CHANNEL MUTE
Mereka bermain di Badar selama 3 malam. Mereka berpesta di sana. Mereka menyembelih hewan, makan-makan, bermain judi, sambil minum-minuman keras, dengan diiringi nyanyian para biduan.
Melihat besarnya jumlah pasukan kafir, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam mengatur strategi. Mereka terlebih dahulu menguasai sumber air di sana. Dengan demikian pasukan Quraisy akan kehausan selama peperangan berlangsung. Tidak henti-hentinya Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam berdoa memohon petunjuk kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Ketika kaum muslim telah siap di posisi masing-masing, di kejauhan tampak debu. Itu menandakan jumlah pasukan kaum kafir begitu banyak, namun itu tidak membuat nyali para pasukan muslim menjadi ciut. Mereka berperang atas keyakinan membela Allah dan RasulNya. Syahid adalah cita-cita mereka. Surga telah dijanjikan untuk para syuhada. Melihat pasukan kafir demikian besar Abu Bakar selalu berada di samping kanan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam dia selalu melindungi Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam.
🏹:dart:🏹:dart:🏹:dart:🏹:dart:
*🥇OneDayOneSiroh-III🥇*
:dart:MATERI 271:dart:
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ مُحَمد
:heart_decoration: *Rasulullah صلى الله عليه وسلم Pembawa Mukjizat Terbesar* :heart_decoration:
Namun rencana Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam ini didengar oleh Abu Sufyan. Para kaum Yahudi Madinah yang kurang suka kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam membocorkan rencana ini kepada Abu Sufyan. Abu Sufyan pun mengalihkan rute perjalanannya agar lolos dari sergapan kaum muslim. Selain itu Abu Sufyan mengirim utusan untuk memberitahu penduduk Mekah bahwa mereka hendak diserang oleh pasukan muslim.
Mendengar berita itu Abu Jahal langsung menghimpun pasukan mereka hendak menyerang balik pasukan muslim. Jumlah pasukan Quraisy sebanyak 1000 orang. Sementara itu jumlah pasukan muslim hanya 313 orang.
Saat pasukan kafir sedang dalam perjalanan menuju Madinah, Abu Sufyan mengirim utusan agar mereka kembali ke Mekkah. Namun pantang bagi Abu Jahal untuk mundur.
"Demi Tuhan, kami tidak akan kembali hingga kami tiba di bandara," kata Abu Jahal.
*🥇OneDayOneSiroh-III🥇*
:dart:MATERI 271:dart:
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ مُحَمد
:heart_decoration: *Rasulullah صلى الله عليه وسلم Pembawa Mukjizat Terbesar* :heart_decoration:
Namun rencana Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam ini didengar oleh Abu Sufyan. Para kaum Yahudi Madinah yang kurang suka kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam membocorkan rencana ini kepada Abu Sufyan. Abu Sufyan pun mengalihkan rute perjalanannya agar lolos dari sergapan kaum muslim. Selain itu Abu Sufyan mengirim utusan untuk memberitahu penduduk Mekah bahwa mereka hendak diserang oleh pasukan muslim.
Mendengar berita itu Abu Jahal langsung menghimpun pasukan mereka hendak menyerang balik pasukan muslim. Jumlah pasukan Quraisy sebanyak 1000 orang. Sementara itu jumlah pasukan muslim hanya 313 orang.
Saat pasukan kafir sedang dalam perjalanan menuju Madinah, Abu Sufyan mengirim utusan agar mereka kembali ke Mekkah. Namun pantang bagi Abu Jahal untuk mundur.
"Demi Tuhan, kami tidak akan kembali hingga kami tiba di bandara," kata Abu Jahal.
-------
Mereka bermain di Badar selama 3 malam. Mereka berpesta di sana. Mereka menyembelih hewan, makan-makan, bermain judi, sambil minum-minuman keras, dengan diiringi nyanyian para biduan.
