Terus semangat belajar dan berbagi ilmu sampai ke liang lahat, demi menjadi Hamba اللّهُ yang Kaffah.

Putus Cinta, Cara Meredakannya


9 Cara Redakan Sakit Hati Setelah Putus Cinta


TRIBUNNEWS.COM - Tak ada orang yang tidak merasakan sakit setelah putus cinta, terlebih lagi jika kita berada di pihak yang diputuskan kekasih. Untuk beberapa orang, putus cinta bahkan bisa meninggalkan luka mendalam yang sulit hilang dan berlangsung lama.
Putus cinta memang menyakitkan, tapi cobalah untuk tidak terjebak dalam kesedihan berlarut-larut. Dilansir Your Romance Guide dan dikutip dari Terselubung Blogspot.com, ada sembilan cara yang bisa dilakukan untuk meredakan sakit hati setelah putus cinta:

1. Jangan Bertemu dengan Mantan Kekasih Sementara Waktu
Setelah putus cinta, hindari bertemu atau berhubungan dengan mantan kekasih Anda. Perasaan sayang yang masih ada mungkin mendorong Anda untuk menelepon, mengirim pesan teks atau bertemu dengannya. Tapi tindakan ini justru akan mengingatkan sakitnya putus cinta. Anda harus benar-benar putus hubungan dengan sang mantan, setidaknya untuk beberapa bulan untuk menyembuhkan sakit hati.

2. 'Nikmati' Rasa Sakit Itu
Adalah hal yang sangat wajar ketika kita kehilangan seseorang yang dicintai. Saat merasakan sakit, itu berarti sebuah tanda bahwa Anda sedang dalam proses penyembuhan. Menangislah jika Anda ingin menangis, dan berteriaklah jika memang itu bisa membuat perasaan sedikit lega. Rasa sakit setelah putus cinta bisa menginspirasi Anda untuk mengerjakan sesuatu yang lebih baik, yang tidak pernah Anda lakukan sebelumnya.

3. Menyibukkan Diri
Cara terbaik menyembuhkan luka karena putus cinta dan melupakan mantan adalah dengan menyibukkan diri. Anda tidak akan memikirkan mantan kekasih jika tidak memberi kesempatan otak untuk mengingatnya. Cobalah aktif terlibat dalam berbagai kegiatan. Pilih aktifitas yang Anda senangi. Tidak hanya menyegarkan pikiran, banyak beraktifitas juga mengalihkan pikiran Anda dari sang mantan.

4. Curahkan Kesedihan Anda Hanya Kepada Teman Dekat
Boleh saja menceritakan bagaimana sakit hatinya Anda setelah putus cinta. Tapi bukan berarti Anda bisa membicarakannya ke setiap orang yang Anda temui. Bukannya bersimpati, tindakan ini justru bisa membuat teman-teman menjauhi Anda. Bijaklah dalam menyikapi 'tragedi' putus cinta Anda. Bicaralah hanya pada teman atau orang yang dekat dengan Anda, cukup mengerti Anda dan mau mendengar setiap keluh kesah. Akan lebih baik lagi jika orang tersebut bisa menenangkan, mencarikan solusi dan mendorong Anda untuk melanjutkan hidup.

5. Tumpahkan Perasaan Anda dalam Tulisan
Menumpahkan semua kekesalan dalam tulisan bisa jadi alternatif lain untuk meredakan sakit hati akibat putus cinta. Keluarkan semua rasa sakit, frustasi dan kemarahan Anda dalam buku harian, secarik kertas atau komputer (tapi jangan menyebarkannya ke grup email atau jejaring sosial). Setelah sembuh dari masa
lalu menyakitkan, Anda bisa membacanya kembali sebagai alat introspeksi untuk menjalin hubungan yang lebih baik dengan pasangan berikutnya.

6. Meditasi
Meditasi adalah salah satu tehnik lama untuk relaksasi dan mengendurkan pikiran yang tegang. Duduklah dengan tenang di dalam kamar, tutup mata, ambil nafas dalam-dalam, dan keluarkan secara perlahan. Sambil relaksasi, Anda bisa menjauhkan hal-hal negatif dari pikiran Anda. Nyalakan lilin aromaterapi dan musik instrumental untuk menambah perasaan tenang saat relaksasi.

7. Beri Perhatian Pada Keluarga
Orang tua, kakak maupun adik mungkin adalah orang-orang yang berpengaruh besar pada kehidupan Anda. Mereka akan selalu berada di sisi Anda saat senang maupun susah. Saat menjalin hubungan asmara dengan mantan kekasih, mungkin Anda tidak menyediakan banyak waktu untuk keluarga. Inilah saatnya Anda banyak mencurahkan waktu dan berkumpul bersama keluarga. Coba ajak mereka rekreasi, atau sekedar makan malam bersama. Kehangatan keluarga merupakan obat paling manjur untuk menyembuhkan luka.

