Terus semangat belajar dan berbagi ilmu sampai ke liang lahat, demi menjadi Hamba اللّهُ yang Kaffah.

Jualan Minim Penolakan

Ngomong-ngomong soal ditolak, apapun yang ditolak itu rasanya pasti gak enak dong ya.
Karena itu malam ini kita akan bahas cara untuk mengurangi penolakan ketika jualan. 😎👊

Apa yang harus dilakukan untuk bisa seperti itu?
Bagaimana cara agar target pasar tidak cuek dengan jualan kita?
Bagaimana agar target pasar setuju dengan harga yang kita tawarkan?
Bagaimana agar jualan kita minim penolakan??

Mau tau jawabannya?

Yuk ambil catatannya, kita akan masuk ke materi. 😊

Pertama-tama, kalau teman-teman benar-benar serius ingin menguasai materi malam ini. Maka harus tanam di hati dan kepalanya bahwa "Penolakan dalam jualan itu ada dan tidak bisa dihindari"

Saya kenal banyak orang yang minder jualan.
Mereka minder karena takut ditolak.

Gimana toh?
Jualan aja belum koq sudah takut duluan?
Kalau ternyata laris gimana hayo?? hehe 😁

Faktanya. . .
Dalam jualan, dibeli atau ditolak itu satu paket
Kalau mau dapat pembeli, maka harus siap ditolak.

Ada saatnya kita dapat pembeli
Ada saatnya kita ketemu penolakan.
Semua ada waktunya masing-masing. 😊
Pada dasarnya tidak ada strategi jualan closing 100Misal menawarkan ke 10 orang, terus 10 orang itu pasti membeli itu mustahil ada.
Kenapa?

Karena beli atau gak itu yang menggerakan bukan kita. 🙂

Saat kita menawarkan sesuatu dan ternyata ada yang beli. Itu karena kuasa Allah Ta'ala.
Allah yang mengarahkan hati orang lain untuk tertarik dengan apa yang kita jual.

Kalau Allah tidak mengijinkan, ya gak akan dapat pembeli walaupun produknya fenomenal, luar biasa, bombastis, hehe. 🤭

Nah, kita manusia ini terbatas kemampuannya.
Yang bisa kita lakukan hanya mengecilkan kemungkinan ditolaknya.

Karena itu kulwa ini judulnya minim penolakan.
Bukan 100gak ditolak, hehe. 😄
Misal kalau dulu teman-teman jualan ke 10 orang, yang beli cuma 4. Maka ada 6 yang nolak.
Nah, semoga setelah praktik isi kulwa ini, dari 10 yang beli jadi 7. Artinya penolakannya mengecil.

Karena kembali ke konsep. . .
1. Saat menjual sesuatu penolakan pasti ada
2. Dibeli dan ditolak itu sepaket
3. Orang beli, karena Allah yang ijinkan
4. Manusia hanya bisa ikhtiar, hasil adalah ketetapan Allah yang harus diimani.

Sampai sini bisa diterima teman-teman? 😊

Kalau sudah paham dengan konsep-konsep barusan, maka kita masuk ke strategi.
Apa yang bisa kita lakukan agar penjualan kita minim penolakan?

Sekurang-kurangnya, ada 4 strateginya.

Apa saja itu?

Kita mulai bahas dari strategi pertama.
Strategi pertama
Setting Mindsetnya

Nih buat yang sering down saat ditolak.
Kalau saat jualannya sepi rasanya lesu, lemas, malas, dan putus asa.
Maka perlu di geser sedikit cara berfikirnya.

Digeser kemana?

Geser ke esensi jualan. ☝

Jadi teman-teman jualan itu hakikatnya ada 3

3 hal itu adalah . . .
1. Jualan itu Menginfokan Manfaat
2. Jualan itu transfer keyakinan
3. Jualan itu ikhtiar menjemput rezeki

Saya jelaskan ya.
Hakikat pertama.
Saat jualan, sebenarnya kita sedang menginfokan manfaat kepada orang-orang yang mungkin butuh manfaat produk kita.

Beda lho, jualan yang fokus menginfokan manfaat dan yang cuma kejar duit doang.

