Terus semangat belajar dan berbagi ilmu sampai ke liang lahat, demi menjadi Hamba اللّهُ yang Kaffah.

Apakah jodoh ditangan Tuhan?

Pertanyaan

Assalaamu'alaikum Wr Wb
Ustadz, saya ingin menanyakan hal yang membingungkan saya saat ini,
mungkin karena pengetahuan agama saya yang belum banyak, jadi mohon
dimaafkan jika pertanyaan saya terdengar nyeleneh atau aneh. Apakah
benar jodoh itu di tangan Tuhan, apakah memang Tuhan menciptakan manusia
dalam keadaan berpasang-pasangan.sebenarnya saya yakin dan tidak
mengingkari kebenaran bahwa hidup, jodoh, rezeki dan mati itu sudah ada
suratannya. Namun untuk pertanyaan diatas berhubungan dengan kenyataan
yang saya lihat dan alami di kehidupan sekitar.



Jika memang manusia itu diciptakan dalam keadaan berpasangan, mengapa
banyak orang yang sudah cukup umurnya belum juga menikah dan menemukan
pasangannya harus sampai kapankah menunggu dan berusaha untuk menemukan
pasangannya? padahal dari segi fisik, material maupun mental sudah
memenuhi syarat untuk menikah, jika memang jodoh sudah digariskan oleh
Tuhan, bukankah seharusnya jika Tuhan sudah melihat bahwa seseorang itu
sudah memenuhi semua syarat untuk menikah, sebaiknya segera dipertemukan
dengan jodohnya. Namun ada yang hingga berusia 35 tahun lebih belum juga
menikah dan belum juga mempunyai calon (ini banyak temen kantor).

Ada juga wanita yang berusia lanjut, beliau juga tidak menikah, dan
kelihatan sekali bahwa sebenarnya hidupnya menderita, kesepian dan
beliau menjadi berperangai yang kurang menyenangkan bagi lingkungan di
dekatnya. Apakah sebenarnya rahasia Tuhan untuk orang-orang tersebut?
Apakah walaupun dikatakan bahwa manusia diciptakan berpasang-pasangan,
tetapi apakah memang ada manusia yang ditakdirkan untuk tidak menikah
dan dipertemukan dengan pasangannya?

Saya berpikir mengapa ada manusia yang disulitkan jalan untuk menemukan
jodohnya, mengapa? bukankan Tuhan lebih senang jika manusia hidup
berpasangan dan membina keluarga yang sakinah dibandingkan terus
melajang seumur hidupnya? Ada teman yg menjawab bahwa sebenarnya
manusia-manusia itu sudah diberikan pilihan di depan matanya tapi
diabaikan, saya berpikir kalo memang jodoh bukankah seharusnya jalannya
dimudahkan diantara 2 orang yang berjodoh, jadi kenapa ada yg belum
diberi kesempatan untuk bertemu dengan jodohnya? bukankah agak
bertentangan dengan keinginan Tuhan yang sebenarnya lebih senang manusia
berpasangan bukan?

Mohon jawabannya ya pak ustadz, terima kasih dan mohon maaf sebelumnya.
Wassalaamu'alaikum Wr Wb
Fulan


Jawaban

Assalaamu'alaikum Wr Wb,

Keterangan yang anda dapatkan sudah benar namun di sana-sini masih belum
lengkap.

1. Islam memandang kehidupan manusia ini bukan hanya untuk satu dunia
saja. Ada dunia fana, ada dunia abadi (akhirat). Kalaulah benar ada
kaidah atau nas yang mengatakan bahawa setiap manusia sudah diciptakan
berpasangan, maka pastilah maksudnya hal itu tidak dibatasi hanya
sebatas di dunia saja. Jadi mungkin saja ada manusia yang jodohnya baru
ketemu di akhirat. Bahkan menurut salah satu riwayat, dari sekian istri
Nabi Muhammad SAW di dunia ini, hanya satu yang menjadi jodoh beliau di
akhirat. Lantas yang lain bagaimana? Ada nas lain yang menyebutkan bahwa
wanita-wanita Surga akan mempunyai berpuluh-puluh jodoh di Surga (setiap
orangnya). Dan di sana nanti tak akan ada orang yang iri karena semua
akan mendapatkan yang paling ia inginkan.

2. Syarat bahwa seorang manusia yang belum berjodoh di dunia ini akan
mendapatkan jodoh yang prima di akhirat adalah bahwa (1) ia manusia yang
baik iman dan taqwanya selama di dunia sehingga bisa masuk Surga (2) ia
sabar atas ujian Allah di dunia yang telah menetapkannya sebagai lajang
di dunia.

