Terus semangat belajar dan berbagi ilmu sampai ke liang lahat, demi menjadi Hamba ุงู„ู„ّู‡ُ yang Kaffah.

๐Ÿ“šOneDayOneShiroh-lll๐Ÿ“—MATERI 141-145 ๐Ÿ“™๐Ÿ’š *Rasulullah ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… Pembawa Kebenaran Hakiki* ๐Ÿ’š ๐Ÿ’Ÿ

๐ŸŒด๐Ÿž๐ŸŒด๐Ÿž๐ŸŒด๐Ÿž๐ŸŒด

*๐Ÿ“– OneDayOneSiroh-III*

๐Ÿž Materi 141 ๐Ÿž

ุจِุณْู…ِ ุงู„ู„ّٰู‡ِ ุงู„ุฑَّุญْู…َู†ِ ุงู„ุฑَّุญِูŠْู…ِ

ุงู„ุณَّู„ุงَู…ُ ุนَู„َูŠْูƒُู…ْ ูˆَุฑَุญْู…َุฉُ ุงู„ู„ู‡ِ ูˆَุจَุฑَูƒَุงุชُู‡ُ

 ุงู„ู„َّู‡ُู…َّ ุตَู„ِّ ุนَู„َู‰ ู…ُุญَู…َّุฏٍ ูˆَุนَู„َู‰ ุขู„ِ ู…ُุญَู…َّุฏٍ

๐Ÿ’š *Rasulullah ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… Pembawa Kebenaran Hakiki* ๐Ÿ’š

"Ini upahmu, Muhammad. Kamu sangat rajin. Domba-dombaku jadi gemuk dan sehat. Tidak ada satupun domba yang hilang. Aku sangat berterima kasih kepadamu. Harga jual domba-domba itu jadi mahal. Upahmu aku lebihkan sebagai tanda terima kasihku," ucap majikan Muhammad sambil memberikan beberapa keping uang.

"Terima kasih Tuan, saya hanya melakukan tugas. Allah yang menjaga domba-domba itu. Semoga Allah menambahkan nikmat-Nya kepada Tuan," ucap Muhammad sambil menerima upahnya. Hatinya senang karena mendapat upah yang banyak.

"Besok, InsyaaAllah aku akan bekerja lebih baik lagi," gumam Muhammad dalam hati.

⭐️ Selanjutnya, akan terlihat tanda-tanda kenabian dalam diri Muhammad.




-------

๐ŸซHari-hari berlalu. Musim pun berganti, kini Muhammad sudah 12 tahun. Pagi itu beliau akan berangkat berdagang bersama kafilah pamannya menuju negeri Syam. Setelah semua persiapan selesai, rombongan berangkat. Rombongan berjalan beriringan menuju Syam. Mereka mengendarai unta. Perjalanan ke Syam cukup jauh.

๐Ÿ™Suatu hari mereka memutuskan untuk beristirahat di kota Basrah. Mereka beristirahat dekat tempat tinggal milik Buhaira. Buhaira adalah seorang pendeta. Ketika mereka beristirahat, Buhaira mendatangi mereka. "Tuan-tuan yang terhormat, sudilah kiranya Tuan mampir ke rumah kami. Kami telah menyediakan hidangan untuk semuanya," ajak Buhaira.






-------

 ๐ŸฑSebenarnya Buhaira tidak pernah menjamu para pedagang yang melewati tempat tinggalnya. Namun hari itu, Buhaira teringat akan kitab suci agamanya. Dalam kitab itu tertulis bahwa akan ada kafilah dagang dari Mekkah yang beristirahat di dekat tempat tinggalnya. Dalam rombongan itu, ada anak yang memiliki tanda kenabian. Itulah nabi terakhir, dia ingin membuktikannya. Dia sengaja mengundang rombongan itu untuk makan di rumahnya.

๐ŸŒŒBuhaira kemudian memegang tangan Muhammad, "Anak ini akan menjadi pemimpin semesta alam," katanya. "Anak ini akan diutus Allah sebagai rahmat bagi seluruh alam," lanjutnya.

๐Ÿ”†Mendengar apa yang dikatakan Buhaira, Abu Tholib terbelalak. "Dari mana engkau tahu hal itu," tanyanya kemudian,

๐ŸŒฟBuhaira menarik nafas dalam-dalam, "Perlu kalian ketahui, sebenarnya sejak kalian tiba di Aqabah, bebatuan dan pepohonan tunduk bersujud."

Abu Thalib makin terbelalak.

-------


 "Batu dan pohon tidak bersujud kecuali kepada seorang Nabi,"  Buhaira meneruskan kalimatnya. "Aku juga bisa mengetahui dari cincin kenabian yang berada di bagian tulang rawan bahunya, bentuknya menyerupai buah apel. Tanda-tanda itu ada dalam Kitab kami," tuntasnya.

๐Ÿ”น Buhaira bertanya segala hal yang berkaitan dengan kehidupan Muhammad. Muhammad pun menjawab semua pertanyaan Buhaira dengan sopan.

"Bolehkah saya melihat penggungmu, wahai anak muda?" tanya Buhaira mengakhiri pertanyaannya

๐Ÿ”† Muhammad memperlihatkan punggungnya kepada Buhaira. Betapa terkejutnya Buhaira ketika melihat tanda kenabian dipunggung Muhammad.

"Jagalah keponakanmu dari orang-orang Yahudi yang ingin menyakitinya. Segeralah kalian kembali ke Mekah, jika mereka mengetahui Muhammad di sini mereka akan membunuhnya. Kelak anak ini akan menjadi orang besar," jelas Buhairoh.

๐Ÿ›ฃMendengar penuturan Buhaira Abu Tholib cemas, dia berjanji akan menjaga Muhammad dengan sebaik-baiknya. Mereka segera kembali ke Mekah. Mereka tidak melanjutkan perjalanan ke Syam.

-------

๐Ÿ’ซ Kini Muhammad sudah dewasa. Semua masyarakat Quraisy menyukainya. Dia terkenal jujur, sopan, dan lemah lembut. Masyarakat Quraisy menjulukinya dengan julukan Al Amin. Al Amin artinya jujur dan dapat dipercaya.

๐ŸŒ… Suatu hari kaum Quraisy berembuk akan memperbaiki Ka'bah. Rumah Allah itu sudah sangat tua, sehingga sebagian dindingnya lapuk dan rusak, apalagi saat itu Ka'bah tidak memiliki atap.  Mereka berencana akan menambahkan atap agar benda-benda yang berada dalam Ka'bah tidak dicuri.

๐Ÿ•‹ Renovasi pun dimulai. Awalnya tidak ada yang berani merobohkan Ka'bah. Mereka takut akan Allah. Mereka takut sesuatu terjadi, seperti yang terjadi kepada Raja Abrahah dan pasukannya. Akan tetapi salah satu pemimpin mereka yang bernama Walid bin Maghfirah berdoa agar Allah Subhanahu Wa Ta'ala mengizinkannya merobohkan Kabah.

Kita lanjutkan besok ya kisahnya..... insyaaAllah

 ูˆَ ุงู„ุณَّู„ุงَู…ُ ุนَู„َูŠْูƒُู…ْ ูˆَุฑَุญْู…َุฉُ ุงู„ู„ู‡ِ ูˆَุจَุฑَูƒَุงุชُู‡ُ

๐Ÿ“Editor:Ustadzah Ratna

๐Ÿ•‹ MATERI 145 ๐Ÿ•‹