Terus semangat belajar dan berbagi ilmu sampai ke liang lahat, demi menjadi Hamba ุงู„ู„ّู‡ُ yang Kaffah.

๐Ÿ“šOneDayOneShiroh-lll๐Ÿ“—MATERI 261 - 270 ๐Ÿ“™๐Ÿ’š *Rasulullah ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… Pembawa Mukjizat Terbesar*

CHANNEL MUTE

:OneDayOneSiroh-III:
MATERI 261

ุงَู„ู„َّู‡ُู…َّ ุตَู„ِّ ุนَู„َู‰ ู…ُุญَู…َّุฏٍ ูˆَ ุนَู„َู‰ ุขู„ِ ู…ُุญَู…ุฏ

*Rasulullah ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… Pembawa Mukjizat Terbesar*

Setelah dipersilahkan duduk, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam segera meminta roti yang hendak diberikan kepadanya. Lalu, diaduklah roti itu dengan baskom air.


"Mendekatlah kalian kemari 10 orang," kata Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam kepada para sahabat yang telah menunggunya.

Kesepuluh orang yang mendekat itu mendapat jatah masing-masing sepiring roti dari dalam baskom. Setelah itu, dipangilah 10 orang lagi. Akhirnya semua sahabat yang berjumlah 80 orang merasa kenyang. Tidak seorang pun merasa lapar. Padahal adonannya hanya sepotong roti yang diberikan oleh Abu talhah.

Sepotong roti mampu mengenyangkan 80 orang, benar-benar sebuah keajaiban yang hanya dimiliki oleh manusia-manusia pilihan Allah.
-----

Kian hari, pengikut Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam kian bertambah. Hal ini membuat gusar para pemimpin Quraisy. Apalagi, mereka melihat kaum Muhammad Shallallahu Alaihi Wa Sallam berbondong-bondong pergi meninggalkan kota Mekah. Itu berarti mereka telah menemukan tempat perlindungan yang baru. Para pemimpin Quraisy khawatir Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam akan menyusul berhijrah dan menghimpun kekuatan di tempat yang baru.

Untuk mencegah Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam keluar dari Mekah, para kafir Quraisy merencanakan hendak menghilangkan nyawa Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam. Rencana itu mereka susun dengan rapi. Rencana itu akan dilaksanakan pada malam hari saat Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam tidur. Para pemuda dari berbagai kabilah dikerahkan untuk menghilangkan nyawa Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam secara bersama-sama. Hal itu dilakukan untuk menghindari tuntutan dari keluarga Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam.

Namun, Allah Subhanahu Wa Ta'ala begitu sayang kepada rasulnya. Allah Subhanahu Wa ta'ala segera menurunkan perintah hijrah kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa sallam. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam segera menemui Abu Bakar. Beliau meminta untuk menemaninya. Abu Bakar senang sekali dipilih Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam untuk menemani hijrahnya
-----

Setelah perbekalan disiapkan, merekapun berangkat. Padahal saat itu rumah Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam telah dikepung oleh para pemuda dari berbagai suku di Arab. Mereka bersenjatakan pedang. Tinggal menunggu perintah, maka habislah Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam, pikir mereka.

Mereka begitu khawatir Rasulullah Shalallahu Alaihi Wa Salam meninggalkan rumah pada malam hari.

Sebelum pergi Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam meminta kepada Ali Bin Abi Thalib untuk menggantikan posisi beliau di tempat tidur. Jadi saat para kafir Quraisy mengintip ke dalam mereka mengira Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam masih ada di sana.

Berkat pertolongan dari Allah, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam berhasil keluar dengan selamat. Allah Subhanahu Wa Ta'ala membuat para pengepungnya tertidur. Mereka sama sekali tak menyadari kalau Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam sudah pergi.
-----

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam bersama Abu Bakar berjalan ke arah selatan, padahal Madinah terletak di sebelah utara Kota Mekah. Hal ini dilakukan agar para kafir Quraisy kehilangan jejak. Tujuan mereka adalah ke Gua Tsuur. Sebelum masuk ke dalam gua, Abubakar mengecek keamanan dalam gua.