Kalau kita setting niat dihati bahwa "ini lho ada produk, manfaatnya ini, ini dan ini. Kalau dipakai, maka masalah-masalah seperti bla bla bla akan selesai. Saya jualan karena niat membantu. Kalau dapat untung Alhamdulillah, tapi itu bukan prioritas, karena yang lebih penting adalah masalahmu selesai"

Begitu niatnya begitu, yaitu menginfokan manfaat. Kalau ketemu penolakan pun. Gak akan baper.
Kenapa?

Karena niatnya sudah tersampaikan. 😇

Beda sama yang niatnya dapat duit.
Begitu jualannya ditolak, otomatis baper dong. Koq gitu?

Karena duitnya gak dapat, hehe. 😂
Menariknya, begitu fokus ke manfaat, pembeli akan mudah mendekat.

Alasannya karena orang-orang gak suka dimodusin.
Kelihatan koq mana penjual yang tulus dan mana penjual yang modus, hehe. 😝

Darimana kelihatannya?
Dari cara jualannya.

Yang benar-benar tulus akan sibuk menjelaskan manfaat produknya dan tidak maksa-maksa orang lain untuk beli.

Jadi kenapa koq bisa ditolak?
Karena salah niat.

Cuma mau duitnya aja.
Tapi lupa, padahal uang itu hanya efek dari manfaat.

Bisnis yang manfaatnya besar, maka niscaya uangnya banyak.
Jadi manfaat dulu, maka otomatis dapat pembeli
Hakikat kedua,
Jualan itu transfer keyakinan.

Coba deh cek.
Mereka yang yakin sama produknya, maka jualannya akan berbeda sama yang keyakinannya setengah-setengah.

Gimana mau meyakinkan orang lain, kalau kita sendiri aja gak yakin sama yang kita jual.
Padahal saat kita jualan, kita sedang transfer keyakinan ke calon pembeli.

Kalau penjualnya kurang antusias, pasti pembelinya akan ikutan ragu.

Ini menjelaskan kenapa orang-orang yang semangat, bahagia, menyenangkan jualannya cenderung laris manis.

Jadi, kalau gak yakin sama produknya, mending gak usah jualan ya.
Karena pasti akan ketemu penolakan yang banyak, hehe.

Jualah produk yang kita yakini, karena jualan itu transfer keyakinan
Hakikat ketiga,
Jualan itu menjemput Rezeki.

Kita pakai kosa kata "menjemput" ya, bukan "mencari"
Apa bedanya?

Menjemput itu pasti ada yang dijemput. Sedangkan mencari itu belum tentu ketemu yang dicari. 🙂

Nah, konsep rezeki itu dijemput.
Dan salah satu cara jemputnya adalah dengan jualan.
Karena namanya menjemput, maka yang jualan pasti ada rezekinya.

Jadi kalau pas jemput rezeki malah ketemu penolakan.
Anggap aja itu batu sandungan.
Terusin aja jualannya, jangan stop.
Karena sudah ada rezeki menunggu.

Yang sering stop saat ditolak ayo tobat masal, hehe.
Terusin aja ikhtiarnya, karena rezekinya sudah ada.
eh tinggal dikit lagi koq malah berhenti. Kan aneh, hehe. 😄
Jadi strategi pertama agar jualannya minim penolakan adalah di setting cara berfikirnya.

1. Niat jualan itu adalah menginfokan manfaat. Kalau niatnya benar, insyaAllah closing akan datang setelahnya, karena uang itu hanyalah bonus.

2. Jualah produk yang diyakini saja. Jangan buang-buang energi dan waktu dengan jual produk yang tidak diyakini. Kalau memang produk yang dijual saat ini ada keraguan didalamnya, tinggalkan. Cari sampai ketemu produk yang ada keyakinan kita didalamnya. 

3. Sadarilah kalau jualan itu menjemput rezeki. Jadi pasti ada pembelinya. Kalau belum dapat, maka perlu banyak-banyak belajar, bukan berhenti.

Mindsetnya tepat, hasilnya tepat
Salah mindsetnya, salah hasilnya

Oke? 😊👍
Sekarang strategi kedua.
Setting Imannya

Nah ini nih, strategi terpenting dimalam ini.

Jadi buat yang sering kena penolakan ketika jualan, coba jujur kediri sendiri.
Saat jualan, lebih sering bersender sama usahanya, atau bersender ke Allah?

