Terus semangat belajar dan berbagi ilmu sampai ke liang lahat, demi menjadi Hamba ุงู„ู„ّู‡ُ yang Kaffah.

ODOS - episode 111 - 117 Berdakwah Terang2an dan Hijrah ke Habasyah

๐ŸŒด๐Ÿช๐Ÿช๐ŸŒด๐ŸŒด๐Ÿช๐Ÿช๐ŸŒด

๐Ÿ€ONE DAY ONE SIROH๐Ÿ€

๐Ÿ”‘MATERI 111 JILID 4๐Ÿ”‘


๐ŸŒ„Berdakwah Terang-Terangan๐ŸŒ„

Sahabat fillahku, keesokan harinya, Umar mengingat-ingat siapa yang paling keras memusuhi Rasulullah. Jawabannya pun langsung ditemukan, "Abu Jahal!" Tanpa membuang waktu, Umar pergi mengetuk pintu rumah Abu Jahal. Abu Jahal keluar dan menyambut Umar, "Selamat datang, wahai kemenakanku! Kabar apakah gerangan yang engkau bawa?"

"Aku datang untuk memberitahukan kepadamu bahwa aku telah memercayai ajaran ajaran Muhammad!"

Wajah Abu Jahal pucat. Sambil membanting pintu, ia berseru lantang, "Mudah-mudahan Allah mengutukmu. Alangkah buruknya kabar yang engkau bawa!"

Tidak berhenti sampai disitu, di sepanjang jalan, Umar memberi tahu setiap orang bahwa ia telah memeluk Islam.

Setelah itu, Umar pergi ke Ka'bah dan mengumumkan keislamannya. Rasa takut bercampur benci semakin membengkak di hati orang orang Quraisy yang masih kafir.

Setelah masuk Islam, Umar bertanya, "Wahai Rasulullah, bukankah kita berada di atas kebenaran mati maupun hidup?"

Ketika Rasulullah membenarkannya dengan tegas, Umar meminta agar Rasulullah dan kaum Muslimin keluar secara terang-terangan. Rasulullah menyetujui hal itu. Beliau dan umatnya pun keluar ke jalan jalan Kota Mekah dalam dua barisan menuju Masjidil Haram. Barisan sebelah kanan Rasulullah dipimpin oleh Hamzah dan barisan di sebelah kiri dipimpin oleh Umar bin Khattab.

Sejak itulah Umar digelari Al Faruq (sang pembeda kebenaran dan kebathilan).

Kita lanjutkan besok ya kisahnya...
In syaa Allah...๐Ÿ˜Š


๐Ÿ“’Kisah diambil dari buku Muhammad Teladanku jilid 4๐Ÿ“’

๐Ÿ”‘MATERI 111 JILID 4๐Ÿ”‘

๐ŸŒธ⚜๐ŸŒธ⚜๐ŸŒธ⚜๐ŸŒธ⚜๐ŸŒธ

---------------------------------------------

๐ŸŒด๐Ÿช๐Ÿช๐ŸŒด๐ŸŒด๐Ÿช๐Ÿช๐ŸŒด

๐ŸŽ€ONE DAY ONE SIROH๐ŸŽ€

๐ŸŒนMATERI 112 JILID 4๐ŸŒน


๐Ÿ’šIslam Mengajarkan Kebaikan๐Ÿ’š

Islam kemudian menjadi bahan diskusi hangat di Kota Mekah. Mereka yang penasaran terus bertanya kepada temannya yang Muslim. Sementara itu, mereka yang benci tidak henti-hentinya menjelekkan agama ini.

"Apa yang diajarkan agama baru ini? Katakan kepadaku, Sobat. Biar aku paham mengapa kamu begitu mudah meninggalkan agama nenek moyang kita," kata seseorang kepada sahabatnya.

"Engkau tahu bahwa hidupku sangat sulit," jawab teman Muslimnya, "setiap kali kulihat orang-orang kaya mengendarai kuda-kuda istimewa, mengenakan pakaian mewah, dan memasuki rumah megah, aku jadi bertanya, untuk apa sebenarnya Tuhan menciptakan aku ini? Aku tidak bisa menikmati hidup kecuali bekerja keras untuk makan sehari-hari. Aku tidak tahu setelah aku mati akan ke mana aku pergi. Sungguh sulit rasanya menjadi orang yang berharga dan mulia."

Sang muslim menoleh dan melihat wajah temannya itu tampak bersungguh-sungguh.

"Namun kemudian, Islam datang dan mengajarkan bahwa kemuliaan bukan terletak pada tumpukan emas dan perak kita, melainkan pada sebanyak apa kebaikan yang telah kita buat. Islam tidak melarang perdagangan dan orang menjadi kaya, tetapi Islam mengajarkan bahwa nilai cinta kasih, persaudaraan, tolong-menolong, dan kebersamaan berada jauh di atas nilai setumpuk harta. Jadi engkau tahu, setelah datangnya Islam, aku merasa menjadi yang lebih berarti daripada sebelumnya."

Sang teman mengangguk-angguk.

"Lebih dari itu," lanjut si Muslim, "Islam mengenalkan aku kepada siapa sebenarnya Pencipta alam yang patut disembah: bukan berhala yang tidak bisa apa-apa, melainkan Allah. Melalui Rasulullah, Allah menurunkan perkataan-Nya buat kita. Coba dengarkan beberapa ayat berikut ini. Engkau akan tahu bahwa tidak seorang penyair pun yang mampu menandingi keindahan bahasanya apalagi kebenaran isinya."

Kemudian, beberapa ayat Al Qur'an mengalun dari mulut si Muslim dan langsung menembus hati temannya yang kini kian larut dan kian dekat pada kebenaran.

Kita lanjutkan besok ya kisahnya...
In syaa Allah...๐Ÿ˜Š


๐Ÿ“Catatan Tambahan๐Ÿ“

๐ŸŒฟKesaksian Musuh๐ŸŒฟ

Bahkan para musuh Rasulullah pun tidak dapat mengingkari kejujuran Rasulullah. Tirmidzi meriwayatkan dari Ali bin Abu Thalib bahwa Abu Jahal pernah berkata kepada Rasulullah, "Sesungguhnya kami tidak mendustakanmu, tapi kami mendustakan apa yang engkau bawa."

๐Ÿ“˜Kisah diambil dari buku Muhammad Teladanku jilid 4๐Ÿ“˜

๐ŸŒนMATERI 112 JILID 4๐ŸŒน

๐Ÿ€๐ŸŒพ๐Ÿ€๐ŸŒพ๐Ÿ€๐ŸŒพ๐Ÿ€๐ŸŒพ๐Ÿ€

-------------------------------------------------

CHANNEL MUTE, [10.11.16 02:33]
๐ŸŒด๐Ÿช๐Ÿช๐ŸŒด๐ŸŒด๐Ÿช๐Ÿช๐ŸŒด

๐ŸŒบONE DAY ONE SIROH๐ŸŒบ

๐Ÿ’ŽMATERI 113 JILID 4๐Ÿ’Ž


๐ŸUtusan Quraisy๐Ÿ

Sahabat fillahku, apa yang terjadi dengan Muslim yang berhijrah ke Habasyah? "Kita tidak bisa membiarkan mereka berlindung di Habasya!" Seru seseorang pembesar Quraisy. " Dengan perlindungan yang diberikan Raja Najasyi, aku khawatir mereka akan bertambah kuat dan membahayakan kita!"

"Kirim utusan kepada Najasyi!" Sambut pembesar yang lain, "bujuk dia, katakan apa saja agar dia memulangkan para pengikut Muhammad itu!"

Amr bin Ash dan Abdullah bin Abi Rabi'ah diutus menemui Raja Habasyah, Najasyi. Tiba di Habasyah, mereka mempersembahkan hadiah-hadiah berharga untuk raja dan para pembesarnya.

"Paduka Raja," kata mereka, "kaum Muslim yang datang ke negeri Paduka ini adalah budak-budak kami yang tidak punya malu. Mereka meninggalkan agama bangsanya dan tidak pula menganut agama Paduka. Mereka membawa agama yang mereka ciptakan sendiri yang tidak kami kenal dan tidak juga Paduka kenal. Kami diutus kepada Paduka oleh pemimpin-pemimpin masyarakat mereka, oleh orangtua-orangtua mereka, paman mereka, dan keluarga mereka sendiri, agar Paduka sudi mengembalikan orang-orang itu kepada kami. Kami lebih mengetahui betapa orang-orang itu mencemarkan dan memaki-maki tuhan-tuhan kami.

Sebenarnya, kedua utusan tersebut telah menyogok para pembesar istana untuk membantu meyakinkan raja. Namun, Najasyi adalah raja yang bijaksana. Dia sama sekali tidak terpengaruh hadiah-hadiah yang dibawa kedua utusan Quraisyi. Dia tidak mau mengusir kaum Muslimin kembali sebelum ia mendengar sendiri apa alasan mereka pergi dari Mekah.

"Bawa para pengungsi itu ke hadapanku!" perintah Najasyi.

Begitu seluruh kaum Muslimin menghadap, Raja bertanya, Agama apa ini yang sampai membuat Tuan-Tuan meninggalkan masyarakan Tuan sendiri, tetapi tidak juga Tuan-Tuan menganut agamaku atau agama lain?"

Sahabat fillahku, jawaban kaum Muslimin akan menentukan, apakah mereka bisa meyakinkan raja atau mereka dipaksa keluar dari Habasyah sebagai tawanan Quraisy?

Kita lanjutkan besok ya kisahnya...
In syaa Allah...๐Ÿ˜Š


๐Ÿ“Catatan Tambahan๐Ÿ“

๐ŸŽ€Wajib Hijrah๐ŸŽ€

Kaum Muslimin wajib hijrah ke tempat lain jika ditempatnya sudah tidak dapat lagi melaksanakan syiar-syiar Islam berupa shalat, shaum, adzan, haji dan sebagainya. Namun setelah Rasulullah kelak menaklukkan Mekah, tidak boleh lagi kaum Muslimin berhijrah. Jika mereka ditindas, mereka harus berjihad melawannya.


๐Ÿ“šKisah diambil dari buku Muhammad Teladanku jilid 4๐Ÿ“š

๐Ÿ’ŽMATERI 113 JILID 4๐Ÿ’Ž

๐Ÿ‘๐Ÿน๐Ÿ‘๐Ÿน๐Ÿ‘๐Ÿน๐Ÿ‘๐Ÿน๐Ÿ‘

--------------------------------------------

๐ŸŒด๐Ÿช๐Ÿช๐ŸŒด๐ŸŒด๐Ÿช๐Ÿช๐ŸŒด

๐ŸŽONE DAY ONE SIROH๐ŸŽ

๐ŸŽMATERI 114 JILID 4๐ŸŽ


๐ŸŒบJawaban Kaum Muslimin๐ŸŒบ

Saat itu, yang menjadi juru bicara kaum Muslimin adalah sepupu Rasulullah yang amat tampan, Ja'far bin Abu Thalib.

"Paduka Raja," Ucap Ja'far penuh hormat, "ketika itu, kami masyarakat yang bodoh, kami menyembah berhala, bangkai pun kami makan, segala kejahatan kami lakukan, memutuskan hubungan dengan kerabat, dengan tetangga pun kami tidak baik, yang kuat menindas yang lemah. Demikian keadaan kami sampai Tuhan mengutus seorang utusan-Nya dari kalangan kami yang sudah kami kenal asal-usulnya. Dia jujur, dapat dipercaya, dan bersih pula. Dia mengajak kami menyembah Allah Yang Mahatunggal, meninggalkan batu-batu dan patung-patung yang selama ini kamu dan nenek moyang kami menyembah. Dia menganjurkan kami untuk tidak berdusta, untuk berperilaku jujur, mengadakan hubungan baik dengan keluarga dan tetangga, menyudahi pertumpahan darah, serta menghentikan perbuatan terlarang lainnya. Dia melarang kami melakukan segala kejahatan dan menggunakan kata-kata dusta, melarang memakan harta anak yatim, dan melarang mencemarkan perempuan-perempuan bersih. Dia minta kami menyembah Allah dan tidak menyekutukan-Nya. Selanjutnya, disuruhnya kami melakukan shalat, zakat, dan shaum(lalu Ja'far menyebut beberapa ketentuan Islam) . Kami pun membenarkannya. Kami turut segala yang diperintahkan Allah. Lalu, yang kami sembah hanya Allah Yang Mahatunggal, tidak menyekutukan-Nya dengan apa dan siapa pun juga. Segala yang diharamkan kami jauhi dan yang dihalalkan kami lakukan. Oleh karena itulah, masyarakat kami memusuhi kami, menyiksa kami, dan menghasut kami, dan supaya kami meninggalkan agama kami dan kembali menyembah berhala supaya kami membenarkan segala keburukan yang pernah kami lakukan dulu. Oleh karena mereka memaksa kami, menganiaya kami, menekan kami, dan menghalang-halangi kami dari agama kami, maka kami pun keluar, pergi ke negeri Tuan ini. Tuan jugalah yang menjadi pilihan kami. Senang sekali kami berada di dekat Tuan, dengan harapan, di sini tidak akan ada penganiayaan."

Najasyi mendengarkan penuh dengan kesungguhan, lalu katanya, "Adakah ajaran Tuhan yang dibawanya itu yang dapat Tuan-tuan bacakan kepada kami?"

Kita lanjutkan besok ya kisahnya...
In syaa Allah...๐Ÿ˜Š


๐Ÿ“Catatan Tambahan๐Ÿ“

๐Ÿ€Boleh dan Haram Hijrah๐Ÿ€

Kaum Muslimin diperbolehkan berhijrah ke negeri lain jika di negerinya menghadapi bencana yang sangat menyulitkan sehingga tidak dapat beribadah dengan baik. Kaum Muslimin diharamkan alias dilarang hijrah ke negeri lain jika kepergiannya malah menyebabkan terabaikannya kewajiban Islam yang memang tidak dapat dilakukan oleh orang lain.


๐Ÿ“™Kisah diambil dari buku Muhammad Teladanku jilid 4๐Ÿ“™

๐ŸŽMATERI 114 JILID 4๐ŸŽ

๐Ÿ•Œ๐Ÿ•‹๐Ÿ•Œ๐Ÿ•‹๐Ÿ•Œ๐Ÿ•‹๐Ÿ•Œ๐Ÿ•‹๐Ÿ•Œ

----------------------------------------------------

๐ŸŒด๐Ÿช๐Ÿช๐ŸŒด๐ŸŒด๐Ÿช๐Ÿช๐ŸŒด

๐Ÿ†ONE DAY ONE SIROH๐Ÿ†

๐Ÿ“กMATERI 115 JILID 4๐Ÿ“ก


๐ŸŒนSurat Maryam๐ŸŒน

"Ya," jawab Ja'far. Lalu, ia membaca surat Maryam, sampai ayat 29-33 yang artinya,
" Lalu ia memberi isyarat menunjuk kepadanya. Kata mereka, 'Bagaimana kami akan bicara dengan anak yang masih muda belia?' Dia (Isa) berkata, ' Aku adalah hamba Allah, diberi-Nya aku kitab dan dijadikan-Nya aku seorang Nabi. Dijadikan-Nya aku seorang pembawa berkah di mana saja aku berada dan dipesankan-Nya kepadaku melakukan shalat dan zakat selama hidupku. Dan berbaktilah aku kepada ibuku, bukan dijadikan-Nya aku orang congkak yang celaka. Bahagialah aku tatkala aku dilahirkan, tatkala aku mati, dan tatkala aku hidup kembali."

Sahabat fillahku, ayat-ayat Al-Qur'an itu membenarkan kitab Injil. Semua pemuka istana dibuat terkejut. Mereka berkata, "Itu kata-kata yang keluar dari sumber yang mengeluarkan kata-kata Isa Al Masih."

Penuh haru, Najasyi membenarkan para pembesar istananya, " Kata- kata ini dan yang dibawa oleh Musa, keluar dari sumber cahaya yang sama."

Najasyi berpaling kepada kedua utusan Quraisy, " Pergilah. Kami takkan menyerahkan mereka kepada Tuan- Tuan!"

Kaum Muslimin saling berpandangan penuh syukur. Sementara itu, Amr bin Ash dan Abdullah bin Rabi'ah berjalan keluar istana dengan wajah murung.

"Tidak bisa begini, " keluh Abdullah. "Tidak bisa kita jauh-jauh datang kesini untuk kemudian pulang dengan tangan hampa dan terhina."

Amr bin Ash, yang terkenal lihai dalam bersiasat, merenung sejenak.

"Rasanya, aku masih punya siasat lain," katanya. "Namun, biar kita kembali esok hari. Biarkan para pengikut Muhammad itu merasa senang. Besok, akan kita kejutkan mereka dengan pertanyaan yang akan kita ajukan kepada Najasyi."

Siasat licik apalagi yang kali ini akan mereka lancarkan? Benarkah siasat itu akan membuat keadaan besok hari berubah sehingga akhirnya membuat Najasyi mengusir Kaum Muslimin?

Kita lanjutkan besok ya kisahnya...
In syaa Allah...๐Ÿ˜Š


๐Ÿ“Catatan Tambahan๐Ÿ“

๐Ÿ“•Al Qur'an akan Terpelihara ๐Ÿ“•

Sampai kapan pun dan Bagaimanapun, keutuhan Al Qur'an akan dijaga Allah. Kepastian ini dapat disimak dalam Al Qur'an surat Al Hijr ayat 9,
"Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al Qur'an, dan pasti Kami (pula) yang akan memeliharanya."


๐Ÿ“’Kisah diambil dari buku Muhammad Teladanku jilid 4 ๐Ÿ“’

๐Ÿ“กMATERI 115 JILID 4๐Ÿ“ก

๐ŸŒง☂๐ŸŒง☂๐ŸŒง☂๐ŸŒง☂๐ŸŒง

---------------------------------------

๐ŸŒด๐Ÿช๐Ÿช๐ŸŒด๐ŸŒด๐Ÿช๐Ÿช๐ŸŒด

☄ONE DAY ONE SIROH☄

๐Ÿ“ŒMATERI 116 JILID 4๐Ÿ“Œ


๐ŸŽ€Ajakan Saling Menyembah Tuhan๐ŸŽ€

Di Mekah, para pembesar Quraisy, Abu Jahal bin Hisyam, Abu Sufyan bin Harb, Abu Lahab, Utbah bin Rabi'ah, Walid bin Mughirah, dan Ummayah bin Khalaf mengundang Rasulullah ke pertemuan mereka. Sejenak, hati Rasulullah penuh harapan, mungkin lewat pertemuan hari ini mereka akan tersentuh oleh Islam.

Alangkah kecewanya Rasulullah ketika lagi-lagi yang mereka tawarkan kepadanya adalah soal harta dan kekuasaan. Beliau diam sejenak, lalu berkata, "Apa yang kalian katakan sama sekali tidak pernah terlintas dalam lubuk hatiku. Aku datang memenuhi ajakan kalian untuk mengadakan perundingan. Tidak ada maksud sama sekali untuk mencari harta kekayaan, tidak pula kemuliaan, dan kekuasaan. Allah telah mengutus diriku sebagai utusan bagi kalian semua. Jika kalian mau menerima ajaran-ajaran yang kubawa, hal itu merupakan keberuntungan kalian di dunia dan di akhirat. Jika kalian semua menolak, aku akan bersabar hingga Allah memutuskan persoalan yang terjadi di antara aku dan kalian."

Para pembesar Quraisy itu mengerutkan kening. Lagi-lagi Muhammad bicara tentang Tuhannya. Salah seorang di antara mereka pun akhirnya bicara, "Marilah antara kami dan engkau mengadakan kerja sama dalam persoalan ketuhanan ini. Jika yang kami sembah lebih baik daripada yang kamu sembah, kami akan memperoleh keuntungan darinya. Jika yang engkau sembah lebih baik daripada yang kami sembah, engkau akan memperoleh keuntungan darinya."

Orang itu menarik napas sejenak, lalu melanjutkan lagi, "Maka, engkau harus menyembah tuhan-tuhan kami dan menjalankan perintah-perintahnya. Kami akan menyembah Tuhanmu dan menjalankan perintah-Nya."

Rasulullah tidak menunggu sejenak pun untuk menanggapi. Beliau mengutip sebuah ayat Al Qur'an, "Tidak! Aku tidak akan menyembah yang kalian sembah. Kalian pun bukanlah orang-orang yang menyembah apa yang aku sembah. Bagi kalian adalah agama kalian. Bagiku adalah agamaku."