Melihat besarnya jumlah pasukan kafir, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam mengatur strategi. Mereka terlebih dahulu menguasai sumber air di sana. Dengan demikian pasukan Quraisy akan kehausan selama peperangan berlangsung. Tidak henti-hentinya Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam berdoa memohon petunjuk kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Ketika kaum muslim telah siap di posisi masing-masing, di kejauhan tampak debu. Itu menandakan jumlah pasukan kaum kafir begitu banyak, namun itu tidak membuat nyali para pasukan muslim menjadi ciut. Mereka berperang atas keyakinan membela Allah dan RasulNya. Syahid adalah cita-cita mereka. Surga telah dijanjikan untuk para syuhada. Melihat pasukan kafir demikian besar Abu Bakar selalu berada di samping kanan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam dia selalu melindungi Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam.
-------
Sudah menjadi kebiasaan di kalangan Quraisy sebelum peperangan dimulai para pahlawan dari pihak mereka harus bertempur satu lawan satu. Pihak kafir Quraisy menurunkan Utbah bin Rabi'ah, Syaibah bin Rabiah, dan Walid Bin Utbah. Pihak kaum muslim menurunkan Hamzah bin Abdul Muthalib, Ali Bin Abi Thalib, serta Ubaidah bin Al Haris.
Dalam perang tanding itu, ketiga jagoan kaum kafir menemui ajalnya. Dari pihak muslim hanya Ubaidah bin al-harits yang syahid. Dia meninggal dunia di Ash Shafra 4 atau 5 hari setelah perang Badar, di tengah perjalanan pulang ke Madinah.
"Maaaaju!" teriakan Abu Bakar menggema di telinga pasukan muslim. Dalam sekejap mereka telah berhasil menerobos pasukan kafir. Tidak ada rasa takut dalam diri mereka, walaupun jumlah pasukan kafir itu sangat banyak. Lama-kelamaan pasukan muslim sedikit terdesak.
"Wahai Rasulullah pasukan kita terpukul mundur, apa yang harus kita lakukan?" seorang sahabat menghampiri Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam.
Beliau selalu berdoa kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala Alla memohon pertolongan. "Ya Allah, jika pasukan ini hancur pada hari ini, tentu engkau tidak akan disembah lagi ya Allah, kecuali jika engkau menghendaki untuk disembah selamanya setelah hari ini.
Tiba-tiba Rasulullah seperti diserang kantuk yang luar biasa. Namun dalam sekejap beliau kembali tegak seraya berkata, "Gembiralah wahai Abu Bakar, telah datang pertolongan dari Allah kepadamu. Malaikat Jibril yang datang sambil memegang tali kekang kuda yang ditungganginya di atas gumpalan debu!"
Sudah menjadi kebiasaan di kalangan Quraisy sebelum peperangan dimulai para pahlawan dari pihak mereka harus bertempur satu lawan satu. Pihak kafir Quraisy menurunkan Utbah bin Rabi'ah, Syaibah bin Rabiah, dan Walid Bin Utbah. Pihak kaum muslim menurunkan Hamzah bin Abdul Muthalib, Ali Bin Abi Thalib, serta Ubaidah bin Al Haris.
Dalam perang tanding itu, ketiga jagoan kaum kafir menemui ajalnya. Dari pihak muslim hanya Ubaidah bin al-harits yang syahid. Dia meninggal dunia di Ash Shafra 4 atau 5 hari setelah perang Badar, di tengah perjalanan pulang ke Madinah.
"Maaaaju!" teriakan Abu Bakar menggema di telinga pasukan muslim. Dalam sekejap mereka telah berhasil menerobos pasukan kafir. Tidak ada rasa takut dalam diri mereka, walaupun jumlah pasukan kafir itu sangat banyak. Lama-kelamaan pasukan muslim sedikit terdesak.
"Wahai Rasulullah pasukan kita terpukul mundur, apa yang harus kita lakukan?" seorang sahabat menghampiri Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam.