"Silakan masuk, Ya Rasulullah!" kata Abu Bakar.

Setelah Rasulullah dan Abu Bakar memasuki gua, Allah Subhanahu Wa Ta'ala segera memerintahkan laba-laba untuk membangun sarangnya di mulut gua, Allah Subhanahu Wa Ta'ala juga mengutus seekor burung merpati untuk bertelur dan mengerami telurnya disana. Allah Subhanahu Wa Ta'ala juga menumbuhkan rumput-rumput liar di mulut gua. Gua itu jadi seperti tidak pernah dimasuki manusia sebelumnya. Tidak seorangpun mengetahui persembunyian mereka, kecuali Abdullah Bin Abu Abu Bakar, Asma, Aisyah, serta pembantu mereka, Amir Bin fuhairah.

Sementara itu kaum Quraisy merasa amat kecolongan. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam telah pergi tanpa diketahui. Mereka kemudian mencari Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam ke segenap penjuru. Mereka mencari ke pegunungan, lembah, dataran tinggi, dan dataran rendah. Namun pencarian itu tidak membuahkan hasil.
-----

Sampailah mereka di Gua Tsur tempat Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam bersembunyi.

"Mungkin mereka ada di dalam gua itu," kata pemimpin kafir Quraisy.

"Coba kita periksa barangkali Muhammad ada di sana!" kata seorang dari mereka.

"Tidak mungkin Muhammad masuk gua, lihatlah sarang laba-laba itu dan burung merpati itu, jika Muhammad masuk gua sarang itu pasti rusak," kata yang lain lagi di dalam gua.

Abu Bakar dicekam ketakutan, dia begitu mengkhawatirkan keselamatan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam. Tidak ada hentinya dan menyebut nama Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

"Tenanglah, wahai Abu Quhafah. Sesungguhnya Allah bersama kita," kata Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam.

Benar sekali, sarang laba-laba dan burung merpati itu merupakan mukjizat dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Mereka diperintahkan Allah Subhanahu Wa Ta'ala untuk melindungi Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam dari kejaran kaum kafir Quraisy. Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam dan Abu Bakar pun selamat. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam dan Abu Bakar tinggal di dalam gua selama tiga hari.

Para kafir Quraisy yang melakukan pencarian terhadap Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam menjadi putus asa. Abu Jahal bahkan membuat sayembara. Siapa yang dapat menangkap dan menghilangkan nyawa Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam akan diberi hadiah 100 ekor unta.
-----

Dalam perjalanan hijrahnya, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam akhirnya sampai di depan gua Tsur. Beliau bersama Abu Bakar memutuskan untuk bersembunyi di dalam gua Tsur untuk sementara. Sebelum memasuki gua, Abu bakar memeriksa keamanannya terlebih dahulu.

"Demi Allah engkau jangan masuk dulu, ya Rasulullah. Biarlah aku yang akan masuk. Jika di dalam sini ada sesuatu yang berbahaya biarlah aku yang kena, bukan engkau, kata Abu Bakar.

Demi cintanya kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam dia rela menjadi orang pertama yang masuk ke dalam gua. Gua itu belum pernah dimasuki manusia, keadaannya amat kotor dan menyeramkan. Di dalamnya terdapat banyak lubang yang menjadi sarang persembunyian binatang berbisa itu dibersihkan oleh Abu Bakar. Dia menutup lubang yang ada di dinding dasar gua. Dia tidak mau binatang yang bersarang dalam lubang itu keluar dan menyakiti Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam. Ia sobek kainnya untuk menyumpal semua lubang itu.

-----

Namun masih ada satu lubang lagi yang belum tertutup. Padahal Abu Bakar tidak memiliki apapun untuk menutupnya. Jadi dibiarkan saja lubang itu tetap menganga. Setelah keadaan gua bersih, barulah Abu Bakar mempersilahkan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa
Sallam untuk masuk.

