Terus semangat belajar dan berbagi ilmu sampai ke liang lahat, demi menjadi Hamba Ψ§Ω„Ω„ّΩ‡ُ yang Kaffah.

ODOS - Episiode 356 - 360 : Rasulullah Melarang meminta2, Umroh

πŸ‡πŸ“πŸˆπŸ’πŸ‰πŸπŸŠπŸ₯πŸ…πŸ₯‘

πŸ“š ONE DAY ONE SIROH

🍏MATERI 356🍎

πŸ“ *Rasulullah Melarang Hidup Meminta-minta* πŸ“

Ketika kaum muslimin yang hijrah ke Habasyah tiba kembali ke Madinah, sekali lagi Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam melihat beberapa dari mereka biasa hidup enak tanpa bekerja. Maklum selama di Habasyah, mereka hidup dari  pemberian-pemberian Najashi yang baik budi. Di Madinah, sebagian mereka bahkan hidup dari zakat. Maka Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallampun menganjurkan agar mereka mau bekerja.


"Orang miskin itu bukanlah orang yang tidak mendapatkan satu atau dua suap makanan, akan tetapi orang miskin adalah orang yang tidak mempunyai harta kekayaan dan merasa malu meminta-minta kepada orang lain secara paksa," demikian nasihat Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam kepada orang-orang  itu.

Ajaran yang dibawa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam adalah ajaran kebesaran jiwa. Tidak boleh ada orang hidup dari jerih payah orang lain, walaupun hidupnya sendiri dihabiskan untuk beribadah di masjid. Alasannya tidak ada orang yang lebih utama dibandingkan orang lain selain karena amal dan pekerjaannya.

Sebaliknya Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam juga melihat ada orang yang menghimpun harta kekayaan dari rampasan perang dengan perasaan khawatir hartanya itu akan habis jika disedekahkan. Maka Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam melarang melakukan penimbunan harta dan mengharuskan mereka bersedekah kepada orang yang melarat dan sengsara.

"Tidaklah benar-benar beriman kepada Allah orang yang mati dalam keadaan kenyang, sementara itu tetangganya kelaparan," demikian sabda beliau. "Barangsiapa yang mempunyai kelebihan belanja maka ia harus menyisihkan bagi orang yang tidak cukup belanjanya. Barang siapa yang mempunyai kelebihan harta maka sisihkanlah kepada orang yang kekurangan. Barangsiapa yang tidak memiliki kepedulian terhadap orang-orang Islam maka ia bukan dari golongan mereka.

Ajaran ini mengguncangkan hati para hartawan, bahkan ada yang mau menyerahkan seluruh hartanya. Namun Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam juga mencegah tindakan berlebihan seperti itu dengan bersabda,  "Simpanlah sebagian hartamu karena sebaik-baik sedekah adalah pemberian orang kaya".

Muru'ah adalah harga diri. Salah satu yang termasuk muru'ah adalah menjaga diri agar jangan memberatkan orang lain, harus belajar cukup dengan apa yang ada, belajar menahan susah dan derita, jangan menggantungkan harapan selain kepada Allah. Seperti disebut dalam pepatah "Arab anjing kurap yang mencari makan lebih mulia dari singa besar dalam kandang".


Kita lanjutkan besok ya kisahnya.....Insya Allah

✅kisah diambil dari berbagai sumber siroh nabawiyah "Syaikh Shafiyyur Rahman al Mubarakfurry"
✅ Dari berbagai sumber

🍎MATERI 356🍏

πŸ‰πŸ‹πŸŽπŸπŸŠπŸ‘πŸ’πŸ₯πŸ‡πŸ“

CHANNEL MUTE, [26.07.17 04:49]
πŸŒ΄πŸ˜πŸŒ²πŸ¦ŒπŸŒΏπŸ‡πŸŒ΅πŸ«☘️πŸ”

πŸ“š ONE DAY ONE SIROH

🍁MATERI 357☘️

πŸ“ *Kekuatan Keyakinan Rasulullah* πŸ“

Rintangan demi rintangan terus diatasi Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam. Beliau terus berusaha memperbaiki kehidupan islami yang sedang dibangun bersama pengikutnya. Salah satu rahasia besar kesuksesan beliau adalah keyakinan yang amat kuat kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.

 Suatu ketika dalam perang Dzatur riqa di tengah perjalanan yang begitu melelahkan, pasukan muslimin menemukan sebuah pohon rindang. Para sahabat meminta Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam beristirahat di bawah pohon itu, sementara mereka sendiri berpencar mencari tempat berlindung dari sengatan matahari. Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam menggantungkan pedangnya di pohon tersebut dan tertidur. Tiba-tiba muncullah seorang musyrik. Dengan cerdik ia berjalan tenang seolah-olah dirinya merupakan bagian dari pasukan muslim. Ditujunya tempat Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam berteduh, lalu dengan cepat ia mengambil pedang Rasulullah Shallallahu alaihi wa Sallam dan menodongkannya ke dada beliau.