3. Dengan meyakini Akhirat sebagai satu paket dengan kehidupan dunia,
maka kita juga akan memahami mengapa ada manusia-manusia yang yang baik
tetapi di dunia ini berjodoh dengan manusia-manusia yang brengsek, dan
ternyata akhirnya sebagian diantara mereka bercerai. Tentang fenomena
ini kita yakini bahwa Allah sedang mengujinya dengan orang yang buruk,
apakah ia bersabar? Jika Allah berkenan, maka kelak (masih di dunia)
Allah akan menggantikan pasangan hidupnya dengan yang baik. Atau karena
kesabarannya di dunia maka kelak Allah akan memberikan ganjaran padanya
dengan berlipat ganda. Contoh yang disebutkan Allah dalam Al Qur'an
adalah kisah wanita utama yang bernama Asiah istri Fir'aun (manusia
terzalim dan terkafir yang pernah ada). Doanya di dunia ini diabadikan
oleh Allah dalam QS 66 ayat 11. Asiah tahu bahwa kesabarannya atas ujian
Allah menjadikannya istri orang kafir dan zalim akan mendapat ganjaran
di Surga dan karena itu ia minta perlindungan Allah agar tidak kena
makar Fir'aun dan agar ia diberi rumah di Surga (sebagai ganti
kemuakannya atas istana megah fir'aun d dunia). Hikmah menagapa Allah
menguji Asiah menjadi istri orang jahat adalah berhubungan dengan kisah
Nabi Musa AS yang lahir dari keluarga miskin yang jika tetap dibesarkan
sebagai anak keluarga miskin bukan saja tak bisa mendapatkan pendidikan
yang baik yang dibutuhkannya untuk kelak memimpin ummat, namun juga tak
akan punya kesempatan hidup. Adalah Asiah (yang disayangi Fir'aun) yang
membujuk Fir'aun untuk mengangkat bayi dalam keranjang yang ditemukan di
sungai Nil sebagai anak angkat mereka. Padahal Fir'aun telah
memerintahkan membunuh semua bayi bani Israil yang lahir tahun itu
karena sudah dapat bocoran berita (lewat tafsir mimpi) bahwa kekuatannya
akan dihancurkan oleh seorang pria bani Israil yang lahir di tahun itu.
Malah Allah mengirim Nabi Musa langsung ke istananya dan di sana sudah
menanti Rencana Allah dengan pemainnya adalah Asiah Binti Muzahim (Asiah
ini juga bani israil yang dijadikan selir Fir'aun karena kecantikannya,
selama di istana Fir'aun ia tetap beriman dan ialah yang mendidik Nabi
Musa AS bersama budak Maisarah dan ibunda Nabi Musa sebagai ibu susu
bayaran). Kisah ini bisa anda jadikan sebagai pelajaran bahwa Allah
lebih tahu hikmah-hikmah peristiwa, yang karena kesabarannya menjalankan
takdir Allah di dunia menjadi istri orang jahat, Asiah malah mendapatkan
karunia diangkat Allah sebagai wanita terbaik sepanjang zaman.

Kisah yang sebaliknya anda temukan justru di ayat sebelumnya, yaitu
tentang jodoh 2 orang Nabi Allah di dunia yang kedua wanita itu adalah
wanita terjahat sepanjang zaman (istri Luth dan istri Nuh).

4. Mungkian ada benarnya bagi sebagian kisah manusia yaitu bahwa ada
manusia-manusia yang sepanjang perjalanan hidupnya sudah diberikan
pilihan yang baik di depan mata yang kemudian karena kekotoran hatinya
tak ia ambil kesempatan itu sehingga lewatlah kesempatan emas.
Wallahua'lam, mungkin saja, namun tetap saja jika seorang manusia
bersabar atas apapun ujian Allah di dunia ini, maka ganjarannya akan ia
dapatkan dari Allah.

5. Yang namanya sukses sebagai manusia sebenarnya tak tergantung dari
apakah ia punya jodoh di dunia atau tidak, namun Islam mempunyai
paradigma sukses yang tak bisa diselaraskan dengan paradigma sukses dari
ideologi manapun. Sukses adalah "Barang siapa yang dijauhkan dari Neraka
dan dimasukkan ke dalam Surga, maka mereka itulah orang-orang yang
menang." Jika ada orang yang punya jodoh orang baik, namun ia sendiri
tidak menjadi orang baik, maka contohnya adalah istri Nuh dan istri Luth
yang keduanya malah jadi wanita terburuk sepanjang zaman! Sebaliknya
jodoh yang paling buruk dan paling zalim bagi seorang Asiah malah ia
menjadi salah satu wanita terbaik sepanjang zaman.

Wanita terbaik satu lagi adalah Maryam binti Imran yang menjadi wanita
terbaik karena menjaga kesucian dirinya dan kemudian diberi karunia
asnak yang shaleh yaitu Nabi Isa AS.

Mudah-mudahan penjelasan panjang lebar kami dapat anda fahami maksudnya
dan kami berharap anda dapat membangun gambaran yang tepat tentang
paradigma jodoh dalam Islam. Wallahua'lam bishshowwaab

Wassalaamu'alaikum Wr Wb
HM Ihsan Tanjung dan Siti Aisyah Nurmi
Eramuslim Publikasi: 16/08/2002 10:13 WIB