Beliau selalu berdoa kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala Alla memohon pertolongan. "Ya Allah, jika pasukan ini hancur pada hari ini, tentu engkau tidak akan disembah lagi ya Allah, kecuali jika engkau menghendaki untuk disembah selamanya setelah hari ini.
Tiba-tiba Rasulullah seperti diserang kantuk yang luar biasa. Namun dalam sekejap beliau kembali tegak seraya berkata, "Gembiralah wahai Abu Bakar, telah datang pertolongan dari Allah kepadamu. Malaikat Jibril yang datang sambil memegang tali kekang kuda yang ditungganginya di atas gumpalan debu!"
-------
Saat itu Allah Subhanahu Wa Ta'ala membantu kaum muslim dan menurunkan 1000 malaikat. Sesaat kemudian Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam menaburkan segenggam pasir ke medan peperangan. Mereka lalu disibukkan oleh debu debu itu sehingga kaum muslim mengalahkan mereka.
"Kukuhkan semangat kalian," perintah Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam.
Kaum muslim bergerak menyerang. Penuh semangat mereka berhasil mengacak acak barisan kaum kafir. Para malaikat membantu mereka. Keajaiban pun terjadi dalam pertempuran itu tiba-tiba pasukan musuh terluka luka tanpa tahu siapa yang menyerangnya. Kaum musyrik mulai berlarian, kaum muslim terus memburu mereka. Sebagian terbunuh, sebagian lagi menjadi tawanan perang.
Perang Badar itu telah dimenangkan kaum muslim dengan bantuan para malaikat. Di pihak muslim, 14 orang menjadi syuhada. Di pihak kaum kafir ada 70 korban. Kebanyakan dari mereka adalah para pembesar Quraisy.
Demikian dahsyatnya Perang Badar itu. Hanya dengan 313 orang pasukan muslim mampu mengalahkan 1000 orang pasukan kafir Quraisy. Semua berkat mukjizat yang dimiliki oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam.
Saat itu Allah Subhanahu Wa Ta'ala membantu kaum muslim dan menurunkan 1000 malaikat. Sesaat kemudian Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam menaburkan segenggam pasir ke medan peperangan. Mereka lalu disibukkan oleh debu debu itu sehingga kaum muslim mengalahkan mereka.
"Kukuhkan semangat kalian," perintah Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam.
Kaum muslim bergerak menyerang. Penuh semangat mereka berhasil mengacak acak barisan kaum kafir. Para malaikat membantu mereka. Keajaiban pun terjadi dalam pertempuran itu tiba-tiba pasukan musuh terluka luka tanpa tahu siapa yang menyerangnya. Kaum musyrik mulai berlarian, kaum muslim terus memburu mereka. Sebagian terbunuh, sebagian lagi menjadi tawanan perang.
Perang Badar itu telah dimenangkan kaum muslim dengan bantuan para malaikat. Di pihak muslim, 14 orang menjadi syuhada. Di pihak kaum kafir ada 70 korban. Kebanyakan dari mereka adalah para pembesar Quraisy.
Demikian dahsyatnya Perang Badar itu. Hanya dengan 313 orang pasukan muslim mampu mengalahkan 1000 orang pasukan kafir Quraisy. Semua berkat mukjizat yang dimiliki oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam.
-------
Pada suatu hari Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam mendengar ada kafilah dagang Quraisy yang akan melintasi pinggiran Madinah. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam langsung mengirimkan Abu Ubaidah bin Jarrah untuk pergi mengintai kafilah dagang itu. Bersama dengan 300 pasukan mereka berangkat menuju Bani Junainah.
Dengan semangat jihad yang luar biasa, 300 pasukan itu berangkat. Mereka membuat debu mengepul ke udara.
Di tengah perjalanan, pasukan Abu Ubaidah bin jarrah Ini mendapat ujian dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Perbekalan yang mereka persiapkan membusuk sehingga tidak bisa dimakan. Abu Ubaidah langsung memerintahkan pasukannya untuk berhemat. Mula-mula mereka memperoleh kurma untuk satu hari. Sampai akhirnya mereka hanya mendapat jatah 1 butir kurma setiap hari. Itupun masih tidak mencukupi. Bekal mereka telah habis. Kelaparan melanda pasukan muslim.
Pada suatu hari Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam mendengar ada kafilah dagang Quraisy yang akan melintasi pinggiran Madinah. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam langsung mengirimkan Abu Ubaidah bin Jarrah untuk pergi mengintai kafilah dagang itu. Bersama dengan 300 pasukan mereka berangkat menuju Bani Junainah.
Dengan semangat jihad yang luar biasa, 300 pasukan itu berangkat. Mereka membuat debu mengepul ke udara.
Di tengah perjalanan, pasukan Abu Ubaidah bin jarrah Ini mendapat ujian dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Perbekalan yang mereka persiapkan membusuk sehingga tidak bisa dimakan. Abu Ubaidah langsung memerintahkan pasukannya untuk berhemat. Mula-mula mereka memperoleh kurma untuk satu hari. Sampai akhirnya mereka hanya mendapat jatah 1 butir kurma setiap hari. Itupun masih tidak mencukupi. Bekal mereka telah habis. Kelaparan melanda pasukan muslim.
-------
Akhirnya mereka diperintahkan untuk menyembelih unta tunggangan mereka. Namun semua itu belum cukup, mereka masih saja kelaparan. Kian lama unta-unta yang mereka miliki semakin sedikit. Abu Ubaidah pun melarang prajuritnya untuk menyembelih unta.
Mereka kemudian diperintahkan untuk memakan daun-daunan yang ada. Karena itulah pasukan mereka akhirnya terkenal sebagai pasukan Al Khabath. Al Khabath artinya dedaunan.
Dalam keadaan lapar yang mendera mereka terus saja berjalan. Sampailah mereka di tepi pantai. Di sinilah Allah Subhanahu Wa Ta'ala menunjukkan kekuasaannya. Saat pasukan muslim Tengah beristirahat tiba-tiba Mereka melihat seekor ikan paus yang sangat besar terdampar di tepi pantai.
Akhirnya mereka diperintahkan untuk menyembelih unta tunggangan mereka. Namun semua itu belum cukup, mereka masih saja kelaparan. Kian lama unta-unta yang mereka miliki semakin sedikit. Abu Ubaidah pun melarang prajuritnya untuk menyembelih unta.
Mereka kemudian diperintahkan untuk memakan daun-daunan yang ada. Karena itulah pasukan mereka akhirnya terkenal sebagai pasukan Al Khabath. Al Khabath artinya dedaunan.
Dalam keadaan lapar yang mendera mereka terus saja berjalan. Sampailah mereka di tepi pantai. Di sinilah Allah Subhanahu Wa Ta'ala menunjukkan kekuasaannya. Saat pasukan muslim Tengah beristirahat tiba-tiba Mereka melihat seekor ikan paus yang sangat besar terdampar di tepi pantai.
-------
Abu Ubaidah melarang pasukannya memakan paus itu karena sudah mati. Namun salah satu pasukannya mengabaikannya karena keadaannya darurat. Mereka pun makan ikan dari al-anbar. Lemak dari tubuh ikan itu mereka oleskan pada tubuh. Tubuh pasukan muslim pun kembali sehat dan kuat.
Setelah kuat, Abu Ubaidah memutuskan untuk kembali ke Madinah. Dia melaporkan semuanya kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam. Mulai dari bekal yang membusuk sehingga membuat mereka kelaparan sampai dengan terdamparnya ikan paus al-anbar.
Makanlah rezeki yang Allah berikan. Apakah di antara kalian ada yang membawa dagingnya berikanlah kepada kami!" agar kami juga memakannya," kata Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam. Ketika Abu Ubaidah selesai bercerita.
Ikan paus Al Anbar merupakan salah satu mukjizat Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang diturunkan kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam.
