Terus semangat belajar dan berbagi ilmu sampai ke liang lahat, demi menjadi Hamba اللّهُ yang Kaffah.

Proposal Menikah - Memperbaiki Niat

*Memperbaiki Niat*

Innamal a'malu binniyat....... Niat adalah kebangkitan jiwa dan
kecenderungan pada apa-apa yang muncul padanya berupa tujuan yang
dituntut yang penting baginya, baik secara segera maupun ditangguhkan.



*Niat Ketika Memilih Pendamping*

Rasulullah SAW bersabda :
"Barangsiapa yang menikahkan (putrinya) karena silau akan kekayaan
lelaki meskipun buruk agama dan akhlaknya, maka tidak akan pernah
pernikahan itu dibarakahi-Nya, Siapa yang menikahi seorang wanita
karena kedudukannya, Allah akan menambahkan kehinaan kepadanya,
Siapa yang menikahinya karena kekayaan, Allah hanya akan memberinya
kemiskinan, Siapa yang menikahi wanita karena bagus nasabnya, Allah
akan menambahkan kerendahan padanya, Namun siapa yang menikah hanya
karena ingin menjaga pandangan dan nafsunya atau karena ingin mempererat
kasih sayang, Allah senantiasa memberi barakah dan menambah kebarakahan
itu padanya." (HR. Thabrani).

Rasulullah SAW bersabda :
"Janganlah kamu menikahi wanita karena kecantikannya, mungkin saja
kecantikan itu membuatmu hina. Jangan kamu menikahi wanita karena
harta/ tahtanya mungkin saja harta/ tahtanya membuatmu melampaui
batas. Akan tetapi nikahilah wanita karena agamanya. Sebab, seorang
budak wanita yang shaleh, meskipun buruk wajahnya adalah lebih utama".
(HR. Ibnu Majah).

Rasulullah SAW bersabda :
"Janganlah kalian menikahi kerabat dekat, sebab (akibatnya) dapat
melahirkan anak yang lemah (baik akal dan fisiknya)."
(HR. Bukhari).

Dari Jabir r.a., Sesungguhnya Rasulullah SAW telah bersabda ;
"Sesungguhnyaperempuan itu dinikahi orang karena agamanya,
kedudukan, hartanya, dan kecantikannya; maka pilihlah yang beragama."
(HR. Muslim dan Tirmidzi).


*Niat dalam Proses Pernikahan*

Masalah niat tak berhenti sampai memilih pendamping. Niat masih terus
menyertai berbagai urusan yang berkenaan dengan terjadinya pernikahan.
Mulai dari memberi mahar, menebar undangan walimah, menyelenggarakan
walimah. Walimah lebih dari dua hari lebih dekat pada mudharat, sedang
walimah hari ketiga termasuk riya'.

Firman Allah :
"Berikanlah mahar (mas kawin) kepada wanita (yang kamu nikahi) sebagai
pemberian dengan penuh kerelaan." (Qs. An Nisaa (4) : 4).

Rasulullah SAW bersabda ;
"Wanita yang paling agung barakahnya, adalah yang paling ringan maharnya."
(HR. Ahmad, Al Hakim, Al Baihaqi dengan sanad yang shahih).

Dari Aisyah, bahwasanya Rasulullah SAW telah bersabda ;
"Sesungguhnya berkah nikah yang besar ialah yang sederhana belanjanya
(maharnya)."
(HR. Ahmad).

Rasulullah SAW pernah berjanji :
"Jangan mempermahal nilai mahar. Sesungguhnya kalau lelaki itu mulia di
dunia dan takwa di sisi Allah, maka Rasulullah sendiri yang akan menjadi
wali pernikahannya." (HR. Ashhabus Sunan).

Dari Anas, dia berkata :
"Abu Thalhah menikahi Ummu Sulaim dengan mahar berupa ke-Islamannya."
(Ditakhrij dari An Nasa'i)

Subbhanallah..


Proses pernikahan mempengaruhi niat. Proses pernikahan yang sederhana
dan mudah insya Allah akan mendekatkan kepada bersihnya niat,
memudahkan proses pernikahan bisa menjernihkan niat. Sedangkan
mempersulit proses pernikahan akan mengkotori niat.