"Apakah engkau takut kepadaku?" seringai orang itu.

"Tidak," jawab Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam tegas dan tenang.

Orang itu merasa heran karena sudah pasti sesaat lagi ia akan menusukkan pedangnya. "Lalu siapa yang bisa menghalangimu dari tindakanku?"

"Allah!"

Seketika itu juga, orang musyrik itu gemetar, pedangnya terlepas dan tanpa daya ia duduk di hadapan Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam. Dengan tangkas, beliau segera mengambil kembali pedangnya dan mengacungkannya ke dada orang itu.

"Sekarang siapa yang bisa menghalangimu dari diriku?" tanya Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam.

Orang itu menjawab, "Jadilah sebaik-baik orang yang menjatuhkan hukuman."

Beliau bersabda, "Kalau begitu bersaksilah bahwa tiada ilah selain Allah dan bahwa aku adalah Rasulullah.

"Aku berjanji kepadamu untuk tidak memusuhimu dan tidak akan bergabung bersama orang-orang yang memusuhimu," kata orang itu.

Beliau memanggil para sahabatnya dan menceritakan apa yang telah terjadi. Beliau sama sekali tidak memarahi orang itu. Bahkan beliau melepaskan orang itu yang kemudian pulang dan berkata kepada kaumnya,  "Aku baru saja menemui orang yang paling baik."

Keyakinan Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam berasal dari kekuatan cinta kepada Allah. Beliau berdoa, "Ya Allah aku memohon dan meminta agar aku selamanya mencintaiMu, dan mencintai orang yang cinta kepadaMu serta mencintai pekerjaan yang dapat membawa aku untuk mencintaiMu. Ya Allah, jadikanlah cinta kepadaMu itu lebih daripada aku mencintai diriku dan keluargaku dan lebih dari rinduku pada air yang tawar pada kala panas.

Kita lanjutkan besok ya kisahnya.....
Insya Allah

✅kisah diambil dari berbagai sumber siroh nabawiyah "Syaikh Shafiyyur Rahman al Mubarakfurry"
✅ Dari berbagai sumber

πŸ„MATERI 357🐒

☘️πŸ”πŸŒ΄πŸͺπŸŒΏπŸ‡πŸŒ²πŸ˜πŸŒ±πŸ¦Œ

CHANNEL MUTE, [27.07.17 07:15]
πŸ“•πŸ““πŸ“”πŸ“—πŸ“’πŸ“˜πŸ“™πŸ“•πŸ“—πŸ““

πŸ“šONE DAY ONE SIROHπŸ“š

πŸš₯MATERI 358πŸš₯

πŸ“ *Umroh Qadha* πŸ“

Tidak terasa setahun sudah berlalu sejak perjanjian
Hudaybiah disepakati. Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam segera memanggil para sahabat agar siap-siap berangkat melakukan umratul qadha atau umroh pengganti.

Seruan itu disambut dengan penuh semangat. Kali ini 2000 sahabat berangkat dengan mengenakan pakaian ihram. Mereka tidak membawa senjata kecuali pedang yang disarankan. Namun Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam tetap waspada terhadap penghianatan, karena itu beliau memerintahkan Muhammad bin Maslamah memimpin 100 pasukan berkuda untuk berangkat mendahului rombongan haji.

Kaum muslimin berangkat ke Mekkah dengan hati penuh Rindu untuk bertawaf di sekeliling Ka'bah.

 Kaum Muhajirin sudah terlalu lama menunggu untuk melihat lagi tempat mereka dilahirkan. Mereka ingin lagi menghirup udara tanah suci yang harum dengan penuh rasa hormat dan Syahdu.  Mereka ingin menyentuh bumi suci yang penuh berkah tempat Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasalam dilahirkan dan tempat Wahyu pertama diturunkan.

Sesuai dengan perjanjian Hudaybiah, ketika orang-orang Quraisy mengetahui kedatangan Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam dan para sahabatnya mereka segera keluar dari Mekah. Penduduk Mekkah mendirikan tenda tenda di bukit-bukit sekitar Mekah dari bukit Abu Qubais atau dari Hiro. Mereka melihat dengan penuh rasa ingin tahu bekas kawan-kawan mereka yang dulu pernah mereka usir.

Kita lanjutkan besok ya kisahnya.....Insya Allah

✅kisah diambil dari berbagai sumber siroh nabawiyah "Syaikh Shafiyyur Rahman al Mubarakfurry"
✅ Dari berbagai sumber

πŸ’» Editor: Ustadzah Ratna

🚦MATERI 358🚦

πŸ“”πŸ“’πŸ“•πŸ“—πŸ“˜πŸ“™πŸ“—πŸ“•πŸ“™πŸ“”

CHANNEL MUTE, [28.07.17 05:29]
πŸŒ·πŸŒΏπŸŒ»πŸƒπŸŒΈπŸƒπŸŒΌπŸ€πŸŒΉ

πŸ“•MATERI 369πŸ“•

πŸ“ *Umroh Qadha* πŸ“

Begitu Ka'bah terlihat kaum muslimin serentak berseru,  "Labaik, Labaik!"

Di depan Ka'bah Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam membiarkan lengan kanan atasnya terbuka sambil mengucapkan, "Ya Allah berikanlah rahmat kepada orang yang hari ini telah memperlihatkan kemampuan dirinya."

 Kemudian beliau menyentuh Hajar Aswad (batu hitam) dan berlari-lari kecil. Setelah menyentuh Rukun Yamani di sudut selatan,  beliau melakukan perjalanan biasa sampai kembali menyentuh Hajar Aswad, kemudian berlari-lari lagi berkeliling sampai tiga kali dan selebihnya berjalan biasa. Setiap kali beliau berlari, 2000 sahabat ikut berlari-lari, setiap kali Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam berjalan merekapun serentak ikut berjalan.

Semua ini sangat mempesona orang-orang Quraisy, hilanglah anggapan mereka bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam dan sahabatnya  adalah orang-orang yang lemah dan dalam keadaan sulit.

Gerak kaum muslimin di umrah Qadha itu menunjukkan siapa golongan yang mulia. Bukanlah disebut mulia orang yang berumah besar dan bermobil mewah.  Orang yang mulia adalah orang yang membangun umat, membuka selubung kebodohan,  memberi peringatan,  menuntut hak yang terampas, memberi ingat dari lalai. Itulah orang yang mulia, meski tempat tinggalnya hanya gubuk buruk dan pakaiannya hanya baju bertambal.

Kita lanjutkan besok ya kisahnya.....Insya Allah


✅kisah diambil dari berbagai sumber siroh nabawiyah "Syaikh Shafiyyur Rahman al Mubarakfurry"
✅ Dari berbagai sumber

πŸ’» Editor : Ustadzah Ratna

πŸ“•MATERI 359πŸ“•

πŸŒ·πŸ€πŸŒΉ☘️🌷☘️🌹☘️πŸŒ·πŸ€

CHANNEL MUTE, [29.07.17 10:22]
πŸŒ΅πŸ“πŸŒΏπŸŒΊπŸŒ³πŸ„☘️πŸ“πŸŒ΅

πŸ“šONE DAY ONE SIROHπŸ“š

🌸MATERI 360🌸

πŸ“ *Umrah Qadha* πŸ“

Setelah selesai thawaf, beliau melakukan Sa'i antara Safa dan Marwah. Setelah selesai melakukan Sa'i, sementara hewan hewan kurban berada di Marwah, beliau berkata,"Di sinilah tempat menyembelih hewan qurban dan setiap tempat di Mekkah dapat dijadikan tempat untuk menyembelih hewan qurban."

Kemudian beliau menyembelih hewan qurban dan mencukur rambut di Marwah. Demikian pula kaum muslimin, mereka melakukan seperti apa yang beliau lakukan. Setelah itu, beliau  mengutus orang-orang agar pergi ke Ya'jaj untuk menggantikan orang-orang yang telah diberi tugas menjaga persenjataan, agar mereka dapat melaksanakan manasik umroh. Mereka kemudian datang dan melaksanakan manasik.

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam tinggal di Mekah selama tiga hari. Pagi-pagi pada hari keempat orang-orang musyrik mendatangi Ali dan berkata, "Katakanlah kepada sahabatmu agar meninggalkan tempat kami, karena waktunya sudah habis." Maka Nabi Sallallahu Alaihi Wasallampun keluar meninggalkan Mekah dan singgah di Saraf.

Ketika hendak keluar meninggalkan Mekah  mereka diikuti oleh putri  dari Hamzah  yang berjalan sambil memanggil, "Paman ......!  Paman ......!"
 Kemudian ia dihampiri dan diambil oleh Ali.

 (sesampai di Madinah) Ali, Ja'far dan Zaid berebut untuk mengurusnya. Namun Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam memutuskan bahwa yang berhak untuk mengurusnya adalah Ja'far, karena istri Ja'far adalah saudara dari ibu putri Hamzah tersebut (saudara perempuan ibu sama kedudukannya dengan ibu)

Kita lanjutkan besok ya kisahnya..... Insya Allah

πŸ’» Editor: Ustadzah Ratna

✅kisah diambil dari berbagai sumber siroh nabawiyah "Syaikh Shafiyyur Rahman al Mubarakfurry"
✅ Dari berbagai sumber

🌸MATERI 360🌸

πŸŒ΄πŸŒ³πŸŒΎπŸŒ±πŸ„πŸŒ΅πŸŒΏ☘️πŸ“