berubah. Mereka bukan lagi
gadis dan lajang tetapi telah berubah menjadi sebuah
keluarga. Sehingga mereka pun harus mulai membiasakan
diri untuk terlibat dalam kegiatan di kedua belah
pihak keluarga maupun di masyarakat. Å´embahlah Allah
dan janganlah kamu mempersekutukanNya dengan sesuatu.
Dan berbuat baiklah terhadap kedua orang tua,
kerabat-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang
miskin,¡¦.¡¦Q.S. An-Nissa: 36).

Adapun persiapan-persiapan menjelang pernikahan (A
hingga F) yang tersebut di atas itu tidak dapat dengan
begitu saja kita raih. Melainkan perlu waktu dan
proses belajar untuk mengkajinya. Untuk itu maka saat
kita kini masih memiliki banyak waktu, belum terikat
oleh kesibukan rumah tangga, maka upayakan untuk
menuntut ilmu sebanyak-banyaknya guna persiapan
menghadapi rumah tangga kelak.

3. Pemahaman kriteria dalam memilih atau menyeleksi
calon suami

- Utamakan laki-laki yang memiliki pemahaman agama
yang baik

Bagaimana ibadah wajib laki-laki yang dimaksud
Sejauh mana konsistensi & semangatnya dalam
menjalankan syariat Islam
Bagaimana akhlaq & kepribadiannya
Bagaimana lingkungan keluarga & teman-temanny

Catatan : Seorang laki-laki yang sholih akan membawa
kehidupan seorang wanita menjadi lebih baik, baik di
dunia maupun kelak di akhirat

- Sekufu
Memudahkan proses dalam beradaptasi
Tapi ini tidak mutlak sifatnya, karena jodoh adalah
rahasia Allah

- Batasan-batasan siapa yang yang terlarang untuk
menjadi suami (QS 4:23-24; QS2: 221)