"Sekarang gua ini aman untukmu wahai Rasulullah," kata Abu Bakar.

Sampai di dalam gua Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam merasa amat kelelahan. Dia berbaring di atas tanah dengan berbantalkan paha Abu Bakar.

"Tidurlah ya Rasulullah, aku akan menjagamu," kata Abu Bakar.

"Terima kasih, Abu Bakar," kata Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam.

-----


Tidak lama kemudian, Rasulullah Shalallahu Alaihi Wa Salam terlelap. Rasa letih yang menderanya semenjak kepergian dari Mekah sudah tidak tertahankan lagi. Abu Bakar sendiri sebenarnya sudah mengantuk, namun dia tidak berani memejamkan mata. Dia khawatir pasukan Quraisy akan menemukan mereka. Dia juga khawatir ada binatang berbisa yang akan menggigit Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam kalau dia juga ikut tertidur. Sungguh dia tidak ingin sesuatu yang buruk menimpa Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam.

Ketika Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam tertidur, seekor binatang berbisa keluar dari lubang yang tidak tertutup. Cepat-cepat Abu Bakar meletakkan kakinya untuk menutup lubang tersebut. Malang bagi Abu Bakar binatang berbisa itu menggigit kakinya. Namun dia tidak dapat bergerak karena Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam masih terlelap berbantalkan pahanya. Abu Bakar takut Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam akan terganggu tidurnya.

Racun dari binatang berbisa itu mulai menjalar ke seluruh tubuh Abu Bakar. Sakitnya tidak terkira, sekuat tenaga ia menahan rasa sakit itu. Air matanya pun jatuh berlinang. Tetesan air mata itu mengenai pipi Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam. Beliau akhirnya terbangun.

-----

"Apa yang terjadi dengan dirimu wahai Abu Bakar ?" tanya Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam.

"Kakiku telah digigit binatang berbisa Ya Rasulullah," kata Abu Bakar meringis menahan rasa sakit yang tiada terkira.

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa
Sallam segera memeriksa kaki Abu Bakar. Kaki itu sudah mulai membiru. Jika tidak segera tertolong akibatnya bisa fatal. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam kemudian meludahi kaki Abu Bakar yang terkena gigitan. Tiba-tiba saja rasa sakit yang menderanya seketika sirna. Kaki Abu Bakar sembuh seperti sedia kala.

Menyembuhkan luka akibat bisa gigitan binatang merupakan salah satu mukjizat yang dimiliki oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa
Sallam.

Jabir radhiallahu Anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam bersabda: "Setiap penyakit ada obatnya dan jika obat suatu penyakit telah ditemukan dengan tepat penyakit itu sembuh atas izin Allah Azza wa Jalla.
(Hadist Riwayat : Muslim).

-----

Dengan hijrahnya Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam ke Madinah, Islam berkembang semakin pesat. Banyak masyarakat dengan sukarela mengikuti agama yang dibawa Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam. Di Madinah berkembang menjadi kekuatan baru yang merisaukan kaum Quraisy.

Dengan segala cara, mereka berusaha menghancurkan kehidupan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam. Sering orang-orang kafir itu menerobos perbatasan Madinah dan menyerang penggembala kambing yang ada di sana. Tidak hanya itu, mereka bahkan berani mengancam keselamatan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam. Karena itu Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam selalu berada dalam penjagaan para sahabatnya.

Pada suatu hari Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam mendengar kabar kepulangan kafilah dagang Quraisy dari Syam. Kafilah dagang itu dipimpin oleh Abu Sufyan. Rasulullah Shallallahu Wa Salam berniat menghadang mereka. Harta kafilah dagang itu adalah harta milik kaum muslim yang dirampas oleh kaum Quraisy.

Kita lanjutkan besok ya kisahnya...In syaa Allah.

:memo:Editor : Ustadzah Ratna

:blue_heart:MATERI 270:blue_heart: