Terus semangat belajar dan berbagi ilmu sampai ke liang lahat, demi menjadi Hamba ุงู„ู„ّู‡ُ yang Kaffah.

ODOS - Episiode 574 - 582 : ๐Ÿ’Ÿ *Cinta Rasulullah SAW kepada Keluarga (1).............*๐Ÿ’Ÿ

๐Ÿ“šONE DAY ONE SIROH

๐ŸŒบMATERI 574๐ŸŒบ

ุงَู„ู„َّู‡ُู…َّ ุตَู„ِّ ุนَู„َู‰ ู…ُุญَู…َّุฏٍ ูˆَ ุนَู„َู‰ ุขู„ِ ู…ُุญَู…ุฏ

๐Ÿ’Ÿ *Cinta Rasulullah SAW kepada Keluarga Ammar*๐Ÿ’Ÿ

Keluarga Ammar bin Yasir adalah keluarga yang paling menderita ketika penyiksaan terhadap kaum muslimin datang bertubi-tubi. Setiap hari Ammar, Yasir ayahnya dan Sumayyah ibunya, diseret ke padang pasir dan diazab dengan berbagai azab dan siksaan. Kengerian siksaan itu sudah tidak terlukiskan. Namun keluarga Yasir tetap mempertahankan kehormatan imannya.


Setiap kali keluarga Yasir disiksa, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam datang dan menghibur mereka.

Suatu ketika Ammar berkata, "Rasulullah, azab yang kami derita telah sampai di puncaknya."

Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam bersabda, "Sabarlah, wahai keluarga Yasir, tempat yang dijanjikan bagi kalian adalah surga!"

Akhirnya, siksaan kejam diluar batas kemanusiaan itu merengut nyawa Yasir dan istrinya Sumayyah. Akan halnya dengan Ammar, ia disiksa sedemikian rupa sampai ia tidak sadar lagi apa yang dikatakannya. Dalam keadaan itu ia mengucapkan pujaan terhadap berhala mengikuti ucapan para penyiksanya. Setelah sadar Ammar menangis mengungkapkan   penyesalan tiada tara. Namun Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam datang dan bersabda, "Orang-orang kafir itu telah menyiksamu dan menenggelamkanmu ke dalam air sampai kamu mengucapkan begini dan begitu?"

"Benar wahai Rasulullah," ratap Ammar penuh sengsara.
Maka Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda sambil tersenyum lembut,  "Jika mereka memaksamu lagi tidak apa. Ucapkanlah seperti apa yang kamu katakan tadi."

Kemudian Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam membacakan ayat Al-Qur'an

"Kecuali orang yang dipaksa,  sedang hatinya tetap teguh dalam  keimanan..." (Qur'an surat An-Nahl ayat 106)

Suatu sore, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam dengan wajah berseri-seri bersabda, "Surga telah merindukan Ammar ."

Begitu sayangnya Rasulullah kepada Ammar bin Yasir sampai beliau bersabda, "Diri Ammar dipenuhi keimanan sampai ke tulang punggungnya!"

Ketika ada orang yang bertengkar dengan Ammar karena salah paham Rasulullah juga bersabda, "Apa maksud mereka terhadap Ammar? Diserunya mereka ke surga tapi mereka hendak mengajaknya ke neraka! Sungguh Ammar adalah biji mataku sendiri!"

------------------------------------------------

๐Ÿ’Ÿ *Cinta Rasulullah SAW kepada Ja'far bin Abi Thalib*๐Ÿ’Ÿ

Kini kita berkenalan dengan pemuda gagah tampan dan berwibawa. Ia adalah putra Abu Thalib dan kakak kandung dari Ali bin Abi Tholib yang lemah lembut, sopan santun penuh kasih sayang, rendah hati serta amat tinggi ketakwaannya. Namanya Ja'far, budi pekertinya menyerupai Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam.

Bersama istrinya Ja'far termasuk pemeluk Islam yang pertama yang menjadi juru bicara kaum muslimin yang berhijrah ke Habasyah. Raja Habasyah sangat menghormati dan menyayangi Ja'far. Ketika Ja'far kembali dari Habasyah, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam dan kaum muslimin telah berhijrah ke Madinah. Mereka telah melalui Perang Badar, Perang Uhud dan Perang Khandaq. Ja'far dan rombongannya tiba di Madinah bertepatan dengan kepulangan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam dan pasukannya setelah menaklukkan benteng Yahudi di Khaibar.

Tidak terkira besarnya kegembiraan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam melihat Ja'far. Dipeluknya Ja'far dengan mesra sampai bersabda, "Aku tidak tahu mana yang lebih menggembirakanku,  dibebaskannya Khaibar atau kembalinya Ja'far.

----------------------
Ketika mendengar dari para sahabat tentang kaum muslimin yang telah gugur di Perang Badar,Perang Uhud dan yang lainnya, rasa rindu dan haru Ja'far begitu memenuhi dada.

Pelupuk matanya basah berlinang air mata mengenang para syuhada yang telah menepati janjinya kepada Allah Subhanahu Wata'ala dengan mengorbankan nyawa.

Kesempatan bagi Ja'far pun tiba ketika dia gugur di perang Mu'tah yang dahsyat melawan Romawi dengan kedua lengan terputus. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda tentang Ja'far, "Aku melihatnya di surga. .. kedua bahunya yang dipenuhi berkas ceceran darah kini dihiasi oleh tanda-tanda kehormatan."

Ja'far dipuji Allah karena sikap Islaminya pada zaman Jahiliyah. Ketika Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bertanya tentang pujian Allah tersebut, Ja'far menjawab, "Ya Rasulullah Jika Allah tidak menampakkannya kepadamu aku tidak akan memberitahumu. Aku tidak pernah meminum setegukpun khamer karena dapat menghilangkan akal, sedangkan aku lebih butuh mengembangkan akal ketimbang menghilangkannya. Aku tidak pernah menyembah berhala sama sekali karena tidak dapat memberikan bahaya dan manfaat. Aku tidak pernah berbuat jahat dengan wanita lain karena menghargai istriku. Aku tidak pernah berdusta karena aku menganggapnya sebagai kehinaan."

------------------------------------------
๐Ÿ’Ÿ *Cinta Rasulullah SAW kepada Abbas bin Abdul Muthalib*๐Ÿ’Ÿ

Abbas bin Abdul Muthalib adalah paman Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. Usia Abbas lebih tua 2 tahun dari Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. Mereka adalah kawan sepermainan sejak kecil yang saling menyayangi dan saling melindungi. Abbaslah  yang menemani Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam dalam suatu pertemuan yang rahasia dan menentukan dengan kaum muslimin Yatsrib di bukit Aqobah.

Ketika kaum muslimin hijrah ke Madinah, Abbas tetap tinggal dan menyembunyikan keislamannya. Dengan berbuat  seperti itu, Abbas dapat leluasa mengamati gerak-gerik pasukan Quraisy dan melaporkannya kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam.

Dalam perang Badr, Abbas yang dipaksa Quraisy pergi berperang, tertangkap dan ditawan pasukan muslim. Malam itu Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam tidak dapat tidur karena beliau merasa begitu sedih. Ketika ditanya, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda, "Serasa terdengar olehku rintihan  Abbas dalam belenggunya...."

Mendengar hal itu salah seorang muslim pergi ke tempat tawanan dan balik melapor, "Ya Rasulullah aku telah sedikit melonggarkan ikatan belenggu Abbas. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda, "Pergilah dan lakukanlah hal seperti itu pada semua tawanan."

--------------

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam  sangat menyayangi  Abbas  sehingga beliau bersabda, "Abbas adalah saudara kandung Ayahku. Maka, barangsiapa yang menyakiti Abbas,  tidak ubahnya dia menyakitiku."

Ketika pasukan muslimin kocar-kacir karena diserang secara mendadak dalam perang Hunain, Abbaslah yang berseru, "Wahai golongan Muhajirin! Wahai golongan Anshar!" Sehingga orang-orang yang melarikan diri itu berbalik sambil berseru,"Labbaik, Labbaik! Kami segera datang! Ini kami segera datang!"

Ketika Abbas meninggal pada tahun ke-32 Hijriyah,ia dishalatkan oleh Khalifah Usman bin Affan. Belum pernah ada pemakaman yang dihadiri oleh orang sebanyak pemakaman Abbas bin Abdul Muthalib.

Suatu ketika pada musim kemarau kaum muslimin pergi ke lapangan terbuka untuk sholat lstisqa atau sholat minta hujan. Umar bin Khattab berdiri, memegang tangan kanan Abbas, dan diangkatnya tangan tersebut ke langit seraya berdoa, "Ya Allah sesungguhnya kami pernah memohon hujan dengan perantaraan Nabi-Mu pada masa beliau masih berada di antara kami. Ya Allah sekarang kami meminta hujan pula dengan perantaraan paman Nabi-Mu." Tiba-tiba, awan tebal datang dan hujan pun turun.

---------------------------------------------

๐Ÿ’Ÿ Cinta Rasulullah kepada Abu Hurairah๐Ÿ’Ÿ

Abu Hurairah termasuk sahabat yang telah memeluk Islam. Ia mengucapkan syahadat ketika Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam berada di Khaibar. Abu Hurairah sangat menyadari bahwa ia begitu ketinggalan dibandingkan dengan para  sahabat lainnya. Maka,masa 4 tahun pun sangatlah berkah sejak ia masuk Islam sampai wafatnya Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. Diisinya waktu penuh-penuh  dengan mengikuti Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam dan menyerap ilmu sebanyak-banyaknya sampai kemudian ia dikenal sebagai sahabat yang sangat banyak meriwayatkan hadits.