Abu Ubaidah melarang pasukannya memakan paus itu karena sudah mati. Namun salah satu pasukannya mengabaikannya karena keadaannya darurat. Mereka pun makan ikan dari al-anbar. Lemak dari tubuh ikan itu mereka oleskan pada tubuh. Tubuh pasukan muslim pun kembali sehat dan kuat.
Setelah kuat, Abu Ubaidah memutuskan untuk kembali ke Madinah. Dia melaporkan semuanya kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam. Mulai dari bekal yang membusuk sehingga membuat mereka kelaparan sampai dengan terdamparnya ikan paus al-anbar.
Makanlah rezeki yang Allah berikan. Apakah di antara kalian ada yang membawa dagingnya berikanlah kepada kami!" agar kami juga memakannya," kata Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam. Ketika Abu Ubaidah selesai bercerita.
Ikan paus Al Anbar merupakan salah satu mukjizat Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang diturunkan kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam.
------
Setelah kepindahan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam ke Madinah, kota itu tidak hanya didiami kaum Muslim. Di sana ada kaum Yahudi Nasrani dan keturunan Bani Israil. Kehadiran kaum Muslim di Madinah menjadi teladan bagi suku-suku bangsa lain. Sikap kaum muslim yang ramah dan berbudi luhur membuat para tetangga mereka yang non muslim menjadi tenang. Hal itu membuat kehidupan mereka menjadi tentram.
Namun, kedamaian yang tercipta itu tidak bertahan lama akibat ulah segelintir orang yang tidak senang dengan kejayaan Islam di Madinah. Kaum munafik selalu berusaha memecah belah keutuhan kaum muslim dari dalam.
Begitu pula yang dilakukan oleh orang-orang Yahudi bani Nadhir yang telah diusir. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam dari Madinah. Mereka bergabung dengan kaum Yahudi khaibar. Hal itu membuat kaum Yahudi khaibar kian berani menampakkan permusuhannya kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam.
Setelah kepindahan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam ke Madinah, kota itu tidak hanya didiami kaum Muslim. Di sana ada kaum Yahudi Nasrani dan keturunan Bani Israil. Kehadiran kaum Muslim di Madinah menjadi teladan bagi suku-suku bangsa lain. Sikap kaum muslim yang ramah dan berbudi luhur membuat para tetangga mereka yang non muslim menjadi tenang. Hal itu membuat kehidupan mereka menjadi tentram.
Namun, kedamaian yang tercipta itu tidak bertahan lama akibat ulah segelintir orang yang tidak senang dengan kejayaan Islam di Madinah. Kaum munafik selalu berusaha memecah belah keutuhan kaum muslim dari dalam.
Begitu pula yang dilakukan oleh orang-orang Yahudi bani Nadhir yang telah diusir. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam dari Madinah. Mereka bergabung dengan kaum Yahudi khaibar. Hal itu membuat kaum Yahudi khaibar kian berani menampakkan permusuhannya kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam.
-------
Saat melewati daerah Gathafan penduduknya ketakutan mengetahui kehadiran pasukan muslim. Mereka tidak jadi membantu kaum khaibar melawan Rasulullah Shallallahu alaihi wa Sallam dan pasukannya. Di tengah perjalanan, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam mengubah haluan memasuki khaibar dari arah utara.
Mereka sampai di pinggiran khaibar saat fajar menyingsing. Usai melaksanakan salat subuh mereka melanjutkan perjalanan. Para penduduk daerah pinggiran itu amat terkejut dengan kehadiran pasukan muslim yang dipimpin oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam. Mereka panik dan berhamburan melarikan diri.
Namun Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam merasa kesulitan ketika hendak memasuki khaibar. Mereka terhalang oleh benteng Naim. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam kemudian mendirikan markas di pinggiran khaibar. Atas saran dari Hubab dan Mundzir, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam kemudian memindahkan markas ke daerah yang lebih strategis. Kehadiran mereka tidak akan diketahui oleh musuh.