8. Fokus pada Karir
Jangan sampai kesedihan mengganggu performa kerja Anda. Mungkin akan sulit berkonsentrasi kerja saat kita didera masalah. Tapi cobalah untuk menjadikan karir sebagai prioritas dalam hidup Anda. Dengan fokus dalam bekerja, tak hanya membantu Anda melupakan sakit hati, tapi juga meningkatkan performa kerja Anda di kantor.

9. Nikmati Kesendirian
Sembuh dari sakit karena putus cinta memang bukan hal mudah. Karena itu, Anda butuh waktu menenangkan diri untuk beberapa lama. Jangan langsung mencoba jalin hubungan baru setelah putus cinta untuk pelarian.(*)

* copas dari Yahoo.com

Namun pelarian yang terbaik adalah berserah diri, tawakal, dan bersyukur,
berbahagialah karena putus sekarang sebelum terlanjur dan berdoa dan yakinlah Allah segera memberikan penggantinya yang jauh lebih baik.

Rabbana hablana milladunka zaujan thayyiban wayakuna shahiban lii fiddini waddunya wal akhirah'
'Ya Tuhan kami, berikanlah kami pasangan yg terbaik dari sisiMu, pasangan yg juga menjadi sahabat kami dlm urusan agama, urusan dunia & akhirat.'
Aamiin YRA.


Tak perlu dia yang sempurna untuk terus bersamaku ...
karna yang aku butuhkan adalah
Dia yang tau kekuranganku,
Tapi tetap ingin bersamaku . . .


---

Berikut ini lima tanda bahwa rencana Anda ke pelaminan mungkin sebaiknya ditunda:


1. Anda memiliki keraguan besar. Ketika saya mulai membayangkan hal-hal buruk seputar pernikahan dan mulai berfantasi menjadi Runaway Bride, itu merupakan sebuah tanda bahwa pertunangan pertama saya adalah kesalahan besar. Ada banyak orang menikah dengan perasaan seperti mereka telah membuat sebuah kesalahan besar. Faktanya, sebuah penelitian terbaru dari University of California di Los Angeles melaporkan, 19 persen istri yang merasa ragu tentang keputusan untuk menikah, akhirnya bercerai empat tahun kemudian. Memang tak enak rasanya mengecewakan tunangan, keluarga, dan teman Anda, tapi jauh lebih berantakan jika hubungan kandas setelah ijab kabul terucap.

2. Anda berjuang terlalu keras. Normal jika Anda merasa sedikit gelisah ketika Anda memilah-milah detail hari besar Anda, tapi perasaan frustrasi tersebut tidak harus diarahkan negatif kepada pasangan Anda. Perencana pernikahan Kristen Ley mengatakan, “Menjelang hari pernikahan, banyak wanita menyadari bahwa mereka tidak siap membuat komitmen dengan mempelai pria.” Pertimbangkan baik-baik apakah Anda harus menikahi pria ini atau tidak.

3. Anda tidak setuju pada keputusan-keputusan besar. Sulit untuk memprediksi apa yang akan terjadi 5-10 tahun setelah pernikahan, tetapi David Bakke, editor Money Crashers Personal Finance, menunjukkan, “Anda harus melakukan pembicaraan serius tentang masalah-masalah yang akan Anda hadapi dalam kehidupan pernikahan Anda — seperti cara membesarkan anak-anak dan bagaimana Anda mengatur keuangan rumah tangga — dan pastikan Anda sama-sama menyetujuinya.

4. Anda menikah karena kesepian. Banyak wanita menjadi gugup dan khawatir jika mereka tidak menikah pada umur yang tepat. “Jika Anda mengatakan ‘ya’ pada lamarannya karena Anda takut bahwa dia adalah yang terbaik yang akan Anda miliki, karena Anda benci hidup sendiri, atau karena semua teman Anda telah menikah, Anda harus mempertimbangkan kembali rencana menikah,” ujar pakar hubungan dan pendiri Dating with Dignity, Marni Battista. Jangan menikahi seseorang hanya karena ingin menikah.

5. Teman dan keluarga mempertanyakan hubungan Anda. Hampir tidak mungkin membuat pilihan yang mengubah hidup Anda tanpa adanya dukungan dari orang-orang yang Anda sayangi. Jika orang-orang terdekat Anda mempertanyakan keputusan Anda untuk menikah atau setuju bahwa Anda harus membatalkannya, itu bisa menjadi alasan tepat bahwa Anda harus membatalkan pernikahan Anda.

Ingat: Ini adalah hidup Anda. Jangan terlalu memikirkan berapa banyak orang yang akan Anda kecewakan, karena orang yang paling mengerti tentang kebahagiaan Anda adalah diri Anda sendiri.