Saat baru memeluk Islam,  Abu Hurairah amat risau karena ibunya menolak masuk Islam. Suatu ketika ibunya itu mengeluarkan kata-kata yang menyakitkan tentang Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, maka Abu Hurairah menangis demikian sedih, lalu dia lari ke masjid Rasulullah. Kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. Abu Hurairah mengadu, " Ya Rasulullah ibuku menolak masuk Islam dan ia marah sambil  mengeluarkan kata-kata yang tidak kusukai ditujukan terhadap diri anda. Karenanya mohon, anda doakan kepada Allah sekiranya ibuku ditunjukkan kepada Islam."

-----------

Maka Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam berdoa, "Ya Allah tunjukilah Ibu Abu Hurairah!"

Abu Hurairah berlari pulang dan mendapati pintu kamar ibunya terkunci dari dalam, sang Ibu berseru, "Anakku tunggulah di tempatmu!"

 Ketika sang Ibu keluar Abu Hurairah menangis haru karena ibunya telah berwudhu, mengenakan pakaian muslimah dan mengucapkan dua kalimat syahadat.

Sambil mencucurkan air mata gembira Abu Hurairah menemui Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam,yang kemudian mendo'akan "Ya Allah mohon engkau jadikan hambamu ini beserta ibunya dikasihi oleh sekalian orang mukmin, baik laki-laki maupun perempuan."

Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda, "Setiap kali seseorang berdo'a untuk saudaranya secara diam-diam, maka malaikat pun berkata, "Dan untukmu juga!"(Dalam versi lain hadistnya berbunyi, "Allah Subhanahu Wa Ta'ala akan berkata, "Aku mulai dari dirimu, hamba-Ku!")

Dalam hadits lain Rasulullah bersabda, "Doa seseorang untuk saudaranya secara diam-diam tidak akan ditolak."

--------------------------------------

 ๐Ÿ’ŸCinta Rasulullah kepada Aburrahman bin Auf๐Ÿ’Ÿ

Abdurrahman bin Auf telah menjadi muslim sejak Islam mulai menyingsing di Mekah.Ia sangat pandai berdagang.  Begitu pandainya sampai ia sendiri heran. "Sungguh kau lihat diriku. Seandainya aku mengangkat batu niscaya aku temukan di bawahnya emas dan perak."

Namun semua kekayaan itu ia gunakan sepenuhnya untuk kepentingan Islam dan saudara -saudara muslimnya.  Ia persembahkan 500 unta dan 1.500 kuda tunggangan untuk pasukan Islam.  Ia juga pernah menjual tanah sebesar 40.000 dinar dan dibagikan semuanya untuk keluarga istri-istri Nabi dan kaum fakir miskin. Ketika mempunyai uang 50.000 dinar dibagikannya uang itu di jalan Allah dan para Mujahid Badar yang masih hidup masing-masing 400 dinar. Bahkan Utsman bin Affan yang kaya juga mengambil bagiannya dengan berkata, "Harta Abdurrahman bin Auf halal lagi bersih. Memakan harta itu  membawa selamat dan berkah."

----------

Begitu luas pemberian Abdurrahman bin Auf sehingga orang berkata, "Seluruh penduduk Madinah ikut menjadi pemilik harta Abdurrahman bin Auf. Sepertiga dipinjamkannya pada mereka, sepertiga lagi dipergunakan untuk membayar utang-utang mereka, dan sepertiga lagi diberikan dan dibagi-bagikan kepada mereka."

Suatu ketika saat menghadiri sebuah jamuan, Abdurrahman bin Auf tiba-tiba menangis. Ketika ditanya mengapa, ia menjawab,   "Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam telah wafat dan tidak pernah beliau berikut ahli rumahnya sampai kenyang makan roti gandum. Apa harapan kita apabila dipanjangkan usia tetapi tidak menambah kebaikan?"

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam pernah berkata kepadanya sambil tersenyum sayang,  "Abdurrahman bin Auf dalam surga."

Pada musim kemarau Abdurrahman bin Auf tiba di Madinah dengan 700 pegawainya membawa biji gandum, minyak, kurma, dan pakaian. Para saudagar ingin membeli dengan harga sampai 4 kali lipat. Namun Abdurrahman bin Auf berkata, "Allah Subhanahu Wa Ta'ala menambah keimanan kepadaku di atas 700 kali lipat. Aku bersaksi di hadapan Allah dan malaikatnya bahwa barang-barang ini aku infaqkan di jalan Allah, tanpa mengharapkan pemasukan laba  sedirhampun." Kemudian para pedagang kaya itu bubar, sementara orang-orang miskin berdatangan.


๐Ÿ“Editor: Ustadzah Ratna

๐Ÿ‘‘MATERI 582๐Ÿ‘‘

☀️✨☀️✨☀️✨☀️✨☀️