Terus semangat belajar dan berbagi ilmu sampai ke liang lahat, demi menjadi Hamba اللّهُ yang Kaffah.

Puisi Habibie

Puisi BJ Habibie utk almarhum istrinya

Sebenarnya ini bukan tentang kematianmu, bukan itu.
Karena,
aku tahu bahwa semua yang ada pasti menjadi tiada pada akhirnya,
dan kematian adalah sesuatu yang pasti,
dan kali ini adalah giliranmu untuk pergi,
aku sangat tahu itu.


Tapi yang membuatku tersentak sedemikian hebat,
adalah kenyataan bahwa kematian benar-benar dapat memutuskan kebahagiaan dalam diri seseorang,

sekejap saja,

lalu rasanya mampu membuatku menjadi nelangsa setengah mati,

hatiku seperti tak di tempatnya,

dan tubuhku serasa kosong melompong,

hilang isi.


Kau tahu sayang,
rasanya seperti angin yang tiba-tiba hilang berganti kemarau gersang.
Pada airmata yang jatuh kali ini, aku selipkan salam perpisahan panjang,
pada kesetiaan yang telah kau ukir,
pada kenangan pahit manis selama kau ada,
aku bukan hendak mengeluh, tapi rasanya terlalu sebentar kau disini.

Mereka mengira aku lah kekasih yang baik bagimu sayang,
tanpa mereka sadari, bahwa kaulah yang menjadikan aku kekasih yang baik.

Mana mungkin aku setia padahal memang kecenderunganku adalah mendua,
tapi kau ajarkan aku kesetiaan, sehingga aku setia,
kau ajarkan aku arti cinta, sehingga aku mampu mencintaimu seperti ini.

Selamat jalan,
Kau dari-Nya,
dan kembali pada-Nya,
kau dulu tiada untukku,
dan sekarang kembali tiada.

selamat jalan sayang,
cahaya mataku,
penyejuk jiwaku,
selamat jalan,calon bidadari surgaku ....

​BJ.HABIBIE

----

'Seribu' puisi hari ke 1000 wafatnya Ainun

SERIBU
Sudah Seribu hari Ainun pindah ke dimensi dan keadaan berbeda. 
Lingkunganmu, kemampuanmu, dan kebutuhanmu pula berbeda. 
Karena cinta murni, suci, sejati, sempurna dan abadi tak berbeda. 
Kita tetap manunggal, menyatu dan tak berbeda sepanjang masa.
Ragamu di Taman Pahlawan bersama Pahlawan bangsa lainnya. 

Jiwa, roh, bathin dan nuranimu menyatu denganku. 
Di mana ada Ainun ada Habibie, di mana ada Habibie ada Ainun. 
Tetap manunggal dan menyatu tak terpisahkan lagi sepanjang masa.
"Titipan Allah bibit cinta Ilahi pada tiap insan kehidupan di mana pun. 

Sesuai keinginan, kemampuan, kekuatan dan kehendak-Mu Allah. 
Kami siram dengan kasih sayang, cinta, iman, taqwa dan budaya Kami, 
Yang murni, suci, sejati, sempurna dan sbadi sepanjang masa.
Allah, lindungi kami dari godaan, gangguan mencemari cinta kami. 
Perekat kami menyatu, manunggal jiwa, roh, bathin dan nurani kami. 
Di mana pun, dalam keadaan apa pun kami tetap tak terpisahkan lagi.
Seribu hari, seribu tahun, seribu juta tahun ........... sampai akhirat !
Bacharuddin Jusuf Habibie
Jakarta, 15 Febuari 2013


Peringatan 1.000 hari wafatnya Ainun berlangsung di kediaman Habibie, Jl. Patra Kuningan XIII, Jakarta Selatan. Acara diawali ibadah sholat Magrib berjamaah dilanjutkan dengan pembacaan surat Yasin.

---
bandingkan juga kalimat waktu melamar di becak :
masalalu saya adalah milik saya,
masa lalu Ainun milik Ainun sendiri
masa depan adalah milik kita....