Kalau lebih sering bersender ke usahanya, wajar sering ketemu penolakan.
Kenapa?

Karena berharap dapat kecukupan dari usahanya.
Padahal yang mencukupkan itu Allah, bukan jualan.

Karena salah berharap, akhirnya salah fokus.
Begitu salah fokus, akhirnya jualannya grasak grusuk.
Begitu jualannya grasak grusuk, akhirnya lebih sering ditolaknya.
Yuk kita sama-sama ingat bahwa yang mencukupi hidup kita bukan bisnis, bukan kerja kita, bukan strategi kita, bukan hal-hal yang kita usahakan,  tapi yang mencukupi kita adalah Allah ta'ala.

Jadi bergantung saja kepada Allah.

Agar selalu bergantung kepada Allah, ayo kita ingat hadist qudsi ini.

Allah berfirman. .
"Wahai anak adam, jika engkau menggantukan urusanmu hanya kepadaku, maka aku akan mencukupi dan mengurusmu. Tapi, jika engkau bergantung kepada selain aku, maka aku akan membiarkan kamu dengan ketergantunganmu"

Secara sederhana, hadist qudsi adalah Allah wahyukan langsung ke rasul, tapi bukan bagian Al Quran.
Jadi itu dari Allah juga. .

Nah hadist qudsi barusan itu luar biasa banget.

Coba perhatikan deh,
Yang sok-sok bisa, sok ahli, pakai…
Karena salah bergantung

Di kalimat pertama Allah berkata
"Jika engkau menggantungkan urusanmu kepadaku, maka aku akan mencukupi dan mengurusmu"

Luar biasa banget. Kita cuma disuruh bergantung. 
Tapi Allah akan cukupi, Allah akan urus.

Bayangin ya, misal ada orang kaya, punya duit Triliunan.  Ngomong ke kita.
Sudah gausah banyak mikir, aku akan mencukupi dan mengurus hidupmu.
Senang gak kita?

Nah, ini Allah yang berkata.
"Aku akan mengurusmu"

Allah itu Maha kaya, diatas dari semua yang katanya kaya.

Yang punya semuanya berkata, bergantung kepadaku, aku akan mencukupi dan mengurusmu.
Eh, malah cari-cari yang lain. Wajar kalau hidup jadi babak belur. 🤕
Kalimat berikutnya juga coba kita soroti.
Apa yang terjadi kalau kita bergantung kepada selain Allah??

Allah akan biarkan !
Ngeriiiiii~~~ 😱😭

Anak ditelantarkan orang tua saja hidupnya sudah menyedihkan.
Nah ini dibiarkan pemiliki alam semesta !
Yang mengatur semua kehidupan disekitar kita !
Serem banget kalau terjadi. Iya kan?

Jadi kalau usaha, jangan sampai salah bersandar.
Kita sempurnakan ikhtiar, Kita lakukan apapun yang kita bisa lakukan.
Setelah itu kita tawaqal, kita yakin Allah yang cukupi.
Itu poin kedua. Sekarang kita masuk ke poin ketiga. Hal yang lebih teknis.
Yaitu agar jualan minim penolakan maka setting strateginya.

Bagaimana cara agar orang lain tertarik dengan apa yang teman-teman jual, percaya, dan tidak masalah dengan harga yang ditawarkan?
Sehingga jualannya minim penolakan?

Untuk bisa seperti itu, maka ada satu teknik yang bisa teman-teman coba.
Nama tekniknya adalah "HOOK - STORY - OFFER"

Pernah dengar teknik ini?

Teknik ini sebenarnya dijelaskan secara detail ada di satu kursus online kami.
Yaitu di www.mentoringsalesfunnel.com

Nah spesial untuk teman-teman yang ikut kulwa ini, Saya akan terangkan sedikit tentang teknik ini ya supaya jualannya minim penolakan.
Jadi Ini adalah teknik yang sangat terkenal dan sudah banyak membantu ribuan bisnis meningkatkan penjualan mereka. Lalu bagaimana cara menerapkannya?

Pertama, The Hook

Gampangnya, hook itu adalah umpan yang menarik perhatian orang lain untuk menyimak iklan kita.

