Terus semangat belajar dan berbagi ilmu sampai ke liang lahat, demi menjadi Hamba اللّهُ yang Kaffah.

RAHASIA IRODAT DZAT HAQ

Dalam ketentuan syariat ketika ingin mencapai atau pun mendapat sesuatu dibarengi dengan ikhtiar kita baik dengan tenaga dan pikiran. Misalnya ketika kita ingin naik angkot maka sarana yang kita perlukan adalah uang atau pun kalau kita ingin pandai tentunya belajar. Dan ketentuan hukum syariah lainnya yang aku temui adalah semua ibadah yang kita lakukan adalah mengharap pahala dari Alloh SWT.


Fenomena lain yang kontradiksi adalah bahwa nilai - nilai ibadah kita dalam aras ilmu hikam bahwa semuanya berharap pada ridlo Tuhan dan Tuhan pun akan marah manakala hamba - hambanya beribadah hanya berharap pahala dari Nya ibarat seorang buruh yang berharap upah dari majikannya.

Catatan - catatan fakta dalam ilmu hikmah ketika seseorang telah mencapai maqom Jadzab atau lazim disebut wali semua fenomena atau nomena yang menimpanya akan terasa di luar nalar. Misal mobil akan berjalan sendiri tanpa seorang sopir,akan menuju suatu tempat dalam hitungan sekejap kedipan mata atau pun cerita - cerita lain diluar nalar kita seperti misalnya bisa berbahasa asing tanpa harus belajar. Inilah rahasia Tuhan terhadap hambanya yang telah di anugerahi pinjaman - pinjaman istimewa Nur Illahi atau pun telah dibukakan pintu mukhasafah ( Rahasia Ilahi ) untuknya sehingga seorang mursit akan diberitahu siapa -siapa muridnya. Hal ini sebagai contoh adalah manakib Syeh Sa'dzili pendiri aliran Tarekat Sa'dziliyah mengalami semua ini. Namun ada fenomena yang sampai sekarang masih menjadi pemikiranku adalah keberadaan seorang Yogi ( ahli yoga ) dengan tekunnya berlatih napas dan pengolahan batin melaui meditasi mengalami hal - hal seperti yang di
alami para Jadzab ini yaitu bisa mengetaui apa yang akan terjadi sebelum terjadi ( wakista ), apakah hal ini karena dekatnya dengan Tuhan hanya lantaran pengolahan batin melalaui meditasi ?

Tetapi bagi kita yang masih berada dalam maqom syariat apakah semuanya itu bisa dilalui? Alkisah seorang guru berjalan bersama dua santrinya dimana harus menyeberang sungai lebar dan deras, maka diperintahkanlah membaca wirid " Ya hayyu ya Qoyum ". tetapi nomena yang mengejutkan adalah salah seorang dari santri tadi dengan penuh keyakinan membaca wirid tadi dimana makhroj dan tajwid nya kacau sehingga lafal tadi terbaca " Yakayu - Yakayumu " bisa bareng sang guru berjalan diatas aliran sungai yang deras dan lebar dan santri yang lain yang udah fasih makhroj maupun tajwidnya tenggelam dalam sungai karena tidak didasari suatu keyakinan. Cerita lain lagi adalah seorang santri baru dan mualaf mantan biarawati yang nyantri di suatu pondok pesantren di Yogya dengan penuh keyakinan dan ta'dzim mengamalkan wirid - wirid yang diajarkan sang guru dan alhasil dapat menembus alam lain dan mamapu mengobati orang kesurupan. Tapi sayang santri mantan biarawati ini
meninggal dalam kebujangannya dan usia yang masih muda moga aja mati dalam khusnul khotimah.

Aap arti semua ini ...? Mungkin secara sederhana bahwa fenomena tersebut mengajarkan kepada kita selain berikhtiar tetapi dibarengi pendekatan kepada Sang Kholiq dalam suatau keyakinan yang penuh.