Terus semangat belajar dan berbagi ilmu sampai ke liang lahat, demi menjadi Hamba اللّهُ yang Kaffah.

ODOS - Episiode 679 - : 💟Rasulullah Bercerita 💟 Tangisan Umar dkk

🌴🌴🐪🌴🐪🌴🌴

📚ONE DAY ONE SIROH

🌈MATERI 679🌈


اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ مُحَمد

💟Rasulullah Bercerita💟

Sahabatku setelah berjuang keras bermandi keringat, darah,  dan air mata selama 23 tahun, Rasulullah Sallallahu ala Wa Sallam berhasil menyelesaikan misi sucinya untuk menegakkan Islam di muka bumi ini. Segala berhala dan patung yang disembah pada zaman Jahiliyah telah terhapus dibongkar dari  dada manusia dan diganti oleh keimanan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Maka terasalah oleh beliau bahwa saat berpisah hampir tiba. Sebentar lagi, tentu  Allah Subhanahu wa Ta'ala akan memanggil beliau kehadapanNya.

Tidak lama kemudian tibalah saatnya menunaikan ibadah haji yang ternyata merupakan ibadah haji terakhir bagi beliau. Ibadah haji itu terjadi pada bulan ke 10 Hijriyah dan diikuti oleh sekitar 140 ribu kaum muslimin yang datang dari seluruh penjuru Arabia.

Dalam Haji perpisahan atau Haji Wada inilah Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam menyampaikan khotbah di Arafah kepada begitu banyak kaum muslimin. Khotbah Arafah ini berisi mutiara -mutiara nasehat yang beliau sampaikan sambil duduk di atas untanya. Salah satu butir mutiara khotbah itu adalah tentang persaudaraan Islam. Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, "Wahai manusia kamu hendaklah mengerti bahwa orang-orang beriman itu adalah bersaudara. Maka bagi setiap kamu, terlarang keras untuk mengambil harta saudaranya kecuali dengan izin hati yang ikhlas. Bukankah aku telah menyampaikan? Ya Allah tolong saksikan.

----------

"Janganlah kamu setelah aku meninggal nanti kembali kepada kekafiran dimana sebagian kamu mempermainkan senjata untuk menebas batang leher kawannya yang lain. Bukankah aku telah tinggalkan untukmu pedoman yang benar, yang jika kamu ambil ia sebagai pegangan dan seluruh kehidupanmu, tentu kamu tidak akan sesat, yakni kitab Allah."

"Hai umat bukankah aku telah menyampaikan? Ya Allah, saksikanlah!"

Setelah Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam menyampaikan khutbahnya yang amat berkesan itu, seluruh jamaah haji di hadapan beliau menjawab bergemuruh, "Demi Allah! Sesungguhnya engkau Ya Rasulullah telah menyampaikan perintah-perintah Tuhanmu!"

Kemudian turunlah ayat terakhir dari Al Qur'an hingga lengkaplah sudah Al Qur'an sebagai sebuah pegangan yang utuh. Namun saat itu ada seorang sahabat yang menangis padahal tubuhnya tinggi besar dan wataknya keras.

Siapakah dia? Dan mengapa ia menangis?


🔆Rasulullah Bersedih Memikirkan Umatnya🔆

Dari Ibnu Abbas diriwayatkan bahwa Jibril Alaihissalam mendatangi Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam dan bertanya,  "Wahai Muhammad, sungguh Tuhanmu telah membacakan salam buatmu dan Dia berfirman, "Aku melihatmu bingung dan sedih."

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam menjawab, "Wahai Jibril aku memikirkan keadaan umatku pada hari kiamat."


-------------------------

Ayat terakhir dari Al Qur'an itu adalah:
"Pada hari ini telah kusempurnakan agamamu, Aku cukupkan nikmat-Ku untukmu, dan Aku rela Islam sebagai agamamu." (Quran surat Al-Maidah : ayat 3)

Sahabat yang menangis mendengar turunnya ayat ini adalah Umar bin Khattab. Air matanya berlinang  menuruni pipinya sampai ke ujung janggut. Melihat Umar demikian sedih, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam datang mendekat dan bertanya, "Apa gerangan yang membuat engkau menangis ya Umar?"