Sekarang zamannya tumpah informasi, jadi orang-orang sulit fokus terhadap sesuatu.
Tanpa hook, kita akan sulit dapat perhatian target pasar. Dan kalau tidak dapat perhatian, maka otomatis gak ada yang tau apa penawaran kita. 😅

Jadi Hook adalah kuncinya !

Jika teman-teman bisa membuat hook, maka . . .
1. Bisa membuat orang lain stop dari aktivitasnya. Seperti scrolling, searching, reading, dan sejenisnya
2. Mengarahkan orang lain ke teman-teman. Ya ke iklannya, ke postingannya, ke pesannya.

Mantap kan? 😊
Nah, Hook ini bisa berbentuk headline, video, gambar, bahkan pertanyaan.

Bayangkan ya. . .
Kalau teman-teman lagi scroll sosmed, terus ketemu postingan isinya seperti ini 👇
"Full buka-bukaan ! Rahasia menghasilkan 10 juta/hari hanya kerja dari rumah yang bisa dilakukan siapapun" Kemudian ada video yang menjelaskan hal tersebut.

Kalau ada yang begini, pasti banyak yang nonton videonya. Karena yang barusan adalah sesuatu yang menarik. Itu salah satu contoh hook.

Nah, banyak iklan hari ini tidak ada hooknya.
Tiba-tiba langsung jualan, ya wajar kalau dicueki dan ujungnya ditolak.

Jadi teman-teman pikirkan apa hook yang cocok untuk jualannya.
Apa kira-kira kalimat, pertanyaan, video, atau gambar yang bisa membuat target pasar stop dari aktivitasnya dan tertarik dengan apa yang akan teman-teman sampaikan.
Kedua, The Story

Setelah berhasil dapat perhatian terus apa?
Lanjut ke cerita alias Story.

Story bisa memberikan alasan kepada target pasar untuk membeli apapun yang kita jual.
Kenapa?

Karena orang membeli karena emosi, bukan logika.
Dan emosi ini cara membangunnya dengan Story.

Karena inilah Story sangat penting.
Sayangnya banyak orang jualan gak pakai Story, main terobos ke penawaran aja, hehe. 🤣
Jualan pakai story, dan tanpa story itu beda banget.

Misalnya . . .
Yang jualan kosmetik langsung ke harga.
Dibanding jualan kosmetik tapi dihubung-hubungkan dengan isu rumah tangga.
Dimana kalau gak tampil cantik, nanti suami lirik wanita lain.
Atau bisa juga angkat cerita kalau tampil cantik itu dihadapan suami adalah sunnah, ada nilai pahala.
Kira-kira lebih diingat yang mana?

Nah, tentu saja yang pakai cerita
Dan semakin diingat, semakin mudah jualannya. 😊

Jadi teman-teman coba pikirkan apa cerita yang bisa membuat orang yakin dan terpengaruh ingin membeli produk teman-teman.
Ketiga, The Offer

Setelah Hook Story, maka selanjutnya adalah Offer.

Apa itu Offer?

Offer itu tidak sama dengan produk ya.
Offer adalah penawaran yang isinya adalah banyak manfaat digabung jadi satu dan coba di tawarkan ke target pasar.

Ya, jadi ketika pembeli melakukan transaksi, mereka tidak hanya sekedar dapat produk A saja.
Tapi selain dapat A, mereka juga dapat B, C, D, E dan seterusnya.

Ini persis seperti yang sering kami lakukan.
Saat memperkenalkan sebuah Kursus Online (Ecourse), Ecourse kami isinya bukan materi saja.
Tapi kami tambahkan Ecoursenya dengan bimbingan, akses konsultasi, bonus program dan lain-lain.

Nah, itu semua adalah Offer.
Penawaran yang hanya bisa didapat saat seseorang ikut Ecourse entrepreneurID.
Pesan Saya untuk yang sering jualan disosmed, mulai sekarang jangan hanya menawarkan produk saja ya. Kenapa?

Karena produk bisa didapat di penjual lain, dibeli dilain waktu, dengan diperoleh dengan harga yang lebih murah.

Sebaiknya, pikirkan saja Offer yang hanya bisa didapat dari teman-teman
Tambahkan value atau manfaat yang banyak kedalam penawaran teman-teman, lalu tawarkan ke target pasar.