Perundingan pun buntu. Para pembesar Quraisy itu merasa tidak ada jalan lagi untuk melakukan perubahan. Mereka merasa harus mengambil tindakan keras! Begitu kerasnya sampai Muhammad dan pengikutnya akan meminta ampun kepada mereka!


Kita lanjutkan besok ya kisahnya...
In syaa Allah...๐Ÿ˜Š


๐Ÿ“Catatan Tambahan๐Ÿ“

๐ŸกSempat Kembali๐Ÿก

Kaum muslimin yang berhijrah ke Habasyah sempat kembali ke mekah karena mendengar berita bahwa orang Quraisy sudah tidak terlalu keras memusuhi Rasulullah dan pengikutnya. Namun, ketika mengetahui bahwa orang Quraisy malah bersikap semakin keras, mereka kembali berhijrah ke Habasyah.

๐Ÿ“—Kisah diambil dari buku Muhammad Teladanku jilid 4๐Ÿ“—

๐Ÿ“ŒMATERI 116 JILID 4๐Ÿ“Œ

๐ŸŒท๐ŸŒพ๐ŸŒท๐ŸŒพ๐ŸŒท๐ŸŒพ๐ŸŒท๐ŸŒพ๐ŸŒท

---------------------------------------------

CHANNEL MUTE, [13.11.16 06:33]
๐ŸŒด๐Ÿช๐Ÿช๐ŸŒด๐ŸŒด๐Ÿช๐Ÿช๐ŸŒด

๐Ÿ”ดONE DAY ONE SIROH๐Ÿ”ด

๐Ÿ’›MATERI 117 JILID 4๐Ÿ’›

Sahabat fillahku,  mohon maaf atas terlewatnya materi Kaum Muslimin Menang seharusnya dishare sebelum materi Ajakan Saling Menyembah Tuhan.

Mari kita lanjut kisahnya. ๐Ÿ˜Š


✊๐ŸผKaum Muslimin Menang✊๐Ÿผ

Sahabat fillahku, siasat para utusan Quraisy itu sederhana saja.
" Paduka " kata mereka kepada Najasyi keesokan harinya, sesungguhnya kaum Muslimin menuduh keji terhadap Isa anak Maryam. "

Mendengar itu,  Najasyi terkejut. Dia langsung memanggil Ja'far dan teman-temannya.

" Benarkah kalian menuduh Isa anak Maryam dengan tuduhan yang jelek? " tanya Najasyi.

Ja'far kembali menjawab dengan tenang. " Tentang dia, pendapat  adalah seperti yang dikatakan Nabi kami. "Dia adalah hamba Allah dan utusan-Nya. Ruh-Nya dan firman-Nya yang disampaikan perawan Maryam. "

Najasyi turun dari singgasananya dengan mata berbinar gembira. Dia mengambil sebuah tongkat dan membuat garis lurus diatas tanah.

" Antara agama Tuan-Tuan dan agama kami, " katanya penuh gembira bercampur haru , " sebenarnya tidak lebih dari garis ini. "

Nyata bagi Najasyi bahwa kaum Muslimin mengakui Nabi Isa, mengenal adanya Kristen, dan menyembah Allah.

Kedua utusan Quraisy pun pulang dengan tangan hampa. Tidak ada celah bagi tuduhan atau siasat yang mereka lancarkan. Pil pahit ini akan segera sampai kepada para pemuka Quraisy di Mekah.

Setelah itu kaum Muslimin tinggal di Habasyah dengan perasaan aman dan tentram.

Bagaimana kisah selanjutnya?
Kita lanjutkan besok yaa..insya Allah ๐Ÿ˜Š


✍Catatan Tambahan✍

๐Ÿ‘‘Negus๐Ÿ‘‘

Negus adalah sebutan untuk raja Habasyah. Dahulu kerajaan Habasyah bersekutu dengan Kerajaan Saba dan harus membayar upeti yang disebut nags kepada Kerajaan Saba. Dari kata nags inilah timbul kata negus yang oleh orang Arab diucapkan Najasyi. Ketika kaum m
Muslimin berhijrah ke Habasyah penduduk negeri itu sudah 300 tahun lamanya memeluk agama Kristen.

๐Ÿ’›MATERI 117 JILID 4๐Ÿ’›

๐ŸŒน✨๐ŸŒน✨๐ŸŒน✨๐ŸŒน✨๐ŸŒน✨