Terus semangat belajar dan berbagi ilmu sampai ke liang lahat, demi menjadi Hamba اللّهُ yang Kaffah.

Ramadhan telah tiba, Apa yang harus aku persiapkan .....

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarkatuh,
Barakallahu fiika (semoga Allah merahmati mu)

Segala puji hanyalah bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala, semoga Shalawat dan Salam atas nabi terakhir Muhammad Shalallahu 'alaihi wa salam, tidak ada nabi setelah beliau Shalallahu 'alaihi wassalam. semoga Shalawat dan Salam atas keluarga beliau, shahabat beliau dan orang – orang yang mengikuti Sunnah beliau sampai akhir zaman.


Amma Ba'du, (adapun selanjutnya)
Alhamdulillah, bulan ramadhan sebentar lagi, kita akan masuk kedalam nya. Dan kita diwajibkan berpuasa. Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala.

”Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa, (yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu.....(samapai firman-Nya)......(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil).” (Q.S Al-Baqarah ayat 183 – 185)

Lalu apa yang harus kita persiapkan. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

“Katakanlah (Muhammad) : "Maukah Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya?" Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya (amalnya) dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya.” (Q.S Al-Kahfi ayat 103 – 104)

Rasulullah Shallallahu’alaihi wa Sallam bersabda,
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu berkata : Telah bersabda Rasulullah Shallallahu’alaihi wa Sallam : ”Berapa banyak orang (yang) berpuasa tetapi puasanya tidak mendapatkan sesuatu selain hanya haus (saja), dan berapa banyak orang yang beribadah dimalam hari (namun) tidak mendapatkan sesuatu manfaat kecuali hanya payah saja dalam bergadang.” (Hadits Riwayat Imam Ad-Daarimii : Lihat, Misykatul Mashabih, Syaikh Al-Farra’ Al-Baghawi, hadits no 1958.)

Dengan demikian, maka wajib bagi kita untuk mempelajari tetang tata cara puasa yang benar dan sesuai dengan tuntunan Rasulullah Shallallahu’alaihi wa Sallam supaya puasa kita tidak sia – sia, khusus nya ibadah kita juga tidak sia – sia. Dan kita tidak termasuk kepada orang merugi. Hal ini sebenar nya sudah kami jelaskan didalam buletin yang berjudul ”Kewajiban Menuntut Ilmu Agama dan Kerugian Orang Beramal Tanpa Ilmu”

Dan Rasulullah Shallallahu’alaihi wa Sallam bersabda,
”Barangsiapa mengada – adakan (suatu hal yang baru) dalam urusan (agama) kami ini, yang bukan merupakan ajaran nya, maka ia tertolak. (Hadits Shahih, Muttafaq’alaih, Bukhari no 2697 dan Muslim no 1718 dari jalur Aisyah Radhiyallahu’anhu. Ini adalah lafazh Imam Bukhari)

Adapun lafazh Imam Muslim, adalah
”Barangsiapa yang mengerjakan suatu amal yang tidak ada dasarnya dari kami, maka amal itu tertolak.” (Hadits Shahih, Imam Muslim no 1718 dan no 18)

Untuk itu, Insa’Allah kami akan menyebarkan buletin tetang hukum – hukum seputar puasa. Yang Insa’Allah hari minggu atau senin akan kami sebarkan. Dan metode yang kami pilih adalah metode tanya jawab tanpa mengurangi keilmiah tulisan. Semoga Allah merahmati kita semua dan memasukkan kita kedalam surga-Nya melalui pintu ar-Rayyan tidak akan masuk kedalam surga dari pintu itu kecuali orang yang suka berpuasa. Sebagaimana hadits yang shahih, dari Sahl bin Sa’ad Radhiyallahu’anhu bahwa Nabi Shallallahu’alaihi wa Sallam bersabda,

”Sesungguhnya didalam surga terdapat satu pintu yang disebut Rayyan, pada hari kiamat orang – orang yang berpuasa akan masuk (surga) melalui pintu tersebut (dan tidak ada) seorangpun selain mereka yang boleh masuk dari nya. Dikatakan kepada mereka, ”Dimana orang – orang yang rajib berpuasa?” Maka segera mereka berdiri (untuk masuk darinya), tidak ada seorangpun selain mereka yang boleh masuk darinya. Manakala mereka sudah masuk surga (darinya yakni pintu Rayyan), maka dikundilah pintu tersebut, sehingga tak seorangpun (selain mereka) yang masuk darinya.”

Derajat Hadits ini adalah SHAHIH
(Hadits Shahih, Muttafaqun ’alaih : Fathul Baari IV : 111 no 1896, Muslim II : 808, no 1152, Tirmidzi II : 132 no 762 dan Ibnu Majah I : 525 no 1640 serta Nasa’i IV : 168 dengan lafazh yang mirip dan ada tambahan pada Imam yang tiga.) Lihat Al-Wajiz, hal 388, Shahih Fiqih Sunnah, jilid 3 hal 114 – 115, Misykatul Mashabih, hal 438 hadits no 1901.

Oleh Prima Saputra
selesai