Kalau Offernya cantik, maka target pasar akan melirik, dan mereka akan merasa sayang jika melewatkan offer itu.

Supaya lebih kebanyang tentang Offer ini, Saya akan bocorkan 1 tips ya.
Tips untuk membuat Offer yang cantik. Mau?
Ada 1 teknik yang bisa teman-teman coba, namanya adalah Post Purchase
Intinya, untuk membuat offer yang cantik, pikirkan apa saja yang kira-kira dibutuhkan pembelinya, setelah mereka beli produknya. Gabungkan semua hal itu satu dengan produk lalu tawarkan ke target pasar.

Contoh

Jual produk : Obat pelangsing

Begitu jadi Offer : Beli Obat pelangsing, dapat Panduan Weight Loss, dapat Calorie Tracker, dapat Diet Program, dapat Kumpulan Resep.

Kalau seperti itu, maka Offer jadi bernilai lebih dari sekedar jual obat pelangsing aja.
Benar?

Nah, coba tips barusan.
Pikirkan apa saja yang pembeli teman-teman butuhkan setelah mereka membeli produknya. Sediakan kebutuhannya, dan jadikan itu Offer untuk ditawarkan ke target pasar.
Sip?
Inti dari Offer adalah mewarkan sesuatu yang sulit ditolak.
Yang membuat target pasar tidak punya pilihan lain selain beli, hehe.

Offer adalah bagian terpenting.
Jika hook dan story udah bagus, tapi gak beli, maka masalahnya ada di Offer
Tapi walaupun hook story buruk, kalau Offer bagus, maka masih bisa dapat penjualan.

Tapi memang, kalau mau maksimal maka ketiga-tiganya harus bagus, hehe 😊

Jadi, jika ada yang saat ini sulit dapat pembeli, itu bisa karena bermasalah dengan 3 hal diatas

Untuk yang rentan terhadap penolakan coba cek Hook Story Offer-nya.
Biasanya ada yang kurang dari 3 hal ini. Dan begitu 3 hal ini diperbaiki, maka penjualannya bisa ikutan berubah.
Begitu ya tentang poin setting strategi.
Poin keempat untuk membuat jualannya minim penolakan, maka
Setting program berikutnya

Ya, ini yang sering buat Saya gemes kalau ketemu orang yang setelah ditolak, tapi gak evaluasi.

Sudah tau jualannya ditolak, koq jualan selanjutnya gak ada perubahan.
Masih aja sama kayak kemarin.
Gimana sih?
Jadi Emosi nih, 😤
Hehe

"Same Action = Same Result"
Kalau yang dilakukannya sama, maka hasilnya pasti sama.

Kata pakde Eisntein.
Hanya orang gila yang berharap hasil berbeda dari melakukan hal yang sama.
Jadi yang waras, hehe.
Ayo setelah ditolak, lakukan evaluasi.

Pikirkan . . .
Apa saja yang kurang?
Gimana agar yang kurang itu gak terjadi lagi di kemudian hari?
Gimana caranya agar promosi berikutnya minim penolakan?

Intinya buat program lanjutan supaya hasil dimasa depan lebih baik dari hasil saat ini.

Dalam bisnis, gagal itu wajar.
Tapi kalau sering gagal, itu karena gak belajar.

Jadikan pengalaman masa lalu sebagai guru.
Jangan hanya sebagai kenangan saja, tapi masa lalu harus membuat kita jadi orang yang lebih baik dimasa depan.

Setuju?
Itulah 4 strategi bagaimana agar jualan minim penolakan.

Bisa jadi, selama ini yang jualannya sering ditolak mohon maaf, itu karena mindset jualannya salah, imannya kurang, gak pakai strategi dan gak pernah evaluasi.

Jualannya cuma kejar closingan aja, bersandarnya bukan ke Allah, actionnya asal-asalan, dan gak punya program untuk memperbaiki penjualannya.

Kalau memang seperti itu, maka setelah ikut kulwa kali ini tolong diperbaiki ya.

Pada dasarnya setiap bisnis punya potensi yang sama.
Bisnis teman-teman hari ini, punya potensi untuk besar, sukses, bermanfaat ke banyak orang.
Jadi, jangan di sia-siakan potensinya.