Umar menengadahkan wajah dan menatap Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam dengan pandangan yang masih dipenuhi kabut air mata. Sambil terisak-isak Umar berkata, "Dengan turunnya ayat terakhir ini, kita semua sudah berada dalam agama yang benar dan lengkap. Tetapi, Ya Rasulullah, bukankah jika sesuatu telah sampai pada titik kesempurnaan dan di atasnya itu tidak ada lagi yang lebih sempurna, maka yang akan datang adalah suatu kemunduran?"


---------------------------

💟Tangisan Umar💟

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam menjawab, "Engkau benar, ya Umar."
Maka, tangis Umar bin Khattab pun semakin keras.

Pada mulanya Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam sendiri masih menduga-duga kemungkinan-kemungkinan pada masa mendatang dengan turunnya surat ini. Karenanya, selesai menyampaikan khutbah, beliau termenung sambil beristirahat dengan bertelekan tangan pada punggung untanya. Tiba-tiba unta beliau yang sedang berjalan pelan Itu pun berhenti dalam sebuah hentakan.

Ternyata ketika itu turunlah Malaikat Jibril Alaihissalam yang mengucapkan salam kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam dan berkata,  "Ya Muhammad hari ini telah sempurna urusan agamamu. Telah selesai disampaikan apa yang telah diperintahkan Tuhanmu dan juga apa yang dilarang-Nya. Karena itu kumpulkanlah semua sahabatmu dan beritahukan kepada mereka bahwa saya tidak akan turun lagi membawa wahyu kepadamu sesudah hari ini."

Jadi Jibril Alaihissalam pun berpamitan kepada para sahabat melalui Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam


🔆 Umar dan Anak Gembala🔆

Umar bin Khattab pernah mengetes seorang anak gembala. "Juallah seekor kambingmu kepadaku!"
 "Tidak ini milik tuanku, aku hanya budak," jawab gembala. "Katakan saja kepada tuanmu bahwa dombanya diterkam serigala," ujar Umar lagi."
"Kalau begitu, di mana Allah? jawaban itu membuat Umar menangis. Ia segera memerdekakan si gembala, seraya berkata, "Kamu telah dimerdekakan di dunia ini oleh ucapanmu dan semoga ucapan itu bisa memerdekakanmu di akhirat."


-----------------------------

💟Misteri Tangisan Abu Bakar💟

Kini ibadah haji sudah selesai dan sudah tiba saatnya bagi puluhan ribu orang yang menyertai Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam dalam ibadah ini untuk pulang ke rumah masing-masing. Penduduk Najd pulang mendaki dataran tinggi, penduduk Tihama  ke daerah pantai, dan penduduk Yaman, Hadramaut serta daerah-daerah sekitarnya menuju selatan. Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam dan sahabat-sahabatnya pun bertolak menuju Madinah.  Tidak banyak yang berfikir bahwa ini adalah kali terakhir mereka menunaikan ibadah haji bersama Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam.

Sekarang hampir seluruh Jazirah sudah dipeluk ke pangkuan Islam. Berbondong-bondong utusan penguasa-penguasa Arab datang ke Madinah menyatakan diri memeluk Islam. Raja-raja itu datang dengan rela karena Islam tetap membiarkan mereka memegang kekuasaan dengan kemerdekaan sendiri pula.

Yang pertama kali Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam lakukan begitu tiba di Madinah adalah menyampaikan ayat terakhir dari Al Qur'an berikut pesan Jibril kepada para sahabatnya bahwa *Islam telah sempurna dan Jibril tidak akan datang lagi membawa wahyu.* Para sahabat tentu saja bergembira dengan penuh rasa syukur.


-------------------------

💟Misteri Tangisan Abu Bakar💟

"Telah sempurnalah  agama kita! Telah lengkaplah tuntunan kita!"

Akan tetapi berbeda dengan yang lain, begitu mendengar Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam menyampaikan hal demikian, Abu Bakar  berbalik dengan cepat dan berjalan pulang dengan wajah murung. Tiba di rumah dikuncinya pintu dan menangislah ia sepanjang malam dan siang. Setiap shalat di masjid orang dapat melihat mata Abu Bakar yang memerah. Tidaklah lama ia berada di Masjid. Setelah itu kembalilah ia ke rumah, mengunci pintu dan menangis lagi.

Para sahabat yang lain tentu merasa heran, apa yang terjadi pada Abu Bakar?  Mengapa ketika semua orang bergembira karena Islam telah sempurna, Abu Bakar malah menangis?

"Pasti Abu Bakar punya alasan kuat yang tidak kita ketahui,"demikian pikir para sahabat.