Rasulullah SAW bersabda ;
"Adakanlah perayaan sekalipun hanya memotong seekor kambing."
(HR. Bukhari dan Muslim)

Pernikahan haruslah memenuhi kriteria Lillah, Billah, dan Ilallah.
Yang dimaksud Lillah, ialah niat nikah itu harus karena Allah.
Proses dan caranya harus Billah, sesuai dengan ketentuan dari Allah.
Termasuk didalamnya dalam pemilihan calon, dan proses menuju
jenjang pernikahan (bersih dari pacaran/ nafsu atau tidak).
Terakhir Ilallah, tujuannya dalam rangka menggapai keridhoan Allah.

Sehingga dalam penyelenggaraan nikah tidak bermaksiat pada Allah ;
misalnya : adanya pemisahan antara tamu lelaki dan wanita, tidak
berlebih-lebihan, tidak makan sambil berdiri (adab makanan
dimasyarakat biasanya standing party-ini yang harus di hindari,
padahal tidak dicontohkan oleh Rasulullah SAW yang demikian),

Pengantin tidak disandingkan, adab mendo'akan pengantin dengan do'a :
"Barokallahu laka wa baroka 'alaikum wa jama'a baynakuma fii khoir.."
(Semoga Allah membarakahi kalian dan melimpahkan barakah kepada
kalian), tidak bersalaman dengan lawan jenis, Tidak berhias secara
berlebihan.

Allah berfirman : "Dan janganlah bertabarruj (berhias) seperti
tabarrujnya jahiliyah yang pertama" - Qs. Al Ahzab (33),


*Meraih Pernikahan Ruhani*

Jika seseorang sudah dipenuhi dengan kecintaan dan kerinduan pada
Allah, maka ia akan berusaha mencari seseorang yang sama dengannya.
Secara psikologis, seseorang akan merasa tenang dan tentram jika
berdampingan dengan orang yang sama dengannya, baik dalam perasaan,
pandangan hidup dan lain sebagainya. Karena itu, berbahagialah
seseorang yang dapat merasakan cinta Allah dari pasangan hidupnya,
yakni orang yang dalam hatinya Allah hadir secara penuh. Mereka saling
mencintai bukan atas nama diri mereka, melainkan atas nama Allah dan
untuk Allah.

Betapa indahnya pertemuan dua insan yang saling mencintai dan
merindukan Allah. Pernikahan mereka bukanlah semata-mata pertemuan dua
insan yang berlainan jenis, melainkan pertemuan dua ruhani yang sedang
meniti perjalanan menuju Allah, kekasih yang mereka cintai. Itulah
yang dimaksud dengan pernikahan ruhani.

JIKA KITA BERKUALITAS DI SISI ALLAH, PASTI YANG AKAN DATANG
JUGA SEORANG (JODOH UNTUK KITA) YANG BERKUALITAS PULA
(Al Izzah 18 / Th. 2)


*PENUTUP*

Allah berfirman ;
"Hai, orang-orang beriman !! Janganlah kamu mengharamkan apa yang
dihalalkan oleh Allah kepada kamu dan jangan kamu melampaui batas,
karena Allah tidak suka kepada orang-orang yang melampaui batas."
(Qs.Al Maidaah (5) : 87).

"Karena sesungguhnya setelah kesulitan itu ada kemudahan. Dan
sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan."
(Qs. Alam Nasyrah (94) : 5-6).

Ibunda dan Ayahanda yang sangat saya hormati, saya sayangi dan saya
cintai atas nama Allah.. demikanlah proposal ini (secara fitrah) saya
tuliskan. Saya sangat berharap Ibunda dan Ayahanda.. memahami
keinginan saya. Atas restu dan doa dari Ibunda serta Ayahanda.. saya
ucapkan "Jazakumullah Khairan katsiira."

"Ya Allah, jadikanlah aku ridho terhadap apa-apa yang Engkau
tetapkan dan jadikan barokah apa-apa yang telah Engkau takdirkan,
sehingga tidak ingin aku menyegerakan apa-apa yang engkau tunda
dan menunda apa-apa yang Engkau segerakan