Semangat ya. 😊
Nah, menutup kulwa kali ini, Saya ingin memberikan poin tambahan

Jadi teman-teman, pengusaha itu tidak di desain untuk selalu sukses, berhasil, lapang, hidup enak.
Begitu masuk ke dunia bisnis, maka kita bertanggung jawab dengan pilihan masing-masing.
Karena itu pengusaha harus punya mental untuk bisa bertahan di kondisi yang tidak nyaman untuknya.
Termasuk saat ditolak

Kalau hari ini hasil jualan jauh dari target, gak papa. 
Mungkin belum waktunya aja.

Itu adalah proses yang harus dilewati.
Karena selalu ada hikmah untuk dipelajari.

Saat ini Alhamdulillah kami berhasil mengumpulkan 5.000 orang untuk belajar di kulwa entrepreneurID.
Tau gak? Dulu kami pernah melalui tahap yang belajar di entrepreneurID pesertanya hanya 50 orang saja.

Semua perlu proses
Dan untuk melewati proses itu, maka kita butuh harus selalu Bersyukur.
Kenapa bersyukur?

Kisah sahabat Rasul, Abdurrahman bin Auf.
Dia terkenal sebagai sahabat yang terkaya.

Begitu ditanya apa rahasia bisnisnya.  Abdurrahman bin Auf menjawab
"Saya selalu bersyukur, tidak pernah mencela keuntungan, walaupun itu jumlahnya kecil sekalipun"

Kita semua tau dengan bersyukur, maka Allah akan tambah rezeki.
Tapi kita sering lupa dengan itu.

Wajar kalau rezeki kita beda dengan Abdurrahman bin Auf 🙂

Karena itu, ayo rutinkan syukur terhadap semua rezeki kita.

Mungkin bukan closingan kita yang kurang.
Tapi mungkin syukur kita yang kurang. Nah, itulah materi kulwa dari kami.

10 menit lagi kita akan masuk sesi tanya jawab ya

Yang punya pertanyaan, silah…

------

Kita masuk pertanyaan 1

Saya memiliki produk makanan mentah,aneka kerupuk mentah (kerupuk telur asin, kerupuk buah, kerupuk sayur, kerupuk susu kambing etawa,kerupuk seafood : rajungan, bandeng, cumi ). Yang menjadi masalah selain belum terdaftar di depkes PIRT juga masalah promosi dan memberikan label produk yang mengesankan untuk konsumen,serta bagaimana caranya menjadikan konsumen sebagai pelanggan. Selama ini saya memasarkan produk via FB marketplace dan IG. Namun saya merasa belum maksimal.

Silahkan dijawab Mas Joko 😊
[20:44, 12/8/2019] Kulwa Joko: Coba uji ngangenin. Caranya
Pertama, berikan kepada kenalan yang mewakili profil target pasar ideal. Lalu perhatikan, apakah respon mereka positif terhadap produk. Contoh : Ambil berkali-kali, bahkan sampai minta bungkus.
Kedua, cek daftar konsumen, apa konsumen banyak yang repeat order.
Kalau produknya ngangenin, maka repeat ordernya bagus.
Kalau sudah repeat ordernya bagus, genjot penjualan dg bangun tim reseller.
Sambil terus perbaiki tampilan.
Kalau pembelinya sudah banyak, dan produknya nganenin, nanti pelanggan akan ikutan bertambah


Lanjut ke Pertanyaan kedua.
Ini pertanyaannya ya

mhn maaf..sy jualan kecil2 an gmn spy setiap hari ada pemasukan di jualan sy..krn msh nyicil rmh n anak msh sekolah

Jawab : Jual produk yang dibutuhkan setiap hari oleh orang2 di lingkungan sekitar.

Misal :
- Kalau dilingkungan rumah gak ada konter pulsa, maka itu yang dijual
- Kalau dilingkungan rumah gak ada yang jual mie instan, maka itu yang dijual

Untuk yang bertanya terus semangat ya.