"Bagaimana apabila kita bertanya langsung kepada Abu Bakar?" usul seseorang.

Yang lain mengangguk setuju dan mereka beramai-ramai mendatangi rumah Abu Bakar.

-----------------------
🔆 Sahabat Paling Setia

Kita tahu bahwa Abu Bakar adalah sahabat terdekat Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam. Ali bin Abu Thalib pernah berkata, "Pada suatu ketika aku melihat Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam dikerumuni oleh orang-orang Quraisy. Ada yang memarahi dan memaki beliau, ada yang mendorong dorong beliau... demi Allah Subhanahu Wa Ta'ala, tidak ada seorangpun dari kami (kaum muslimin) yang mendekat kesana selain Abu Bakar. Dia memukul, menendang dan menggertak kaum musyrikin seraya berkata, "Celakalah kalian! Apakah kalian ingin membunuh seseorang yang mengatakan bahwa 'Tuhanku adalah Allah Subhanahu Wa Ta'ala?' "


----------------------------


💟Kesedihan Para Sahabat💟

Di depan rumah Abu Bakar para sahabat mendengar isak tangis dari dalam. Dengan rasa penasaran mereka mengetuk pintu dan memberi salam. Setelah mengetuk beberapa kali, akhirnya pintu dibuka dan perlahan-lahan semuanya masuk ke dalam. Melihat para sahabat berdatangan, Abu Bakar hanya sebentar bisa menahan tangis, tetapi wajah polos dan bingung para sahabat itu segera saja membuat keharuan dihati Abu Bakar makin memberat. Akhirnya Abu Bakar kembali menangis.... lebih keras dari sebelumnya.

Para sahabat yang lain sejenak duduk diam di hadapan Abu Bakar dan saling berpandangan. Mereka membiarkan Abu Bakar menangis beberapa saat. Setelah reda barulah salah seorang bertanya, "Mengapa kerjamu menangis saja wahai Abu Bakar? Padahal, setiap orang bersuka ria karena agama kita telah sempurna."

Abu Bakar menahan dulu isaknya sejenak. Dengan mata berkaca-kaca ia pandang para sahabat satu persatu. Kemudian ia menjawab,"Kamu semua tidak tahu bencana-bencana apakah kelak yang akan terjadi menimpa kita semua? Apakah kamu tidak mengerti bahwa sesuatu yang apabila ia telah sampai ke titik kesempurnaan, itu berarti permulaan kemerosotannya. Dalam ayat  terakhir, terbayang perpecahan di kalangan kita nanti, serta nasib Hasan dan Husein yang akan menjadi anak yatim, serta para istri Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam yang menjadi janda

------------------

💟Kesedihan Para Sahabat💟

"Abu Bakar!" pekik salah seorang tak percaya.

Selama beberapa saat mata para sahabat terbelalak menatap Abu Bakar, berusaha mencerna apa yang Abu Bakar katakan. Setelah sesuatu menjadi sempurna,  yang berikutnya adalah kemunduran? Akan terjadi perpecahan? Hasan dan Husein akan kehilangan kakek mereka? Para istri nabi menjadi janda? Bukankah itu berarti ....

Dengan cepat satu persatu mengerti apa yang telah disampaikan Abu Bakar. Mereka semua menangis. Ada yang memeluk orang di sebelahnya sambil membenamkan wajah di bahunya, ada yang menghiba, ada juga yang meratap-ratap memanggil-manggil Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. Ada yang pingsan, sadar, lalu menangis melengking sampai pingsan lagi.

Semua kehebohan ini mengejutkan orang-orang di luar rumah. Maka beberapa orang berlari mendatangi Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam untuk menggambarkan kejadian ini.

Apa yang akan Rasulllah Shallallahu Alaihi Wassalam dilakukan?


🔆Bersama Yang Kita Cintai🔆

Dari Anas, bahwa ada seorang Arab badui bertanya kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, "Kapan hari kiamat datang?" Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam menjawab, "Apa yang telah engkau persiapkan untuk hari itu?" Lalu ia berkata, "Mencintai Allah dan Rasul-Nya." Sabda rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, "Engkau bersama orang yang engkau cintai." (Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim)


Kita lanjutkan besok ya kisahnya.....ln syaa Allah

📝Editor : Ustadzah Ratna

📗MATERI 686📒

📗🖍📒✏️📗🖍📒✏️📗