Saat melewati daerah Gathafan penduduknya ketakutan mengetahui kehadiran pasukan muslim. Mereka tidak jadi membantu kaum khaibar melawan Rasulullah Shallallahu alaihi wa Sallam dan pasukannya. Di tengah perjalanan, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam mengubah haluan memasuki khaibar dari arah utara.
Mereka sampai di pinggiran khaibar saat fajar menyingsing. Usai melaksanakan salat subuh mereka melanjutkan perjalanan. Para penduduk daerah pinggiran itu amat terkejut dengan kehadiran pasukan muslim yang dipimpin oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam. Mereka panik dan berhamburan melarikan diri.
Namun Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam merasa kesulitan ketika hendak memasuki khaibar. Mereka terhalang oleh benteng Naim. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam kemudian mendirikan markas di pinggiran khaibar. Atas saran dari Hubab dan Mundzir, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam kemudian memindahkan markas ke daerah yang lebih strategis. Kehadiran mereka tidak akan diketahui oleh musuh.
-------
Kondisi seperti itu tentu tidak bisa dibiarkan. Mereka masih saja suka berkeliaran di Madinah. Ditambah lagi, mereka selalu siap untuk berperang setiap saat. Mereka bisa meminta bantuan kepada Romawi dan Persia untuk menyerang kaum muslim.
Untuk itu Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam segera mengutus pasukan muslim ke khaibar. Keberangkatan pasukan muslim ke khaibar ini diketahui oleh orang-orang munafik. Pemimpin orang munafik yang bernama Abdullah bin Ubay segera mengirim utusan untuk memperingatkan kaum Yahudi khaibar untuk memperkuat pertahanan. Kaum Yahudi khaibar meminta bantuan kepada penduduk Ghathafan. Mereka membuat perjanjian kalau pasukan muslim dapat dikalahkan separuh dari hasil kurma Khaibar akan menjadi milik kaum Ghathafan.
Pasukan muslim bergerak ke khaibar. Dengan semangat penuh, mereka tidak gentar. Walaupun tahu orang-orang khaibar memiliki benteng pertahanan yang tinggi dan berlapis-lapis. Jalan Panjang dilalui mereka mereka menyusuri gurun mendaki bukit pasir dan debu. Hal itu tidak membuat mereka gentar, apalagi Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam ada bersama mereka.
Kita lanjutkan besok ya kisahnya....In syaa Allah.
:memo:Editor : Ustadzah Ratna
🥮MATERI 280🥮
🧀:tea:🧀:tea:🧀:tea:🧀
Kondisi seperti itu tentu tidak bisa dibiarkan. Mereka masih saja suka berkeliaran di Madinah. Ditambah lagi, mereka selalu siap untuk berperang setiap saat. Mereka bisa meminta bantuan kepada Romawi dan Persia untuk menyerang kaum muslim.
Untuk itu Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam segera mengutus pasukan muslim ke khaibar. Keberangkatan pasukan muslim ke khaibar ini diketahui oleh orang-orang munafik. Pemimpin orang munafik yang bernama Abdullah bin Ubay segera mengirim utusan untuk memperingatkan kaum Yahudi khaibar untuk memperkuat pertahanan. Kaum Yahudi khaibar meminta bantuan kepada penduduk Ghathafan. Mereka membuat perjanjian kalau pasukan muslim dapat dikalahkan separuh dari hasil kurma Khaibar akan menjadi milik kaum Ghathafan.
Pasukan muslim bergerak ke khaibar. Dengan semangat penuh, mereka tidak gentar. Walaupun tahu orang-orang khaibar memiliki benteng pertahanan yang tinggi dan berlapis-lapis. Jalan Panjang dilalui mereka mereka menyusuri gurun mendaki bukit pasir dan debu. Hal itu tidak membuat mereka gentar, apalagi Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam ada bersama mereka.
Kita lanjutkan besok ya kisahnya....In syaa Allah.
:memo:Editor : Ustadzah Ratna
🥮MATERI 280🥮
🧀:tea:🧀:tea:🧀:tea:🧀