Lanjut ke Pertanyaan ketiga.
Ini pertanyaannya

1.bagaimana cara closing customer di whatsapp ketika ditanya hanya dibaca tapi tidak dibalas.
2.bagaimana cara iklan di fanspage/ads untuk menarik pelanggan supaya beli.
3.bagaimana cara iklan di marketplace facebook supaya tidak ditolak

jawab :
1. Kasih urgensi alias batasan kenapa harus beli saat ini.
Misal karena jumlah produk terbatas.
Kalau gak mempan, follow up dikemudian hari.
kalau gak mempan juga, jaga hubungan dengan target pasarnya. Karena siapa tau orang itu bisa jadi pelanggan dimasa depan

2. Boleh pelajari cara awalnya di salah satu ebook Agen kami.
bit.ly/fbafn19

Untuk selanjutnya cari kelas yang mengajarkan itu, karena pertanyaannya gak bisa selesai dalam sekali jawab

3. Market place fb kan? Bukan Fb ads?
Kalau market place Fb tinggal pasang produknya aja.
Kalau fb ads, perhatikan content yang akan diiklankan, karena Fb punya peraturan yang mengatur itu.


Lanjut ke Pertanyaan keempat.
Ini pertanyaannya

Bagaimana cara mengenali target pasar

Kulwa Joko: Lakukan profiling.
Caranya dengan melakukan asosiasi, membayangkan diri kita menjadi target pasar tersebut.
Lalu jawab pertanyaan2 ini

Demographic (Siapa mereka)
Jenis kelamin?
Usia?
Penghasilan?
Profesi?
Status?

Geographic (Dimana mereka)
Wilayah tinggal?
Dimana aktivitasnya?
Grup yang diikuti?
terdaftar di komunitas apa?
Event yang dihadiri?
Sosial media favorite?
Social messenger favorite?

Psychographic (Minat mereka)
Hobbynya apa?
Minat sama apa?
siapa tokoh yang dikagumi?

Behaviour (Perilaku mereka?)
Alasan beli?
Waktu beli?
Frekuensi pembelian?

Bisa jawab hal diatas, insyaAllah tau target pasarnya siapa dan akan ketemu dimana

Lanjut ke Pertanyaan kelima


Bagaimana cara agar barang yang kita jual bisa menjadi kebutuhan bagi pembeli
Jawab: Jual barang yang memang dibutuhkan, jangan jual barang yang hanya kita inginkan.
Cara taunya, riset pasar.
Kalau belum tau cara riset, tanya aja ke pelanggan sebelumnya, mereka butuh apa.


Lanjut ke Pertanyaan keenam


Tentang Manajemen dan Strategi Jualan Handphone
Kebetulan pekerjaan saya bisnis handohone dan aksesoris

Jwab: Kalau mau sukses di bisnis apapun, harus punya role model yang memang terbukti di bisnis itu.

Nah, pertanyaan ini.
Coba cari siapa yang sudah bisnis handphone, dan sukses.
Ikuti apa yang mereka lakukan.

Setiap bisnis ada polanya.
Jangan cari pola sendiri, karena akan rugi waktu dan tenaga.

Lanjut ke Pertanyaan ketujuh.


sebutkan trik yg bisa menarik coustamer untuk bertanya produk yng kita jual ?

Jawab : Pelajari tentang Angle dalam menulis iklan.

Angle dalam menulis iklan ada 2.
1. Trigger
2. Story Telling

Trigger itu pemicu emosi
Story Telling itu bercerita

2 hal diatas itu memancing emosi pembacanya.
Dan kalau pembaca merasakan emosi tertentu, maka mereka akan bertanya tentang produk yang dijual.

Contoh trigger ada banyak
Salah satunya adalah Fear atau ketakutan.

Jadi dalam iklan kita, tuliskan hal-hal yang ditakutkan target pasar.
Takut artinya belum terjadi dalam hidup mereka tapi mereka tidak ingin merasakannya. Tips agar trigger ini semakin ampuh adalah dengan menuliskan ketakutan terbesar target pasar .

Keyword yang bisa digunakan :
Takut gagal/rugi,  Jangan sampai, Khawatir, Tidak ingin

Contoh frasa :
- Sebagai orang tua, kita merasakan takut gagal dalam mendidik anak.

Kalau story telling bisa menceritakan macam2.

Contohnya cerita kisah sukses konsumen sebelumnya, itu membuat target jadi terpengaruh.


Kulwa Di entrepreneurID, Mas Joko posisinya sebagai Chief Operasional Bisnis, Content Creator, dan sekaligus Mentor Agen entrepreneurID. [20:44, 12/8/2019]